DISUSUN OLEH :
Nama : R
NPM :
Kelas : Siang (Ambon)
Semester : IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kita pun pernah mengalami vertigo ini. Kata vertigo berhasal dari bahasa
wanita lebih banyak dari pada pria. Vertigo juga lebih sering terdapat pada
1
Vertigo terjadi pada sekitar 32 % kasus, dan sampai dengan 56,4 %
anak-anak tidak diketahui, tetapi dari studi yang lebih baru pada populasi
merasakan sekali serangan pusing dalam periode satu tahun. Sebagian besar
Vertigo merupakan salah satu gejala sakit kepala yang sering disertai
Angka kejadian vertigo sendiri tidak banyak hanya 4,9% (vertigo terkait
penyakit yang banyak dikenal orang dan dengan angka kejadian yang
kehilangan kesadaran/pingsan.
sekitar 50% dari orang tua yang berumur 75 tahun ( Miralza Diza, 2008),
pada tahun 2010, 50% dari usia 40-50 tahun dan juga merupakan keluhan
nomor tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek
umum.
2
B. Rumusan Masalah
gangguan Vertigo?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
2. Tujuan Khusus :
3
c. Mengetahui etiologi Vertigo
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
”Vertere” suatu istilah dalam bahasa latin yang merupakan bahasa lain
linier), atau gerakan sebenarnya dari tubuh atau lingkungan sekitarnya diikuti
atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ yang berada di bawah pengaruh
4
rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek disekitar penderita yang
berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam
bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi
vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
1. Jaringan Saraf
5
a. Neuron
Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomi dan
1) Badan sel
2) Dendrit
3) Akson
6
dan meneruskan pesan-pesan neural disebabkan sifat khusus
khusus
2) Neuron bipolar
3) Neuron unipolar
7
4) Neuron multipolar
Klasifikasi fungsional
1) Neuron sensorik
dalam tubuh.
peraba.
8
c) Interoseptor, memonitor kondisi sistem pencernaan,
2) Neuron motorik
otonom (SSO).
3) Interneuron
b. Neuroglia
(CSS).
9
c) Astroglia, berperan sebagai barier darah-otak, memperbaiki
interstisial.
c. Sel Schwann
d. Mielin
Renvier.
e. Transmisi sinaps
Kejadian listrik ini yang kita kenal dengan impuls saraf. Impuls
antara neuron.
10
lainnya atau efektor. Agar proses ini menjadi efektif, maka sebuah
1) Sinaps listrik
sinaps tersebut jarang ada. Sinaps ini sering ada di pusat otak,
2) Sinaps kimia
f. Neurotransmiter
11
menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga
dengan bantuan zat-zat kimia ini, neuron dapat lebih mudah dalam
2. Otak
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak
batang otak. Semua berada dalam satu bagian struktur tubuh yang
a. Serebrum
12
Serebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus. Pada
dan ingatan.
penglihatan.
b. Serebellum
13
1) Mengatur otot-otot postural tubuh. Serebellum
c. Batang otak
14
3) Mensensefalon (otak tengah) merupakan bagian pendek dari
d. Diensefalon
penting
suhu tubuh.
disebut hemibalismus.
15
4) Epitalamus, berhubungan dengan sistem limbik dan sedikit
hormon-hormon gonadotropin.
e. Saraf kranial
16
2. Lakrimasi dan salivasi
Pengecapan dua pertiga depan
Sensorik lidah (rasa manis, asam dan
asin)
VII vestibulokoklea
Sensorik Keseimbangan
I ris
Cabang
Sensorik pendengaran
koklearis
1. Faring: menelan, refleks
IX Glosofaringeus Motorik muntah
2. Parotis: salivasi
Faring, laring: menelan, refleks
Motorik
muntah;fonasi: visera abdomen
X Vagus Faring,laring: menelan, refleks
Sensorik muntah; visera leher, thoraks
dan abdomen
Otot sternokleidomastoideus
dan bahu
XII Hipoglosus Motorik Pergerakan lidah
f. Sistem limbik
17
3) Memfasilitasi penyimpanan suatu memori dan menggali
C. Etiologi
terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak, dll. Tubuh merasakan posisi
di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan
area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga,
1. Lesi vestibular :
a. Fisiologik
b. Labirinitis
c. Menière
e. Otitis media
f. Motion sickness
18
2. Lesi saraf vestibularis
a. Neuroma akustik
c. Neuronitis
d. vestibular
b. Insufisiensi vertebro-basilar
d. Sklerosi diseminata
e. Tumor
f. Siringobulbia
D. Klasifikasi
Vertigo yang terjadi oleh karena kelainan pada sistem vestibular disebut
vertigo vestibular, dan yang timbul pada kelainan sistem somatosensori dan
1. Vertigo Vestibular.
b. Serangan : Episodik
c. Mual/Muntah : (+)
d. Gg.Pendengaran : kadang-kadang
19
e. Gerakan Pencetus : Gerakan kepala
2. Vertigo Nonvestibular.
serebri
E. Faktor resiko
20
7. Dipicu oleh penyakit sistem saraf pusat sepert tumor, kerusakan leher, dan
stroke.
F. Manifestasi klinis
G. Patofisiologi
wajar akan diproses lebih lanjut secara wajar untuk direspon. Respon yang
muncul beberapa penyesuaian dari otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam
otonomik.
Namun jika kondisi tidak normal/ tidak fisiologis dari fungsi alat
21
yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi yang wajar
Penyimpangan KDM
Sistem keseimbangan(vestibuler) tubuh terganggu
keluhan pusing, tapi mungkin lebih tepat jika ada masalah pendengaran.
tumor.
orang- orang usia > 60 tahun karena OAE menurun dengan usia.
23
sulit dan interpretasi dari hasil harus memnuhi penilaian bentuk
gelombang.
kompleks dan tidak ada pemeriksaan rutin untuk pasien denga keluhan
vertigo.
VIII. MRI tidak secara rutin dibutuhkan untuk evaluasi vertigo tanpa
telinga daripada MRI dan juga lebih baik untuk evaluasi lesi yang
superior.
4. Pemeriksaan lainnya
24
b. Ambulatory Monitor atau Holter Monitoring digunakan untuk
I. Terapi
3. Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala kekiri dan kekanan
4. Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat
tidur
menjadi lepas atau hancur. Tindakan yang lain adalah fisioterapi pada
J. Penatalaksanaan
a. Latihan
25
Latihan posisional dapat membantu mempercepat remisi pada
sebagian besar penderita VPB. Latihan ini dilakukan pada pagi hari
dan merupakan kagiatan yang pertama pada hari itu. Penderita duduk
sampai 2 atau 3 kali sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi
respon vertigo.
b. Obat-obatan
menekan rasa enek (nausea) dan rasa pusing. Namun ada penderita
yang merasa efek samping obat lebih buruk dari vertigonya sendiri.
2. Neurotis Vestibular
26
3. Presbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut)
dikurangi.
4. Sindrom Vertigo Fisiologis
dilakukan upaya : tirah baring, obat untuk sedasi, anti muntah dan anti
27
dan akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau toleransi
yang baik.
dapat diredakan oleh obat atau tindaka konservatif dan penderita menjadi
I. Komplikasi
1. Penyakit Meniere
bahwa ini adalah masalah kronis yang sangat fatal yang mana akan
gangguan pendengaran dan bisa juga ada rasa tekanan dalam telinga.
tuli mendadak yang terjadi karena hal lain seperti ledakan atau suara
yang menggangu telinga dalam waktu yang lama misalnya saat anda
28
telinga yang akhirnya akan merasakan sensasi berputar pada
pandangan mata.
29
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
dari pasien (data primer), dari keluarga (data sekunder), data dari catatan
langsung dan mellihat secara medis. adapun data yang diperlukan pasien
1. Data dasar
medis.
30
d. Riwayat kesehatan keluarga meliputi anggota keluarga yang
keadaannya.
mempengaruhi kesehatan,
2. Pemeriksaan Fisik
kranial
B. Diagnosa keperawatan
mual muntah
2. Resiko injuri
kesehatan
31
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi
C. Intervensi
NIC :
a. Fluid balance
b. Hydration
Kriteria hasil:
normal,
NIC :
32
c. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan ( Hmt ,
2. Resiko injuri
NOC :
a. Risk Kontrol
b. Immune status
c. Safety Behavior
Kriteria hasil:
injury/cedera
personal
33
f. Mampu mengenali perubahan status kesehatan
NIC :
pasien
memindahkan perabotan)
pasien.
g. Membatasi pengunjung
kebutuhan
NOC:
34
b. Nutritional Status : food and Fluid Intake
c. Weight Control
Kriteria hasil:
NIC
mencegah konstipasi
35
n. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan
dipertahankan.
oval
4. Ansietas
NOC :
a. Kontrol kecemasan
b. Koping
Kriteria hasil:
mengontol cemas
NIC :
36
f. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
5. Kurang pengetahuan
NOC
Kriteria hasil:
secara benar
NIC :
37
c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,
tepat
tepat
38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek
lain akibat kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-
sangat luar biasa, perasaan berputar yang disertai dengan timbulnya mual dan
muntah, wajah yang pucat, mengalami kesulitan berdiri dan bergerak, telinga
berkeringat dingin dan denyut nadi cepat. Komplikasi yang biasa terjadi pada
atau akibat otitis media kronika dan penyakit saraf akustikus Serebelum
B. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/penyimpangan-kdm-vertigo.html
https://id.scribd.com/doc/193250486/Vertigo
https://id.scribd.com/document/246826961/Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem
https://id.scribd.com/doc/292395155/Asuhan-Keperawatan-Vertigo
https://id.scribd.com/document/47163418/ASUHAN-KEPERAWATAN-
VERTIGO
https://id.scribd.com/document/29798042/Asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan-Vertigo
http://febypurnama-tentorium.blogspot.co.id/2012/10/vertigo-anamnesis-
pemeriksaan-fisik.html
40