Disusun oleh :
Nurvida Aritonang (2153058)
Sevtri Ledyana Haloho (2153057)
Windawati Sinulingga (215360)
zona merah meluas di Indonesia salah satunya adalah Bandar Lampung. Tahun 2021
total kasus konfirmasi positif di Lampung saat itu berjumlah 12.818 kasus. Dari
jumlah itu, sebanyak 670 orang meninggal dunia. Menurut data di dinas Kesehatan
Bandar Lampung 05 Maret 2021 08.09 WIB terdapat data kasus terkonfirmasi 4744
2
3
72271 orang , 72204 orang kasus lama, 67 orang kasus baru, selesai isolasi 66094
orang, meninggal dunia 4108 orang. Sedangkan data kasus COVID-19 di Indonesia
terupdate 10 Maret 2022 pukul 16.99 WIB kasus konfirmasi 5.847.900 orang
(Kemenkes, 2022).
banyak Rumah Sakit (RS) yang mempersiapkan ruangan isolasi COVID-19. Rumah
Sakit Advent Bandar Lampung (RSABL) salah satu RS yang menjadi rujukan
menyebar awal tahun 2020 telah membuat manusia cemas. Rasa takut, cemas dan
terindetifikasi kedalam zona merah. Dan dampak kehilangan orang yang dicintai
karena COVID-19 juga ikut menderita. Seluruh Rumah Sakit tanpa terkecuali wajib
beberapa ruang rawat inap untuk isolasi di jadikan ruang rawat inap biasa dan
sekarang kembali lagi dibuka ruang isolasi covid. Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang
menjadi pintu masuk utama RS Advent pun mulai lebih ketat memilah pasien yang
akan dirawat. Data pasien tahun 2022 bulan januari 2.412 pasien masuk melalui IGD
RS Advent, bulan Febuari 2.606 pasien, 2097 pasien pada bulan Maret. Data pasien
4
isoman ,,,, \
15 orang perawat terpilih kami wawancarai pada tanggal 30 Maret 2022 perawat
mengatakan ketika pasien datang di Rumah Sakit (IGD) mereka merasa sangat cemas
takut stress bingung panik, khawatir, sedih dan emosi, saat menerima pasien yang
dicurigai covid, ditunjang dengan stigma masyarakat Indonesia yang dirasa tidak
di sosial media dan teman yang isolasi mandiri yang dirawat menyebabkan
dengan APD yang harus dipakai seperti masker ,face shile,hasmat dan covershot
dalam satu shif (selama 8-9 jam )saat bekerja dan sibuknya kerjaan membuat perawat
stress pada perawat yang bekerja di IGD yang menyebabkan adanya peningkatan
tingkat stress hingga pada fase sangat berat adalah karena adanya pandemic
COVID19 yang akan meningkatkan pula tingkat kesakitan dan penularan yang terjadi
dengan ancaman yang lebih dari sebelumnya. Pandemic COVID-19 menuntut adanya
APD yang membuat perawat merasa berat dan mempunyai beban yang bertambah .
Ancaman COVID-19 dengan sebaran yang cepat mengganggu fisik maupun mental
5
perawat IGD, karena pada dasarnya IGD juga dapat isebut dengan pintu masuk bagi
pasien yang tidak diketahui riwayat penyakit yang di derita oleh pasien, sehingga
COVID-19 dan banyaknya pasien yang datang ke IGD RSABL membuat stigma
kepada petugas kesehatan untuk lebih ektra lagi menggunakan tenaga saat bekerja
mengakibatkan beban kerja yang semakin berat dan membuat petugas kesehatan
khsusnya perawat menjadi strees. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
peneliti tertarik untuk mengkaji beban, stres perawat kerja serta faktor yang
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres kerja serta
faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada perawat IGD RUMAH SAKIT
Dari masalah yang ada peneliti mengambil judul: “beban stress kerja pada
perawat di era pandemi COVID-19 di IGD Rumah Sakit Advent Bandar Lampung”.
membuat perawat menjadi trauma akibat beban kerja yang akan mempengaruhi
1. COVID-19
2. Rumah Sakit
3. Karyawan
4. Perawat
5. APD
6. Stress
7. Beban Kerja
8.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi dan merupakan hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan waktu.
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar
pekerja dan total jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh suatu
tertentu.Pengertian Stres Kerja Menurut Handoko (2017: 200) stres kerja adalah
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk
pekerjaannya sehingga merasa tidak nyaman dan tidak senang. Perasaan tertekan
8
yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Perawat juga sering kali
mengalami stress, stres kerja dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan
karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat pegawai penuhi. Stres kerja ini
tampak dari simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka
menyendiri, sulit tidur, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah
keperawatan merupakan The caring profession yang memiliki peranan penting dalam
lainnya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawat adalah
seseorang profesi dalam upaya penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2.
9
Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga
sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan
mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis. Virus dapat menyebar dari
mulut atau hidung orang yang terinfeksi melalui partikel cairan kecil ketika orang tersebut
batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Partikel ini dapat berupa droplet
yang lebih besar dari saluran pernapasan hingga aerosol yang lebih kecil.
Anda dapat tertular saat menghirup udara yang mengandung virus jika berada di dekat
orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Anda juga dapat tertular jika menyentuh mata,
hidung, atau mulut setelah menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi. Virus
lebih mudah menyebar di dalam ruangan dan di tempat ramai. Sampai tanggal 2 April
2022, Indonesia telah melaporkan 6.018.048 kasus positif menempati peringkat pertama
terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat
diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus
kematian dengan gejala Covid-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites. Sementara
itu, diumumkan 5.764.636 orang telah sembuh, menyisakan 98.171 kasus yang sedang
dirawat. Pemerintah Indonesia telah menguji 60.607.427 orang dari total 269 juta
penduduk, yang berarti hanya sekitar 224.303 orang per satu juta penduduk. Covid 19
terinfeksi dan meninggal setiap hari. Perawat berisiko lebih tinggi terinfeksi, beban
kerja perawat yang kompleks dimana tingginya lonjakan jumlah pasien. Perawat
menggunakan alat pelindung diri berlapis sesuai dengan protokol kesehatan yang
10
berlaku. Dari penelitian sebelumnya (Dian & Endat, 2021:11) mengatakan bahwa
stress pada perawat yang bekerja di IGD yang menyebabkan adanya peningkatan
tingkat stress hingga pada fase sangat berat adalah karena adanya pandemic
COVID19 yang akan meningkatkan pula tingkat kesakitan dan penularan yang terjadi
dengan ancaman yang lebih dari sebelumnya. Pandemic COVID-19 menuntut adanya
APD yang membuat perawat merasa berat dan mempunyai beban yang bertambah .
Ancaman COVID-19 dengan sebaran yang cepat mengganggu fisik maupun mental
perawat IGD, karena pada dasarnya IGD juga dapat isebut dengan pintu masuk bagi
pasien yang tidak diketahui riwayat penyakit yang di derita oleh pasien, sehingga
tingkat penularan akan semakin meningkat. APD adalah kelenkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya,perawat wajib menggunakan APD dimasa
pandemi karna semua orang kita anggap suspek covit. Alat pelindung diri atau lebih
dikenal dengan APD sangat dibutuhkan tenaga medis terutama dalam menghadapi
wabah virus corona saat ini. Tidak sembarangan APD bisa dipakai oleh tenaga medis
karena ada tingkatan penggunaan yang harus disesuaikan dengan tempat layanan
kesehatan, provesi, dan aktivitas tenaga medis. APD dirancang untuk jadi penghalang
terhadap penetrasi zat partikel bebas, cair, atau udara dan melindungi penggunanya
terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik jadi penghalang terhadap
infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri. Sekretari Diektorat Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM mengatakan
untuk penentuan jenis APD yang digunakan pada penanganan Covid-19 didasari oleh
11
penanganan Covid-19 ini APD terdiri dari masker, sarung tangan, cover all, gaun,
pelindung mata, pelindung muka, pelindung kepala, pelindung kaki, dan sepatu boots
anti air.
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
13
BAB IV
HASIL
14
BAB V
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
Dian, E., Emdat, S., & Bustami. (2021) . Tingkat Stress Kerja Perawat Instalasi
Gawat Darurat pada Masa Pandemi COVID-19 . Universitas Wiraraja :
Madura https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/about diakses 31
Maret 2022 at 11.30
https://www.duniapengertian.com/2018/07/pengertian-beban-kerja-serta-jenis-dan-
faktornya.html
d.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19_di_Indonesia
ehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200417/0533711/tingkatan-apd-bagi-
tenaga-medis-saat-tangani-covid-19/
16