0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi konsensus dasar bernegara Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bernegara era global. Dibahas implementasinya dalam bidang politik, ekonomi, hak asasi manusia, pernikahan antar agama dan etnis, serta peningkatan pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi konsensus dasar bernegara Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bernegara era global. Dibahas implementasinya dalam bidang politik, ekonomi, hak asasi manusia, pernikahan antar agama dan etnis, serta peningkatan pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi konsensus dasar bernegara Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bernegara era global. Dibahas implementasinya dalam bidang politik, ekonomi, hak asasi manusia, pernikahan antar agama dan etnis, serta peningkatan pelayanan publik.
Empat konsensus dasar bernegara merupakan struktur dan tata cara
berfungsinya kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat hal tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kebhinekaan. Tentu saja, semua ini tidak lepas dari interaksi aktor/agen yang menciptakan struktur dan sekaligus mengikuti struktur sebagai pemimpin kehidupan berbangsa dan bernegara.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bernegara pada dasarnya
merupakan realisasi praktis untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila akhir-akhir ini terabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Masyarakat cenderung melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Masalah akhir-akhir ini, yakni kebangkitan gerakan radikal seperti NII, menunjukkan masih ada masyarakat yang tidak lagi percaya pada Pancasila. Mereka berpikir begitu karena mereka menganggap bahwa Pancasila telah gagal menjadi Dasar Negara Indonesia. Maka dari itu implementasi Pancasila sebagai dasar bernegara harus dijalankan dalam berbagai hal seperti :
A. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
Perkembangan dan evolusi bidang politik harus mengilhami landasan ontologis manusia. Karena merupakan fakta objektif bahwa rakyat adalah subjek negara, maka kehidupan politik memang harus dilakukan atas nama harkat dan martabat manusia. Perkembangan politik negara, khususnya dalam proses reformasi saat ini, mencerminkan moralitas dan esensi yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, sehingga segala praktik politik yang menghalalkan cara harus segera dihentikan. B. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi Dalam dunia ekonomi, istilah kuatlah yang menang, sehingga biasanya pembangunan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang memperhatikan moralitas manusia. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih menitikberatkan pada perekonomian nasional, yaitu ekonomi humanistik yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat (Mubyarto, 1999). Pembangunan ekonomi tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi kesejahteraan umat manusia dan masyarakat secara keseluruhan. Jadi sistem perekonomian Indonesia didasarkan atas asas kekeluargaan seluruh bangsa.
Setiap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila diperjelas isi-isi nya di
dalam UUD 1945, sebagai contoh pada sila pertama dinyatakan dengan tegas bahwa Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa. Hal tersebut diperjelas kembali dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945 dengan jaminan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Dalam pelaksanaannya, implementasi UUD 1945 dalam kehidupan bernegara sudah dijalankan sebagian. Isu yang menyebabkan hanya sebagian implementasi UUD 1945 adalah kasus Ferdy Sambo akhir-akhir ini yang melanggar hak asasi manusia yang sudah diperjelas dalam UUD 1945.
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda, tetapi satu juga”
mencerminkan negara Indonesia yang sangat beragam tetapi bisa bersatu. Nilai- nilai kebhinnekaan dapat diimplementasikan dalam melakukan pelayanan publik oleh pemerintah. Nilai toleransi yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika dapat diimplementasikan dalam pelayanan publik, Adanya sikap yang responsif dengan indikator; merespon keinginan masyarakat, melakukan pelayanan dengan cepat, tepat, cermat dan akurat akan meningkatkan pelayanan yang responsif dan informatif kepada masyarakat hal ini bisa terjadi jika pelayanan publik menjunjung tinggi nilai toleransi yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika. Implementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika akan menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Implementasi dalam NKRI sendiri dapat dilihat dengan adanya pernikahan antar etnis dan budaya yang berbeda. Dan juga akhir-akhir ini pengadilan negeri Jakarta Selatan pasangan berbeda agama untuk mencatatkan perkawinannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, D. A. (2017). KERAGAMAN KEBERAGAMAAN (SEBUAH KODRATI KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA BERDASARKAN PANCASILA). Sejarah dan Budaya, 152.
Harefa, A. (2011). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Jurnal Ilmiah Pendidikan, Humaniora, Sains dan Pembelajarannya, 440-443.
Steviani, D. S. (2020). IMPLEMENTASI NILAI KEBANGSAAN BHINNEKA TUNGGAL IKA
DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK. SWARA JUSTISIA, 267.