Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN

KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
MASALAH
PSIKOSOSIAL :
KEHILANGAN

Kelompok 3
PENGERTIAN KEHILANGAN

– Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan suatu yang sebelum
nya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan.
– Kehilangan dari attachment (kedekatan seseorang terhadap orang lain yang
dianggap penting), merupakan kehilangan yang mencakup kejadian nyata atau
hanya khayalan (yang diakibatkan persepsi seseorang terhadap kejadian),
seperti kasih sayang, kehilangan yang dianggap berarti, fungsi fisik, harga diri.
PROSES KEHILANGAN
Contoh Stressor Dan Bentuk Kehilangan
Diindonesia

NO JENIS STRESSOR JENIS KEHILANGAN

1 Gempa dan tsunami di aceh Rumah, orang yang berarti, pekerjaan, dan bagian tubuh

2 Lumpur lapindo Rumah, dan tetangga yang baik


3 Gempa di Yogyakarta Rumah, makna rumah yang lama, orang yang berarti, dan bagian tubuh.

4 Jatuhnya pesawat adam air Orang yang berarti, dan bagian tubuh

5 Tenggelamnya kapal revina Orang yang berarti.

6 Banjir bandang Harta benda, orang yang dicintai, lingkungan yang baik dan kesehatan.

7 Banjir dijakarta Harta benda, orang yang dicintai, lingkungan yang baik dan kesehatan.
Prespektif Agama Terhadap Kehilangan

Dalam prespektif agama saat menghadapi


kehilangan manusia diharuskan untuk sabar,
berserah diri, menerima, dan mengembalikan
kepada allah karena dia pemilik mutlak segala yang
kita cintai dan manusia bukanlah pemilik apa apa
yang diakuinya.
Fase-Fase Kehilangan

– Fase Pengingkaran (denail)


– Fase Marah (anger)
– Fase Tawar Menawar (bergaining)
– Fase Depresi (depression)
– Fase Penerimaan (acceptance)
Asuhan Keperawatan

1.Pengkajian
 Factor Predisposisi
Factor predisposisi yang mempengaruhi tentang respon kehilangan
adalah :
- Genetic - Struktur kepribadian
- Factor presipitasi - Kesehatan jasmani
- Perilaku - Kesehatan mental
- Mekanisme koping - Pengalaman kehilangan dimasa lalu
Diagnosa Keperawatan
– Potensial proses berduka yang tidak terselesaikan sehubungan
dengan kematian ibu
– Fiksasi berduka pada fase depresi sehubungan dengan amputasi
kaki kiri
– Potensial respon berduka yang berkepanjangan sehubungan
dengan proses berduka sebelumnya yang tidak tuntas
Intervensi
 Tujuan jangka panjang : agar individu beperan aktif melalui proses berduka
secara tuntas.
 Tujuan jangka pendek : pasien mampu.
- mengugkapkan perasaan duka
-mejelaskan makna kehilangan orang atau objek
-membagi rasa dengan orang yang berarti
-menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan damai.
-Membina hubungan baru yang bermakna dengan objek atau orang yang baru.
Prinsip Tindakan Keperawatan pada Pasien
dengan Respon Kehilangan

– Bina dan jalin hubungan saling percaya


– Diskusikan dengan klien dalam mempersepsikan suatu kejadian yang
menyakitkan dengan pemberian makna positif dan mengambil hikmahnya.
– Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka
– Kurangi atau hilangkan faktor penghambat proses berduka
– Beri dukungan terhadap respon kehilangan pasien
– Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga
Lanjutan …..

– Ajarkan teknik logotherapy dan psychoreligious theraphy


– Tentukan kondisi pasien sesuai dengan fase berikut :

Fase kehilangan
– Memberi kesempatan kepada pasien unuk mengungkapkan perasaannya
– Menunjukan sikap menerima, ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa.
– Memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit,
pengobatan dan keatian.
Lanjutan …..
Fase marah
– Mengijinkan dan mendorong pasien mengungkapkan rasa marahnya secara
verbal tanpa melawan dengan kemarahan.
Fase tawar menawar
– Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya.
Fase defresi
– Mengidentifikasi tingkat depresi dan risiko merusak diri pasien.
– Membantu pasien mengurangi rasa bersalah.
Lanjutan …..

