KELOMPOK 4
Defenisi
Vertigo adalah gejala umum yang
terjadi pada individu yang mengalami
cedera tumpul pada kepala ,leher
maupun persimpangan kranioservikal ,
cedera dapat diakibatkan dari
kecelakaan lalu lintas jatuh dan
olahraaga .Menigkatkan mobalitas
manusia khususnya dikota besar
mengakibatkan peningkatan frekuensi
kasus cedera kepala yang sering di
akibatkan oleh kecelakaan lalu lintas
(soemarmo, 2015)
Etiologi
dr. Nathania S. Sutisna dalam artikel Alomedika.com tahun 2017,
menyebutkan etiologi Tergantung dengan jenis vertigonya,
Perife
Sentral
Manefestasi Klinis
(Black,joyce M.And Hawks,jane hokanson,2015).
Terhuyung-huyung
Perasaan gamang
Disorientasi,
Penglihatan kabur
Condong ke satu arah
saat berjalan
Kehilangan tenaga
Penatalaksanaan Medis
Medis
Melakukan penanganan sesuai keluhan dari pasien, untuk pemberiannya
Vitamin antihistamin
Diuretika
Pembatasan konsumsi garam
Bedah
Keperawatan
Penanganan pada vertigo sala satunya terapi non farmakologi yaitu menggunakan
terapi brandt daroff ,terapi vertigo mencakup:
a. laboratorium
Pada amnansesis perlu digali penjelasan mengenai : Diskripsi jelas keluhan pasien.
Pusing yan g dikeluhkan dapt berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar,
rasa tidak stabil atau melayang.
• Pengkajian
1. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering muncul pada vertigo yaitu keluhan pusing , mual
muntah dan keringat berlebihan , sakit kepala .
Intervensi Rasional
1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui kekurangan nutrisi pada pasien
2. Memonitori asuhan makanan 2. Agar dapat mengetahui jumlah intake dan outake
3. Lakukan oral hygiene sebelum makan yang di butuhkan tubuh klien
jika perlu 3. Memberikan rasa nyaman pada daerah mulut klien
4. Berikan makanan tinggi kalori dan 4. Untuk meningkatkan asupan makanan sesuai
tinggi protein
kebutuhan klien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 5. Membantu dalam proses penyembuhan
menentukan jumlah makan dan jumlah
nutrient yang di perlukan
Dx 2 : Gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit.
Intervensi Rasional
1. Monitor status oksigenasi sebelum dan 1. Untuk mengetahui adany perubahan nilai SaO2
sesudah mengubah posisi dan status hemodinamik, jika terjadi perburukan
2. Atur posisi yang disukai jika tidak di
2. Pengaturan posisi yang benar akan mengurangi
kontraindikasi
resiko terjadinya kontraktur fleksi
3. Minimalkan gerakan dan tarikan saat
3. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan
merubah posisi