Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HADI PRATAMA (8801220010)

KELAS : 1B

Since December 2019, the coronavirus disease (COVID-19) pandemic has had a disastrous
impact worldwide. COVID-19 is caused by the SARS-CoV-2 virus and was declared a pandemic
by the WHO on March 11, 2020. The virus has been linked to a wide range of respiratory
illnesses, ranging from mild symptoms to acute pneumonia and severe respiratory distress
syndrome.(1)

“Sejak Desember 2019, pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) telah berdampak buruk di
seluruh dunia. COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan dinyatakan sebagai pandemi
oleh WHO pada 11 Maret 2020. Virus ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit pernapasan,
mulai dari gejala ringan hingga pneumonia akut dan pernapasan parah. sindrom kesusahan.”

There are currently three different COVID-19 vaccines approved for emergency use in the UK:
the Pfizer-BioNTech, the AstraZeneca, and the Moderna vaccine. Adverse events reported in the
randomised controlled trials of these vaccines include data on lymphadenopathy(2)

“Saat ini ada tiga vaksin COVID-19 berbeda yang disetujui untuk penggunaan darurat di Inggris:
vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna. Efek samping yang dilaporkan dalam uji
coba terkontrol secara acak dari vaksin ini termasuk data tentang limfadenopati”

The novel coronavirus (Covid-19) has spread quickly to all corners of the globe and caused high
rates of morbidity and mortality. Nurses have been at the centre of this experience managing the
outbreak through direct bedside care, managing hospital units, providing Covid-19 testing, and
contact tracing(3)

“Novel coronavirus (Covid-19) telah menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia dan
menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Perawat telah menjadi pusat
pengalaman ini mengelola wabah melalui perawatan langsung di samping tempat tidur,
mengelola unit rumah sakit, menyediakan pengujian Covid-19, dan pelacakan kontak.”

Three leading infectious disease experts in China were invited to share their bedside observations
in the management of COVID-19 patients. Professor Taisheng Li was sent to Wuhan to provide
frontline medical care. He depicts the clinical course of SARS-CoV-2 infection(4)

“Tiga pakar penyakit menular terkemuka di China diundang untuk berbagi pengamatan di
samping tempat tidur mereka dalam pengelolaan pasien COVID-19. Profesor Taisheng Li
dikirim ke Wuhan untuk memberikan perawatan medis garis depan. Dia menggambarkan
perjalanan klinis infeksi SARS-CoV-2”

This study aims to test service satisfaction at three public hospital health institutions in Klaten
Regency during the Covid-19 pandemic, through testing the gap in the level of serv-qual
achievement and patient perceptions in relation to the quality of services provided. The research
method was carried out through a quantitative test of the sample as respondents as many as 110
patients through purposive sampling technique(5)

“Penelitian ini bertujuan untuk menguji kepuasan pelayanan pada tiga institusi kesehatan rumah
sakit umum di Kabupaten Klaten pada masa pandemi Covid-19, melalui pengujian gap tingkat
capaian pelayanan dan persepsi pasien dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan yang
diberikan. Metode penelitian dilakukan melalui uji kuantitatif sampel sebagai responden
sebanyak 110 pasien melalui teknik purposive sampling”

Clinical pathways (CPs) are multidisciplinary clinical governance tools necessary for the care
management of the patients, whose aim is to outline the best practicable path within a health
organization related to an illness or to a complex clinical situation. The COVID-19 pandemic
emergency has created the need for an organizational renewal of care pathways based on the
principles of “primary health care” recommended by the WHO(6)

“Clinical Pathways (CPs) adalah alat tata kelola klinis multidisiplin yang diperlukan untuk
manajemen perawatan pasien, yang bertujuan untuk menguraikan jalur praktis terbaik dalam
organisasi kesehatan yang terkait dengan penyakit atau situasi klinis yang kompleks. Keadaan
darurat pandemi COVID-19 telah menciptakan kebutuhan untuk pembaruan organisasi jalur
perawatan berdasarkan prinsip-prinsip "perawatan kesehatan primer" yang direkomendasikan
oleh WHO”

