Anda di halaman 1dari 12

Protokol Etik Penelitian Kesehatan

Yang Mengikutsertakan Manusia Sebagai Subyek

Isilah formulir dibawah ini dengan uraian singkat yang menggambarkan penelitian. (tulis “Tidak relevan”
bila item tidak sesuai/tidak ada dalam penelitian).

A. Judul Penelitian
"Gambaran Kecemasan, Depresi, Stres dan Strategi Koping
Perawat Bangsal Isolasi COVID 19 Rumah Sakit Advent Bandung.”
1. Ringkasan usulan peneltitian (200-300 kata)
Sejak ditemukan di akhir tahun 2019 di Wuhan, China, penyakit Coronavirus 2019
(COVID-19) dengan cepat telah menyebar cepat ke seluruh dunia. Pandemik COVID-19
saat ini telah menjadi masalah utamak kesehatan dunia. Menurut data WHO hingga 7
September 2021 ada 221,648,869 kasus terkonfirmasi di 199 negara dan 4,582,338 orang
meninggal dunia. Merebaknya COVID-19 menguji system keperawatan kesehatan baik
global dan maupun nasional. Beberapa rumah sakit menjadi rumah sakit rujukan untuk
merawat kasus terkonfirmasi patient COVID-19 dan patien dugaan. Penularan di dalam
rumah sakit menjadi ancaman besar bagii petugas Kesehatan dan perawat yang berada di
garis depan. Perawat yang berada pada garis depan dan berkontak langsung dengan patient
covid-19 mengalami kerentaan tinggi kelelahan fisik maupun psikologis. Ganguan
psikologis kecemasan sangat mudah dialami oleh perawat yang dapat mengancam
Kesehatan, kesejahteaan dan memampuan mereka untuk bekerja. Perawat Rumah Sakit
Advent Bandung sebagai salah satu rumah sakit rujukan tidak terlepas dari efek psikologis
ini. Gambaran kecemasan, depresi, stres dan strategi koping Perawat Bangsal Isolasi
COVID 19 Rumah Sakit Advent Bandung perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu
penting mengidentifikasikan gambaran kecemasan, depresi dan stress dan strategi koping
yang dilakuka untuk menjaga kesehatan mental perawat di unit bangsal isolosi COVID 19
Rumah Sakit Advent Bandung.

2. Justifikasi penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya
untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah,local)-Standar 2/A
(Adil)

Manfaat penelitian bagi pribadi peneliti sebagai mahasiswa dan dosen pembimbing
penelitian di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia untuk mengetahui
Gambaran kecemasan, depresi, stres dan strategi koping bagi tenaga kesehatan, perawat
pada khususnya tentang kecemasan dan mekanisme koping perawat dan tindakan yang
perlu dilakukan pada perawat dalam mengatasi kecemasan yang mungkin dialami oleh
perawat dalam menghadapi masa pandemic COVID-19.

Manfaat penelitian bagi tenaga pendidik atau dosen adalah untuk mengetahui strategi
koping Perawat Bangsal Isolasi COVID 19 Rumah Sakit Advent Bandung dan
menjadikannya bahan referensi bagi tenaga kesehatan, tentang mekanisme koping yang
bisa digunakan bagi perawat dalam mengatasi depresssi, kecemasan dan stress di masa
pendemik COVID-19.

B. Isu Etik
1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
bagaimana cara menanganinya (p4)-sesuaikan dengan 7 butir standar kelayakan etik (S)
dan G beberapa
Tingkat depresi, kecemasan, stres dan mekanisme koping perawat yang menangani pasien
COVID-19 tentu berbeda. Setiap individu memiliki tingkat ketahanan terhadap kecemasan,
depresi, dan stres. Mekanisme koping dalam menghadapi kecemasan dan depresi juga
berbeda pada setiap individu. Mekanisme koping yang baik akan menghasilkan resistensi
yang baik terhadap kecemasan, depresi dan juga stres. Mekanisme koping yang buruk akan
mempengaruhi produktivitas di tempat kerja. Dalam penelitian ini sampel yang akan
diambil adalah seluruh perawat yang menangani COVID-19 dan untuk menjaga privasi
koresponden maka identitas partisipan penelitian akan disamarkan.
C. Ringkasan daftar Pustaka
1. Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum
dipublikasikan yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang
sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)-
G4
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara depresi, kecemasan, stres
dan mekanisme koping yang digunakan dalam keperawatan di tengah pandemi Covid 19
(Pinho et al, 2021). Temuan data Lenzo et al, (2021) mencerminkan prevalensi gejala
sedang hingga sangat parah sebesar 8% untuk depresi, 9,8% untuk kecemasan, dan 8,9%
untuk stres. Coping didefinisikan sebagai pikiran dan perilaku yang dimobilisasi untuk
mengelola situasi stres internal dan eksternal (Folkman dan Moskowitz, 2004) Ini adalah
istilah yang digunakan secara khusus untuk mobilisasi tindakan sadar dan sukarela,
mekanisme pertahanan bentuk yang berbeda yang merupakan respons adaptif bawah
sadar, yang keduanya bertujuan untuk mengurangi atau menoleransi stres (Venner, 1998).
Secara nyata, mekanisme koping memiliki peran yang sama pentingnya dengan
manajemen stres. Ryu et al (2020) memvalidasi bahwa pemecahan masalah individu dan
gaya koping pengejaran bantuan ditampilkan sebagai faktor mediasi penting untuk stres
dan kesejahteraan subjektif, terutama pengaruh positif. Strategi koping yang berfokus
pada emosi dan berfokus pada masalah memiliki dampak yang signifikan terhadap
kualitas kerja (Iqbal, et al, 2021).
D. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8) lihat G-2

Penelitian akan di lakukan di unit bangsal Bogenvil I dan II isolasi COVID-19 Rumah
Sakit Advent Bandung yang berkapitas 52 tempat tidur.

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketetapan penelitian
Penggunaan angket/kuesioner DASS 21 dan Strategi Koping yang akan diisi secara manual
untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian dirasa tepat agar menimimalisir kesalahan
dalam pengisian dan hilangnya data saat penelitian berlangsung.

3. Informasi demografis/epidemiologis tentang daerah penelitian

Perawat yang bertugas di unit bangs Rumah Sakit Advent Bandung merupakan RS yang
berada di Kota Bandung alamat di Jl. Cihampelas no 161, Bandung, Jawa Barat. Rumah
Sakit Advent Bandung merupakan RS tipe B dengan layanan terstandar sesuai dengan
kementerian kesehatan Republik Indonesia. Berdasarkan surat keputusan gubernur bahwa
RS Advent Bandung merupakan salah satu RS yang ditunjuk untuk merawat pasien-
pasien covid-19 di Jawa Barat. Peningkatan kasus Covid-19 yang sangat pesat terjadi
dimulai pada bulan juli 2021. Hingga tanggal 18 September 2021 jumlah pasien
konfirmasi covid-19 berjumlah 700.481, meninggal 14.524, dan sembuh 680.649 serta
yang masih dirawat 5.308 pasien.

E. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variable penelitian (p11)

Tujuan Penelitian: Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
depres, kecemasan, stres dan strategi koping yang dilakukan oleh perawat di bangsal isolasi
covid-19.

Hipotesa/Asumsi:

Pertanyaan Penelitian:

Bagaimana Gambaran kecemasan, depresi, stres dan mekanisme koping perawat bangsal
isolasi covid-19 Rumah Sakit Advent Bandung.

Asumsi:
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang bermula dari Wuhan, China pada akhir tahun
2019 telah menjadi masalah krisis global dikarenakan penyebarannya yang sangat cepat.
Cepatnya penyebaran, tingginya angka infeksi dan bahkan kematian berdampak psikolosis
perawat sebagai garda terdepan yang berkontak langsung dengan patient Covid-19.
Bangsal isolasi perawatan covid-19 RS Advent Bandung telah merawat pasien-pasien
covid. Berbagai tantangan dihadapi para perawat dalam merawat pasien-pasien tersebut.
Peningkatan kasus covid-19 dan penambahan bangsal baru perawatan covid-19 menjadi
pemicu kecemasan dan depresi pada perawat-perawat. Mengatasi hal tersebut, setiap
individu memiliki mekanisme koping masing-masing. Studi yang dilakukan ini akan
memberitahukan gambaran tingkat depresi, kecemasan, stres para perawat bangsal covid-
19 RS Advent Bandung dan mekanisme koping yang dilakukan oleh para perawat untuk
mengatasi depresi, kecemasan dans stres tersebut.

2. Deskripsi detil tentang desain penelitian (p12)

Desain penelitian Gambaran Depresi, Kecemasan, Stres dan Koping Perawat Bangsal
Isolasi Covid-19 di RS Advent Bandung menggunakan desain Deskriptif Kuantitatif.
Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah lembar kuisioner yang berisi tentang
respon depresi, kecemasan dan stress dengan menggunaan format DASS 42 (Depression
Anxiety Stress Scales) 42. Kuisioner DASS 42 dari Lovibond (1995) telah teruji validitas
dan realibilitas serta telah digunakan secara internasional, sehingga pengujian ulang tidak
perlu dilakukan. Kuisioner mekanisme koping yang saya gunakan mengadopsi kuisioner
mekanisme koping dari penelitian Tunik dkk, 2020 yang digunakan pada perawat RSUD
Trenggalek. Kuisioner DASS 42 mengelompokan 42 pertanyaan kedalam tiga skala yaitu
skala Depresi, Kecemasan, dan Stress dimana masing-masing nomor pertanyaan
menggambarkan hal yang berbeda. Pertanyaan dominan didominasi pertanyaan negatif
dengan pilihan skala 0-3. 0 (nol) = Tidak ada, tidak pernah; 1(satu) = Kadang-kadang ;
2(dua) = Sering ; 3(tiga)= Sangat sesuai dengan yang dialami atau hampir setiap saat.
Setelah seluruh pertanyaan terjawab, baru dilakukan rangkuman nilai-nilai dari setiap
pertanyaan untuk diinterpretasikan kedalam tabel hasil akhir. Kuisioner mekanisme
koping terdiri dari 20 (dua puluh) pertanyaan bagaimana mekanisme koping tersebut
dilakukan. Pertanyaan terdiri dari pertanyaan positif dengan dengan pilihan skala 0-3. 0
(nol) = Tidak ada, tidak pernah; 1(satu) = Kadang-kadang ; 2(dua) = Sering ; 3(tiga)=
Sangat sesuai dengan yang dialami atau hampir setiap saat
Setelah seluruh data yang didapatkan akan diinterpresikan sesuai tabel interpretasi untuk
mendapatkan tingkat skala depresi, kecemasan, dan stress pada perawat. Sedangkan
mekanisme koping yang digunakan para perawat akan diinterpretasikan sesuai strategi
koping yang dilakukan perawat.

3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah binded atay terbuka (Bila bukan
ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)

F. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya
secara statistik (p13)
Populasi dan Sampling penelitian ini adalah seluruh perawat pada seluruh bangsal isolasi
covid-19 RS Advent Bandung.

2. Kriteria partisipan atau subjek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12)


Subyek penelitian adalah perawat bangsal isolasi covid-19 RS Advent Bandung yang
mengisi informed consent dan kuesioner secara lengkap yang berarti bersedia mengikuti
penelitian. Kriteria inklusi yaitu perawat yang merawat pasien covid-19 di bangsal covid-
19 RS Advent Bandung
3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak-anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16,17) (p15)
Sampling pada penelitian ini adalah perawat RS Advent Bnadung yang merawat pasien
covid-19 di bangsal isolasi Covid-19. Untuk meminimalisir resiko ketidakadilan,
kebocoran data, dan lain-lain, hanya peneliti yang memiliki akses terhadap data yang
dikumpulkan dan data akan dimusnahkan setelah penelitian berakhir. Untuk meminimalisir
tingkat kepercayaan penelitian, sampling yang diajukan peneliti adalah total sampling yaitu
sampling menyeluruh.
G. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)

1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk rute
adminstrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk digunakan (investigasi dan
komparator) (p17)
Intervensi berupa pengukuran gambaran kecemasan, depresi, stres dan strategi koping
perawat bangsal isolasi COVID 19 Rumah Sakit Advent Bandung.” Kuesioner akan
diberikan sekali untuk mengukur gambaran kecemasan, depresi dan stres Perawat di
bangsal isolasi RS Advent Bandung. Kuesioner yang digunakan akan dibagikan secara
langsung kepada seluruh perawat yang betugas di bangsal isolasi covid-19 Rumah Sakit
Advent Bandung untuk mengukur gambaran kecemasan, depresi, stress dan mekanisme
koping. Dengan penjelasan cara menjawab kuesioner tersebut yang sudah ada di terangkan
di kuesioner form yang kemudian disetujui oleh responden melalui informed consent yang
ditandatangani.
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama
penelitian (p 4 dan 5) (p19)
Tidak ada

3. Treatmen/pengobatan lain yang mungkin diberikan atau dieprbolehkan atau menjadi


kontraindikasi, selama penelitian (p6)(p19)
Tidak ada

4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakuka (p20)
Tidak ada
H. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metoda pencataran respon
terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up,
dan bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan sujek yang
menjawab kuesioner yang diberikan (lihat lampiran) (p17)
Tidak relevan

I. Penghentian Penelitian dan Alasannya


1. Aturan atau kriteria kapan subjek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau,
dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)

Hak untuk undur diri:


Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan selama penelitian ini
berlangsung subyek diperbolehkan untuk mengundurkan diri kapanpun dan tanpa
menimbulkan konsekuensi apapun.

J. Adverse Event dan Komplikasi (Kejadian Yang Tidak Diharapkan)


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan
komplikasi (Guideline 4 dan 23) (p23)
Bahaya Penelitian:
Tidak ada bahaya potensial akibat keterlibatan partisipan (perawat di bangsal isolasi Covid-
19) dalam penelitian ini.

2. Risiko risiko yang diketahui dari adverse events, termasuk risiko yang terkait dengan
masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur
yang akan diuji cobakan. (Guideline 4) (p24)
Bahaya Penelitian:
Tidak ada bahaya potensial akibat keterlibatan partisipan (perawat di bangsal isolasi Covid-
19) dalam penelitian ini.

K. Penanganan Komplikasi (p27)


1. Rencana detil bila ada risiko lebih dari minimal/luka fisik, membuat rencana detil
2. Adanya asuransi
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)

L. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya (Guideline 4)
(p25)
Manfaat penelitian bagi pribadi perawat sebagai subyek penelitian adalah
mengetahui gambaran kecemasan, depresi, stress selama merawat patient yang
terinfeksi covid-19.
Manfaat penelitian bagi pribadi peneliti sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu
Keperawatan UNAI adalah mendapatkan gambaran kecemasan depresi, stress para
perawat yang bertugas di bangsal isolasi covid-19 sehingga dapat pelajaran strategi
koping di masa yang akan datang.
2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan
dihasilkan oleh penelitian (Guideline 1 dan 4) (p26)
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru tentang gambaran
Kecemasan, depresi, stress dan mekanisme koping bagi perawat yang bekerja di
bangsal isolasi covi-19 dan menjadi masukan kepada tenaga pendidik dan
mahasiswa di lingkungan pendidikan keperawatan di FIK UNAI secara lokal
maupun di Indonesia secara umum untuk dapat megatasi masalah kecemasan,
depresi dan stress bagi perawat yang bekerja di bangsal isolasi covid-19 di masa
yang akan datang.

M. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)


1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
signifikan; 2. Modalitas yang tersedia; 3. Pihak pihak yang akan mendapatkan
keberlangsungan pengobatan, organisasi yang akan membayar; 4. Berapa lama (Guideline
6)
Gambaran depresi, kecemasan, stres serta mekanisme koping perawat bangsal isolasi
covid-19 di RS Advent Bandung dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi tingkat
kecemasan dan depresi serta mekanisme koping para karyawan rumah sakit sehingga
dapat meningkatkan produktivitas dan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien-
pasien serta para perawat dan karyawan RS lebih siap dalam menghadapi situasi yang
sama bahkan lebih parah dari yang telah dilalui sebelumnya.

N. Informed Consent (Naskah PSP dan Informed Consent dilampirkan 01 B dan 01 C)


1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subjek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9) (p30).
Perawat bangsal isolasi Covid-19 RS Advent Bandung akan mendapatkan PENJELASAN
SEBELUM PERSETUJUAN (PSP) UNTUK Perawat, INFORMED CONSENT yang
akan di baca bersama oleh peneliti dan subjek penelitian.

2. Khusus ibu hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan
anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19) (p29)
Tidak relevan

O. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subjek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 dan 17)
Tidak relevan

2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi
belum cukup umur (Guidelines 16 dan 17)
Tidak Relevan

P. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Jenis Insentif untuk Perawat:
Sebagai apresiasi dari peneliti atas keikutsertaan secara sukarela dari partisipan dalam
penelitian maka tim peneliti akan memberikan insentif berupa cinderamata untuk tiap
responden berupa gantungan kunci.

2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subjek dalam penelitian (Guideline 9) (p33)
Informasi terkait bahaya atau keuntungan subjek akan diberikan oleh Peneliti

3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subjek atau partisipan (p34)
Kerahasiaan Data/Informasi:
Data yang diberikan oleh partisipan (Perawat Ruma Sakit Advent Bandung) melalui
kuesioner yang diisi dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak yang merugikan
bagi partisipan. Kerahasiaan seluruh data dan informasi yang telah diberikan oleh
partisipan akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian.
Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek jika subyek meminta.

Q. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi
dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Proses rekrutment untuk menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen adalah
dilakukan pada saat mengisi setiap kuesioner di bangsal isolasi RS Advent Bandung.

2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4,11,12 dn 24) (p35)
Kerahasiaan Data/Informasi:
Data yang diberikan oleh partisipan (Perawat bangsal isolasi covid-19 RS Advent
Bandung) melalui kuesioner yang diisi pada penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak
yang merugikan bagi partisipan. Kerahasiaan seluruh data dan informasi yang telah
diberikan oleh partisipan akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana
disimpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi
(Guidelines 11 dan 12) (p36)

Keterangan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung melalui
wa milik peneliti atau melalui tempat kerja peneliti di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Masturi No. 288, Parongpong, Bandung Barat,
BDCP 6700, telepon 022-2700161. Peneliti Hamonangan Tambunan 087821523478)

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atay material biologis (p37)
Tidak relevan

R. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian
prematur keseluruha penelitian (GUideline 4) (B,S2)
Penelitian terdiri dari satu tahap yaitu mengumpulkan kuesioner yang terisi dengan lengkap
kemudian menggunakan analisa frekuensi distribusi untuk menggambarkan kecemasan,
deprsi, stress and mekasme koping perawat di bangsal isolasi covid-19 RS Advent
Bandung.

S. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 25) (p42)

Data gambaran tingkat depresi, kecemasan, stred dan strategi koping

yang diberikan oleh responden pada peneliti dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan
dampak yang merugikan bagi partisipan. Kerahasiaan seluruh data dan informasi yang
telah diberikan oleh partisipan akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Keterangan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat ditanyakan secara langsung melalui
telepon wa milik peneliti atau melalui tempat kerja peneliti di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Masturi No. 288, Parongpong, Bandung Barat,
BDCP 6700, telepon 022-2700161. Peneliti Hamonangan Tambunan (087821523478)

T. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainnya; menginformasikan pada
komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikan ke komite
etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah
berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
Tidak ada

U. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset
kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar
sesuai nilai dan harapan pada partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8)
(p43)
Sponsor pada dalam penelitian ini adalah secara pribadi.

2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Uji kelaiakan etik diajukan untuk mendapatkan sertifikat kelaikan etik penelitian
mahasiswa di UNAI.

V. Hak atas Data


1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak
publikasi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI
draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1, S7)
Hak publikasi riset adalah milik peneliti sebagai mahasiswa di Fakulat Ilmu Keperawatan
UNAI.

W. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik, sosiologi)
yang bisa berisiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga,
etnik terntentu, dan meminimalisir risiko kemudharatankelompok ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil
penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan
mereka (Guideline 4) (p47)
Publikasi oleh peneliti sebagai mahasiswa akan dilakukan terkait persyaratan pemenuhan
tanggung jawab terhadap pemenuhan tugas akhir program Ilmu Keperawatan tahap
akademik.

Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas terkait yaitu RSA Bandung dimana peneliti melakukan penelitian
X. Pendanaan (Rincian Dana dilampiran 01 D)
Sumber dan jumlah dana riset: lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor
pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan bila ada, pada
komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Sumber dana dalam penelitian ini adalah pribadi

Y. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuan dalam pedoman ini akan
dipatuhi (p6)

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi
dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik (p7)

3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
policy sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)

Z. Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
1. Celmece, N., Menekay, M. (2020). The effect of stress, anxiety, and burnout levels pf
healthcare professionas caring for Covid-19 patients on their quality of life. Frontiers in
Psychology. Doi:10.3389/fpsyg.2020.597624
2. Folkman, S., Moskowitz, J.T. (2004). Coping: pitfalls and promise. Annual Rev Psychol,
55:745-74
3. Lenzo, V., Quattropani, M.C., Sardella, A., Martino, G., Bonanno, G.A. (2021). Depression,
Anxiety, and stress among healthcare workers duirng the Covid-19 outbreak and relationships
with expressive flexibility and context sensitivity. Frontiers in Psychology.
Doi:10.3389/fpsyg.2021.623033
4. Pinho L, Correia T, Sampaio F, Sequeira C, Teixeia L, Lopes M, Fonseca C. (2021). The use
of mental health promotion strategies by nurses to reduce anxiety, stress, and depression
during the Covid-19 outbreak: A prospective cohort study. Environmental Research, 195.
doi:10.1016/j.envres.2021.110828
5. Ryu, G.W., Yang, Y.S., Choi, M. (2020). Mediating role of coping on the relationship between
job stress and subjective well-being among Korean police officers. BMC Public Health,
20(470).
6. Venner, M. (1998). Adjustment, coping and defense mechanisms-deciding factors in the
therapeutic process. Z Gesamte Inn Med. Jan 15;43(2), 40-43

Anda mungkin juga menyukai