Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asma bronkial merupakan suatu keadaan dimana saluran napas mengalami

penyempitan karena hiperaktif terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan

peradangan atau penyempitan ini bersifat berulang namun reversible. Faktor lain

yaitu debu, keturunan, gaya hidup, usia, jenis kelamin, riwayat keluarga,

pekerjaan, merokok, pendidikan dan pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya

aktivitas seperti, berolah raga, tingkat stress yang tinggi juga dapat mempengaruhi

status kesehatan sehingga mengakibatkan kurangnya dukungan keluarga,

peningkatan keterlibatan keluarga dan panduan sistem pelayanan kesehatan dalam

keluarga sangat berpengaruh terhadap keschatan keluarga, dalam hal ini

pembiayaan juga sangat berpengaruh dalam proses kesehatan seseorang yang

tidak stabil atau berulang akan menghambat dalam proses penyembuhan (Nur Arif

Amin Huda, 2016).

Menurut WHO pada tahun 2018 menyatakan asma bronkial membunuh

1000 orang setiap harinya dan mempengaruhi sebanyak 339 juta orang didunia.

Meningkatnya prevalensi asma bronkial di seluruh dunia baik di negara maju

maupun negara sedang berkembang diduga berkaitan dengan buruknya kualitas

udara baik indoor maupun outdoor dan berubahnya pola hidup masyarakat.

Indonesia memiliki angka kejadian asma pada tahun 2018 sebanyak 2,4%

(INyoman Budi Hartawan&I Gusti Lanang Sidiartha &Dyah Kanya Wati, 2021).

1
2

Berdasarkan Riskesdas, provinsi Bali menduduki peringkat ke-6 untuk

prevalensi asma yaitu sebesar 6,2%dan insiden asma tertinggi menurut

karakteristik usia terjadi pada kelompok usia 1-10 tahun. Salah satu penelitian

juga menunjukkan prevalensi asma di seluruh dunia mencapai 7,2%, dimana 10%

diantaranya terjadi pada anak-anak dan data ini tentunya bervariasi di setiap

negara (INyoman Budi Hartawan&I Gusti Lanang Sidiartha &Dyah Kanya Wati,

2021).

Menurut data Dinkes Bondowoso 2020, jumlah kasus asma bronkial

sebanyak 2314 kasus, yang diantaranya jenis kelamin laki-laki 1146 kasus dan

jenis kelamin perempuan sebanyak 1168 kasus, data tersebut menggambarkan

bahwa Kecamatan Binakal merupakan kecamatan dengan penderita terbanyak di

Kabupaten Bondowoso sebanyak 292 pasien.

Menurut (Abdul Wahid & Imam Suprapto, 2013) asma bronkial di

sebabkan karena Lingkungan kerja yang mempunyai hubungan langsung dengan

sebab terjadinya asma,hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja di pabrik kayu.

Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.Keluarga memiliki peran terpenting

sebagai pemantau dan juga sebagai pemberi motivasi dan sumber - sumber yang

ada agar seluruh anggota keluarga yang lain ikut mendukug salah satu anggota

keluarga yang terkena penyakit asma bronkial, juga mampu melaksanakan

perilaku hidup sehat. Namun saat ini sering dijumpai masih banyak salah satu atau

lebih dari masing-masing anggota keluarga tidak peduli terhadap perilaku

kesehatan keluarga yang lain sehingga muncul diagnosa keperawatan koping

tidak efektif.
3

Berdasarkan teori SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)tahun

2019, kriteria hasil yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan pada klien

asma bronkial dengan masalah keperawatankesiapan

peningkatanpengetahuandiantaranya adalah Status koping : kemampuan

memenuhi peran sesuai usia (5), perilaku koping adaptif (5), verbalisasi

kemampuan mengatasi masalah (5), verbalisasi menyalahkan orang lain (5),

hipersensitif terhadap kritik (5),verbalisasirasionalkegagalan (5), minat

mengikutiperawatan/pengobatan (5) kemampuan membina hubungan (5)

Berdasarkan teori SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

tahun 2019, upaya yang dilakukan untuk klien asma bronkial dengan masalah

keperawatan promosi koping(edukasi kesehatan) a) Identifikasi kebutuhan dan

keinginan terhadap dukungan sosial, b) identifikasi pemahaman tentang proses

penyakit c) Fasilitasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, d) motivasi

untuk mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia, e) Anjurkan keluarga

terlibat, f) Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan

yang sama.

Sesuai fenomena yang diuraikan di atas peneliti tertarik mengadakan

penelitian studi kasus dengan judul “ Asuhan keperawatan keluarga yang

mengalami asma bronkial dengan masalah dengan masalah keperawatan koping

tidak efektif kabupaten Bondowoso tahun 2022 “.


4

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini di batasi pada asuhan keperawatan keluarga

yang mengalami asma bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif

kabupaten Bondowoso tahun 2022.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada keluarga yang mengalami

asma bronkialdengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten

Bondowoso tahun 2022 ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Melakukan Asuhan Keperawatan pada keluarga yang mengalami asma

bronkialdengan masalah keperawatan koping tidak efektif dikabupaten

Bondowoso tahun 2022.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga yang mengalami asma

bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten

Bondowoso tahun 2022.

2. Merumuskan Diagnosa keperawatan pada keluarga yang mengalami asma

bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten

Bondowoso tahun 2022.

3. Menyusun intervensi keperawatan keluarga yang mengalami asma bronkial

dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten Bondowoso


5

tahun 2022.

4. Melakukan implementasi keperawatan keluarga yang mengalami asma bronkial

dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten Bondowoso tahun

2022.

5. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga yang mengalami asma bronkial

dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten Bondowoso

tahun 2022.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat teoritis :

Sebagai pengembangan ilmu keperawatan keluarga yang mengalami

asma bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten

Bondowoso tahun 2022.

1.5.2 Manfaat praktis :

1. Manfaat bagi keluarga:

Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai tindakan yang harus di

lakukan pada penyakit asma bronkial dengan masalah keperawatan koping

tidak efektif kabupaten Bondowoso tahun 2022.

2. Manfaat bagi perawat:

Menambah informasi mengenai tindakan yang akan di berikan pada klien yang

mengalami asmabronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif

kabupaten Bondowoso tahun 2022.

3. Manfaat bagi instansi keperawatan:


6

Sebagai acuan Puskesmas dalam pemberian informasi atau edukasi tentang asma

bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif kabupaten

Bondowoso tahun 2022.

4. Manfaat bagi instunsi pendidikan:

Meningkatkan kualitas serta menambah refrensi pembelajaran pada mahasiswa

tentang asma bronkial dengan masalah keperawatan koping tidak efektif

kabupaten Bondowoso tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai