Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA MATA KULIAH (MK) : Pendidikan Pancasila (Kode MK : UNI619103)


SEMESTER : 1 (Satu)
WAKTU UJIAN : Jumat, 30 Desember 2022

Nama : Siva Khoirunnisa Azachra


NIM : 8801220053
Kelas : 1.B
D3 Keperawatan

SOAL :
1. Bagaimana mewujudkan nilai Pancasila yang merupakan das sollen atau cita-cita
tentang kebaikan menjadi kenyataan atau das sein?
2. Mengapa setelah adanya reformasi tahun 1998 harus diadakan amandemen UUD
1945?
3. Mengapa pembukaan UUD 1945 salah satu hal yang menjadi kesepakatan tidak
dilakukan perubahan dalam amandemen UUD 1945!
4. Jelaskan hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD
1945!
5. Mengapa kita selalu mengulang dan mendengarkan pembacaan Pembukaan
(Preambule) UUD 1945 di tiap upacara hari Senin saat SMA?
JAWABAN :
1. Setiap bangsa didunia tentunya memiliki cita-cita serta pandangan hidup yang dapat
dijadikan acuan strategi pemecahan masalah yang dihadapi bangsa tersebut. Dalam
kehidupan kenegaraan harus senantiasa dilandasi moral kemanusiaan. Hal inilah yang
menyebabkan berbangsa dan bernegara memiliki banyak tantangan, untuk itu
Pancasila sangat berperan. Kita sebagai masyarakat Indonesia bisa saling menjaga
keharmonisan melalui aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi merupakan bentuk
kegiatan melakukan realisasi antara pemahaman dengan tindakan dan perbuatan yang
dilakukan di kehidupan sehari-hari. Pengaktualisasi-an nilai-nilai Pancasila ini
berkaitan dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara, dan juga dalam seluruh aspek penyelenggaraan negara. Aktualisasi ini
dapat berbentuk objektif maupun subjektif.
Dimana dalam aktualisasi pancasila secara objektif terjadi pada bidang kehidupan
kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara seperti legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif, serta politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan lainnya yang menyangkut
kehidupan kenegaraan.
Aktualisasi pancasila secara subjektif terjadi pada masing-masing individu,
perorangan, pribadi, setiap warga negara, setiap penduduk, dan setiap penguasa dalam
aspek moral yang kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Pelaksanaan
aktualisasi pancasila secara subjektif ini berkaitan dengan kesadaran, ketaatan, serta
kesiapan individu untuk mengamalkan nilai pancasila.
Adapun aktualisasi pancasila di era reformasi, untuk dapat berfungsi secara paten
sebagai perekat bangsa di segala era termasuk era reformasi, pancasila dengan nilai-
nilai nya harus diaktualisasikan dalam segala tingkat kehidupan termasuk politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hukum.
a. bidang politik; sebagai pengamalan dari pancasila, Indonesia perlu memosisikan
diri dalam mengambil sikap berpolitik yaitu berorientasi pada kepentingan nasional.
Dimana pancasila itu merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, itu berarti rakyat harus ikut andil dalam pemerintahan yg bertujuan
untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara.
b. bidang ekonomi; seiring dengan kemajuan teknologi informasi, aktivitas
perekonomian berkembang pesat melampaui batas negara. Hal ini telah mendorong
terbentuknya pasar bebas, menciptakan kompetisi yang ketat, serta mendorong setiap
negara untuk menciptakan produk unggulan yang kompetitif. Namun, apabila kita
mengamalkan nilai pancasila, dimana ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan, artinya walaupun terjadi persaingan tetapi tetap
berada didalam satu tujuan yang sama sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang
membahayakan.
c. sosial budaya; hal ini dapat dilihat, saat ini adanya perubahan gaya hidup
masyarakat yang semakin modern dan konsumtif, bahkan hingga menggeser nilai-
nilai lokal. Hal ini yang menyebabkan harus adanya tindakan lanjut seperti
pengenalan serta pemasyarakatan nilai lokal Indonesia sendiri.
d. bidang hukum; sejatinya pancasila sudah memberikan 5 nilai yang dapat menjadi
petunjuk arah untuk setiap perjalanan berbangsa dan bernegara. Karena cita-cita
pancasila sudah sesuai dengan dambaan dan cita-cita masyarakat.

2. Tujuan perubahan UUD 1945 untuk menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan hukum. Perubahan tersebut sebagai respon tuntutan reformasi yang dilatar
belakangi oleh praktek penyelenggaraan negara pada masa pemerintahan rezim
Soeharto. Alasan filosofis, historis, yuridis, sosiologis, politis, dan teoritis serta
adanya dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat juga mendukung
dilakukannya perubahan terhadap konstitusi. Dan ada sejumlah kelemahan sistimatika
dan substansi UUD pasca perubahan seperti inkonsisten, kerancuan sistem
pemerintahan dan sistem ketatanegaraan yang tidak jelas.

3. Tujuan dibuatnya kesepakatan dasar adalah agar perubahan UUD 1945 mempunyai
arah, tujuan, dan batas yang jelas. Sehingga dapat mencegah pembahasan yang
melebar dan terjadinya perubahan tanpa arah. Salah satunya adalah kesepakatan untuk
tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena di dalam pembukaan UUD 1945
terdapat dasar atau ideologi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia atau
NKRI, dasar negara, dan cita-cita negara. Dalam Pembukaan juga memuat dasar
filosofis dan dasar normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945.

4. Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Yang kemudian
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum dasar
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti Pancasila merupakan dasar
filsafat negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana setiap hal dalam
konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk
peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.
Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan
Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi.

5. Pelaksanaan upacara bendera diwajibkan dalam Permendikbud RI Nomor 23 Tahun


2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP), sehingga upacara bendera merupakan
salah satu upaya dalam menumbuhkan budi pekerti dan karakter bangsa kepada para
siswa, terutama nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan. Dari alasan diwajibkan nya
kegiatan upacara bendera tentunya sudah sangat jelas, membaca atau mendengarkan
berulang-ulang Pembukaan UUD 1945 adalah untuk mengingatkan kembali para
siswa tentang dasar negara Republik Indonesia yang kemudian dapat membentuk rasa
berbangsa dan berkebhineka-an sesuai dengan tujuan diadakannya upacara bendera.

Anda mungkin juga menyukai