DEPARTEMEN . KEP.

KOMUNITAS

STIKESMI

Created By : Iwan P, SKM, Skep, M.Kep

 BACKGROUND

Data yang didapat dari Jamsostek, angka

kecelakaan kerja tahun 2011 lalu
mencapai, 99.491 kasus. Jumlah tersebut
kian meningkat dibanding tahun
sebelumnya. Sebut saja, tahun 2007
sebanyak 83.714 kasus, tahun 2008
sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009
sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010
sebanyak 98.711 kasus.
 Masalah kesehatan kerja
Perkiraan ILO (1999) :


v' 1,1 jt meninggal karena kecelakaan &

PAK 160 jt PAK per tahun
Perkiraan WHO (1995) :

40 – 50 % pddk dunia memp resiko

v'

kec/PAK 120 jt kecelakaan kerja per

tahun
  Masalah Kesehatan Kerja :

Penelitian Depkes (1989) :

 Penyakit/gangguan kes :


v' Gangguan visus : petani, nelayan



v' Gangg pendengaran : penyelam,pandai

b es i


v' Kelainan paru : penyelam, perajin batu

bata


v' Kelainan kulit : petani dan nelayan

 Nakes : perawat  nasokomial; petugas lab  infeksi,
radiologi  resti kanker, petugas obat  keracunan
Data ini
Saat KAK DI Indonesia menurut
BPJS thn 2015 sebesar 110.285. thn
2016 105.182. thn 2017 80.392
kasus.
Menurut ILO 2013 250 juta KAK
dan 160 juta PAK dan 1,2 juta
meninggal
 MASALAH?
Perlukah ?
SMK3 (SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA)
 Potensi Bahaya K3 di dasarkan
pd dampak korban
Katagori A Katagori B Katagori C Katagori D

Potensi bahaya yg Potensial bahaya yg Risk thdp kesejahteraan Potensial bahaya yg

menimbulkan risk menimbulkan risk lsg pd atau kes. sehari2 menimbulkn risk pribadi
dampak jangka panjang keselamatan & psikologis
pd kes.
• Bahaya factor kimia • Kebakaran • Air minum • Pelecehan termasuk
(debu, uap logam, • Listrik • Toilet & fasilitas intimidasi &
uap) • Potensi baha mencuci pelecehan sexual
• Faktor biologi mekanikal (tdk • Ruang makan atau • Terinfeksi HIV-AIDS
• Faktor fisik adanya pelingung kantin (keracunan • Kekerasan ditempat
• Cara bekerja & mesin) dll) kerja
bahaya factor • House keeping • P3K di tempat kerja • Stres
ergonimis (perawatan buruk pd • Transportasi • Narkoba ditempat
• Potensi bahaya peralatan) kerja
lingkungan oleh
polusi pd
perusahaan di
masyarakat
PENGERTIAN

KESEHATAN KERJA :
APLIKASI KESEHATAN MASYARAKAT DI
DALAM SUATU TEMPAT KERJA
(PERUSAHAAN, PABRIK, KANTOR, RMH
SAKIT, SEKOLAH, DLL) DAN YG
MENJADI PASIEN DARI KESEHATAN
KERJA ADALAH MASYARAKAT PEKERJA
DAN MASYARAKAT SEKITAR
PERUSAHAAN TSB.
 HYGIENE PERUSAHAAN

SPESIALISASI DLM ILMU HYGIENE BESERTA PRAKTIKNYA

DENGAN MENGADAKAN PENILAIAN KPD FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PENYAKIT KUANTITATIF DAN KUALITATIF
DLM LINGKUNGAN KERJA & PERUSAHAAN MELALUI
PENGUKURAN YG HASILNYA DIPERGUNAKAN UTK DASAR
TINDAKAN KOREKTIF KPD LINGKUNGAN PERUSAHAAN
DNG MENITIK BERATKAN KPD TINDAKAN PENCEGAHAN,
AGAR PEKERJA DAN MASYARAKAT SEKITARNYA
TERHINDAR DARI BAHAYA AKIBAT KERJA SERTA
DIMUNGKINKAN UTK MENINGKATKAN DERAJAT KES.
SETINGGI-TINGGINYA.
 HYGIENE PERUSAHAAN DAN
KESEHATAN KERJA (HYPERKES)

BAGIAN DR USAHA KESMAS YG DITUJUKAN KPD MASY.

PEKERJA, MASY. SEKITARNYA DAN MASY. UMUM YG
MENJADI KONSUMEN DR HASIL PRODUKSI PERUSAHAN
TSB SEHINGGA DPT TERHINDAR DARI PENYAKIT ATAU
GANGGUAN YG DIAKIBATKAN PEKERJAAN DAN
LINGKUNGAN PEKERJAAN DAN DPT MENINGKATKAN
DERAJAT KES.
LANDASAN HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN
PEGAWASAN KESEHATAN KERJA

Undang-undang No. 13 tahun 2003

Undang-undang No. 3 tahun 1951
Undang-undang No. 21 Tahun 2003
Undang-undang No. 1 tahun 1970
Undang-undang No. 3 tahun 1992
Undang-undang No. 32 tahun 2004, Jo.
PP No. 25 Tahun 2000
Kepmendagri No. 130-67 Tahun 2002
BATASAN

 SBG ALAT UTK MENCAPAI DERAJAT

KES. TENAGA KERJA YG SETINGGI-
TINGGINYA.
 SBG ALAT UTK MENINGKATKAN

PRODUKSI YG BERLANDASKAN KPD

MENINGKATNYA EFESIENSI DAN
PRODUKTIVITAS.
SIFAT

HYGIENE PERUSAHAAN
 SASARANYA ; LINGKUNGAN KERJA

 BERSIFAT TEKNIS

 KESEHATAN KERJA

 SASARAN : MANUSIA

 SIFATNYA MEDIS
TUJUAN
 AGAR MASY. PEKERJA DPT MENCAPAI
KEADAAN KES. YG SEBAIK-BAIKNYA
BAIK FISIK, MENTAL MAUPUN SOSIAL
 AGAR MASY. SEKITAR PERUSAHAAN
TERLINDUNG DARI BAHAYA
PENCEMARAN LINGK.
 AGAR HASIL PRODUKSI PERUSAHAAN
TDK MEMBAHAYAKAN MASY.
KONSUMEN
 UTK MENINGKATKAN EFESIENSI DAN
PRODUKTIVITAS PEKERJA SEHINGGA
MENINGKATKAN PRODUKSI
 PERBANDINGAN KES. KERJA
DNG KES. MASY.
KESJA
SASARAN : MASY. PEKERJA
BIASANYA MENGURUSI GOL. PEKERJA
YG MUDAH DIDEKATI
PEMERIKSAAN KES. SEBELUM KERJA
DAN PERIODIK
YG DIHADAPI ADALAH LINGK. KERJA
TUJUAN UTAMA PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
DIBIAYAI OLEH
PERUSAHAAN/TENAGA KERJA
KESMAS
SASARAN : MASY. UMUM
MENGURUSI MASY. YG KURANG
MUDAH DICAPAI
SULIT UTK MELAKSANAKAN
PEMERIKSAAN PERIODIK
LINGK. UMUM SBG MASALAH POKOK
TUJUAN UTAMA KES &
KESEJAHTERAAN MASY.
DIBIAYAI OLEH PEMERINTAH DAN
PARTISIPASI MASY
 DETERMINAN KESJA

BEBAN KERJA
 SETIAP APAPUN PEKERJAAN MEMERLUKAN
OTOT DAN PIKIRAN (BEBAN FISIK, MENTAL,
SOSIAL)
 PENEMPATAN PEKERJA HRS DNG BEBAN

OPTIMUM
 KESJA MENGATUR DAN MERENCANAKAN ATAU

MENDESAIN SUATU ALAT UTK MENGURANGI

BEBABAN KERJA. MIS : MESIN KETIK,
KOMPUTER, GEROBAK DLL.
 Lanjutan Determinan 1……….
BEBAN TAMBAHAN
 BERUPA KONDISI ATAU LINGK. YG KURAN
MENGUNTUNGKAN PEKERJAAN.
 DPT DIKELOMPOKAN KEDLM 5 FAKTOR :
 FAKTOR FISIK : MIS PENERNGAN, SUHU, KELEMBABAN, SUARA
BISING DLL.
 FAKTOR KIMIA MIS : BAHAN KIMIA YG MENYEBABKAN GGAN.
(BAU GAS, UAP, ASAP DEBU DSB)
 FAKTOR BIOLOGI (BINATANG ATAU HEWAN/TUMBUHAN) MIS :
NYAMUK, LALAT KECOA, LUMUT TAMAN TDK TERATUR DSB.
 FAKTOR FISOLOGIS (PERALATAN KERJA YG TDK SESUAI DNG
UKURAN TUBUH ATAU ANGGOTA BADAN /ERGONOMIC) MIS :
MEJA / KURSI YG TERLALU TINGGI/RENDAH DSB.
 FAKTOR SOSIAL-PSIKOLOGIS (SUASANA KERJA YG
HARMONIS) MIS : ADANYA GOSIP, CEMBURU SOSIAL DSB.
 Lanjutan Determinan 2……….
KEMAMPUAN KERJA
 KAPASITAS TIAP INDIVIDU BERBEDA WALAUPUN
PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN SAMA.
 KAPASITAS DIPENGARUHI OLEH : GIZI DAN KES. IBU,
GENETIK DAN LINGKUNGAN.
 KEMAMPUAN TENAGA KERJA PD UMUMNYA DIUKUR DARI
KETERAMPILAN.
 UPAYA MENGINKATKAN KAPASITAS ;
PELATIHAN,PENGINKATAN GIZI TAMBAHAN,
PENINGKATAN PENDIDIKAN.
 KEGIATAN HYPERKES

 PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PAK DAN KAK

 PENINGKATAN DAN PEMELIHARAAN KES. TENAGA
KERJA
 PERAWATAN DAN MEMPERTINGGI EFESIENSI &
DAYA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
 PEMBERANTASAN KELELAHAN TENAGA KERJA
 MENINGKATKAN KEGAIRAHAN SERTA KENIKMATAN
KERJA
 PERLINDUNGAN MASY. SEKITARNYA DAN MASY.
UMUM DARI BAHAYA PENCEMARAN DAN PRODUK YG
DIHASILKAN
 PENINGKATAN HYGIENE DAN SANOITASI
PERUSAHAAN.
MASALAH-MASALAH KESJA YG DPT MENURUNKAN
PRODUKTIVITAS KERJA

 PENYAKIT AKIBAT KERJA

 KECELAKAAN AKIBAT KERJA
 KEADAAN GIZI PEKERJA YG KURANG BAIK
 LINGKUNGAN KERJA YG KURANG MENUNJANG
 KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA YG KURANG
MEMADAI
 FASILITAS KES. YG KURANG
 PENERAPAN PERUNDANG-UNDANGAN YG BELUM DPT
DILAKSANAKAN SEPENUHNYA.
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA
 PENYAKIT AKIBAT
KERJA
ADALAH SETIAP PENY. YG DISEBABKAN
OLEH PEKERJAAN ATAU LINGKUNGAN
KERJA. PENY AKIBAT KERJA DPT DICEGAH
DAN BERAT RINGANNYA PENY.
TERGANTUNG DARI JENIS DAN TINGKAT
PENY.
 CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA :

GOL. FISIK
 KEBISINGAN (TULI KONDUKTIF) ; GUNAKAN ALAT BANTU
PENDENGARAN
 GETARAN (FENOMENA PSEUDO REYNOUD) ; PEMANASAN,
MENGGERAKAN TANGAN SCR TERATUR, PEMIJATAN
 SUHU TINGGI (HEAT RASH) ; ISTIRAHAT DITEMPAT YG
SEJUK, (KELELAHAN) ; BARINGKAN DITEMPAT YG SEJUK
DAN PEMEBERIAN CAIRAN PARENTERAL/ORAL
 SUHU RENDAH (RADANG DINGIN/BAG. TUBUH YG
TERKENA BENGKAK); DAREAH TUBUH YG KENA
DIHANGATKAN.
 CAHAYA (GG. PENGLIHATAN/KERUSAKAN MATA)
ISTIRAHAT DAN MEMAKAI KACAMATA
 RADIASI (KANKER,KEMANDULAN) : ASKEP KANKER
 LANJUTAN…….
GOL. KIMIA
 DEBU ORGANIK : SILIKOSIS AKIBAT SILIKON, ASBESTOSIS
AKIBAT ASBES DLL. RUJUK KE MEDIS UTK PEMERIKSAAAN
DAN PENGONATAN ANTIBIOTIK ATAU SITOSTSTIKA.
 TIMAH HITAM/Pb (KERACUNAN TIMAH) ; JAUHKAN
PENDERITA DR PEMAPARAN, MATA BERSIHKAN DNG AIR
BERSIH, KULIT DICUCI BILA TERPAPAR
 AIR RAKSA (MERKURI) MINUM MAGNESIUM/PUTIH TELUR,
BILAS LAMBUNG
 PESTISIDA (KERACUNAN) ; CUCI DAERAH YG TERPAPAR.
DIUSAHAN MUNTAH BILA TDK SADAR BERI LAKSATIF UTK
FEKASI.
 ASFIKSAN (KERACUNAN GAS) ATUR POSISI, BERI O2
LANJUTAN ……..
GOL. BIOLOGI
 BACILLUS ANTHRACIS (PENY. KULIT) : PRWTAN

KULIT TERAPI MEDIS

 DLL

GOL. FISIOLOGI
 KESALAHAN KONTRUKSI MESIN, SIKAP TUBUH,

KELELAHAN ; LUKA, FRAKTUR, TRAUMA FISIK DLL

GOL. PSIKOLOGIS
 HUB. KERJA YG BAIK, JENIS PEKERJAAN YG

MONOTON, UPAH RENDAH, KESEJAHTERAAN <

---------- STRES ; CIPTAKAN LINGK. KONDUSIF,
TINGKATKAN KESEJAHTERAAN DLL.
 UPAYA PENCEGAHAN PAK

SUBSTITUSI : MENGGANTI BAHAN BERBAHAYA DENGAN

BAHAN YG KURANG BERBAHAYA ATAU TDK

 VENTILASI UMUM : MENGALIRKAN UDARA SEBANYAK-

BANYAKNYA MENURUT PERHITUNGAN KE DLM RUANG
KERJA, AGAR BAHAN BERBAHAYA LEBIH RENDAH DARI
KADAR YG MEMBAHAYAKAN.

 VENTILASI KELUAR SETEMPAT (LOCAL

EXHAUSTERS) : ALAT YG DPT MENGHISAP UDARA DR
SUATU TEMPAT KERJA TERTENTUI AGAR BAHAN-BAHAN
YG BERBAHAYA DPT KELUAR
LANJUTAN…..
 ISOLASI : DNG CARA MENGISOLASI PROSES PERUAHAAN YG
MEMBAHAYAKAN MIS : MESIN YG HIRUK PIKUK
 ALAT PELINDUNG DIRI / APD : ALAT PELINDUNG UTK
MENCEGAH TERJADINYA PENY. MIS : KACAMATA, SARUNG
TANGAN, SEPATU DLL.
 PEMERIKSAAAN SEBELUM BEKERJA : PEMERIKSAAN PD
CALON PEKERJA BAIK FISIK MAUPUN MENTAL
 PEMERIKSAAN KES. BERKALA : PEMERIKSAAN KES. YG
DILAKUKAN SCR BERKALA PAD PEKERJA MIS : 6 BLN ATAU 1
THN SEKALI.
 PENDIDIKAN KESEHATAN : MEMBERIKAN PENYULUHAN KPD
PEKERJA UTK KESELAMATAN DAN KES. PEKERJA.
 KECELAKAAN AKIBAT KERJA
 ADALAH : SUATU KECELAKAAN YG
BERKAITAN DNG HUB. KERJA DENGAN
PERUSAHAAN.
 DEFENISI KECELAKAAN :

 Suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak

terduga yang dapat menimbulkan kerugian
MATERIAL, DISFUNGSI atau KERUSAKAN
ALAT/BAHAN, CIDERA, KORBAN JIWA,
KEKACAUAN PRODUKSI .
 Kecelakaan tidak harus selalu ada KORBAN

MANUSIA atau KEKACAUAN, yang jelas

kejadian tersebut telah berdampak
MENIMBULKAN KERUGIAN
MENGAPA KECELAKAAN TERJADI ?
 PENYEBAB
KECELAKAAN AKIBAT KERJA DISEBABKAN OLEH 2
FAKTOR UTAMA :
 FAKTOR FISIK ------ KONDISI LINGK. TDK AMAN

KEBISINGAN, PENERANGAN/PENCAHAYAAN, BAU-

BAUAN YG TDK ENAK DI LINGK. KERJA MENGGU.
KENYAMANAN, LANTAI LICIN, MESIN GADUH DAN
TERBUKA DLL
 FAKTOR MANUSIA --------- PERILAKU MANUSIA
 TDK LEBIH DARI 30% DARI TENAGA MAXIMUM SELAMA 8 JAM/HR
 ERGONOMI : PERATURAN TTG BAGAIMANA MELAKUKAN KERJA,
TERMASUK MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA.
 KECEROBOHAN, KELENGAHAN, KELELAHAN DLL.
 85% KAK OLEH FAKTOR MANUSIA
 Lanjutan Penyebab….
Penyebab Dasar
1) Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :
a) kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis
b) kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian.
c) stress
d) motivasi yang tidak cukup/salah

2) Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :

a) tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan
b) tidak cukup rekayasa (engineering)
c) tidak cukup pembelian/pengadaan barang
d) tidak cukup perawatan (maintenance
e) tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-bahan.
f) tidak cukup standard-standard kerja
g) penyalahgunaan
 Lanjutan Penyebab….
Penyebab Langsung
Kondisi berbahaya (unsafe conditions/kondisi-kondisi yang tidak
standard) yaitu tindakan yang akan menyebabkan kecelakaan,
misalnya (Budiono, Sugeng, 2003) :
 Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai atau tidak
memenuhi syarat.
 Bahan, alat-alat/peralatan rusak
 Terlalu sesak/sempit
 Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang mamadai
 Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan
 Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk
 Lingkungan berbahaya/beracun : gas, debu, asap, uap, dll
 Bisingi) Paparan radiasi
 Ventilasi dan penerangan yang kurang
 Setiap kecelakaan yang terjadi pasti ada faktor
PENYEBABNYA, diantaranya :
UNSAFE CONDITION
UNSAFE ACTION
 Pendapat berbagai AHLI K3 yang cukup radikal, 2

( dua ) factor diatas merupakan GEJALA akibat

buruknya penerpan dan kurangnya KOMITMEN
MANAJEMEN terhadap K3 itu sendiri.
 AMDAL = ANALISIS MENGENAI DAMPAK

LINGKUNGAN
Beberapa contoh UNSAFE CONDITION

 Peralatan kerja yang sudah usang ( tidak laik pakai ).

Tempat kerja yang acak-acakan
 Peralatan kerja yang tidak ergonomis.
 Roda berputar mesin yang tidak dipasang pelindung
( penutup ).
 Tempat kerja yang terdapat Bahan Kimia Berbahaya
yang tidak dilengkapi sarana pengamanan ( labeling,
rambu) dll.
 PENCEGAHAN KECELAKAAN YANG
BERORIENTASI PADA PERBAIKAN TERSEBUT
DI ATAS HANYA MERUPAKAN
PENANGGULANGAN GEJALA SAJA.
Beberapa contoh UNSAFE ACTION :

Karyawan bekerja tanpa memakai

Alat Pelindung Diri Pekerja yang
mengabaikan Peraturan K3.

MEROKOK di daerah Larangan

merokok.

Bersendau gurau pada saat

bekerja.Dll.
MENGAPA KARYAWAN
MELAKUKAN TINDAKAN
KURANG AMAN ( UNSAFE
ACTION ) ?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang bertindak
Kurang AMAN dalam melakukan pekerjaan, antara lain :

A. Tenaga kerja TIDAK TAHU

tentang
1. Bahaya – bahaya di tempat kerjanya
2. Prosedur Kerja Aman
3. Peraturan K3
4. Instruksi Kerja dll.
B. KURANG TERAMPIL ( UNSKILL ) dalam :
1. Mengoperasikan Mesin .
2. Mengemudikan Kenderaan.
3. Mengoperasikan Fire Truck.
4. Memakai alat – alat kerja ( Tool ) dll.
C. KEKACAUAN SISTEM MANAJEMEN K3
1. Menempatkan T K tidak sesuai
2. Penegakan Peraturan yang lemah
3. Paradikma dan Komitmen K3 yang tidak mendukung
4. Tanggungjawab K3 tidak jelas
5. Anggaran Tdk Mendukung
6. Tidak Ada audit K3 dll.
 KLASIFIKASI KECELAKAAN AKIBAT KERJA

KLASIFIKASI MENURUT JENIS KECELAKAAN

 TERJATUH, TERTIMPA BENDA, TERJEPIT OLEH BENDA,
GERAKAN MELEBIHI KEMAMPUAN, PENGARUH SUHU TINGGI,
TERKENA ARUS LISTRIK, KONTAK BAHAN BERBAHAYA,
KLASIFIKASI MENURUT PENYEBAB
 MESIN, ALAT ANGKUT 9DARAT, LAUT, UDARA, AIR),
PERALATAN , BAHAN/ZAT/RADIASI, LINGKUNGAN KERJA.
KLASIFIKASI MENURUT SIFAT LUKA ATAU KELAINAN
 PATAH TULANG, DISLOKASI, REGANG OTOT, AMPUTASI,
MEMAR, LUKA PERMUKAAN, GEGAR OTAK, LUKA BAKAR,
KERACUNAN, PENGARUH RADIASI
KLASIFIKASI MENURUT LETAK KELAINAN ATAU LUKA
TUBUH
 KEPALA, LEHER, TANGAN, KAKI, ANGGOTA BADAN LAIN
Penerapan konsep five level of prevention
deseases pada PAK & KAK

a.Health Promotion (peningkatan kesehatan)

Misalnya : pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yang
baik, pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat
dan memadai, rekreasi, lingkungan kerja yang memadai,
penyuluhan perkawinan dan pendidikan seks, konsultasi
tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodik,
perarturan yg jelas, manajemen baik

b. Specific Protection ( perlindungan khusus)

Misalnya : imunisasi, higiene perorangan, sanitasi
lingkungan, proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan
kerja, APD
 Lanjutan upaya pencegahan...
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosa dini dan
pengobatan tepat)
Misalnya : diagnosis dini setiap keluhan dan pengobatan segera,
pembatasan titik-titik lemah untuk mencegah terjadinya komplikasi,
case finding, screening
d. Disability limitation (membatasi kemungkinan cacat)
Misalnya : memeriksa dan mengobati tenaga kerja secara
komprehensif, mengobati tenaga kerja secara sempurna, pendidikan
kesehatan.
e. Rehabilitasi (pemulihan kesehatan)
Misalnya : rehabilitasi dan mempekerjakan kembali para pekerja yang
menderita cacat. Sedapat mungkin perusahaan mencoba
menempatkan karyawan-karyawan cacat di jabatan-jabatan yang
sesuai.
Summary
TUGAS MANDIRI MAHASISWA
1. KAJI MASALAH KESEHATAN KERJA DI PELAYANAN
KESEHATAN (RMH SAKIT, KLINIK, PUSKESMAS,
DLL), AMBIL SALAH SATU TEMPAT PELAYANAN
KESEHATAN.
2. SOLUSI APA YANG TEPAT MENURUT SAUDARA DR
MASALAH TERSEBUT SEBAGAI PERAWAT?

TULISKAN MINIMAL 1 LEMBAR/EKS, KUMPULKAN DLM

1 FOLDER KE SIPEN, KIRIM KE EMAIL :
iwanpermana.phd@gmail.com
PERTEMUAN KE - 2

PREVENTION
Upaya Penanganan K3
 KONSEP PENCEGAHAN KECELAKAAN DAPAT
MENGGUNAKAN PENDEKATAN 4-E YAITU :

 1. EDUCATION :
Tenaga Kerja harus mendapatkan bekal pendidikan & Pelatihan dalam usaha
pencegahan Kecelakaan. Pelatihan K3 harus diberikan secara berjenjang dan
berkesinambungan sesuai tugas dan tanggung jawabnya
 Contoh :

 Pelatihan Dasar K3 untuk Karyawan baru,Pelatihan K3 Supervisor, Pelatihan Manajemen

K3.

 2. ENGINEERING :
 Rekayasa dan Riset dalam bidang Teknologi dan Keteknikan dapat dilakukan untuk

mencegah suatu kecelakaan

 Contoh :

Pemasangan Encinerator Pada Tanggki Bahan Kimia.

 Pemasangan Safety Valve pada bejana tekan,

 Pemasangan Alat Pemadam otomatis ,

 Memberdayakan Robot , Dll

 3. ENFORCEMENT
Penegakan Peraturan K3 dan pembinaan berupa pemberian
Sanksi harus dilaksanakan secara tegas terhadap pelanggar peraturan K3 .
Penerapannya harus konsisten dan konsekwen

 4. EMERGENCY RESPONS
 Setiap Karyawan atau orang lain yang memasuki tempat kerja yang memiliki

potensi bahaya besar harus memahami langkah – langkah penyelamatan

bila terjadi keadaan darurat.
 Contoh :

 Kebocoran Tangki Bahan Kimia.

