PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
Oleh :
SITI YUNI SUPRIASIH
NIM :19037140055
Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing
Oleh :
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso
Proposal Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus ini sebagai salah satu persyaratan
Bondowoso.
Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
sampaikan kepada :
2. Yuana Dwi Agustin, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
3. Siti Riskika, S. Kep. Ns., M. Kep selaku dosen pembimbing yang telah
kami.
Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
demikian penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu segenap saran dan perbaikan yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halama
Halaman Sampul..........................................................................................i
Halaman Judul............................................................................................ii
Halaman Pernyataan..................................................................................iii
Halaman Persetujuan..................................................................................iv
Daftar Lampiran..........................................................................................x
Daftar Singkatan........................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................1
2.1.3 Klasifikasi......................................................................9
2.1.5 Patofisiologi.................................................................11
2.1.7 Penatalaksanaan...........................................................14
2.1.8 Komplikasi..................................................................16
2.3.1 Pengkajian.........................................................................31
2.3.3 Intervensi...........................................................................45
2.3.4 Implementasi.....................................................................47
2.3.5 Evaluasi.............................................................................48
3.3 Partisipan....................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................55
DAFTAR TABEL
Lampiran Halaman
Lampiran Halaman
2.Informed Consent.......................................................................................... 60
5. Surat Bakesbangpol...................................................................................... 79
PENDAHULUAN
penyakit asma akan memburuk pada malam hari,dan juga ketika terpapar alergen
(seperti ,serbuk sari bulus halus binatang debu dan asap rokok ) atau saat sedang
300 juta orang, angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 400juta orang
pada tahun 2025. WHO pada tahun 2018 menyatakan asma membunuh 1000
orang setiap harinya dan mempengaruhi sebanyak 339 juta orang didunia.
negara sedang berkembang diduga berkaitan dengan buruknya kualitas udara baik
memiliki angka kejadian asma pada tahun 2018 sebanyak 2,4% dan data
peringkat ke – 6 untuk prevalensi asma yaitu sebesar 6,2% dan insiden asma
tertinggi menurut karakteristik usia terjadi pada kelompok usia 1-10 tahun.Salah
Asma merupakan salah satu masalah utama baik di negara maju dan
negera berkembang. Pada tahun 2017 angka kejadian asma di berbagai negara
sekitar 1-18% dan diperkirakan sebanyak 300 juta penduduk di dunia menderita
asma menurut Global Initiatif for Astma (GINA). Prevalensi asma tertinggi di
sementara provinsi Nusa Tenggara Barat berada diurutan 7 secara nasional dengan
bronkial adalah bermula mendadak dengan batuk dan dada tertekan disertai
dengan wheezing dan sesak nafas sehingga diperlukan suatu tindakan mandiri
atau keluarga untuk mengurangi faktor resiko terjadinya asma bronkial .kesadaran
keluarga terhadap asma masih kurang dan pola adaptasi anggota keluarga dalam
mengatasi situasi yang di alami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan
serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien maka masih
(Standar Luaran Keperawatan Indonesia) tahun 2018, kriteria hasil yang ingin
dicapai dalam asuhan keperawatan pada klien stroke non hemoragik dengan
sebuah studi kasus dengan judul” asuhan keperawatan pada keluarga yang
koping keluarga.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada
tahun 2022.
tahun 2022.
tahun 2022.
tahun 2022.
tahun 2022.
hasil dari studi kasus yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai bahan
TINJAUAN PUSTAKA
pulih yang terjadi karena spasme bronkus yang disebabkan oleh berbagai
terkait dengan obstruksi aliran udara dalam paru yang reversibel baik
a. Asma ekstrinsik/alergi
Asma yang disebabkan oleh elergen yang diketahui masanya sudah
Asma yang tidak ditemukan faktor penyetus yang jelas ,tetapi adanya
c. Asma campuran
intrinsik.
a) Alergen
b) Infeksi
c) Iritasi
e) Reflek gastroesopagus
penyakit asma.
`Asma bronkial ekstrinsik ini biasanya terjadi pada usia muda ,dan
lebih sering terjadi anak kecil.gejala awal pada penyakit ini biasanya
penyakit asma bronchial intrinsik ini biasanya timbul pada usia yang
pertama(naga 2013).
suara.
inflamasi.
4. Frekuensi nafas lebih lebih dari 20 kali permenit (tachypnea) ketika tubuh
(bronchoconstriction).
disebabkan oleh satu atau lebih dari kontraksi otot-otot yang mengelilingi
A).pelepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan
nonalergik,ketika ujung saraf pada jalan nafas dirangsang oleh faktor seperti
infeksi,latihan,dingin,merokok,emosi dan polutan,jumlah asetilkolinyang
faktor lingkungan
3
Faktor pejamu di sini Alergen
(termasuk
4 predisposisi Sensitisasi lingkungan kerja
genetik) Asap rokok
Polusi udara
Genetik
Infeksi pernapasan (virus)
Alergik(atopi)
Diet
Hiperaktivitas
Status sosio ekonomi
bronkus
Reaksi inflamasi
Sputum berlebih
MK: pola nafas tidak
Penyempitan saluran pernafasan
efektif
MK: bersihan
jalan nafas tidak
PO2 menurun
efektif
paru Indonesia,2003)
1. Edukasi
hanya ditujukan untuk penderita dan keluarga tetapi juga pihak lain yang
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala penilaian klinis berkala
antara 1-6 bulan dan monitoring asma oleh penderita sendiri mutlak
asmanya .
mandiri.
a. Medikasi (obat-obatan)
b. Tahapan pengobatan
diperhatikan
(SAI) adalah salah satu pernafasan khususnya ,selain manfaat lain pada
olahraga umumnya.
1. Pneumothorak
3. atelektasis
4. aspirasi
diafragma mendatar.
c. GDA
pH normal/meningkat
dengan ikatan dan kedekatan emosional baik yang tidak memiliki hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi dan tidak memiliki batas keanggotaan dalam
pendidikan kepada individu dimulai, dari keluarga inilah akan tercipta tatanan
Keluarga merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih otang
2021).
2.2.2 Ciri-Ciri Keluarga
rumah tangga
4) Berbentuk monogram
5) Bertanggung jawab
sebagai tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative
1. Keluarga tradisional
tiri.
b) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak,
keduanya.
berhubungan.
menikah.
Implikasi bagi keperawatan bahwa tidak ada bentuk keluarga yang benar
atau salah, layak atau tidak layak, melainkan keluarga harus dipahami
1. Patrilineal
2. Matrilineal
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
3. Matrilokal
istri.
4. Patrilokal
suami.
5. Keluarga Kawin
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu sisi
keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, disisi lain keluarga harus
keluarga, yakni:
1. Fungsi afektif
diri yang positif , rasa di miliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan
dimana setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak di akui dan di
aspek kehidupan dan keinginan yang tidak dapat dicapai sendiri, misalnya
hubungan orang tua anak dan antar anak melalui proses identifikasi.
Proses identifikasi merupakan inti ikatan kasih sayang, oleh karena itu
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orang tua (single parents).
4. Fungsi Ekonomi
ini sulit dipenuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (gakin atau pra
kesehatan mereka.
Menurut Padila (2012) pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas
kedudukannya masing-masing
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam
dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan
Terdapat enam peran dasar yang membentuk posisi social sebagai suami
c. Perawatan anak
d. Rekreasi
e. Persaudaraan (kinship)
g. Seksual
seiring dengan adanya emansipasi. Wanita saat ini tidak lagi semata mata
sebagai ibu rumah tangga atau pengasuh anak, melainkan mereka juga bekerj
atau mencari nafkah, hal yang sama juga terjadi pada pria.
Dimasa lalu pria memiliki hak untuk menentukan kegiatan seksual dengan
istrinya, tapi tidak merasa punya kewajiban memberi kepuasan pada istri.
membuat wanita menjadi generasi terjepit dan jenis kelamin terjepit, karena
3. Keluarga dengan memilki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak
usia sekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
6. Keluarga lansia
tua).
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang (integrase bayi dalam
keluarga)
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru dan memenuhi kebutuhan anak yang lain
hubungan orang tua-anak) serta hubungan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas)
perkawinan anak-anaknya
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
anaknya
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan perencanaan
2.3.1 Pengkajian
1. Data umum
a. Komposisi Keluarga
penghuni rumah tangga, tetapi juga anggota keluarga lain yang menjadi
dengan anggota keluarga yang lain sesuai dengan susunan kelahiran mulai
pendidikan.
b. Genogram
Genogram Keluarga merupakan sebuah diagram yang
genorgram keluarga harus memuat informasi tiga generasi (keluarga inti dan
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
aktivitas rekreasi.
berusia tujuh tahun dan anak kedua berusia empat tahun, maka keluarga
sekolah.
belum terpenuhi.
3. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan
sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi dengan
denah rumah.
berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga
dengan masyarakat.
4. Struktur Keluarga
dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
2) Pola komunikasi keluarga
keluarga
komunikasi keluarga
4) Struktur peran
5. Fungsi Keluarga
1) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaan diri anggota keluarga,
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
setempat.
masalah
masalah kesehatan ?
ada?
yang dimiliki ?
pemeliharaan lingkungan ?
sanitasi ?
penyakit ?
e) Bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap
dikaji :
kesehatan ?
keluarga ?
4) Fungsi reproduksi
keluarga?
keluarga?
enam bulan.
permasalahan/stress.
6. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. metode yang
7. Harapan keluarga
D.0003
Definisi
Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien
Subjektif
hidup sehat
Kesehatan
Objektif
(tidak tersedia)
Subjektif
mengoptimalkan kesejahteraan
2. Anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis terhadap
perkembangan
Objektif
(tidak tersedia)
keperawatan keluarga.
kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih besar (3) diberikan
pada tidak atau kurang sehat karena kondisi ini biasanya disadari dan
dirasakan oleh keluarga, ancaman kesehatan skor dua dan keadaan keluarga
menangani masalah
tenaga
waktu
masyarakat.
itu ada
menambah masalah
tersebut.
dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria dan standar. (Padila, 2012)
1. Intervensi supplemental
2. Intervensi fasilitatif
3. Intervensi perkembangan
Perawat melakukan tindakan dengan tujuan memperbaiki dan
2. Keterpaparan Terapeutik
(5) keluarga
Edukasi
Edukasi
kepada keluarga
Observasi
keluarga
Terapeutik
keluarga
Menejemen stress
Edukasi
terdiri dari penetapan tujuan, mencakup tujuan umum dan khusus, rencana
1. Intervensi supplemental
2. Intervensi fasililatif
kesehatan rumah.
3. Intervensi perkembangan
2.3.5 Evaluasi
tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan, untuk itu dilakukan secara
BB
A : Analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnose
N Tingkat kemandirian
Kriteria
O 1 2 3 4
1 Menerima petugas √ √ √ √
2 Menerima pelayanan sesuai rencana keperawatan √ √ √ √
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatannya secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai √ √ √
anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai √ √ √
anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara asertif √ √
7 Melakukan tindakan peningkatan atau promotif √
secara aktif
Keluarga Mandiri I (KM I), Keluarga Mandiri II (KM II), dan Keluarga
METODOLOGI PENELITIAN
Studi kasus dalam karya tulis ini adalah untuk mengeksplorasi masalah
Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada
Pada studi kasus ini dilakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang
51
3.4 Partisipan
Partisipan dalam penyusunan studi kasus ini adalah salah satu anggota keluarga
Tahun 2022.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
1. Persiapan (Administratif)
Kabupaten Bondowoso.
2. Pelaksanaan
system tubuh klien. Setelah itu lakukan Studi Dokumentasi (hasil dari
intergritas penulis (karena penulis menjadi instrument utama), uji keabsahan data
utama yaituklien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
masalah. Teknis analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam
Hasil di tulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian di salin dalam bentuk
2. Mereduksi data
jadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan teks
4. Kesimpulan
Dari data yang disajiakan, kemudian data dibahas dan di bandingkan dengan
menghormati haknya.
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang didapat untuk
3. Confidentiality ( kerahasian )
Subjek berhak untuk meminta bahwa data yang diberikan untuk dirahasiakan.
DAFTAR PUSTAKA
DiGiulio Mary, Donna Jackson, Jim Keogh (2014), Keperawatan Medikal bedah,
Ed. I, Yogyakarta: Rapha publishing
Naga, Sholeh S. 2013. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta:
Diva Press.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatn Praktis Edisi
1. Yogyakarta: Mediaction.
Makassar:CV.Tohar Media.
Askep Keluarga Terapi Herbal Dan Terapi Modalitas. 1st ed. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Padila. 2012b. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. 1st ed. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah
1. Yogyakarta: Nuha Medika
Lampiran 1. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Judul Penelitian
2. Tujuan Penelitian
Pada studi kasus ini dilakukan Asuhan Keperawatan pada Keluarga yang
Keikut sertaan klien dan keluarga dalam penelitian ini bersifat sukarela.
Oleh karena keikut sertaan klien dan keluarga bersifat sukarela, tidak ada
insentif berupa yang akan diberikan. Tetapi klien dan keluarga berhak
Data pribadi dan pengisian kuesioner akan dijamin kerahasiaaannya. Jika terdapat
pertanyaan tentang penelitian ini dan bila masih memerlukan penjelasan, anda
9959).
Lampiran 2: Informed Consent
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Dengan suka rela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian diatas dengan
catatan suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak memberikan
persetujuan ini.
(............................................) (............................................)
63
U N I V E R S I T A S B O N D O W O S O
PROGRAM STUDI DIIIKEPERAWATAN
Jalan Khairil Anwar No.3B
Tlp/Fax(0332)433015Bondowoso
DATA KELUARGA
Nama Kepala Bahasa sehari-hari
Keluarga
LANJUTAN
N Status Kesehatan RiwayatPenya
Nama Alat Bantu/ Protesa
o Saatini kit/ Alergi
Fungsi Afektif :
Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Sosial :
Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Ekonomi :
Berfungsi Tidak Berfungsi
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme Koping
Efektif Tidak Efektif
Stressor yang dihadapi keluarga ....................................................................
………………………………………
………………………………………
………………………………………
Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat:
YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya:
KeluargaTetangga, Kader Tenagakesehatan
Yaitu :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Ya
Tidak
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan
yang dialami yang dialamianggotakeluarganya :
Ya Tidak
Jelaskan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
71
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
Menerimapetugaspuskesmas Kemandirian I :
1. Menerimayankessesuairencana Jikamemenuhikriteria
2. Menyatakanmasalahkesehatansecarabenar 1&2
3. Memanfaatkanfaskessesuaianjuran Kemandirian II :
4. Melaksanakanperawatansederhanasesuaianjuran jikamemenuhikriteria 1
5. Melaksanakantindakanpencegahansecaraaktif s.d 5
6. Melaksanakantindakanpromotifsecaraaktif Kemandirian III :
jikamemenuhikriteria 1
s.d 6
Kemandirian IV :
Jikamemenuhikriteria 1
s.d 7
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Hari/Tanggal : _________________________________
Hari/Tanggal : _________________________