Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN

PNEMONIA

LAPORAN KASUS#1
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas
Mata Kuliah Stage Anak

Disusun oleh:
WINDAWATI BR SINULINGGA, S.Kep.
NIM: 2153060

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2022
Daftar Isi
1. Data Umum........................................................................................................................1
1.1 IDENTITAS ANAK...................................................................................................3
1.2 IDENTITAS ORANG TUA.......................................................................................3
2. Tinjauan Pustaka................................................................................................................4
2.1 Definisi.......................................................................................................................4
2.2 Etiologi.......................................................................................................................4
2.3 Tanda dan Gejala........................................................................................................5
2.4 Patofisiologi (Spiderweb)...........................................................................................5
2.5 Komplikasi.................................................................................................................4
3. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN................................................................................9
3.1 Keadaan Umum..........................................................................................................9
3.2 RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU.................................................................9
3.3 OBAT-OBATAN YANG TERAKHIR DIDAPAT:.................................................10
3.4 IMMUNISASI..........................................................................................................10
4. TUMBUH KEMBANG...................................................................................................12
4.1 FISIK........................................................................................................................12
4.2 MENTAL.................................................................................................................12
4.3 Sosial........................................................................................................................13
4.4 Spiritual....................................................................................................................13
5. Kebutuhan Dasar.............................................................................................................13
5.1 Aktifitas Sehari-hari.................................................................................................13
6. DATA KESEHATAN LAINNYA...................................................................................14
6.1 DATA BIOLOGIS...................................................................................................14
6.2 DATA PSIKOLOGIS...............................................................................................14
6.3 DATA DIAGNOSTIK (LAB / RADIOLOGI).......................................................19
6.4 THERAPI MEDIK...................................................................................................20
7. ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................................................21

i.
1. Data Umum

1.1 IDENTITAS ANAK


Nama : Tania
Jenis kelamin : Perempuan
Ternpat,tanggal lahir : B.Lampung 12/4/2016
Agama : Islam
Bangsa/Suku : jawa
Alamat : jln.kimaja no 34
kedaton
Diagnosa Medis : PNEMONIA
Nama Rumah Sakit : RS Advent Bandar Lampung
Tgl. Masuk RS : 23 April 2022
Tgl. Pengkajian : 24 April 2022

Tgl keluar RS : 26 april 2022


Sumber Informasi : Orang tua
anak

1.2 IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Jumadi Nama Ibu : Enen


Umur : 35 thn Umur : 30 thn
Agama : Islam Agama : islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : jl.kimaja no34 kedaton Alamat : jl.kimaja no34 kedaton
Suku : Jawa Suku : Jawa

3
2. Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi

Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringa paru yang disebabkan oleh
berbagai mikroorganisme, seperti bakter, virus, parasite, jamur, pajanan bahan kimia atau
kerusakan fisik paru. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, seperti anak-anak, remaja,
dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia (Susanto, 2020).
Bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru disebut pneumonia. Paruparu
terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli, yang mengisi dengan udara ketika orang yang
sehat bernafas. Ketika seorang individu memiliki pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan
cairan, yang membuat bernafas asupan oksigen yang menyakitkan dan terbatas (Suryono,
2020). Penyakit pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan bakteri, virus dan jamur
yang ada dimana-mana sehingga menyebabkan demam, pilek, batuk, sesak napas, dan ketika
kekebalan bayi dan baliga rendah maka fungsi paru terganggu sedangkan tingkat kekebalan
bayi dan balita rendah disebabkan karena asap rokok, asap/debu didalam rumah merusak
saluran napas, ASI sedikit/hanya sebentar, gizi kurang, imunisasi tidak lengkap, berat lahir
rendah, penyakit kronik dan lainnya (RI, 2020).

2.2 Etiologi

Penyebaran infeksi terjadi melalui droplet dan sering disebabkan oleh streptoccuspneumonia,
melalui selang infus oleh staphylococcus aureus sedangkan pada pemakaian ventilator oleh
peruginosa dan enterobacter, dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti
kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan dan penggunaan antibiotic yang tidak
tepat. Setelah masuk ke paru-paru organisme bermultiplikasi dan juka telah berhasil
mengalahkan mekanisme pertahanan paru, terjadi pneumonia. Penggolongan penyebab
terjadinya pneumonia, yaitu: 1. Bakteri 2. Virus 3. Mycoplasma Pneumonia 4. Jamur 5.
Aspirasi 6. Pneumonia hipostatik 7. Sindrom Loeffer (Suryono, 2020)

4
2.3 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pneumonia adalah sebagai berikut:
1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering terjadi
pada usia 6 bulan-3 tahun dengan suhu mencapai 39,5C - 40,5C bahkan dengan
infeksi ringan.
2. Meningitis, yaitu tanda-tanda meningeal tanpa infeksi meninges. Terjadi
dengan awaitan demam tiba-tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri dan
kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig dan brudzinski, dan
akan berkurang saat suhu turun.
3. Anoreksia merupakan hal yang mum yang disertai dengan penyakit masa
kanak-kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit.
4. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit yang
merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya berlangsung singkat, tetapi
dapat menetap selama sakit.
5. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat. Sering
menyetai infeksi pernafasan, khususnya karena virus
6. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa dibedakan dari
nyeriapendiksitis Pneumonia- Tria Adeningsih Purba
7. Sumbatan nasal, lubang hidung dari bayi mudah tersumbat oleh
pembengkakakn mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi pernafasan dan
menyusui pada bayi
8. Keluaran nasal. Sering menyertai infeksi pernafasan.
9. Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernafasan
10. Bunyi pernafasan, seperti mengi, mngorok, dan krekels
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak yang
lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan
peroral
12. Keadaan berat pda bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum, atau
memuntahkan semuanya, kejang, letargi atau tidak sadar, sianosis, distress
pernapasan berat.
13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, terdapat napas cepat
a) Pada anak umur 2 bulan-11 bulan > 50kali/mnt
b) Pada anak umur 1 tahun – 5 tahun> 40 kali/mnt (Suryono, 2020)

5
2.4 Patofisiologi

Mikroorganisme mencapai paru melalui beberapa jalur, yaitu: 1. Ketika individu yang
terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, mikroorganisme dilepaskan ke dalam udara dan
terhirup oleh orang lain. 2. Mikroorganisme dapat juga terinspirasi dengan aerosol dari
peralatan terapi pernapasan yang terkontaminasi 3. Pada individu yang sakit atau hygiene
giginya buruk, flora normal orofaring dapat menjadi patogenik 4. Staphiloccocus dan bakteri
gram negative dapat menyebar melalui sirkulasi dari infeksi sistemik, sepsis, atau jarum obat
IV yang terkontaminasi. Pada inidividu yang sehat, pathogen yang mencapai paru dikeluarkan
atau tertahan dalam pipi melalui mekanisme pertahanan diri seperti reflek batuk, klirens
mukosiliaris, dan fagositosis oleh makrofag alveolar. Pada individu yang rentan, pathogen
yang masuk ke dalam tubuh memperbanyak diri, melepaskan toksin yang bersifat merusak dan
menstimulasi respon inflamasi dan respon imun, yang keduanya mempunyai efek samping
merusak. Reaksi antigenantibodi dan endotoksin yang melepaskan oleh beberapa
mikroorganisme merusak membrane mukosa bronchial dan membrane alveolokapiler
inflamasi dan edema menyebabkan sel-sel acini dan brokhioventilasi perfusi (Suryono, 2020)

6
2.5 Patofisiologi (Spiderweb)

7
2.6 Komplikasi

Pneumonia termasuk penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa. Berikut ini adalah
beberapa komplikasi pneumonia pada anak yang mesti diwaspadai :

1. Gagal Napas
Jika pneumonia sudah masuk dalam tahap berat, risiko terjadinya gagal napas akan
meningkat berkali-kali lipat. Jika kondisi ini tidak segera mendapatkan penanganan tepat dari
pihak medis, risiko terjadinya kekurangan oksigen yang berujung kematian mungkin tak bisa
dihindari lagi.

2. Bakteremia
“Ketika pneumonia sudah memburuk, infeksi akan meluas ke aliran darah. Akibatnya,
proses penyembuhan lebih sulit untuk dilakukan.“Kondisi ini juga bisa menyebabkan
kegagalan pada fungsi organ selain paru-paru, syok septik, dan kemudian meninggal dunia.

3. Efusi Pleura
Infeksi di paru bisa menyebabkan penumpukan cairan di selaput pleura, yaitu selaput tipis
yang melapisi bagian luar paru-paru dan bagian di dalam tulang rusuk.

8
3. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN

3.1 Keadaan Umum

1. Keluhan Utama: Panas sudah 7 hari disertai batuk berdahak dan sesak

2. Tanda Vital: Nadi: 108 x/mnt, TD: 90/60mmHg, Suhu 38°C, Respirasi: 28-30 x/mnt

3. Kesadaran: Kompos Mentis (√), Sopporous ( ), Letargik ( ), Somnolent ( )


Soporokomatus ( ), Komatus ( )

4. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)

Pasien panas setelah pulang sekolah deman samapai 38 0C ,ps batuk berdahak disertai
sesak napas PS sampai slit benapas ,ps sampai tergang tidur karna batuk lebih sering
pada malam hari

3.2 RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

A. Kehamilan
1. Gestasi: Prematur ( ), Fullterm (v), Postmatur ( )
2. Penyakit selama hamil :( ), Hipertensi ( ), Perdarahan
( ) lain-lain
3. Obat-obat yang pernah di konsumsi : Fe (v ), Vitamin (v), lain-lain
4. Immunisasi TT : Ya (v ) Berapa Kali1x., Tidak ( )

B. Intra natal /proses kelahiran


1. Lama Proses Persalinan: Kurang dari 12 jam (v), Lebih dari 12 jam ( ), lebih
dari 24 jam ( )
2. Yang menolong persalinan: Paraji ( ), Bidan ( ), Dokter (v)
3. Penyulit Persalinan: Perdarahan banyak Plasenta Ress ( ), PKSW (v ) lain-lain :
nol
4. Kelainan/masalah: tidak ada.

9
C. Post natal
1. Berat badan lahir : 3000 Gram, Panjang Badan : 49 cm, Lingkar Lengan atas -
cm, Lingkar Kepala : -34 cm, Lingkar dada : -34 cm
2. Kondisi waktu lahir : Langsung menangis (v), Tidak Iangsung menangis ( )
3. Kelainan Kongenital: tidak ada, sebutkan : tidak ada

D. Kondisi waktu lahir:


Langsung menangis (V),Tidak menangis Kelainan kongenital : Tidak ada
E. ALERGI
Makanan ( ), Minuman ( ), Obat ( ), Debu ( ), Binatang ( )
Cuaca extreme ( )- Dingin ,nol

3.3 OBAT-OBATAN YANG TERAKHIR DIDAPAT:

Obat yang dibawa pulang adalah antipiretik,antibiotic dan obat batuk

3.4 IMMUNISASI

1. BCG ( v )
2. DPT I (v), DPT II (v), DPT III (v)
3. P O L I O ( v ) , P O L I O I I ( v ) , P O L I O I I I ( v ) , K O T I P A ( )
4. CAMPAK ( v ) , HEPATITIS I ( v ) , HEPATITIS II ( v ) , HEPATITIS III ( v )
5. B O S T E R ( )

10
4. TUMBUH KEMBANG

4.1 FISIK

A. Berat badan sekarang: 28,5 kg

B. Motorik Halus: dapat melakukan aktivitas dengan menggunakan motoric halus


dengan baik.

C. Motorik Kasar: dapat melakukan aktivitas dengan menggunakan motoric kasar


dengan baik dan normal.

D. Kemampuan berbahasa: lafal baik, bicara lancar.berbahasa Indonesia dan jawa

E. Perkembangan kognitif: cara berpikir normal, belajar baik.

F. Perkembangan social: berteman baikdengan tetangga dan teman sekolah,


komunikasi baik.

4.2 MENTAL

A. Pola Interaksi: Ps dapat beriteraksi dengan baik,baik dirumah maupun di luar rumah.

Interaksi dengan teman

 Sekolah: belajar Bersama teman teman, mengerjakan tugas kelompok


 Bermain Bersama: Pasien suka bermain dengan teman teman
 Mengikuti kegiatan belajar alquran

B. Pola emosi reaksi bila: anak periang ceriwis tidak mudah marah, suka tersenyum
dan berbagi

C. Konsep diri: tidak ada gangguan konsep diri ps

D. Pola pertahanan keluarga: Bersatu saling tolong menolong

11
4.3 Sosial

A. Kultural: Anak dibesarkan dalam kultur jawa

B. Pola Interaksi: Memiliki tetangga yang baik, dan teman teman sepermainan dangan
tetangga baik. Memiliki waktu bermain bola kaki dengan teman (bersepeda)

C. L ingkungan rumah : Pas ien berkomun ikas i dengan baik dengan ayah
dan ibu sert a mbah . M em il ik i seorang kakak perempuan

4.4 Spiritual

A. Anak: Rajin mengikuti sholat Bersama ayah ke masjid

B. Orang tua : rajin sholat 5 waktu

12
5. Kebutuhan Dasar

5.1 Aktifitas Sehari-hari

Di rumah sebelum sakit Di Rumah Sakit


a. Pola nutrisi a. Pola nutrisi
· Makan: 3x/ hari, Jumlah Porsi : 1 porsi · Makan : 3- x/hari, Jumlah porsi: - porsi
· Diet :100gr, Kalori175gr · Diet : 100 gr, Kalori:175 kkal
· Pantang Makan : kacang tanah 
 Pantang makan: tidak ada
· Makanan Tambahan : susu dan snack · Makanan Tambahan : susu
· Minum : 1000-1500 cc/24 jam · Minum : - 600cc/24 jam
· Pantang minum : tidak ada · Pantang minum : tidak ada
· Kesulitan mengunyah : tidak ada · Kesulitan mengunyah : tidak ada
· Kesulitan menelan : tidak ada · Kesulitan menelan : tidak ada
· Mual (-), Muntah (-) · Mual (-), Muntah (1)

13
Masalah : tidak ada
Masalah : tidak ada
b. Pola Eliminasi :
b. Pola Eliminasi :  BAB : Frekuensi: 1x/hr
 BAB : Frekuensi:1 x/hr  Konsistensi : soft
 Konsistensi : soft  Bau : normal
 Bau : - normal  Warna : brown
 Warna : brown  Obstipasi (-)
 Obstipasi (-)  Kesulitan BAB (-)
 Kesulitan BAB (-)
 BAK : Frekuensi:6-7x/hr,
 BAK : Frekuensi: x/hr,  Warna : kuning
 Warna : kuning  Jumlah : 50 cc/hr
 Jumlah : 50 cc/hr  Kesulitan : tidak ada
 Kesulitan : tidak ada Masalah: tidak ada
Masalah: tidak ada
c. Pola Tidur :
c. Pola Tidur :  Tidur malam pkI 21:00 s/d pkI 06:00
 Tidur malam pkI 21:00 s/d pkI 06:00  Tidur siang pkI tidak teratur
 Tidur siang pkI 14.00 s/d pkI 16.00  Bangun malam (+),
 Bangun malam (-),  S u s a h t i d u r ( -)
 Susah tidur (-)  Mengigau (-)
 Mengigau (-) Masalah: susah tidur karena
Masalah: tidak ada demam dan batuk

d. Personal Hygiene d. Personal Hygiene


 Mandi: 2x/hr  Mandi: di seka saja 2x/hr
 Potong kuku: 1x/minggu  Potong kuku: -x/minggu
 Cuci rambut: 1x/hr  Cuci rambut: -x/hr
 Sikat gigi: 2x/hr  Sikat gigi: 1x/hr
Masalah: tidak ada Masalah:

e. Pola Aktifitas: aktivitas mandiri dan aktif. e. Pola Aktifitas: ADL dibantu orang tua
Masalah: tidak ada. Masalah: tidak dapat beraktifitas seperti
biasa

14
6. DATA KESEHATAN LAINNYA
6.1 DATA BIOLOGIS

A. Kulit

· Warna : Normal ( v), Pucat ( ), Hiperemia ( ), Ikterus ( )

· Turgor : Normal ( v), Menurun ( ), lembab ( ), Kering ( )

· Edema : Ya( ), Tidak (v), daerah : -


· Lesi : ada ( ), Tidak (v), daerah : -
· Textur : halus ( ), Keriput ( ), Kasar ( v)
Kelainan/masalah : reaksi alergi, N0l

B. Rambut

· Kondisi : Bersih (v), Kotor ( )

· Penyebaran : merata (v), Tidak ( ), Warna :

· Mudah dicabut ( ), Tidak (v)

· Warna : Hitam

C. Kuku

· Kondisi : Bersih ( v), Kotor ( ), Panjang ( ), Pendek ( v)


· CRT (Capilary Refill time) lamanya kurang 6 detik (v), Lebih dari 6 detik ( )

· Bentuk Clubbing Finger ( ), tidak (v)

· Warna: pink putih

D. Kepala
 Wajah: Simetris (v), Tidak simetris ( )
 Bentuk: Normal (v), Microcephal ( ), macrocephal ( ), hydrocephalus ( )
 Lain — lain :

1. Mata:
 Penglihatan: Jelas (v), Kabur ( ), Rabun ( ), berkunang-kunang ( ), Perih ( ), lain-lain :

15
o Palpebrae: Cekung ya ( ), Tidak ( ), Edema ( ), Normal (v)
o Conjunctiva: warna Pucat ( ), merah muda (v), Lesi ada ( )
o Sklera: Warna Normal (v), Kuning ( ), merah ( ), iritasi ( )
o Reaksi Pupil: ada (v), Tidak ( )
o Bola mata: Simetris (v), Tidak ( ), Exopthalamus ( )
o Tekanan Intra Okuler meningkat ( ), Normal (v)
o Kelaianan: Strabismus ( ), Nystagmus ( ), Lain-lain: nol

2. Telinga
 Pendengaran jelas (v), berkurang ( ), Tidak mendengar ( )
 Nyeri ( ) serumen ( ), Pengerasan Serum ( ), Membran tympani utuh (v)
 Kelaianan: tidak ada.

3. Hidung
 Membedakan bau: dapat ( v), Tidak ( ), Polip ( ), Tidak ( )
 Sekresi: ada ( ), Tidak (v), Jika ada , warna : -
 Pembengkakan: ada ( ), Tidak ( v),
 Deviasi septum; ada ( ), tidak (v), Nostail ada ( ), Tidak ( )
 Pernapasan Cuping Hidung ada ( ), Tidak ( v)
 Kelainan / Masalah: tidak ada

4. Mulut

a. Bibir: warna normal ( v), kemerahan ( ), Pucat ( )


Kelembaban: lembab ( v), Kering ( ), Lesi ada ( ), Tidak ( )
Refleks Moro: ada ( ), Tidak ( )
Refleks Hisap kuat (v), Lemah ( ), Tidak ada ( )

b. Gigi
Jumlah: 24 buah,

16
Caries; ada ( ), Tidak ( ),
Bersih (v), Kotor ( ),
Warna: gading
c. Lidah: Warna : merah muda (v), Lesi ada ( ), Tidak (v), Pergerakan Bebas (v), Kaku ( ) ,
Sensasi : panas (v), Dingin (v), Asam (v), Pahit (v), manis (v), asin (v)

d. Pharing /Laring
· Pseudomembran ada (v), Tidak ( ), Tonsil Kemerahan( ), membesar ( )
· Pembengkakan ada ( ), Tidak ( v), Pus ada ( ), Tidak ( v)
· Refleks menelan ada (√), Tidak ( )
e. Bau mulut: Ureum ( ), amoniak ( ), Aseton ( ), busuk ( )
f. Sekret ada ( ), tidak (v), bila ada warna :-

5. Leher
· Bentuk : Simetris (v), Tidak ( ), Pembesaran Kelenjar ada ( ), Tidak (v)
· ROM penuh ( ), tidak ( ), Peningkatan Vena Jugularis ada ( ), Tidak ( )
· Pembesaran Tiroid ada ( ), Tidak ( ), Kaku Kuduk ada ( ), Tidak ( )
Kelainan/masalah : Tidak ada

E. THORAX
a. Dada
Bentuk: Simetris (v), Tidak ( ), Bercak merah ada ( ), Tidak ( )
Mammae: Simetris (),vTidak ( ), Putting masuk ( ), Tidak (V) Menonjol ( ), Tidak (v),
Eksresi ada ( ), Tidak (v), jika ada, warna : Benjolan ada ( ), tidak (v)

b. Paru
Bunyi Bersih Vasikuler ( ) Wheezing ( v), ronchi ( v), rales ( ) Irama Nafas Apnoe ( ),
Tasehipnoe ( ), Bradipnoe ( ), Apnoe ( ), Hyperventilasi ( ), Cheyne Stoke ( ), Biot (
) Kusmaul ( )
c. Jantung
Bunyi Teratur (v), Tidak ( ), Gallop ( )
d. Ketiak
Pembesaran kelenjar: ada ( ), Tidak ada ( v)

17
Kelainan: Tidak ada kelainan

F. ABDOMEN
a. Bentuk Datar ( ), membuncit ( ), Cekung ( ), Tegang ( ) Lain-lain: tidak ada
b. Kulit: Parut ( ), Lesi ( ), Bercak-bercak merah ( ) B e n j o l a n : A d a ( ) ,
t i d a k a d a ( v) , L e t a k : N y e r i t e k a n : A d a ( ) , t i d a k a d a ( ) , l e t a k
B i s i n g u s u s : a d a ( v) , t i d a k ( ) f r e k u e n s i M e n i n g k a t ( ) , n o r m a l ( ) ,
Menurun ( )

G. GENITALIA
a . B e n t u k : U t u h ( v) , t i d a k ( ) , B e r s i h ( v) , K o t o r ( )
b . Radang : Ada ( ), ti dak ( v), les i ada ( ) , T idak ( v)
c . S e k r e t : A d a ( ) , T i d a k ( v)
d. Pembengkakan labia/skrotum : ada ( ), Tidak ( v)
e. Testis lengkap ( ), Tidak ( )
f. Benjolan ada ( ), Tidak ( v)
g. Orifisium urethra letaknya : Normal (v), tidak ( ), Hipospadia ( ), Femosis ( )
h. Kelainan : tidak ada kelainan

H. EXTREMITAS ATAS
a. Bentuk simetris (v), Tidak ( ), Sensasi halus ada ( v), Tidak ( )
b. Sensasi tajam ada (v), Tidak ( ), Sensasi panas ada ( v), Tidak ( )
c. Sensasi Dingin ada (v), Tidak ( ), Kekuatan simetris ada ( v), Tidak ( )
d. Gerakan ROM dapat (v), Tidak ( ), reflex bisep ada (v), Tidak ( )
e. Refleks trisep ada ( v), Tidak ( ), pembengkakan ada ( ), Tidak ( v)
f. Kelainan : Tidak ada kelainan

I. EXTREMITAS BAWAH
a. Bentuk simetris ( v), Tidak ( ),
b. Sensasi halus ada ( v), Tidak ( )
c. Sensasi tajam ada (v), Tidak ( ),

18
d. Sensasi panas ada (v), Tidak ( )
e. Sensasi Dingin ada (v, Tidak ( ),
f. Kekuatan simetris ada (v), Tidak ( )
g. Gerakan ROM dapat ( v), Tidak ( ),
h. reflex Patela ada ( v), Tidak ( )
i. Refleks Babinsky ada (v), Tidak ( ),
j. pembengkakan lipat paha ada ( ), Tidak (v)
k. Varises ada ( ), Tidak (v)
l. Thrombophlebitis ada ( ), tidak (v),
m. Kelembutan : lembab (v), Kering ( )
n. Tanda kering ada (v), Tidak ( ),
o. Tanda Bruzinsky ada ( ), tidak (v)
p. Kelainan : tidak ada kelainan

6.2 DATA PSIKOLOGIS

A. Non Verbal: Ekspresi wajah : Sedih ( ), Murung ( ), Ceria (v), tanpa Ekspresi ( ),
B. Sikap ; Apatis ( ), Agresif ( ), Menghindar ( ), gerak tak bermakna ( )
C. Verbal : Bicara terputus-putus ( ), Bicara keras ( v), Bicara tak jelas
(v ), Bicara Cepat ( ), Bicara lambat ( ), Bicara tak sesuai dengan pertanyaan ( )
D. Emosi: stabil

6.3 DATA DIAGNOSTIK (LAB / RADIOLOGI)

A. Pemeriksaan lab: - HB 12,5 g/dl


- HT 35 vol%
- WBC 15,8
B. Pemeriksaan x-ray : PNEMONIA

19
6.4 THERAPI MEDIK

Pengobatan yang diperoleh selama admit di Rumah Sakit


A. Ceftriaxone IV drip 500/12 jam
B. Ambroxol syr 3 x cth 1/2
C. Paracetamol syr 3 x cth 2,drip pct 250 mg bila panas >390c
D. Narfoz IV inj 2mg/12 jam

7. ASUHAN KEPERAWATAN

Analisa

Problem Etiologi Symptoms


Ketidak efektifan Penumpukan secret batuk
bersihan jalan napas
hipertermi Proses implamasi alveoli Demam 39 0C
Ketidakefektifan hiperventilasi sesak
pola napas

Diagnosa keperawatan
1. ketidak efektifan bersihan jalan napas s/d penumpukan secret
2 .hipertermi s/d proses implamasi alveoli
3. Ketidakefektifan pola napas s/d hiperventilasi

20
Proses Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

1. Setelah dilakukan 1. Pantau tanda- 1.untuk mengetahui 1.sudah dipantau vital At.12.00 wib
Ketidakefektifan tindakan keperawatan1 tanda vital kelainan dari sign(suhu,RR,HR) S.ps masih batuk
bersihan jalan jam, permbersihan (suhu, RR, HR) vitalsign O.ku lemah pas
nafas jalan nafas masih tampak
berhubungan efektif.dengan Kriteria 2. Pantau status 2. Penting untuk 2.suadah dipantau
batuk produktif
dengan hasil: - RR 30-50 pernafasan: mengambil tindakan pernapasan.frekwensi,suara
penumpukan secre x/menit - Bunyi nafas irama, frekuensi, dan retraksi dada
A.masalah
bila terjadi perubahan belum teratasi
vasikuler - Tidak ada suara, dan
pola pernapasan untuk P.tingkatkan
sputum - Irama nafas retraksi dada
mendeteksi tanda intervensi
teratur - Jalan nafas
paten - Sekresi yang awal kompromi
efektif pernafasan.
3. Atur posisi yang 3. untuk mengurangi dari 3.sudah memberi posisi
nyaman, posisi abdomen dan semifowler
pronasi untuk diafrahma,membuat
semifowler oksigen dalam paru-
untuk anak paru semakin
meningkat sehingga
memperingan
kesukaran bernapas
4.membantu
4. Lakukan suction 4.sudah dikalaborasi dengan
sesuai indikasi
memperbesar jalan napas dokter dalam penberian
inhalasi ‘

5. memaksimalkan 5 sudah dikalaborasi dengan


5. Kolaborasi jumlah oksigen dokter dalam pemberian

21
dengan dokter dalam tubuh oksigen
pemberian
inhalasi ventolin
+ NaCl 0.9% per
6 jam
6. Kolaborasi
dengan dokter
pemberian
oksigen nasal
kanul sesuai
indikasi dokte 1.memonitor suhu tubuh
abnormal 1. Mengukur suhu tubuh tiap At,1200 wib
1. Ukur suhu tubuh jam S”Panas (-)
2.Hipertermi s/d Setelah dilakukan 1 jam 2. jika pasien mengalami
O.Ku pasien
proses implamasi tindakan keperawatan dehidrasi atau 2.memotipasi keluarga untuk
diaphoretic, kehilangan lemah,panas
alveoli 1. jam, tidak terjadi 2. Motivasi anak memningkatkan asupan
cairan berkontribusi turun T=37 oc
S,Panas demam Kriteria hasil: dan keluarga cairan peroral
O.Ku lemah pasien - Tidak demam - Suhu untuk terhadap demam. A.masalah
panas T. 39 0c bibir 36,5-37,5 derajat meningkatkan teratasi
kering celcius - Tidak teraba asupan cairan 3.menurunkan suhu tubuh P.pertahankan
panas pada tubuh per oral 3.memlakukan kompres intervensi.
3. Anjurkan orang hangat
tua melakukan 4. Mengekspos kulit ke
kompres hangat
udara di udara
4.mengaganti pakaian yang
mengurangi kehangatan
4. Anjurkan ibu menyerap keringat
untuk
dan meningkatkan
menggantikan pendinginan evaporatif.
pakaian yang
mudah
menyerap 5.Obat antipiretik
keringat dari menurunkan suhu tubuh

22
bahan katun dengan menghalangi 5.di beri paracetamol bila
5. Kolaborasi demam
sintesis prostaglandin
pemberian
yang bekerja di hipota
paracetamol
sesuai indikasi
6.menggantikan cairan
tubuh yang terbuang
6.dikalaborasi dalam
6. Kolaborasi pemberian cairan infus.
pemberian
cairan infus 1. untuk mengetahui
kelainan dari At.11 wib
vitalsign S.Sesak
1. Pantau tanda- 1.memantau tanda dan vital berkurang”
3. Setelah dilakukan tanda vital sight O.ku lemah
2. Penting untuk
Ketidakefektifan tindakan keperawatan (suhu,RR,HR)
mengambil tindakan sesak berkurang
pola napas s/d 1 jam, pola nafas
hiperventilasi efektif Kriteria hasil: - 2. Pantau status bila terjadi perubahan 2.memantau status RR 20X/M ps
S’sesak” RR 30-50 x/menit - pernafasan: irama, pola pernapasan untuk pernapasan,irama ,frekwensi.s posisi
O.ku lemah ps Bunyi nafas vasikule frekuensi, suara, dan mendeteksi tanda uara,dan retraksi dada semifowler,O2
tampak sesak RR - Irama nafas teratur - retraksi dada (otot awal kompromi 2l/m
28-30x/m Tidak ada penggunaan bantu pernafasan) pernafasan. Amasalh teratasi
otot bantu nafas - Sebagian
Ekspansi dada simetris 3. untuk mengurangi dari tingkatkan
abdomen dan intervensi’
diafrahma,membuat 3.mengatur posisi semi fowler
3. Atur posisi yang oksigen dalam paru-
nyaman: posisi paru semakin
pronasi untuk bayi meningkat sehingga
dan semi fowler
memperingan
untuk anak
kesukaran bernapas
4.membantu

23
memperbesar jalan
napas
4.dikalaborasi dengan dokter
4. Kolaborasi 5. memaksimalkan dalam pemberian oksigen nasl
dengan dokter jumlah oksigen kanul sesuai indikssi
pemberian oksigen
dalam tubuh
nasal kanul sesuai
indikasi

24
Reference

Gultom, E. (2019, Juni 11). Kompasiana. Retrieved Juni 11, 2019, from "Newstart",
Gaya Hidup Sehat ala Desainer: https://rsgm.maranatha.edu/2020/10/20/cara-
sederhana-menjaga-tubuh-tetap-sehat/
RI, K. (2020, November 12). Kementerian Kesehatan Republit Indonesia: Ministry of
Health Republic of Indonesia. Retrieved November 12, 2020, from Pneumonia
pada Anak Bisa Dicega dan Diobati:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20111500001/pneumonia-pada-anak-
bisa-dicegah-dandiobati.html Selam,
J. (2019). Asuhan Keperawatan pada Tn A.D dengan Pneumonia di Ruang
Cendana Rumah Sakti Bhayangkara Drs. Titus Ully Kupang. Kupang:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
K. Suryono, S. (2020). Asuhan Keperawatan pada An. H Usia 5 Tahun dengan
Pneumonia di Ruang IRNA C RSUD Kota Dumai Tahun 2020. Riau: Poltekes
Kemenkes Riau.
L. Susanto, A. (2020). Press Release: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Outbreak Pneumonia di Tiongkok. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia.
M. Yuanita. (2020, Oktober 20). Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha:
Sepenuh Hati Penuh Kasih. Retrieved Oktober 20, 2020, from Cara Sederhana
menjaga Tubuh Tetap Sehat: https://rsgm.maranatha.edu/2020/10/20/cara-
sederhana-menjaga-tubuh-tetap-sehat
N. https://www.perawatkitasatu.com/2017/12/intervensi-rasional-hipertensi-
NANDA-NIC-NOC.html
O. https://www.perawatkitasatu.com/2018/03/pola-nafas-tidak-efektif-nanda-nic-
noc-rasional.html

25

Anda mungkin juga menyukai