 Kebakaran

 Bencana alam Dll

 PERAN PERAWAT
KOMUNITAS/PUSKESMAS
(Minimal VS Ideal)

Konsultan
Pemodifikasi
lingkungan
Pendidik Kes.

Penemu Kasus Koordinator

Pembaharu KLIEN penghubng
Change agent Advokacy
Konselor Role model

Pemberi Yankes
Manajer kasus Peneliti
Lingkaran Dinamis Proses
Keperawatan

Peran
Masyarakat

Peran
Perawat
FUNGSI DAN TUGAS PERAWAT DLM
HYPERKES

 MENGKAJI MASALAH KESEHATAN PEKERJA

 MENGUMPULKAN DATA
 MENGANALISA MASALAH KES
 MENENTUKAN MASALAH
 MENYUSUN PRIORITAS
 MENYUSUN RENCANA ASKEP
 MERUMUSKAN TUJUAN
 MENYUSUN RENCANA TINDAKAN
 MELAKSANAKAN YANKES DAN KEP.
 PENYULUHAN KES. KPD PEKERJA
 MEMBERIKAN ASKEP DIKLINIK
 KOLABURASI DNG TENGA MEDIS LAIN
 MELAKUKAN RUJUKAN MEDIK
TUGAS PERAWAT KESEHATAN DIPERUSAHAAN :

 PENGAWASAN THDP LINGK. KERJA

 MEMELIHARA FASILITAS KES.
 MEMBANTU DOKTER DLM PEMERIKSAAN
 MEMBANTU DLM PENILAIAN KEADAAN KES PEKERJA
 MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KUNJUNGAN RUMAH DAN
PERAWATAN
 IKUT MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN HYPERKES
 TURUT AMBIL BAG. DLM KESELAMATAN KERJA
 PENKES MENGENAI KES. BAGI PEKERJA DAN KELUARGANYA
 MEMBANTU USAHA DLM PENELITIAN DAN PENYELIDIKAN KESJA.
 MENGKOORDINASI DAN MENGAWASI PELAKSANAAN HYPERKES.
ASUHAN KEPERAWATAN

KESEHATAN KERJA
 PENGKAJIAN

 Dimensi Biofisikal

Faktor biologi manusia yang perlu dikaji

pada status kesehatan pekerja
termasuk di dalamnya adalah
kematangan dan usia, warisan genetik
dan fungsi fisiologis
 Umur, jenis kelamin, suku bangsa pekerja
 Apakah ada kondisi kecacatan pada populasi pekerja
 Berapa angka insidensi dan prevalensi penyakit
 Apakah ada faktor predisposisi terjadinya penyakit
 Bagaimana tingkat ketidakhadiran
 Apa jenis pekerjaannya
 Bagaimana status imunisasinya
 Bagaimana hasil skrining testnya
 DimensiPsikologis
Mengidentifikasi masalah psikologi pada
lingkungan kerja dan mengkaji faktor
yang berkontribusi terhadap masalah
psikologinya :
Adanya penyalahgunaan obat,
kekerasan, gangguan kejiwaan,
neurosis, dan kelemahan.
 Bagaimana organisasi hari kerjanya
 Bagaimana kualitas keindahan lingkungannya
 Bagaimana hubungan antar pekerja
 Bagaimana hubungan pekerja dengan atasan
 Bagaimana nilai dan sikap pekerja
 Bagaimana gaya supervisi pimpinan
 Bagaimana evaluasi pekerjaan
 Bagaimana pembagian kerjanya
 Bagaimana kontrol kerjanya
 Apakah ada sumber stress dalam lingkungan kerja
Bagaimana tingkat konflik keluarga
  Dimensi Fisik
Lingkungan fisik merupakan faktor yang
turut mempengaruhi derajat kesehatan
dalam lingkungan kerja. Kategori
lingkungan fisik yang berisiko
menyebabkan gangguan kesehatan
seperti : Bahan kimia , Radiasi, suara,
getaran, terpapar panas dan dingin
Aliran listrik, api dan lantai
 Bagaimana sistem transportasi pekerja
 Bagaimana keamanan area parkir
 Bagaimana penggunaan pestisida dan racun dalam lingkungan
kerja
 Apakah ada polusi dalam lingkungan kerja
 Bagaimana sistem pemadam kebakaran
 Apakah ada potensi terpapar substansi beracun
 Bagaimana tingkat keterpaparan terhadap cuaca
 Apakah ada potensi terjadinya jatuh
 Apakah ada binatang atau serangga di lingkungan kerja
 Apakah ada alargen tumbuhan dan racun di lingkungan kerja
 Bagaimana kondisi suhu, penerangan, ventilasi
 Bagaimana tingkat kebisingan
 Bagaimana pengolahan makanan dan penyimpanannya
 Bagaimana fasilitas toiletnya
 Bagaimana fasilitas pembuangan limbah dan pengolahan
sampah
 DimensiSosial
Lingkungan sosial dalam lingkungan kerja
yang dapat mempengaruhi status kesehatan
dapat bersifat positif dan negatif. Yang
termasuk lingkungan sosial diantaranya :
kualitas interaksi sosial diantara pekerja, nilai
terhadap pekerjaan dan kesehatan, ada
tidaknya diskriminasi, jenis kelamin atau
tekanan lain yang dapat mempengaruhi
produktifitas pekerja.
 Bagaimana kondisi ekonomi pekerja
 Bagaimana sistem penggajian pekerja
 Bagaimana sistem pelayanan kesehatan yang ada
 Bagaimana pengorganisasian antar pekerja
 Apakah ada potensi terjadi kekerasan di lingkungan
kerja
 Apakah ada konflik dalam organisasi \
 Bagaimana latar belakang budaya pekerja
 Apakah bahasa yang digunakan
 Bagaimana tingkat pendidikan pekerja
 Dimensi Tingkah Laku
Faktor gaya hidup yang
dipertimbangkan di sini termasuk :
- Jenis pekerjaan
- Istirahat dan latihan
- Penggunaan alat pengaman
 Bagaimana pola komunikasi antar pekerja
 Bagaimana kualitas pemberian nutrisi
 Bagaimana status nutrisi pekerja
 Bagaimana pengetahuan tentang nutrisi
 Apakah ada kebiasaan konsumsi alkohol,
merokok, penggunaan obat
 Bagaimana pola aktivitas pekerja
 Bagaimana istirahat pekerja
 Dimensi Sistem Kesehatan
 Bagaimana pelayanan kesehatan di lingkungan kerja
 Bagaimana kemudahan memperoleh pelayanan
kesehatan
 Bagaimana penggunaan fasilitas kesehatan oleh
pekerja
 Bagaimana tingkah laku pekerja dalam mencari
pelayanan kesehatan
 Bagaimana kemudahan mendapatkan informasi
kesehatan
 Bagaimana kontrol dan monitoring terhadap
pelayanan kesehatan
 Tahap Pengkajian :
Lingkungan pabrik : kebersihan,
·

sanitasi
·Pemeriksaan kes (awal,berkala,khusus)
·Jaminan kesehatan
·Pemakaian APD

·Proses kerja
·Keluhan pekerja
·Kecelakaan yg sering terjadi
·P3K

·Jam kerja
Analisa Data :

Analisa masalah berdasarkan data fokus

Misal :
·Kecelakaan kerja yg sering terjadi
·Perilaku yg tidak sehat
·Lingkungan yg tidak sehat
·Penyakit akibat kerja
·Pengetahuan yg kurang
·Kurangnya fasilitas pendukung
Perumusan Diagnosa :

Contoh diagnosa :
Resiko peningkatan penyakit akibat kerja
b/d kurang pengetahuan pekerja &
perusahaan ttg standar keselamatan dan
kesehatan kerja penggunaan APD, posisi
kerja yg benar, Fasilitas kerja.
Rencana keperawatan :

Prioritas masalah menggunakan skoring

Intervensi :
·Pendidikan kesehatan

·Skrining

·Pembekalan kader P3K

Contoh askep kesehatan kerja
:
Dx : Resiko peningkatan peny akibat kerja
b/d kurang pengetahuan pekerja & perush
Ttg standar K3, APD, fasilitas kerja

Tujuan jangka panjang : Tidak terjadi

peningkatan PAK
Tujuan jangka pendek pekerja mampu :
·Mengetahui PAK
·Menggunakan APD
·Merubah perilaku
WASSALAM