The emergency response to the health care management in the hospital do not have enough
systems for providing medical service to the COVID19 patients (e.g., scheduled or
nonemergency). Therefore, in this paper, we developed an emergency decision support model for
consideration of patients care and admission scheduling (PCAS)(7)

“Tanggap darurat terhadap manajemen perawatan kesehatan di rumah sakit tidak memiliki
sistem yang cukup untuk memberikan layanan medis kepada pasien COVID19 (misalnya,
terjadwal atau tidak darurat). Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami mengembangkan model
pendukung keputusan darurat untuk pertimbangan perawatan pasien dan penjadwalan masuk
(PCAS)”
The aim of this study is to identify and classify the most important factors affecting patient
satisfaction in the COVID-19 pandemic crisis considering economic effects. This is an analytical
study using the analytic hierarchy process (AHP) method and ANN-MLP (Artificial neural
network based on multilayer perceptron model as a supervised learning algorithm) as an
innovative methodology. The questionnaire was completed by 72 healthcare experts (N = 72).
The inter-class correlation (ICC) coefficient value was confirmed in terms of consistency to
determine sampling reliability.(8)

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor
terpenting yang mempengaruhi kepuasan pasien dalam krisis pandemi COVID-19 dengan
mempertimbangkan efek ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
menggunakan metode analytic hirarki process (AHP) dan ANN-MLP (Artificial neural network
based on multilayer perceptron model sebagai supervised learning algorithm) sebagai metodologi
inovatif. Kuesioner diisi oleh 72 ahli kesehatan (N = 72). Nilai koefisien korelasi antar kelas
(ICC) dikonfirmasi dalam hal konsistensi untuk menentukan reliabilitas sampling.”

Objective: The COVID‐19 pandemic presents challenges to maintaining interdisciplinary


collaboration while transitioning care to telehealth environments. This paper describes how an
intensive weight management clinic rapidly transitioned from in‐ person only to a telehealth
environment.(9)

“Tujuan: Pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan untuk mempertahankan kolaborasi


interdisipliner sambil mentransisikan perawatan ke lingkungan telehealth. Makalah ini
menjelaskan bagaimana klinik manajemen berat badan intensif dengan cepat beralih dari hanya
tatap muka ke lingkungan telehealth.”

Objective: The coronavirus disease 2019 (COVID‐19) outbreak has been declared a global
pandemic of unprecedented proportions. Italy is a country which has been heavily affected.
Cancer patients are at a higher risk owing to their intrinsic fragility related to their underlying
disease and oncologic treatment.(10)

“Tujuan: Wabah penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) telah dinyatakan sebagai pandemi
global dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Italia adalah negara yang sangat
terpengaruh. Pasien kanker berada pada risiko yang lebih tinggi karena kerapuhan intrinsik
mereka terkait dengan penyakit yang mendasari dan pengobatan onkologis mereka.”
Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kinerja terbaik dari tenaga
administratif kesehatan. Namun, pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu masih sulit
dilaksanakan.Oleh karena itu perlu ditingkatkan kompetensi dan penerapan prinsipprinsipstandar
layanan perlu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan penerapan
prinsip-prinsip standar layanan Covid 19 terhadap mutu pelayanan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif asosiatif(11)

Tingkat kepuasan perawat bekerja di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru masih
rendah pada masa pandemi COVID-19. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
adalah motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja
dengan kepuasan kerja perawat pada masa pandemi COVID-19 di rawat inap RSD Idaman Kota
Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan desain cross
sectional(12)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan
keluarga dimasa pandemi COVID 19 di wilayah kerja Sukarame Kota Palembang. Metode
penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
crosssectional.(13)

COVID-19 merupakan penyakit pernapasan akut yang ditularkan melalui dropletborne SARS-
CoV-2. Angka global morbiditas sebesar 450.229.635 kasus dan angka mortalitas 1,3 % dari
kasus morbiditas pada pasien COVID-19 dengan kondisi kritis cukup tinggi (WHO, 2021).
Pasien terinfeksi COVID-19 sebagian besar pada fase kritis akan mengalami disfungsi organ,
diantaranya 67% mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), 29% terjadi
disfungsi hepar, 29% mengalami Acute Kidney, 23% mengalami cardiac injury dan 2%
mengalami pneumothoraks (Shang et al., 2020).(14)

Wabah Covid 19 baru-baru ini telah berkembang dari keadaan darurat kesehatan masyarakat
menjadi pandemi global utama. Covid 19 disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2 (Alhazzani
et al., 2020). Pada 8 Agustus 2020, terdapat 19.481.330 kasus terkonfirmasi dan 723.599
kematian di seluruh dunia dengan 188 negara terdampak (Corona Virus Resourrce Center, 2020).
(15)

Perkembangan pandemic COVID-19 masih terus meningkat ditengah masyarakat. Dengan


besarnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya kota Bandung, perawatan pasien COVID-19
tidak hanya dilakukan pada pusat pelayana kesehatan namun juga di tengah masyarakat secara
langsung.(16)

Rumah sakit harus menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung pelibatan pasien dalam
proses asuhan sebagai upaya memfasilitasi keterlibatan pasien secara aktif. Adanya
keterbatasan interaksi antara perawat dan pasien secara aktif menjadi sebuah tantangan
tersendiri di masa pandemi Covid-19.(17)
Wabah coronavirus disease-19 (COVID-19) merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat
yang menjadi perhatian internasional. Telemedicine dan telenursing menjadi pilihan efektif
untuk memerangi wabah COVID-19 dengan meminimalkan kontak antar pasien dan
mengurangi paparan petugas. Tinjauan literature untuk mengidentifikasi peran layanan
telemedicine dan telenursing dalam mencegah,mendiagnosis, mengobati, dan mengendalikan
penyakit selama wabah COVID-19.(18)

Saat ini dunia sedang menghadapi suatu penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan
oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), dikenal dengan Coronavirus disease 2019 (COVID-
19) yang pertama kali ditemukan di Wuhan-China. Rumah sakit menjadi salah satu fasilitas yang
mendukung penanganan Covid-19.(19)

Covid-19 merupakan virus yang dapat menyerang pada system pernafasan. Penularan covid-
19 sangat cepat oleh karena itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan covid-19
sebagai pandemic. Di samping itu Covid-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental
seseorang, didapatkan hasil bahwa banyak masyarakat yang mengalami kecemasan akibat
adanya Covid-19.(20)
1. Ghafoor H, Abdus samad A, Bel Khair AOM, Ahmed O, Khan MNA. Critical Care
Management of Severe COVID-19 in Pregnant Patients. Cureus [Internet]. 2022 May 10
[cited 2022 Sep 12]; Available from: https://www.cureus.com/articles/92159-critical-care-
management-of-severe-covid-19-in-pregnant-patients

2. Garreffa E, York J, Turnbull A, Kendrick D. Regional lymphadenopathy following COVID-


19 vaccination: considerations for primary care management. Br J Gen Pract. 2021
Jun;71(707):284–5.

3. Nelson H, Hubbard Murdoch N, Norman K. The Role of Uncertainty in the Experiences of


Nurses During the Covid-19 Pandemic: A Phenomenological Study. Can J Nurs Res. 2021
Jun;53(2):124–33.

4. Li T, Lu H, Zhang W. Clinical observation and management of COVID-19 patients. Emerging


Microbes & Infections. 2020 Jan 1;9(1):687–90.

5. Marjukah A, Haris A, Hari AH, Santoso I, Sri Nugroho AJ, Sumargana. Patient Perceptions
about the Quality of Hospital Services in Klaten Regency during the Covid-19 Pandemic.
IJEBMR. 2022;06(04):38–49.

6. Piane M, Bianco L, Mancini R, Fornelli P, Gabriele A, Medici F, et al. Impact of the COVID-
19 Pandemic on Clinical Pathways for Non-SARS-CoV-2 Related Diseases in the Lazio
Region, Italy. IJERPH. 2022 Jan 6;19(2):635.

7. Khan A, Abosuliman SS, Ashraf S, Abdullah S. Hospital admission and care of COVID‐19
patients problem based on spherical hesitant fuzzy decision support system. Int J Intell Syst.
2021 Aug;36(8):4167–209.

8. Khansari SM, Arbabi F, Moazen Jamshidi MH, Soleimani M, Ebrahimi P. Health Services
and Patient Satisfaction in IRAN during the COVID-19 Pandemic: A Methodology Based on
Analytic Hierarchy Process and Artificial Neural Network. JRFM. 2022 Jun 29;15(7):288.

9. Lohnberg JA, Salcido L, Frayne S, Mahtani N, Bates C, Hauser ME, et al. Rapid conversion
to virtual obesity care in COVID‐19: Impact on patient care, interdisciplinary collaboration,
and training. Obesity Science & Practice. 2022 Feb;8(1):131–6.

10. Ballatore Z, Merloni F, Ranallo N, Bastianelli L, Vitarelli F, Cantini L, et al. Cancer


patient perspective in the arena of COVID‐19 pandemic. Psycho-Oncology. 2022
Jan;31(1):39–45.

11. Syahrul S, Hermanto H, Wahyulina S. Pengaruh Kompetensi dan Penerapan Prinsip-


Prinsip Standar Layanan Covid 19 terhadap Mutu Pelayanan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Bima. JIPP. 2021 Nov 8;6(3):433–41.

12. Fikri MK, Rizany I, Setiawan H. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja
Perawat pada Masa Pandemi COVID-19 di Rawat Inap. Jurnal Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan. 2022 May 31;5(1):38–46.
13. Hernanda R, Mulyadi B, Yuliharni S. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kecemasan Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarame Kota
Palembang Tahun 2021. JIUBJ. 2022 Jul 26;22(2):1329.

14. Amalia I, Maria R, Irawaty D. Manajemen Pertukaran Gas pada Pasien Post CARDS
(COVID-19 Acute Respiratory Distress Syndrome) yang Terpasang Ventilasi Mekanik. JKS.
2022 May 20;5(2):1058–68.

15. Relly B, Afiyanti Y, Syafwani M. Pengalaman Kepala Ruangan dalam Mengelola


Ruangan yang Merawat Pasien Covid 19. SLJIL. 2022 Jan 20;4(1):30.

16. Putri ST, Andriyani S, Adikusuma T, Sumartini S, Salasa S. Pembekalan Manajemen


Kesehatan Pasien COVID 19 di Pusat Isolasi Mandiri Bagi Volunteer Keperawatan. JPKM.
2022 Jun 29;12(1):36–42.

17. Fauziyah N, Hariyati RTS, Rachmi SF, Handiyani H, Simarmata R. Hubungan Fungsi
Manajemen Kepala Ruangan dengan Pelibatan Pasien (Patient Engagement) dalam Asuhan
Keperawatan di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. 2021 Nov 30;4(2):121–34.

18. Retnaningsih D, Suara E. Telemedicine dan Telenursing untuk Manajemen Pasien Rawat
Jalan Selama Pandemi COVID-19: A Literatur Review. mak. 2022 Jul 28;6(2):60–7.

19. Arif SC, Wijono S. Self-Efficacy dan Burnout pada Perawat Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Wongsonegoro Semarang di Masa
Pandemi Covid-19. bull couns psy [Internet]. 2022 Jul 1 [cited 2022 Sep 12];4(2). Available
from: https://journal.kurasinstitute.com/index.php/bocp/article/view/218

20. Mufidah A, Widiyawati W. Perbedaan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Di Era Pandemi


Covid-19 di Universitas Muhammadiyah Gresik. IJPN. 2022 Jun 29;3(1):13.

Anda mungkin juga menyukai