PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
coronavirus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk, kejang dan diare
(WHO, 2020; Repici dkk., 2020). Pada Desember 2019, sejumlah pasien
(Phelan, Katz, & Gostin, 2020). Virus ini telah dinamai sindrom pernapasan
akut parah corona virus 2 (SARS-CoV-2) dan dapat bergerak cepat dari manusia
ke manusia melalui kontak langsung (Li dkk., 2020; Rothe dkk., 2020).
virus corona telah menyebar luas di dunia. (Kemenkes RI, 2020). Pandemi
Secara global tercatat ada 222 negara di dunia telah terinfeksi Virus
Corona atau yang disebut Coona Virus Dieases dengan jumlah terkonfirmasi
sebanyak 89.707.115 kasus dengan 1.940.352 kematian (CFR 2,2%) dan 183
jumlah terkonfirmasi 846.8 ribu kasus pada tanggal yang sama 12 Januari
2021 dan United States of America menjadi negara yang paling tinggi terdapat
1
2
seluruh dunia, tetapi juga berdampak sampai wilayah pelosok. Salah satu
daerah yang terkena imbas dari adanya Covid-19 adalah Lombok Timur
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilaporkan sebanyak 3063 kasus covid 19,
3013 orang sembuh, dengan angka kematian 48 orang dan yang masih
umum serta lebih rentan untuk menyebarkan infeksi kepada orang yang
mereka cintai dan ini juga dapat mengakibatkan tekanan psikologis (Neto,
2020).
yang cepat dan tepat dapat didukung dengan ketersediaan farmasi, alat
tantangan yang berat bagi pihak manajeme n rumah sakit (Satgas Covid,
3
2020).
yang merawat pasien COVID-19 menderita gejala depresi sebesar 50%, cemas
45%, insomnia 34%, dan tekanan psikologis 71,5% (Lai et al., 2020).
19 di Kota Pontianak adalah 57,6%, 52,1%, dan 47,9% (Hanggoro dkk, 2020).
tersebut harus berjalan dengan baik, seimbang, teratur, terjaga mutunya, dan
terlindungi baik bagi tenaga kesehatan itu sendiri maupun bagi masyarakat
perasaan cemas tentang kesehatan diri sendiri dan penyebaran dari keluarga.
4
Kejadian ini secara tidak langsung membuat tenaga kesehatan merasa tertekan
dan khawatir. Hasil penelitian (Lai dkk, 2020) menunjukan bahwa terdapat
kecemasan dan depresi yang lebih tinggi yang terjadi pada petugas kesehatan
adalah karena interaksi mereka yang lama dengan pasien dan sifat pekerjaan
mereka. Hal tersebut dapat berdampak pada kinerja perawat itu sendiri.
baik secara kualitas dan kuantitas sesuai tugas dan tanggungjawab yang
produktivitas.
bahwa kinerja perawat masih rendah yaitu sebesar 53,4%. Penelitian Rahmat
B. Rumusan Masalah
hubungan tingkat kecemasan dengan kinerja tenaga perawat pada masa pandemi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
COVID-19.
COVID-19.
D. Manfaat Penelitian
19.
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
virus 2 (SARS- CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona
adalah jenis baru dari corona virus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu
sapi, kuda, kucing dan ayam. COVID-19 disebut dengan virus zoonotik
yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar
9
10
Virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari SARS- CoV-2
masuk virus ke sel host diperantarai oleh protein S yang ada dipermukaan
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus (Huang dkk, 2020).
Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh
inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).
a. Tahap awal (ringan) menunjukan gejala infeksi dini dan non spesifik
seperti malaise, demam, dan batuk kering, diare Pada tahap ini dapat
reaction (RT- PCR), foto thorak, tes darah lengkap dan fungsi hati.
tahap yang paling parah pada pasien COVID-19 dari seluruh stadium
ekstra paru bahkan sebuah penelitian di propinsi Hubei Cina juga dapat
4. Penularan COVID-19.
virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu
gejala dan durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis
jumlah kontak tertular dari 1 pasien mungkin dapat lebih besar (Handayani,
2020).
B. Konsep Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
dengan adanya rasa khawatir dan ketakutan yang berkelanjutan tetapi tidak
pada seseorang yang tidak jelas yang dapat menimbulkan perasaan tidak
tubuh.
2016), yaitu:
a. Usia
b. Jenis kelamin
perempuan lebih peka terhadap emosi yang pada akhirnya peka juga
c. Tahap perkembangan
dengan orang lain. Individu dengan konsep diri yang negatif lebih
d. Tipe kepribadian
e. Pendidikan
f. Status kesehatan
cara berfikir seseorang tentang diri sendiri dan orang lain. Kecemasan
j. Mekanisme koping
patologis.
k. Pekerjaan
a. Komponen kognitif
yang sberlebihan dan merasa dirinya tidak mampu, dan tidak percaya
Gejala yang dapat dirasakan lansung seperti sakit kepala, sesak nafas,
tremor, detak jantung yang cepat, sakit perut, dan ketegangan otot.
c. Komponen perilaku
a. Physical symtom atau reaksi fisik yang terjadi pada orang cemas
kerja.
ancaman dari orang tua maupun orang lain yang otoritas jika
c. Kecemasan moral, yaitu rasa takut pada suara hati (super ego).
menghasilkan kreatifitas.
17
d. Individu cendrung berfokus pada suatu yang spesifik dan rinci serta
dan gelisah.
d. Gangguan tidur yaitu sering terbangun tengah malam, tidak bisa tidur
g. Gejala somatik : merasa sakit pada tubuh, otot-otot dan persendian kaku.
dan dangkal. Gejala gastro intestinal meliputi: rasa terbakar diperut, mual,
m. Tingkah laku meliputi gemetar, kulit kering, napas pendek dan cepat,
5. Penatalaksanaan Kecemasan
holistik:
a. Penatalaksanaan farmakologi
b. Non farmakologi
1) Distraksi
2) Relaksasi
dari sasaran unit organisasi kesehatan tanpa melihat keadaan dan situasi
kinerja perawat yang baik adalah tingkat kepuasaan klien dan perawat
20
keperawatan.
perawat ada dua yaitu faktor dari dalam diri perawat dan faktor luar
dari perawat. Faktor dari dalam diri perawat diantaranya yaitu pengetahuan
kerja dan kepuasan kerja. Faktor yang terdapat dari luar diri perawat yaitu
keperawatan.
secara keseluruhannya.
dan pelatihan staf yang lebih tepat guna, sehingga rumah sakit akan
2) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim
3) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual
tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
meliputi :
keperawatan.
kebutuhan klien.
keperawatan
asuhan keperawatan.
D. Kerangka Konseptual
penelitian (Supardi & Rustika, 2013). Kerangka konsep dalam penelitian ini
Ket:
: diteliti
: tidak diteliti
E. Hipotesis Penelitian
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
(Sugiyono,2020).
dilambangkan:
Ho : Tidak ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain.
Ha : Ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
sebagai berikut: