Anda di halaman 1dari 22

-

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN DHF

LAPORAN KASUS#1
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Mata Kuliah Stage Anak

Disusun oleh:

WINDAWATI BR SINULINGGA, S.Kep.

NIM: 2153060

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
-
I. IDENTITAS ANAK
Nam a : Clemira Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl. Lahir : 9-5- 2019 Agama : Islam
Bangsa/suku : Indonesia/ Jawa
Alamat : Sukarame
Diagnosa Medis : DBD
Tgl. Masuk RS : 12-6-2022
Sumber Informasi: Orang tua

IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah : M. Ivan Nama Ibu : Risma
Umur : 32 th Umur : 29 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : D3
Pekerjaan : Wiraswata Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sukarame Alamat : Sukarame

A. Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi dan biasanya memburuk setelah 2 hari
pertama (Meilany, 2010)
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi
perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (Aplikasi NANDA NIC NOC
jilid 1, 2013).

B. Etiologi
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili
Flaviviridae.
Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah,
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk
dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor
yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini.
Risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi
terhadap virus dengue akibat infeksi pertama
Risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12
tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

C. Tanda dan Gejala


Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya
penderita akan Menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah secara umum sebagai
berikut :
1. Demam tinggi 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis),
Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-
lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai
normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
-
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

D. Pathofisiologi (Spiderweb)

E. Komplikasi
1. Syok
2. Penurunan Kesadaran

II. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN


Keadaan Umum
1. Keluhan Utama : “ Demam sudah 1 minggu, badan lemas, mual dan muntah“
2. Tanda Vital : Nadi :113 x/mnt, TD : 80/50 mmHg, Suhu :38 C,
Respirasi : 24 x/mnt.
3. Kesadaran : Kompos Mentis ( ), Sopporous ( ), Letargik ( ),
Somnolent ( ) Soporokomatus ( ), Komatus ( )
4. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST) : Pasien datang ke UGD diantar ibunya, mengeluh demam
naik turun sudah 1 minggu, badan lemas, tidak nafsu makan, mual dan muntah setiap makan. Sudah
berobat, belum ada perubahan.

III. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


A). Kehamilan :
1. Gestasi : Prematur ( ), Fullterm ( ), Postmatur ( )
2. Penyakit selama hamil : OM ( ), Hipertensi ( ), Perdarahan ( ) lain-lain ( )
3. Obat-obat yang pernah di konsumsi : Fe ( ), Vitamin (), lain-lain
4. Immunisasi TT : Ya ( ) Berapa Kali .... , Tidak ()
-
B). INTRA NATAL /PROSES KELAHIRAN
1. Lama Proses Persalinan: Kurang dari 12 jam ( ), Lebih dari 12 jam ( ), lebih dari 24 jam (
)
2.Yang menolong persalinan: Paraji ( ), Bidan ( ), Dokter ( )
3. Penyulit Persalinan: Perdarahan banyak Plasenta Ress ( ), PKSW ( )
lain-lain : Lilitan tali pusat
4. Kelainan/masalah : tidak ada kelainan/ masalah .

C). POST NATAL


1. Berat badan lahir: 3000 gram, Panjang Sadan 48 cm, Lingkar Lengan atas ( ) Cm, Lingkar
Kepala : - cm, Lingkar dada : cm

2. Kondisi waktu lahir : Langsung menangis (), Tidak langsung menangis ( )


Kelainan Kongenital : sebutkan: Tidak ada kelainan

D). ALERGI
Makanan ( ), Minuman ( ), Obat ( ), debu ( ), Binatang ( ) : pasien tidak ada alergi

E). OBAT-OBATAN YANG TERAKHIR DIDAPAT : Paracetamol syrup.

F). IMUNISASI
1. BCG (  ),
2. DPT I (  ), DPT II (  ), DPT Ill (  )
3. POLIO ( ), POLIO II, (  ), POLIO Ill ( ), KOTIPA ( )
4. CAMPAK (  ) , HEPATITIS I ( ), HEPATITIS II (  ), HEPATITIS Ill (  )
5. BOSTER ( )

IV. TUMBUH KEMBANG


A. Berat badan sekarang : 15 kg
B. Motorik halus : Baik, tidak ada kelainan .
C. Motorik Kasar : Baik, tidak ada kelainan.
D. Kemampuan berbahasa : Bahasa Indonesia
E. Perkembangan kognitif : Baik, sesuai dengan tumbuh kembang.
F. Perkembangan sosial : pasien dapat berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya
V. MENTAL
-
A. Pola lnteraksi : pasien dapat berinteraksi dengan baik
B. Pola emosi reaksi bila : pasien merasa tidak nyaman
C. Konsep diri : tidak ada gangguan konsep diri pasien
D. Pola pertahanan keluarga : pola pertahanan keluarga baik
VI.Sosial
A. Kultural : tidak ada budaya yang dianut
B. Pola lnteraksi : pasien mau berinteraksi dengan orang disekitarnya
C. Lingkungan rumah : Pasien memiliki lingkungan rumah yang baik
VI I. Spiritual
Anak : menjalankan ibadah sholat, ngaji
Orang tua : menjalankan ibdah sholat 5 waktu
VIII. Kebutuhan Dasar
Aktifitas Sehari-hari : Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik
Di rumah sebelum sakit Di Rumah Sakit
a. Pola nutrisi a.Pola nutrisi
• Makan:3x/hari , Jumlah Porsi: 1 P • Makan :3x/hari, Jumlah : ½ P
•Diet: gr, Kalori kkal •Diet: gr, Kalori: kkal

• Pantang Makan: nol • Pantang Makan : nol

• Makanan Tambahan:nol • Makanan Tambahan: nol

• Minum:1200 cc/24 jam • Minum: 1000 cc/24 jam

• Pantang minum : nol • Pantang minum : nol

• Kesulitan mengunyah: nol • Kesulitan mengunyah: nol

• Kesulitan menelan : nol • Kesulitan menelan: nol

• Mual (  ), Muntah (  ) • Mual ( ), Muntah ( )


Masalah : mual, muntah . masalah : nol
b. Pola Eliminasi BAK : Frekuensi:
BAB : Frekuensi 1 x/hr 4 x/hr,
Konsistensi: cair b. Pola Eliminasi
Bau: tidak bau, BAB : Frekuensi 1 x/hr
warna: kuning Konsistensi: cair
Obstipasi ( ), tidak (  ) Bau: tidak bau,
Kesulitan BAB ( ) Warna: kuning
Obstipasi ( ), tidak (  )
Kesulitan BAB ( )
Warna:kuning
Jumlah: 800 cc/hr Masalah:tidak ada
Kesulitan : tidak masalah BAB
ada kesulitan BAK
Masalah:tidak ada
masalah BAK

c. Pola Tidur : c. Pola Tidur :


• Tidur malam pkl 19 PM • Tidur malam pkl 19 PM
• Tidur siang pkl 13 s/d 15 • Tidur siang pkl s/d pkl 15
• Bangun malam Pkl s/d pkl 13 s/d pkl
tidur ( ) ( ), Susah • Bangun malam ( ), Susah
• Mengigau ( ) tidur ( )
Masalah:tidak • Mengigau ( )
ada masalah pola Masalah: tidak
tidur ada masalah
pola tidur

d. Personal Hygiene d. Personal Hygiene


Mandi 2 x/hr, Potong kuku Mandi 1 x/hr, Potong kuku
1x/minggu 1x/minggu
Cuci rambut: 2 x/hr, Cuci rambut:1 x/hr, Sikat
Sikat gigi 2 x/hr gigi: 2 x/ hr
Masalah : tidak ada masalah pada Masalah: tidak ada masalah pada
personal hgyne pasien personal hgyne pasien

e. Pola Aktifitas: nol e. Pola Aktifitas: nol


IX.DATA BIOLOGIS
A. Kulit
• Warna : hitam
Pucat ( ), Hiperemia ( ), lkterus ( )
•Turgor :
Normal Menurun ( ), lembab ( ), Kering ( )
• Edema : ada ( ), Tidak ( ), daerah :
• Lesi : ada ( ), Tidak ( ), daerah :
• Textur: halus (  ), Keriput ( ), Kasar ( )
Kelainan/masalah: tidak ada masalah
B. Rambut
• Kondisi : Bersih (  ), Kotor ( )
• Penyebaran : merata (  ), Tidak ( ), Warna: h i t a m
• Mudah dicabut ( ), Tidak ( )
• Warna:hitam
C. Kuku
• Kondisi : Bersih (  ), Kotor ( ), Panjang ( ), Pendek (  )
• CRT (Capilary Refill time ) lamanya kurang 6 detik (  ), Lebih dari 6
detik ( )
• Bentuk Clubbing Finger ( ), tidak ( )
• Warna: putih
D. Kepala
• Wajah : Simetris (  ), Tidak simetris ( )
• Bentuk : Normal (  ), Microcephal ( ), macrocephal ( ),
hydrocephalus ( ) Lain - lain:

1. Mata
• Penglihatan : Jelas (  ), Kabur ( ), Rabun ( ), berkunang-
kunang ( ), Perih ( ), lain-lain :
• Palpebrae : Cekung ya ( ), Tidak ( ), Edema ( ), Normal( 
)
• Conjunctiva : warna Pucat ( ), merah muda (  ), Lesi ada (
), Tidak ( )
• Sklera : Warna Normal (  ), Kuning ( ), merah ( ), iritasi(
)
• Reaksi Pupil : ada (  ), Tidak ( )
• Bola mata : Simetris (  ), Tidak ( ), Exopthalamus ( )
• Tekanan Intra Okuler meningkat ( ), Normal (  )
• Kelaianan : Strabismus ( ), Nystagmus ( ), Lain-lain: -
2 . Telinga
• Pendengaran jelas (  ), berkurang ( ), Tidak mendengar( )
• Nyeri ( ), Serumen ( ), Pengerasan Serum ( ), Membran
tympani utuh (  )
• Kelaianan: Tidak ada kelainan
3. Hidung
• Membedakan bau : dapat(  ), Tidak( ), Polip( ), Tidak ( )
• Sekresi : ada ( ), Tidak ( ), Jika ada , warna :
• Pembengkakan : ada ( ), Tidak ( ), Deviasi septum ada
( ), tidak ( ), Nostail ada ( ), Tidak ( )
• Pernapasan Cuping Hidung ada ( ), Tidak ( )
Kelainan I Masalah: Tidak ada kelainan
4. Mulut
a. Bibir : warna normal ( ), kemerahan ( ), Pucat (  )
: Kelembaban : Basah ( ), Kering (  ), Lesi ada
), Tidak ( )
Refleks Moro : ada ( ), Tidak ( ), Refleks Hisap
kuat (  ), Lemah ( ),
Tidak ada ( )
b. Gigi : Jumlah Buah, Caries ada (  ), Tidak ( ),
Bersih ( ), Kotor ( ),

Warna:putih
c. Lidah : Warna : merah muda , Lesi ada ( ), Tidak (  ),
Pergerakan Bebas ( ), Kaku ( ) , Sensasi
Dingin ( ), Asam ( ), Pahit ( ), manis : panas ( ), (
)
d. Pharing flaring
• Pseudomembran ada ( ), Tidak ( ), Tonsil Kemerahan
), membesar ( )
• Pembengkakan ada ( ), Tidak (  ), Pus ada ( ), Tidak( )

• Refleks menelan ada (  ), Tidak ( )


e. Bau mulut : Ureum ( ), amoniak ( )
busuk ( )
f. Sekret ada ( ), tidak ( ), bila ada warna :
5. Leher
• Bentuk : Simetris (), Tidak ( ), Pembesaran Kelenjar ada
( ), Tidak ( )
• ROM penuh (), tidak ( ), Peningkatan Vena Jugularis ada
( ), Tidak ( )
• Pembesaran Tiroid ada ( ), Tidak (  ), Kaku Kuduk ada ( ),
Tidak ( )

Kelainan/masalah: Tidak ada kelainan


E. THORAX
1. Dada
Bentuk : Simetris (), Tidak ( ), Bercak merah ada ( )

Tidak ( )
Mammae : Simetris ( ),Tidak ( ), Putting masuk ( ), Tidak
( ) Menonjol ( ), Tidak ( ), Eksresi ada ( ), Tidak ( ), jika ada,
warna : Benjolan ada ( ), tidak ( )
2. Paru
Bunyi Bersih Vasikuler (  ) Wheezing ( ), ronchi (- ), relas ( )
lrama Nafas Eupnoe ( ), Tasehipnoe ( ), Bradipnoe ( ),
Apnoe ( ), Hyperventilasi ( ), Cheyne Stoke ( ), Biot ( )Kusmaul
( )
3. Jantung
Bunyi Teratur ( ), Tidak ( ), Gallop ( )
4. Ketiak

Pembesaran kelenjar : ada ( ), Tidak ada ( )


Kelainan : Tidak ada kelainan

F. ABDOMEN
1. Bentuk Dasar (  ), membuncit ( ), Cekung ( ), Tegang ( ) Lain•
lain
2. Kulit : Parut ( ), Lesi ( ), Bercak-bercak merah ( )
Benjolan : Ada ( ), tidak ada (), Letak :
Nyeri tekan : Ada ( ), tidak ada (), letak
Bising usus : ada (  ), tidak ( ) frekuensi : Meningkat ( ),
normal ( ), Menurun ( )
G. GENITALIA
1. Bentuk : Utuh (  ), tidak ( ), Bersih ( ), Kotor ( )
2. Radang : Ada ( ), tidak (  ), lesi ada ( ), Tidak ( )
3. Sekret : Ada ( ), Tidak (  )
4. Pembengkakan labia/skrotum : ada ( ), Tidak (  )
5. Testis lengkap (  ), Tidak ( )
6. Benjolan ada ( ), Tidak (  )
7. Orifisium urethra letaknya : Normal (  ), tidak ( ), Hipospadia ( ),
Femosis ( )
Kelainan: Tidak ada kelainan
H. EXTREMITAS ATAS
1. Bentuk simetris (  ), Tidak ( ), Sensasi halus ada ( ), Tidak( )
2. Sensasi tajam ada (  ), Tidak ( ), Sensasi panas ada ( ),
Tidak ( )
3. Sensasi Dingin ada (  ), Tidak ( ), Kekuatan simetris ada ( ),
Tidak ( )
4. Gerakan ROM dapat (  ), Tidak ( ), reflex bisep ada ( ), Tidak

( )
5. Refleks trisep ada (), Tidak ( ), pembengkakan ada ( )
Tidak ( )
Kelainan : Tidak ada kelainan
I. EXTREMITAS BAWAH
1. Bentuk simetris ( ), Tidak ), Sensasi halus ada ( ),
Tidak ( )
2. Sensasi tajam ada (  ), Tidak ( ), Sensasi panas ada ( ),
Tidak ( )
3. Sensasi Dingin ada (  ), Tidak ( ), Kekuatan simetris ada ( ),
Tidak ( )
4. Gerakan ROM dapat (  ), Tidak ( ), reflex Patela ada ( ),
Tidak ( )
5. Refleks Babinsky ada (  ), Tidak ( ), pembengkakan lipat paha ada
( ), Tidak ( )
6. Varises ada ( ), Tidak (  ), letak
7. Thrombophlebitis ada ( ), tidak ( ), Kelembutan : lembab ( ),
Kering ( )
8. Tanda kering ada (  ), Tidak ( ), Tanda Bruzinsky ada ( ), tidak
( )

Kelainan : tidak ada kelainan


X. DATA PSIKOLOGIS
1. Non Verbal: Ekspresi wajah : Sedih ( ), Murung ( ), Ceria ( ), tanpa
Ekspresi ( ), Sikap ; Apatis ( ), Agresif ( ), Menghindar ( ), gerak tak
bermakna ( )
2. Verbal : Bicara terputus-putus ( ), Bicara keras ( ), Bicara tak jelas
( ), Bicara Cepat ( ), Bicara lambat ( ), Bicara tak sesuai dengan
pertanyaan (  )
3. Emosi : baik

XI.DATA DIAGNOSTIK ( LAB /RADIOLOGI)


Lab tanggal 12-6-2022 jam 9.26
- Hb 11.1 g/dl
- Hematokrit : 35 vol%
- Leukosit: 3.8
- Trombosit : 93
- Multitsure dengue Ab/Ag rapid : NS1(+) Positif

Lab tanggal 12-6-2022 jam 11.57


- Hb : 11.5
- Hematokrit: 36
- Leukosit :3.3
- Trombosit : 54

XII. THERAPI MEDIS


- IVFD RL 10 gtt makro
- Inj. Ondansentron 3x1,4 mg
- Zinc 1x20 mg
- Paracetamol syr 3x 1 ½ cth
Asuhan Keperawatan

Analisa data
1) Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) 

Etiologi :
Arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti beredar dalam darahinfeksi
virusmengaktivasi komplemenmembentuk dan melepas zat C3a, C5aPGE2
HipotalamusHipertemi.

Sign and symtomp :

Ds: “ demam sudah 1 inggu sus”


Do : - Akral teraba hangat
- T : 38 derajat celcius
- Nadi : 113 x/mnt
- Pernapasan :24 x/mnt

2) Syok hypovolemik
Etiologi :
Arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti beredar dalam darahinfeksi
virusmengaktivasi komplemenmembentuk dan melepas zat C3a, C5aPGE2
HipotalamusHipertemipermeabilitas membran meningkat  Volume cairan tubuh
berkurang  Resiko Syok Hipovalemik.

Sign and symtomp :


Ds : “badan lemas suster “
Do : - Ku. Pasien lemah,
- Pasien rest on bed
- Adl dibantu keluarga dan perawat
- T : 38 derajat celcius
- Nadi : 113 x/mnt
- Pernapasan :24 x/mnt
3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : mual, muntah

Etiologi :
Arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes aegypti beredar dalam darahinfeksi
virusmengaktivasi komplemenmembentuk dan melepas zat C3a, C5aPGE2
HipotalamusHipertemipermeabilitas membran meningkat  Resiko Syok
Hipovalemikmual, muntah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh .
Sign and symtomp :
Ds:’’mual,muntah sus”
Do :
- Ku pasien lemah
- Pasien rest on bed
- Mual (+)
- Muntah 1 kali
- Pasien makan ½ porsi

Diagnosa keperawatan :
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
2. Resiko terjadinya syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan
tubuh.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual, muntah, anoreksi
Identifikasi pengetahuan / tindakan kasus kelolaan berdasarkan referensi akademik

Tindakan yang diberikan sesuai dengan kasus diatas adalah :


NIC dan NOC (Judith, 2009) :
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia)
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 jam diharapkan suhu tubuh pasien dapat berkurang/ teratasi.
Kriteria hasil: Pasien mengatakan kondisi tubuhnya nyaman, ttv dalam batas normal. Suhu 36,8
Celcius-37,5 derajat celcius

Intervensi:
1) Kaji saat timbulnya demam, rasionalnya untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
2) Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam, rasionalnya tanda vital
merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
3) Anjurkan pasien untuk banyak minum (2,5 liter/24 jam), rasionalnya peningkatan suhu tubuh
mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang
banyak.
4) Berikan kompres hangat, rasionalnya dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang
mempercepat penurunan suhu tubuh.
5) Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal, rasionalnya pakaian tipis
membantu mengurangi penguapan tubuh
6) Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter, rasionalnya pemberian
cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi

2. Resiko terjadinya syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh.


Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 jam diharapkan tidak terjadi syok hipovolemik.
Kriteria hasil : TD 120/80 mmHg, RR 16-24 x/mnt, Nadi 60-100 x/mnt, Turgor kulit baik, Haluaran
urin tepat secara individu, Kadar elektrolit dalam batas normal (Judith, 2009).
Intervensi:
1. Monitor keadaan umum pasien, rasionalna memantau kondisi pasien selama masa perawatan
terutama pada saat terjadi perdarahan sehingga segera diketahui tanda syok dan dapat segera
ditangani.
2. Observasi tanda-tanda vital tiap 2 sampai 3 jam, rasionalnya tanda-tanda vital normal menandakan
keadaan umum baik
3. Monitor tanda perdarahan, rasionalnya perdarahan cepat diketahui dan dapat diatasi sehingga
pasien tidak sampai syok hipovolemik.
4. Cek haemoglobin, hematokrit, trombosit, rasionalnya untuk mengetahui tingkat kebocoran
pembuluh darah yang dialami pasien sebagai acuan melakukan tindakan lebih lanjut.
5. Berikan transfusi sesuai program dokter, rasionalnya untuk menggantikan volume darah serta
komponen darah yang hilang.
6. Lapor dokter bila tampak syok hipovolemik, rasionalnya untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut sesegera mungkin.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,
muntah, anoreksia
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perubahan status
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi.
Kriteria hasil: Mencerna jumlah kalori dan nutrisi yang tepat, menunjukkan tingkat energi biasanya,
berat badan stabil atau bertambah (Judith, 2009).
1. Observasi keadaan umam pasien dan keluhan pasien, rasional mengetahui kebutuhan yang
diperlukan oleh pasien.
2. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan oleh pasien, rasional mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan
terapeutik
3. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi, rasionalnya mengkaji pemasukan makanan
yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya)
4. Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki yang sesuai dengan program diit, rasionalnya
jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam pencernaan makan, kerjasama ini dapat
diupayakan setelah pulang
5. Ajarkan pasien dan libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi, rasionalnya
meningkatkan rasa keterlibatannya; Memberikan informasi kepada keluarga untuk memahami nutrisi
pasien
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti mual, rasionalnya pemberian obat antimual
dapat mengurangi rasa mual sehingga kebutuhan nutrisi pasien tercukupi.
Program bermain pada anak dengan masalah hospitalisasi

Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak.
Terapi bermain yang dapat diterapkan salah satunya adalah dengan bermain puzzle
dan bercerita. Terapi ini memberikan efek yang baik untuk menurunkan kecemasan
dan takut pada anak yang sedang dirawat . seperti yang ditulis oleh : Inggrith kaluas.
Pada eJournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015, dengan judul :

“PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA


TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH
(3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG
ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO”

Penelitian ini menjelaskan perbedaan terapi bermain yang merupakan salah satu
metode yang baik digunakan untuk pasien anak yang sedang dirawat. Metode Penelitian
ini menggunakan quasi experimental design dengan rancangan perbandingan kelompok
statis. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Hasil penelitian
analisa data menggunakan uji statistik paired sample t-Test dengan tingkat kemaknaan
95% (α = 0,05) didapatkan nilai p value = 0,000 < α = 0,05 (Ho ditolak).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, Ada pengaruh terapi bercerita terhadap respon
kecemasan anak selama hospitalisasi di ruang anak RS.TK.III R.W.Mongisidi Manado.
Pemberian terapi bermain puzzle dan bercerita dapat diterapkan sebagai salah satu
intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan anak. Pada saat menjalani
hospitalisasi aktivitas bermain yang terapeutik memungkinkan anak untuk mengekspresikan
perasaan termasuk kecemasan, ketakutan dan perasaan kehilangan kontrol.
Pemberian pelayanan perawatan berdasarkan prinsip family centered care
atau traumatic care

Pemberian asuhan keperawatan kepada pasien anak, seorang perawat harus memahami
bahwa semua asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga (family center
care) untuk mencegah terjadinya trauma (atraumatik care). Atraumatic care adalah
penyediaan asuhan terapeutik melalui penggunaan intervensi yang memperkecil stres
psikologis dan fisik yang diderita oleh anak dan keluarganya dalam sistem pelayanan
kesehatan. Atraumatic care merupakan suatu tindakan terapeutik. Ketika anak sakit dan
dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, anak tidak pernah terlepas dari dampak negatif
hospitalisasi. Oleh karena itu, perawat berusaha menerapkan prinsip atraumatic care
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak maupun keluarganya, seperti:
melibatkan orang tua dalam setiap tindakan atau implementasi yang akan dilakukan
untuk kesembuhan sang buah hati, membolehkan anak membawa boneka atau robot
kesayangan selama perawatan.
Keluarga menyerahkan segala keputusan untuk keselamatan anaknya kepada petugas
kesehatan, oleh karena itu untuk menghindari terjadinya dampak negatif hospitalisasi
pada anak, selain itu tindakan tersebut diharapkan komunikasi antara orang tua dan
petugas kesehatan selalu berkesinambungan. Penerapan atraumatic care dapat
meminimalisir terjadinya stres pada anak maupun keluarga.
Pernyataan ini didukung dengan jurnal yang teliti oleh lisdayanti Usaman dengan judul :

“PELAKSANAAN ATRAUMATIC CARE DI RUMAH SAKIT


IMPLEMENTATION OF ATRAUMATIC CARE IN HOSPITAL”

Dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa dengan menerapkan prinsip Atraumatic care yaitu
melibatkan orang tua dalam setiap tindakan memiliki dampak yang positif dan
meminimalisir terjadinya stress pada anak.
FORMAT

Proses Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

Hipertermi s/d proses infeksi Setelah melakukan tindakan 1.observasi ku 1.untuk mengetahui 1.observasi ku dan Hipertermi
virus dengue keperawatan ,suhu tubuh dan vs pasien perkembangan vs ps teratasi T=37
Ds:”Panas “ Kembali normal temperature keadaan pasien. 0
C
Do:ku lemah ps teraba 36,5 0C 2.beri kompres 2.kompres panas dapat 2.diberi kompres
hangat T=38 hangat hangat pada dahi
menghasilkan proses
0
C,Pulse=131x/m,RR=24X/ pasien dan tubuh
penguapan dan dapat pasien.
M, mengembalikan suhu
BP=90/60 mmhg,akral normal.
dingin panas hari ke 5 ,hasil 3.ganti pakaian ps 3.membantu
3.mengganti
lab trombosit 65000,serilogi dengan bahan mengurangi pakaian pasien
multisure IGM positif yang penguapan tubuh dengan bahan
menyerap akibat dari yang menyerap
kringat. peningkatan suhu. keringat.
4.beri pasien 4.mengurangi panas 4.memberi pasien
minum air secara konveksi panas minum air
hangat hangat.
terbuang Bersama urin
dan keringat. 5.di beri obat sesuai
5.beri terapi obat 5.memberi terpi
sesuai order order dokter.
dokter dalam
dokter pemberian antipiretik
dapat menurunkan
panas.

1.untuk mengetahuai Mual


1.observasi ku perkembangan teratasi ,nutrisi
Setelah dilakukan tindakan keadaan pasien.
keperawatan,napsu makan dan vs pasien 2.memudahkan organ 1.di observasi ku terpenuhi sesuai
2.Gangguan/ketidak pasien dapat meningkat pencernaan dalam dan vs pasien kebutuhan
seimbangan nutrisi kurang dengan kretria hasil pasien 2.beri pasien metabolisme tubuhan
dari kebutuhan tubuh s/d makan 1/2 porsi sedikit demi 2.diberi ps makanan
mual sedikit 3.merangsang napsu sedikit demi sedikit
Ds; “mual” tapi sering.
makan ps sehingga ps
DO: Ku pasien lemah ,ps 3.beri makan mau makan.
tidak nafsu makan ps makan
dalam keadaan
5 sendok .ps mengeluh 3.di beri makanan
mual .mukosa bibir hangat dan 4. berpungsi dalam keadaan
kering ,ptekie (+) ,trombosit menarik membantu hangat dan
650000 akral 4.beri makanan mempercepat proses menarik
dingin,pulse131x/m.RR TKTP dalam penyembuhan. 4.di beri makanan
=22x/m ,BP=90/60 bentuk lunak 5.menambah nafsu TKTP ,bentuk
makan. lunak.
5.beri terapi
sesuai order
dokter . 5.di beri
obat .vitamin sesuai
order dokter.

Perdarahan
1.untuk mengetahui tidak
perkembangan terjadi ,ps
1.observasi ku keadaan ps rest on bed
Setelah dilakukan tindakan
dan vs pasien 2.mencegah terjadinya
perawatan perdarahan tidak 1.diobsevasi ku dan
terjadi dengan kretria hasil
syok hipovolemik vs pasien
2.dimonitor
3.Resiko/potensian tidak ada ; perdarahan pada
terjadinya perdaran s/d gusi,epistaksis,hematuria.ba tanda-tanda 2.di monitor tanda-
trombositopenia b hitam perdarahan 3.dapat diketahui tanda perdarahan
Ds=’anak saya malas minum 3.dimonitor tingkat kebocoran
sus’ jumlah trombosit pembuluh darah dan
Do=ku pasien lemah mukosa setiap hari kemungkinan 3.dimonitor jumlah
bibir tampak kering.ps perdarahan. trombosit setiap
menolak saat di beri minum 4.mencegah pencetus hari
Dan kadang mau 4.dianjurkan perdarahan pada gusi
minum.pasien panas keluarga agar
T=380c.Pulse=131.RR menyikat gigi ps 4.di anjurkan
22x/m.ptekee (+) trombosit dengan keluarga agar
65000.akrak dingin nadi menyikat gigi ps
menggunakan
teraba cepat dan lemah dengan sikat gigi yg
ang
sikat gigi yg lembut
lembut 5.mencegah
5.diberi cairan kurangnnya cairan
intravena sesuai tubuh ps
order dokter. 5.di beri terapai
cairan sesuai
order dokter,
Daftar pustaka

Carpenito, Lynda Juall. (1999). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

Effendi, Christantie. (1995). Ensiklopedia Demam Berdarah. Edisi Revisi. Jakarta: Insan
Utama.

Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi IV. Jakarta : EGC

Nelson. (1997). Ilmu Kesehatan Anak. Edisi XII. Jakarta : EGC

Tjokronegoro Arjatmo, Utama Hendra. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI

Anda mungkin juga menyukai