”K”
DENGAN VERTIGO DI KLINIK UTAMA RAWAT
INAP PKU MUHAMMADIYAH KUTOARJO
Disusun oleh
Tujuan
• Mengetahui lebih dalam tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
Vertigo.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui tentang Gangguan Sistem Persyarafan, Penyakit Vertigo
2. Mengetahui dan menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Vertigo
TINJAUAN TEORI
Pengertian
• Vertigo sesuai dengan akar katanya, dari Bahasa Yunani vetere, yang berarti berputar, vertigo mengacu
pada adanya sensasi di mana penderitanya merasa bergerak atau berputar, puyeng, atau merasa seolah-
olah benda-benda di sekitar penderita bergerak atau berputar. Biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan
• Gangguan pemenuhan rasa nyaman pada pasien vertigo disebabkan oleh kegiatan berlebih dari sistem
simpatik, menimbulkan gejala vertigo, pucat, dan mual yang yang pada umumnya mengakibatkan
penderitaan yang hebat. Munculnya gejala muntah biasanya menimbulkan rasa takut, tetapi segera sesudah
muntah berakhir maka segala keluhan akan hilang sehingga penderita merasa lebih segar (Sutarni et al,
2018)
Berdasarkan gejala klinis yang menonjol,vertigo dapat pula dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu
(PERDOSSI,2012)
1. Vertigo paroksismal
2. Vertigo kronis
3. Vertigo yang serangannya akut,berangsur-angsur berkurang tetapi tidak pernah bebas serangan
Etiologi
Vertigo juga berhubungan dengan kelainan lainnya, selain kelainan pada telinga, saraf yang
menghubungkan telinga dalam dengan otak, serta di otak, misalnya kelainan penglihatan atau
perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba (Putri & Sidharta, 2016).
Faktor yang mempengaruhi vertigo dibagi menjadi :
1. Usia
2. Stress berat
3. Keadaan lingkungan
4. Gaya hidup, Obat-obatan
5. Kelainan sirkulasi
6. Kelainan di telinga
Patofisiologi Vertigo
Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan
ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf
pusat
Menurut Putri & Sidharta, (2016) ada beberapa teori yang dapat menerangkan terjadinya
vertigo, yaitu:
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
2. Teori Konflik Sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori Otonomik
5. Teori Sinap
Penatalaksanaan Vertigo
Menurut Ardiyansyah, (2012) penatalaksanaan vertigo dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Penatalaksanaan secara farmakologi
2. Penatalaksanaan secara Nonfarmakologi
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dirancang oleh perawat, atau suatu perawatan yang di lakukan
berdasarkan penilaian secara klinis dan pengetahuan perawat yang bertujuan untuk meningkatkan outcome pasien
atau klien.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelah perencanaan keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat
untuk membantu pasien yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak ataupun respon yang
dapat ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan serta kesehatan terhadap komplementer
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan terakhir yang berupaya untuk
membandingkan tindakan yang sudah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan
HASIL STUDI KASUS
Pengkajian
Hari Tanggal : 21 April 2021 jam 10.30 WIB
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : NY.”K”
TTL/Umur : 1966/ 55 tahun
Alamat : Dukuhrejo 01/02 Bayan
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SMA
No. RM : 040097
DX .Medis : Vertigo, HT
Status Perkawinan : Janda
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : NY.”KK”
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : karyawan swasta
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan
pasien : Anak kandung,sulung
2. Keluhan Utama : pusing muter-muter, kalau membuka mata semakin pusing muter,mual, dan muntah
kadang bila bangun duduk atau berdiri.
O : Pusing saat capek dan berpikir berat
P : Merasa bertambah pusing bila dipaksa aktivitas dan membahas/ mengingat masalah, berkurang bila
istirahat
Q : pusing berputar di bagian kepala depan dan berat di kepala bagian belakang
R : pusing sekali, dunia seperti bergoncang dan mau jatuh
S : Skala nyeri 8
T : kadang pusing berlangsung selama 5 menit berhenti sebentar tapi nanti pusing lagi
3. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang ke rumah sakit dengan menggunakan kendaraan
roda empat diantar oleh 3 orang anggota keluarganya, pasien keluar dari mobil terlihat
mengerutkan dahi, meringis, mata terpejam, tangan dan kaki meraba raba. Klien mengatakan
sejak tadi pagi bangun tidur tiba-tiba pusing berputar saat mau bangun dari tempat tidur. Keluarga
mengatakan pasien memang sedang mempunyai hajat pikiran tentang anaknya yang diluar Jawa.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti sekarang.
Klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai sakit seperti klien.
Bapak klien menderita hipertensi.
6. Pola Kebiasaan
• Pola Persepsi Kesehatan
• Pola nutrisi
• Pola eliminasi
• Pola latihan-aktivitas
• Pola kognitif perseptual
• Pola istirahat dan tidur
• Pola konsep diri-persepsi diri
• Pola peran dan hubungan
• Pola reproduksi atau seksual
• Pola koping dan Toleransi Stres
• Pola keyakinan dan nilai
7. Genogram
8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran: compos mentis
b. Vital Sign Td: 170/100 mmhg N : 108 x/menit S : 36,9 C RR : 24 x /menit SpO2 : 98 %
c. Pemeriksaan Head to toe
a) Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada hematom, terlihat banyak berkeringat, wajah terlihat
pucat, mengerutkan dahi, meringis menahan rasa pusing muter. Terlihat keluar air mata
sedikit.
b) Leher : simetris, tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
c) Dada Inspeksi : Tidak terlihat otot bantu pernafasan Palpasi : simetris Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler Baju dibagian dada dan punggung basah oleh keringat.
d) Abdomen Inspeksi : Tidak terlihat adanya lesi Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltic usus 4-6 x/menit
e) Ektremitas Atas : tidak ada kelainan, terlihat memegangi kepala Bawah : tidak ada kelainan,
tidak ada edema
f) Genetalia : tidak ada keluhan di bagian kemaluan
9. Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium darah Tgl 21 April jam 10.00 WIB
Saran
1. Bagi Perawat Penulis berharap Makalah Asuhan Keperawatan pada pasien Vertigo dapat dijadikan
acuan dalam pemberian Asuhan keperawatan di tempat kerja masing- masing bagi perawat yang
menangani pasien dengan Vertigo.
2. Bagi Mahasiswa Dapat dijadikan acuan dalam pembuatan tugas asuhan keperawatan pada pasien
kelolaan.
3. Bagi Pembaca pada Umumnya Dapat menambah ilmu agar dapat diaplikasikan pada anggota
keluarga atau orang sekitar yang mengalami vertigo.
Terima kasih