Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA YANG MENGALAMI TUBERKULOSIS DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN KESIAPAN PENINGKATAN KOPING KELUARGA DI DESA KLABANG KECAMATAN


KLABANG
KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2021
 
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

 
 

 
Oleh :
 
Sagita Rheza Tigas Sergio
NIM 19037140048
 
 
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2021
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Tuberkulosis Paru adalah masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia yang erat kaitannya
dengan faktor pola hidup yang tidak baik dan gaya hidup manusia yang kurang memperhatikan

M kesehatannya karena kurangnya pengetahuan dan kesiapan untuk meningkatkan kesehatan serta
kurangnya peran keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, terkait dengan mengingatkan
meminum obat dan makanan yang harus di konsumsi, karena penderita Tuberkulosis paru pasti
akan merasa lelah untuk meminum obat karena harus di selesaikan dalam 6 bulan pengobatan.
Maka perlu peningkatkan kesiapan koping keluarga.

Secara global, pada tahun 2018 terdapat 11,1 juta kasus insiden TB paru yang setara dengan 130
kasus per 100.000 penduduk. (World Health Organization Global Tuberculosis Report, 2019)

Tuberkulosis paru merupakan penyebab kematian ke dua dari penyakit infeksi di Indonesia serta
menempati posisi ketiga dengan beban TB paru tertinggi di dunia sebanyak 420.994 kasus pada
tahun 2017 penduduk (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2018).
S
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium Tuberculosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis ditularkan dari orang ke
orang melalui kontak yang bersumber dari penderita TB dengan BTA positif. Ketika
penderita TB bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya, kuman akan menyebar
K ke udara dalam bentuk droplet nuclei (percikan dahak). Kurang lebih 3000 percikan dahak
sekali batuk. Dan kuman bertahan diudara bebas selama 1-2 jam tergantung pada sinar
matahari yang ada dan sanitasi lingkungannya. Perilaku tidak menutup mulut dan hidung
saat bersin mempengaruhi jumlah kuman yang dikeluarkan dari paru-paru sehingga
mempercepat daya penularan seorang pasien

Berdasarkan teori SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) tahun 2019, kriteria hasil
yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan pada klien Tuberkulosis dengan masalah
keperawatan kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu : Status Koping Keluarga;
Kepuasaan terhadap perilaku bantuan anggota keluarga lain (5) meningkat, Keterpaparan
informasi (5) meningkat, Perilaku mengabaikan anggota keluarga (5) menurun, dan Perilaku
sehat 5 (membaik). Fungsi Keluarga; Anggota keluarga saling mendukung (5) meningkat,
S
Anggota keluarga menjalankan peran yang diharapkan (5) meningkat dan Pembagian
tanggung jawab kepada setiap anggota keluarga (5) meningkat.
1.3 1.5
1.2 Rumusan
Masalah
Manfaat
Penelitian

Batasan
Masalah 1.5.1
Manfaat Teoritis

1.4
Tujuan Penelitian
1.5.2
1.4.1 Manfaat Praktis
Tujuan Umum
1.4.2
Tujuan Khusus
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.1
2.2.1 Definisi
Definisi
Keluarga
Tuberkulosis

2.1.2 2.2.2 Ciri-Ciri


Etiologi Keluarga

2.1.3 2.1 2.2 2.2.3 Tipe


Patofisiologi TUBERKULOSIS KELUARGA Keluarga

2.1.4
2.2.4 Struktur
Gambaran
Keluarga
Klinis

2.1.5
2.2.5 Fungsi
Penatalaksan
Pokok Keluarga
an

2.2.9 2.2.8 Tahap


2.1.6 2.2.7 Peranan 2.2.6 Tugas
Mekanisme Perembangan
Komplikasi Keluarga Keluarga
Koping Keluarga
2.3 Asuhan Keperawatan

2.3.1 2.3.2 2.3.3

Pengkajian Diagnosa Intervensi

2.3.4 2.3.5

Implementasi Evaluasi
BAB 3
METODOLOGI
PENELITIAN
Desain Penelitian Batasan Istilah
Studi Kasus 3.1 3.2 asuhan keperawatan pada keluarga
yang mengalami Tuberkulosis Paru
dengan Kesiapan Peningkatan Koping
Keluarga di Desa Klabang Kecamatan
Klabang Kabupaten Bondowoso
Tahun 2021.

Partisipan Lokasi dan Waktu


satu keluarga yang mengalami
Tuberkulosis Paru dengan Kesiapan
3.3 3.4 Di desa Klabang Kecamatan
Klabang Kabupaten
Peningkatan Koping Keluarga di Bondowoso. Selama 14 Hari
Desa Klabang Kecamatan Klabang Kunjungan
Kabupaten Bondowoso Tahun 2021
3.5 Pengumpulan Data 3.6 Uji Keabsahan Data

1. Wawancara 1. Memperpanjang waktu pengamatan/tindakan.


2. Observasi dan pemeriksaan 2. Sumber informasi tambahan menggunakan
fisik triangulasi dari tiga sumber utama yaitu klien,
3. Studi dokumentasi dan perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan
angket masalah yang akan diteliti.

3.7 Analisa Data 3.8 Etika Penelitian


1. Pengumpulan Data 1. Informed consent ( Persetujuan Menjadi
Klien)
2. Mereduksi Data 2. Anonymity (Tanpa Nama)
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
3. Penyajian Data

4. Kesimpulan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai