Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK”

DOSEN PEMBIMBING

AL MAWARDI, MS, S.Ag., M.Ag.

DISUSUN OLEH :

NAMA : DWI DARMADI (2020224050005)


ASKA PERAMADI (2020224050026)
WANDI HENDERA (2020224050023)
KELOMPOK :1
KELAS : 3A
PRODI : D III TKJJ
JURUSAN : TEKNIK SIPIL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah


mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut
banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan pancasila, sehingga
berdirilah pancasila seperti sekarang ini, didepan semua bangsa indonesia.
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah mulai banyak
konflik di internal para pencetusnya, hingga sekarang pun diera reformasi dan
globalisasi pancasila masih hangat dan diperbincangkan oleh banyak kalangan
pendidikan, terutama kalangan politik dan Mahasiswa.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa system pemerintahan kita
berasal dari rakyat untuk rakyat, dimana cita – cita bangsa Indonesia akan
terwujud apabila rakyatnya ikut bekerjasama dalam bidang politik. organisasi
politik merupakan tempat dimana para pemimpin bangsa dengan berbagai bidang
yang mereka miliki akan menentukan perkembangan bangsa ini. peran dan
tanggung jawab seluruh pemimpin akan menentukan masa depan suatu
bangsa.maka dari itu jangan pernah abaikan sebuah tanggung jawab apalagi
terhadap sebuah bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian aktualisasi ?


2. Bagaimana aktualisasi Pancasila di bidang politik ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian Aktualisasi


2. Untuk mengetahui aktualisasi pancasila di bidang politik

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.

2.

2.1. Pengertian Aktualisasi

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara


pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran
nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-norma, serta merealisasikannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam aktualisasi Pancasila ini, penjabaran
nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma
hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan
dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.

Gambar 2.1 Ideologi Bangsa Indonesia

Aktualisasi Pancasila, dapat dibedakan ke dalam 2 jenis :


1. Aktualisasi Pancasila secara Obyektif
Aktualisasi Pancasila secara Obyektif artinya, realisasi penjabaran nilai-
nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik dalam bidang Legislatif, Eksekutif, dan

2
Yudikatif, maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Aktualisasi Obyektif
ini terutama berkaitan dengan peraturan perundang-undangan Indonesia
Contohnya adalah dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib
hukum Indonesia, asas politik dan tujuan negara, serta pelaksanaan
konkretnya didasarkan pada dasar falsafah negara (Pancasila)
Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonenesia didasarkan
atas serta diliputi oleh dasar filsafat negara, asas politik dan tujuan negara,
yakni Pancasila, diantaranya:
-   Garis-garis Besar Haluan Negara.
-   Hukum, perundang-undangan dan peradilan.
-   Pemerintahan.
-   Politik dalam negeri dan luar negeri.
-   Keselamatan, keamanan dan pertahanan.
-   Kesejahteraan
-   Kebudayaan
-   Pendidikan dan lain sebagainya.

2.    Aktualisasi Pancasila secara Subyektif


Aktualisasi Subyektif, artinya realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila
dalam bentuk norma-norma ke dalam diri setiap pribadi, perseorangan, setiap
warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap
orang Indonesia. aktualisasi ini berkaitan dengan kesadaran , ketaatan serta
kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila (norma-norma moral).
Aktualisasi Pancasila subyektif ini diharapkan dapat tercapai agar nilai-nilai
pancasila tetap melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan demikian
itu disebut dengan Kepribadian Bangsa Indonesia (Kepribadian Pancasila).
Maka dengan hal inilah bangsa Indonesia memiliki ciri karakteristik yang
menunjukkan perbedaannya dengan bangsa lain.

2.2. Aktualisasi Pancasila Di Bidang Politik

3
Unsur politik, baik dibidang wakil rakyat, maupun hanya seorang
walikota ,haruslah mengikuti pedoman pengalaman pancasila. Karena seperti
yang kita ketahui bahwa pancasila merupakan pedoman dari bangsa Indonesia.
Sehingga dapat mewujudkan cita – cita bangsa. Dan dengan demikian bangsa
kita ini akan maju, memperoleh pemimpin yang dapat membawa nama bangsa
Indonesia bangga dimata bangsa lain. Akan lebih jelas lagi apabila aktualisasi
pancasila dan undang – undang 1945 itu dapat diwujudkan pada semua aspek
bidang terutama dibidang politik, karena mempengaruhi
perkembangan Negara Indonesia. Urusan Politik selalu berhubungan dengan
kepentingan umum. Negara atau pemerintah sebagai organisasi yang paling
berkompeten dan bertanggung jawab dalam mengurusi kepentingan umum.
Bila dikaitkan dengan kebijakan negara, politik sebagai serangkaian
tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh
pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi
kepentingan seluruh masyarakat
Pengembangan politik yang dilandasi kedaulatan rakyat sesuai dengan hak
asasi manusia, dalam membangun kehidupan politik haruslah dilihat dari aspek
berikut :
 Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokratis dan terbuka
 Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
 Pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik
yang demokratis
Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam
pembukaan UUD 1945 alenia 4, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang Berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia”. Sehingga sistem politik
Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.

4
Dimana demokrasi pancasila itu merupakan sistem pemerintahan dari rakyat
dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut
serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Organisasi sosial
politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-
masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga
segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik
Indonesia harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian
Pancasila karena mereka selain warga negara Indonesia, juga sebagai abdi
masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan
serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan terwujud.
Nilai dan roh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah
yang berhakikat:
a)  Kebebasan, terbagikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika dan
norma kehidupan.
b)  Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang
memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik.
c)  Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-
luasnya.
d)  Supremasi hukum.

Perbaikan moral tiap individu yang berimbas pada budaya anti-korupsi serta
melaksanakan tindakan sesuai aturan yang berlaku adalah sedikit contoh
aktualisasi Pancasila secara Subjektif. Aktualisasi secara objektif seperti
perbaikan di tingkat penyelenggara pemerintahan. Lembaga - lembaga negara
mesti paham betul bagaimana bekerja sesuai dengan tatanan Pancasila. Eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif harus terus berubah seiring tantangan zaman. Pada
harian Kompas, tanggal 01 April 2003 tertera bahwa. “Demokrasi sebagai suatu
sistem kehidupan di dalam masyarakat dijamin keleluasaannya untuk
mengekspresikan kepentingan”. Pada kalimat itulah yang kemudian berkembang
bahwa kepentingan kelompok cenderung akan lebih besar daripada kepentingan
nasional. Demi kepentingan kelompok / partai, mereka rela menggunakan segala

5
cara untuk mempertahankan kekuasaan dan untuk memperbesar cengkeramannya
pada upaya penguasaan bangsa. Pada kenyataannya kepentingan rakyat dan
kepentingan Nasional justru diabaikan pada hal mereka itu adalah konstituen yang
harusnya mendapat perhatian.
Penyelenggaraan negara yang menyimpang dari ideologi pancasila dan
mekanisme Undang Undang Dasar 1945 telah mengakibatkan ketidakseimbangan
kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara dan makin jauh dari cita-cita
demokrasi dan kemerdekaan yang ditandai dengan berlangsungnya sistem
kekuasaan yang bercorak absoluth karena wewenang dan kekuasaan Presiden
berlebih (The Real Executive) yang melahirkan budaya Korupsi kolusi dan
nepotisme sehingga terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh
aspek kehidupan. Ini bisa dilihat betapa banyaknya pejabat yang mengidap
penyakit “amoral”, hampir di setiap komunitas BUMN maupun BUMS, birokrasi,
menjadi lumbung dan sarang “tikus - tikus” yang hari-harinya menghisap uang
negara dengan praktik KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme
selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah
dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi
tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya,
sehingga gagal untuk membuat mereka kapok atau gentar. Mengapa tidak
diterapkan, misalnya hukuman mati atau penjara seumur hidup bagi yang terbukti.

6
BAB III
PENUTUP

1.
3.1 Kesimpulan

Dampak dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam


kehidupan adalah selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam
mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam norma dan praktik hidup dengan
menjaga konsistensi. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang
berkesinambungan terjadi apabila ada dinamika internal dan penyerapan terhadap
nilai-nilai asing yang relevan untuk pengembangan dan penyesuaian terhadap
ideologi Pancasila. Muara dari semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam
mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya akseptabilitas dan
kredibilitas terhadap Pancasila oleh warga negara Indonesia.
Adapun contoh aktualisasi Pancasila dalam bidang politik adalah sebagai
berikut :
1. Sistem politik demokrasi Pancasila
Sumber nilai politik Indonesia adalah dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat dimana disebutkan dengan jelas kelima sila dari
Pancasila. Dari situlah diputuskan bahwa sistem politik Indonesia adalah
demokrasi Pancasila

2. Mendukung Globalisasi
Agenda politik Indonesia sejalan dengan globalisasi yang bersifat positif.
Oleh karena itu, Indonesia menghindari politik luar negeri yang
melakukan intervensi terhadap negara lain dengan tujuan tertentu.
Sebagai contoh, beberapa negara maju melakukan intervensi politik
untuk mengeksploitasi sumber daya alam ngara lain.

7
3. Politik luar negeri yang tegas
Indonesia mengambil sikap tegas menyangkut intervensi politik tentang
hak asasi, terorisme dan lingkungan hidup. Sikap tegas Indonesia
dilakukan berdasar orientasi pada kepentingan nasional, bukan
kepentingan negara lain atau pihak yang lebih kuat.

4. Pemimpin yang berkarakter Pancasila


Pemimpin dan calon pemimpin dalam organisasi sosial politik harus
mengikuti pedoman pengalaman Pancasila. Hal itu karena mereka bukan
sekedar warga negara, melainkan juga abdi masyarakat. Sehingga mereka
harus bisa menerapkan kepribadian yang sesuai dengan sifat Pancasila.
Semua itu dilakukan demi tercapainya tujuan dan cita-cita nasional.

5. Pembaruan perangkat undang-undang untuk permasalahan baru


Seiring dengan perkembangan zaman, kasus korupsi di Indonesia
semakin meningkat. Menindaki hal tersebut, dibentuklah lembaga
pemberantas korupsi yang resmi dan juga hukum-hukum baru yang
mengatur tentang tindak pidana korupsi.

3.2 Saran

Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya kita dapat


mengimplemetasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk semakin
memperkokoh rasa bangga terhadap Pancasila, maka perlu adanya peningkatan
pengamalan Pancasila dari sila ke 1 sampai ke 5 dimulai dari kehidupan sehari-
hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://amirmukhlis06.blogspot.com/2014/11/aktualisasi-pengalaman-pancasila-
dan.html

http://dewity.blogspot.com/2010/12/aktualisasi-pancasila-di-bidang-politik.html

Anda mungkin juga menyukai