Fase penerimaan
– Membantu pasien untuk menrima kehilangan yang tidak bisa
dijelaskan.
Prinsip Intervensi Keperawatan pada Anak dengan Respon
Kehilangan

– Beri dorongan kepada keluarga untuk menerima kenyataan serta menjaga


anak selama masa berduka.
– Menggali konsep anak tentang kematian, serta membetulkan konsepnya
yang salah.
– Membantu anak melalui proses berkabung dengan memperhatikan perilaku
yang diperhatikan oleh orang lain.
– Mengikutsertakan anak dalam upacara pemakaman atau pergi ke rumah
duka.
 
Prinsip Intervensi Keperawatan pada Orangtua
dengan Respon Kehilangan (Kematian Anak)

– menyediakan sarana ibadah, termasuk pemuka agama


– menganjurkan pasien untuk memegang/melihat jenazah
anaknya
– menyiapkan perangakat kenangan
– menganjurkan pasien untuk mengikuti program lanjutan bila
diperlukan
– menjelaskan kepada pasien/keluarga ciri-ciri respon yang
patologis serta tempat mereka minta bantuan bila diperlukan.
Pelaksanaan

Berikut akan diuraikan proses keperawatan pada pasien dengan respon kehilangan.
Diagnosa keperawatan :
Potensi terjadi proses berduka yang tidak terselesaikan sehubungan dengan
kematian ibu, pada anak usia 5 tahun.

Tujuan Tindakan Keperawatan

Tujuan jangka panjang:


Anak dapat menyelesaikan masa
berkabung dengan tuntas.
Tujuan jangka pendek:
a. Anak dapat mengerti arti sakit dan -Membina hubungan saling percaya antara
kematian. anak, keluarga, dan petugas dengan sikap
jujur, menerima, ikhlas, dan empati.
-Menunjukkan perhatiaan dan kasih sayang
anak baik melalui kata-kata maupun dengan
sikap.
-Menanyakan kepada anak pengalamannya
tentang kematian (orang/bintang).
-Menjelaskan kepada anak bahwa ibunya
meninggal bukan tidur.
-Menjelaskan kepada anak bahwa roh orang
yang meninggal, yang menghadap Tuhan
bukan tubuhnya
b. Anak dapat mengungkapkan Meminta kepada keluarga/orang yang
perasaannya. berarti agar menemani anak selama masa
berduka bila perlu mengijinkan untuk
tinggal bersama mereka.
-Mendorong anak untuk mengungkapkan
perasaannya dengan menanyakan apa
yang dipikirkan selama ibunya sakit
sampai sekarang.
c. Anak dapat mengurangi rasa bersalah -Menjelaskan kepada anak bahwa ibunya
sakit dan meninggal bukan karena dia
nakal atau bukan karena kesalahannya.
d. Melalui proses berkabung dengan -Menjelaskan kepada anak bahwa orang
melihat perilaku orang dewasa. yang sering sedih dan menangis bila ada
yang meninggal.
-Mengajak anak mengikuti upacara
pemakaman dan mengunjungi rumah
duka.
-Menjelaskan kepada anak urutan
upacara dan apa yang harus dilakukan
oleh anak, sebelum upacara dan pelayat
dating
Diagnosa Keperawatan

Fiksasi pada fase pengingkaran sehubungan dengan kematian kekasih.

Tujuan Tindakan Keperawatan


Pasien dapat melalui fase -Mendorong pasien untuk mengungkapkan
pengingkarannya dengan wajar (tanpa pengingkarannya tanpa memaksa untuk
kesulitan) menerima kenyataan.
-Mendengarkan dengan penuh minat dan
perhatian apa yang dikatakan oleh pasien.
-Menjelaskan kepada pasien, bahwa
perasaan tersebut wajar terjadi pada orang
yang mengalami kehilangan.
-Membantu pasien untuk memakai
mekanismekoping yang lain seperti
menangis/bicara.
-Mengikutsertakan orang yang berarti bagi
pasien untuk menjelaskan apa yang telah
terjadi.
-Meningkatkan kesadaran pasien secara
bertahap tentang kenyataan kehilngan yang
dihadapi.
-Memberi dukungan atas usaha pasien untuk
mencoba menerima kenyataan.
-Membantu pasien untuk mengungkapkan
rasa marahnya.
-Menjawab semua pertanyaan pasien dengan
singkat dan jelas.
-Memberi dukungan secara non verbal.
Evaluasi

– Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan


– Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap
kehilangan
– Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
– Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi
masalah akibat kehilangan
– Klien mampu minum obat dengan cara yang benar

Anda mungkin juga menyukai