Anda di halaman 1dari 18

STROKE NON

HEMORAGIK
Disusun Oleh :
Anggi Sheila Pramutia (19037140004)
M.Sogita Nurijaz.A (19037140031)
Sagita Rheza Tigas Sergio (19037140048)
Vera Lusiana (19037140062)
Pengertian
Stroke Iskemik atau Non-Hemoragik merupakan stroke yang
disebabkan oleh suatu gangguan peredaran darah otak berupa obstruksi
atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak terjadi
perdarahan
Etiologi

1 Trombosis (bekuan darah di dalam


pembuluh darah otak atau leher)

2 Embolisme cerebral

3 Iskemia
Klasifikasi

1. Transient Ischemic Attack (TIA)


2. Reversible Iscemic Neurological Deficit (RIND)
3. Stroke in Evolution (Progressing Stroke)
4. Stroke in Resolution
5. Completed Stroke (infark serebri)
Manifestasi Klinis
• Dystensia ( gangguan fungsi motorik ) berupa :
 Kelumpuhan ( hemiplegi atau paraplegi )
 Paralisis ( kehilangan total dari gangguan kekuatan motoriknya )
 Paresis ( kehilangan sebagian kekuatan otot motoriknya )
● Disnestasia ( gangguan fungsi sensorik ) berupa :
 Hipoarasthesia dan Arasthesia.
 Gangguan penciuman, penglihatan dan gangguan rasa pada lidah.
● Dyspasia ( gangguan berbicara )
● Dymentia ( gangguan mental ) dengan manifestasi :
 Gangguan neurologis.
 Gangguan psikologis.
 Keadaan kebingungan.
 Reaksi depresif.
Patofisiologi
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.Luasnya
infark tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh daralidan
adekdatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang
tersumbat.Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan
lokal (trombus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum
(hipoksia karena gangguan pant dan jantung). Aterosklerosis sering sebagai faktor
penyebab infark pad-a otak. Trombus dapat berasal dari plak arterosklerotik, atau darah
dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah mengalami pelambatan atau
terjadi turbulensi
Penyakit yang mendasari stroke

WOC (Alkohol, hiperkolesteroid, merokok, stress, depresi, kegemukan)

Arterosklerosis
(Elastisitas Kepekatan darah meningkat Pembentukan thrombus
pembuluh
darah menurun)
Obstruksi trombus di otak

Penurunan darah ke otak

Hipoksia Cerebri Ggn.PERSEPSI SENSORI

Infark Jaringan Otak

Kerusakan pusat gerakan Kelemahan pada


motorik di lobus frontalis nervus V,VII,IX,X
Hemisphare/hemiplagia

Penurunan kemampuan otot


GANGGUAN Mobilitas menurun mengunyah/menelan
MOBILITAS
FISIK
Tirah baring
GANGGUAN DEFISIT
MENELAN NUTRISI
RESIKO GANGGUAN
INTEGRITAS
KULIT/JARINGAN
Komplikasi
1. Berhubungan dengan imobilisasi: infeksi pernafasan, nyeri pada
daerah tertekan, konstipasi.
2. Berhubungan dengan paralise: nyeri punggung, dislokasi sendi,
deformitas, terjatuh.
3. Berhubungan dengan kerusakan otak: epilepsy, sakit kepala.
4. Hidrosefalus
Pemeriksaan Diagnostik
1. Angiografi serebral
2. Lumbal Pungsi
3. CT Scan (Computerized Tomography Scanning)
4. MRI
5. USG Doppler
6. EEG
7. EKG
8. Pemeriksaan darah dan urine
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan medis
1. Terapi trombolitik
2. Terapi antikoagulan
3. Terapi
4. Terapi
• Penalaksanaan Keperawatan
1. Terapi Non Farmakologi
2. Rehabilitasi Pemberian Stimulasi Dua Dimensi
Pengkajian
● Identitas Klien ● Pengkajian Tingkat Kesadaran
● Keluhan utama ● Pengkajian Fungsi Serebral
● Riwayat penyakit sekarang ● Status Mental
● Riwayat penyakit dahulu ● Fungsi Intelektual
● Riwayat penyakit keluarga ● Kemampuan Bahasa
● Pengkajian psikososiospiritual ● Pengkajian Saraf Kranial
● Pemeriksaan Fisik ● Pengkajian Sistem Motorik
 B1 (Breathing)
 B2 (Blood)
 B3 (Brain)
 B5 (Bowel)
 B6 (Bone)
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Persepsi Sensori yang berhubungan dengan Hipoksia Serebral
2. Gangguan Mobilitas Fisik yang berhubungan dengan kerusakan pusat
gerakan motorik di lobus frontal hemisphere/hemiplegia
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan yang berhubungan dengan
Penurunan Mobilitas
4. Gangguan menelan yang berhubungan dengan Gangguan Saraf Kranialis
5. Defisit Nutrisi yang berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan
Intervensi Keperawatan

No Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


Diagnosa
(SLKI) (SIKI)
1. D.0085 Tujuan: I.02075 Perawatan Jantung
Gangguan Persepsi Setelah dilakukan asuhan Observasi
Sensori keperawatan selama 3x24 jam maka -Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas
Gangguan Persepsi Sensori dapat dan stimulasi lingkungan
teratasi dengan kriteria hasil: Terapeutik
L. 09083 Persepsi Sensori -Pertahankan lingkungan yang aman
- Konsentrasi membaik (5) -Diskusikan perasaan dan respons
- Orientasi membaik (5) terhadap halusinasi
Edukasi
-Anjurkan memonitor sendiri situasi
terjadinya halusinasi
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian obat antipsikotik
dan antiansietas, jika perlu
No Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Diagnosa
(SLKI) (SIKI)

2. D.0054 Tujuan: I.05173 Dukungan Mobilisasi


Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan asuhan Observasi
Fisik keperawatan selama 3x24 jam maka -Identifikasi toleransi fsik melakukan
Gangguan Mobilitas Fisik dapat pergerakan
teratasi dengan kriteria hasil: -Monitor kondisi umum selama
L.05042 Mobilitas Fisik melakuka mobilisasi
-Gerakan tidak terkoordinasi Terapeutik
menurun (5) -Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
-Gerakan terbatas menurun (5) perlu
- Kelemahan fisik menurun (5) Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
 
No Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Diagnosa
(SLKI) (SIKI)

3. D.0139 Resiko Tujuan: I.11353 Perawatan Integritas Kulit


Gangguan Integritas Setelah dilakukan asuhan Observasi
Kulit/Jaringan keperawatan selama 3x24 jam maka -Identifikasi penyebab gangguan
Resiko Gangguan Integritas integritas kulit(mis. Perubahan
Kulit/Jaringan dapat teratasi dengan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
kriteria hasil: penurunan kelembaban, suhu
L.14125 Integritas Kulit dan lingkungan ekstrem, penurunan
Jaringan mobilitas)
-Kerusakan jaringan menurun (5) Terapeutik
-Kerusakan lapisan kulit menurun -Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
(5) Edukasi
-Nyeri menurun (5) -Anjurkan minum air yang cukup
 
No Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Diagnosa
(SLKI) (SIKI)

4. D.0063 Tujuan: I.11351 Dukungan Perawatan Diri:


Gangguan Menelan Setelah dilakukan asuhan Makan/Minum
keperawatan selama 3x24 jam maka Observasi
Gangguan Menelan dapat teratasi -Monitor kemampuan menelan
dengan kriteria hasil: Terapeutik
L06052 Status Menelan -Atur posisi yang nyaman untuk
-Mempertahankan makanan dimulut makan/minum
meningkat (5) -Motivasi untuk makan diruang makan,
-Reflek menelan meningkat (5) jika tersedia
-Kemampuan mengunyah meningkat Kolaborasi
(5) -Kolaborasi pemberian obat
-Usaha menelan meningkat (5) (mis.analgesik, antiemetic), sesuai
indikasi
No Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Diagnosa
(SLKI) (SIKI)
5. D.0019 Defisit Nutrisi Tujuan: I.03119 Manajemen Nutrisi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam maka Defisit Nutrisi -Identfikasi status nutrisi
dapat teratasi dengan kriteria hasil: -Monitor asupan makanan
L03030 Status Nutrisi Terapeutik
-Kekuatan otot pengunyah meningkat (5) -Sajikan makanan secara menarik dan suhu
-Kekuatan otot menelan meningkat (5) yang sesuai
-Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan -Berikan suplemen makanan jika perlu
nutrisi Edukasi
  -Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan jika perlu
Thanks 

Credits: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai