OLEH
YUDISTIRA RUSDI
LPT.13201933
1
HALAMAN JUDUL
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA PASIEN DIARE DENGAN MASALAH
PADA SISTEM GASTROINTESTINAL
DI RS. TK. IV. DR. M. YASIN
KABUPATEN BONE
TAHUN 2022
Oleh:
YUDISTIRA RUSDI
LPT.13201933
2i
LEMBAR PERNYATAAN
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil karya sendiri, bukan plagiat dari terhadap
Yang menyatakan:
YUDISTIRA RUSDI
LPT.13201933
ii 3
4
HALAMAN PERSETUJUAN
Pada Pasien Diare Dengan Masalah Pada Sistem Gastrointestinal Di Rs. Tk.
Telah disetujui untuk di pertahankan di hadapan tim penguji ujian akhir program
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Direktur,
Akademi Keperawatan Lapatau Bone
iii
5
HALAMAN PENGESAHAN
TAHUN 2022 ini telah disetujui oleh Tim Penguji Sidang Akademi Keperawatan
Lapatau Bone, pada tanggal 02 Agustus 2022 dan telah diperbaiki dengan
Tim Penguji:
Mengetahui :
Direktur,
iv
6
MOTTO
“Jauh lebih sulit membuat orang sehat, daripada membuat mereka sakit”
v
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
Pada Sistem Gastrointestinal Di Rs. Tk. IV. Dr. M. Yasin Kabupaten Bone
Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini, penulis tidak terlepas
dari berbagai hambatan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan oleh penulis, demi penyempurnaan tugas ini. Berkat bantuan
dan kerja sama dari berbagai pihak dengan segala kerendahan hati. Perkenankan
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada yang teristimewa Ayahanda Rusdi Akbar dan Ibunda Hayati serta
Keluarga Besar Kami yang tercinta atas segala doa dan dorongan selama kami
Keperawatan Lapatau Bone yang telah memberikan motivasi dan ilmu kepada
vi
8
3. Ibu Ns. Dewi Mulfiyanti, S.Kep, M.Kes, Selaku pembimbing I yang telah
5. Segenap Dosen serta Staf Akper Lapatau Bone, yang telah menyalurkan
Penulis tidak dapat membalas semua bantuan yang telah penulis dapatkan,
hanya kepada Allah SWT, penulisan menyerahan semua kebaikan yang telah
diberikan oleh semua pihak. Semoga Allah SWT, melindungi kita semua, Aamiin.
Penyusun
Yudistira Rusdi
vii
9
DAFTAR ISI
viii
10
4. Patofisiologi ................................................................................ 22
5. Pathway....................................................................................... 26
6. Manifestasi Klinis ........................................................................ 27
7. Komplikasi .................................................................................. 30
8. Pemeriksaan Diagnostik .............................................................. 30
9. Penatalaksanaan........................................................................... 31
C. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................................ 34
1. Pengkajian .................................................................................. 34
2. Diagnosis Keperawatan ............................................................... 35
3. Intervensi Keperawatan ............................................................... 36
4. Implemensi Keperawatan............................................................. 44
5. Evaluasi Keperawatan ................................................................. 44
D. Konsep Dasar Evidence Based Practice ............................................. 45
1. Definisi........................................................................................ 45
2. Tujuan ......................................................................................... 46
3. Komponen ................................................................................... 46
4. Langkah-langkah Dalam Proses EBP ........................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 48
A. Rancangan Studi Kasus ..................................................................... 48
B. Subjek Studi Kasus ............................................................................ 48
C. Kriteria Hasil ..................................................................................... 48
D. Definisi Operasional Fokus Studi ...................................................... 49
E. Tempat dan Waktu Studi Kasus ......................................................... 49
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 50
G. Penyajian Data .................................................................................. 50
H. Etika Studi Kasus .............................................................................. 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 54
A. Hasil .................................................................................................. 54
1. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 54
2. Pengkajian .................................................................................. 55
3. Keluhan Utama ........................................................................... 56
ix
11
DAFTAR TABEL
x
Tabel 2.1 Bentuk Klinis Diare ........................................................... 29
Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Dehidrasi Anak Dengan Diare ............ 39
Tabel 4.1 Identitas Saudara Kandung ................................................. 58
Tabel 4.2 Jenis Imunisasi ................................................................... 61
Tabel 4.3 Pola Perubahan Nutrisi ....................................................... 62
Tabel 4.4 Nutrisi ................................................................................ 64
Tabel 4.5 Cairan ................................................................................ 64
Tabel 4.6 Eliminasi ............................................................................ 65
Tabel 4.7 Istirahat Dan Tidur ............................................................. 65
Tabel 4.8 Personal Hygiene ............................................................... 66
Tabel 4.9 Aktivitas/Mobilitas Fisik .................................................... 66
Tabel 4.10 Rekreasi ........................................................................... 67
Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Laboratorium ...................................... 73
Tabel 4.12 Data Fokus ....................................................................... 74
Tabel 4.13 Analisa Data .................................................................... 75
Tabel 4.14 Intervensi Keperawatan .................................................... 77
Tabel 4.15 Implementasi Keperawatan Hari Pertama ......................... 79
Tabel 4.16 Implementasi Keperawatan Hari Kedua ........................... 81
Tabel 4.17 Implementasi Keperawatan Hari Ketiga ........................... 83
xi
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Systema Digestoria ......................................................... 17
Gambar 3.1 Pathway Diare ................................................................ 27
Gambar 4.1 Genogram....................................................................... 60
14
DAFTAR SINGKATAN
An : Anak
Tn : Tuan
Ny : Nyonya
Ds : Data Subjektif
Do : Data Objektif
H : Hasil
Kh : Kriteria Hasil
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assesment
P : Planning
DAFTAR ISTILAH
Diarrhea : Diare
Growth :Pertumbuhan
Development : Perkembangan
Feces : Tinja
Outcome : Luaran
Confidentiality : Kerahasiaan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi
Lampiran 12 : Leaflet
xiii
17
ABSTRAK
Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan konsistensi dan
bentuk feces yang lembek hingga berbentuk cair dan bertambahnya frekuensi
buang air besar (BAB) yang lebih dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari dan mungkin saja disertai dengan muntah atau feces yang berdarah.
Penelitian dilakukan dari tanggal 20-22 Juli 2022. Subjek penelitian seorang anak
di ruang perawatan Pav. Toddopuli Rs. Tk. IV. Dr. M. Yasin Kabupaten Bone.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh gambaran dan
informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan anak pada pasien diare dengan
masalah pada sistem gastrointestinal. Berdasarkan pengkajian keperawatan pada
An. N ditemukan beberapa masalah keperawatan yaitu: Diare, Hipovolemia,
Gangguan integritas kulit dan Defisit pengetahuan orang tua. Penulis selalu
mengacu pada intervensi keperawatan yang telah disusun. Berdasarkan evaluasi
keperawatan yang telah dilakukan terhadap An. N menunjukkan hasil bahwa
masalah utama klien telah teratasi. Metode penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri
atas studi kepustakaan dan studi kasus yang meliputi observasi, interview,
pemeriksaan fisik, dan dokumentasi.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
robohnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya.
Kesehatan merupakan salah satu faktor utama dan sangat penting dalam
kurang sehat, maka akan berdampak pada berbagai hal yang berkaitan dengan
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih
dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari (Selviana et al., 2017).
juga menjadi penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian
serta dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Beberapa faktor yang menjadi
kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak
1
2
di bawah lima tahun dan mengakibatkan kematian sekitar 525.000 anak setiap
dehidrasi air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup. Di masa lalu,
(HIV) paling berisiko mengalami diare yang mengancam jiwa (WHO, 2017).
40% setiap tahunnya yang disebabkan oleh diare (WHO, 2009 dalam Zainul,
2017).
Kesehatan) tertinggi yaitu pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5% dan
3
pada bayi sebesar 9%. Prevalensi diare terendah di Provinsi Kepulauan Riau
sebanyak 5,1% dan dan tertinggi di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 14,2%
2020).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kab. Bone tahun 2017
Data dari Rekam Medis Rs TK. IV. Dr. M. Yasin Bone, menunjukkan
bahwa jumlah balita yang menderita diare pada tahun 2019 sebanyak 102
orang anak. Pada tahun 2020 mengalami penurunan karena jumlah balita yang
menderita diare sebanyak 88 orang anak dan pada tahun 2021 kembali
mengalami penurunan kasus diare yaitu jumlah balita yang menderita diare
B. Rumusan Masalah
Pasien Diare Dengan Masalah Pada Sistem Gastrointestinal Di Rs. Tk. IV. Dr.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi Perawat
diare.
c. Bagi Klien/Keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Anak
belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
batasan usia anak ialah sejak anak didalam kandungan sampai berusia 19
dalam bentuk besar berdasarkan jumlah, dimensi atau ukuran tingkat sel,
dalam tubuh.
kemampuan dan struktur serta fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
bentuk pola yang teratur, dapat diperkirakan sebagai hasil proses dari
6
7
terdiri dari empat komponen, diantaranya manusia dalam hal ini anak,
a. Manusia (Anak)
spiritual.
diri, pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak
konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk
usia anak. Pola koping juga sudah terbentuk sejak bayi di mana bayi
terbentuk mulai bayi seperti anak mau diajak orang lain. Sedangkan
karena struktur fisik anak dan dewasa berbeda mulai dari besarnya
b. Sehat-Sakit
sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur
bantuan dan dukungan pada keluarga. Jadi batasan sehat secara umum
dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
c. Lingkungan
anak lahir dengan kelainan bawaan maka dikemudian hari akan terjadi
eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara, teman sebaya
d. Keperawatan
masa depan anak yang lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam
anak dan orang tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek
masalah yang berkaitan dengan perawatan anak. Mari kita bahas secara
anak diantaranya:
a. Sebagai Edukator
b. Sebagai Konselor
perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua
12
karena itu kerjasama dengan keluarga juga harus terbina dengan baik
anak.
e. Sebagai Peneliti
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik,
artinya bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja
kembangnya.
proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek
hukum (legal).
berfokus pada ilmu tumbuh kembang, oleh sebab ini yang akan
kecil seperti asam amino dan monosakarida sehingga dapat diabsopsi dan
mengekstrak nutrien dari makanan, dan mengeliminasi zat residu. Hal ini
a. Mulut
b. Faring
c. Esofagus
d. Lambung
lambung, antara 1,5 liter atau lebih (Waugh, Anne & Grant, 2017).
e. Usus halus
usus kecil antara 5 meter, yang dikelilingi oleh usus besar dan terdiri
dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
Usus ini merupakan usus usus yang paling pendek dari usus halus.
Proses yang terjadi pada usus dua belas jari adalah lambung
f. Usus besar
dengan rektum dan saluran anus di pelvis (Waugh, Anne & Grant,
2017).
2. Definisi Diare
dan bentuk feces (tinja) yang lembek hingga berbentuk cair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih dari biasanya
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari dan mungkin saja disertai dengan
konsistensi pada tinja yakni lebih lembek atau lebih cair dan frekuensi
buang air besar (BAB) lebih banyak dari biasanya. Diarrhea (diare)
setiap tahunnya yang disebabkan oleh diare (WHO, 2009 dalam Zainul,
2017).
3. Etiologi
sebagai berikut:
a. Faktor infeksi
1) Infeksi virus
a) Rotavirus
muntah.
b) Enterovirus
c) Adenovirus
d) Norwalk
(1) Epedemik.
2) Infeksi bakteri:
a) Shigella
b) Salmonella
bulan.
c) Escherichia coli
menghasilkan entenoksin.
21
d) Campylobacter
e) Yersenia enterecolitica
galaktosa). Penyebab non infeksi pada bayi dan anak yang menderita
c. Faktor makanan
d. Faktor psikologis
sebagai berikut:
a. Faktor Perilaku
ASI atau makan, setelah Buang Air Besar (BAB), dan setelah
a. Faktor Lingkungan
4. Patofisiologi
cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada
diare akut. Penularan diare bisa melalui fekal ke oral dari satu penderita ke
dalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare.
Selain itu muncul juga gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
virus entero yang masuk ke dalam usus dan berkembang biak dapat
oleh tubuh melebihi cairan yang masuk, dan cairan yang keluar disertai
gangguan osmotic akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam
25
rongga usus.
pula.
metabolic hipokalemia).
bertambah).
4) Hipoglikemia.
26
5. Pathway
Diare (D0020)
Asidosis metabolik
Defisit nutrisi
Gangguan keseimbangan (D019)
cairan dan elektrolit Sesak
6. Manifestasi Klinis
Tanda awal terjadinya diare pada anak yaitu anak menjadi gelisah
dan cengeng, lemah, lesu, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan
berkurang atau kadang tidak ada, kemudian muncul diare. Tinja akan
menjadi cair dan mungkin disertai dengan lendir atau darah. Jika dibiarkan
(2018) yaitu :
a. Diare Akut
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas- gas dalam
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
4) Demam
b. Diare Kronik
lemah.
28
Tabel 2.1
Tabel 2.2
7. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari diare menurut Suryadi yaitu diantaranya
(2019) :
b. Hipokalsemia
d. Hiponatremi
e. Syok hipofolemik
f. Asidosis
g. Dehidrasi
8. Pemeriksaan Diagnostik
mikroskopis, Ph dan kadar gula dalam tinja, dan resistensi feses (colok
dubur).
9. Penatalaksanaan
yaitu:
klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta
dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting
glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan
33%
tanpa dehidrasi.
lebih besar dapat minum langsung dari gelas. Bila terjadi muntah
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan
menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap
33
sehat. Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan
menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap
sehat.
c. Pemberian makan
ke atas) penderita diare akan membantu anak tetap kuat dan tumbuh
terkena diare jika tidak diberikan asupan makanan yang sesuai umur
dan bergizi akan menyebabkan anak kurang gizi. Bila anak kurang gizi
d. Antibiotik Selektif
berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit
2) Muntah berulang-ulang
5) Febris (demam)
6) Feces berdarah
misalnya air putih, larutan madu, sari buah segar ,air teh, kuah sup, air
air besar.
1. Pengkajian
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
35
kesehatan klien.
Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi
yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosis
untuk informasi yang diharapakan dari klien (Iqbal dkk, 2011 dalam Nurul
Hidayah 2019).
2. Diagnosis Keperawatan
b. Diare
c. Hipovolemia
36
e. Defisit nutrisi
f. Ansietas
g. Risiko syok
3. Intervensi Keperawatan
PPNI (2019). Adapun intervensi yang sesuai dengan penyakit diare adalah
sebagai berikut :
b) Takikardia membaik
c) Sianosis membaik
2) Intervensi Keperawatan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
2) Intervensi keperawatan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
mengandung laktose
Kolaborasi:
c) Dispnea menurun
2) Intervensi keperawatan:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
NaCl 0,4%)
a) Elastisitas meningkat
b) Hidrasi memingkat
d) Perdarahan menurun
e) Nyeri menurun
f) Hematoma menurun
2) Intervensi keperawatan:
Observasi:
Terapeutik:
kering
Edukasi:
2) Intervensi keperawatan:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
2) Intervensi keperawatan:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
dan prognosis
d) Pucat menurun
2) Intervensi keperawatan
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dilakukan berdasarkan respon klien
1. Definisi
membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu
yang positif sehingga bisa menerapakan EBP didalam praktik. Dari kedua
terbaru berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk
2. Tujuan
tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan lama perawatan bisa lebih
3. Komponen
yang sangat ketat dan dengan proses atau metode penelitian yang sangat
ketat dan dengan proses atau metode penelitian ilmiah. Pertanyaan yang
dunia praktek dan apakah dokter atau klinis akan mampu mencapai hasil
dengan bukti eksternal bukti internal merupakan hasil dari insiatif praktek
Fineout, 2011).
langkah dalam proses EBP. Tujuan langkah dalam evidence based practice
47
berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Studi Kasus Studi kasus ini menggunakan desain studi kasus
deskriptif. Dalam jenis studi kasus deskriptif yang merupakan studi kasus
penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara
5. Inklusi
a) Klien anak balita yang mengalami masalah diare di RS Tk. IV. Dr. M.
Yasin Bone.
6. Eksklusi
C. Kriteria Hasil
48
49
Batasan definisi operasional pada studi kasus ini adalah sebagai berikut:
1. Asuhan Keperawatan
berorientasi pada tujuan. Pada Karya Tulis Ilmiah ini penulis melakukan
2. Diare (diarrhea)
volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti
1. Tempat:
Ruang Perawatan Pav. Toddopuli RS Tk. IV. Dr. M. Yasin Bone Jl.
2. Waktu:
abdomen, dan pemeriksaan eliminasi terkait frekuensi buang air besar dan
konsistensi feses.
2. Observasi
dalam studi kasus sehingga penulis harus mencari data sendiri dengan
G. Penyajian Data
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1. Pengumpulan Data
2. Mereduksi data
3. Penyajian Data
52
dan klien.
informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan studi
lembar persetujuan.
identitas secara jelas dari klien yang digunakan penulis sebagai studi
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
kerahasiaan yaitu baik dari informasi atau masalah-masalah lain dari klien
dan hanya akan melaporkan kelompok data tertentu pada hasil studi kasus
sendiri.
54
BAB IV
A. Hasil
Rumah Sakit Tk. IV. Dr. M. Yasin Bone adalah Rumah Sakit TNI
umum dan sebagai rumah sakit rujukan bagi TNI, ASN beserta keluarga dan
Adapun visi, misi dan motto Rumah Sakit Tk. IV. Dr. M. Yasin
Misi :
sekitarnya.
Lokasi Rumkit Tk. IV. Dr. M. Yasin Bone yang sangat strategis,
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang prima dan sesuai standar yang
54
55
2. Pengkajian
a. Identitas Pasien
4) Agama : Islam
1) Ayah
b) Usia : 32 Tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Petani
e) Agama : Islam
2) Ibu
2) Usia : 27 tahun
5) Agama : Islam
Tabel 4.1
Identitas Saudara Kandung
No. Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
3. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer 4-8 kali selama 6 hari, ibu
klien mengatakan anaknya tidak mau menyusu, klien tampak rewel dan
lemah.
a. Prenatal care
5) Imunisasi TT : 1 kali
57
b. Natal
c. Post natal
PB 59 cm
yang sama, dan ibu klien mengatakan anak keduanya meninggal karena
penyakit hepatitis.
58
b. Genogram:
GI ? ? ?
GII 27 32
GIII
5 thn 4 bln
Gambar 4.1
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Klien
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
faktor usia.
Hepatitis.
7. Riwayat Imunisasi
Tabel 4.2
Jenis Imunisasi
No. Jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah
pemberian
1. BCG 1 bulan Tidak ada
a. Perubahan fisik
1) Berat badan
b) Saat sakit : 5 kg
2) Tinggi badan : 54 cm
1) Berguling : 2 bulan
9. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
susu soya.
c. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Tabel 4.3
Pola Perubahan Nutrisi
No. Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
1. 0-4 bulan Susu formula Sampai sekarang
2. Saat ini Susu formula Sampai sekarang
a. Support system dalam keluarga: kakek, nenek dan orang tua klien selalu
Ibu klien mengatakan anaknya diare sejak 6 hari dan diare 4-8 kali,
ibu klien mengatakan anaknya sakit perut dan klien tidak mau
a. Nutrisi
Tabel 4.4
Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
b. Cairan
Tabel 4.5
Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
c. Eliminasi (BAB/BAK)
Tabel 4.6
Eliminasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
dalam sehari
Tabel 4.7
Istirahat dan Tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1) Jam tidur:
a) Siang 8 jam 4 jam
b) Malam 8-10 jam 5-7 jam
2) Pola tidur Teratur Tidak teratur
3) Kebiasaan sebelum Bermain Tidak ada
tidur
e. Personal Hygiene
Tabel 4.8
Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1) Mandi
a) Cara: Dimandikan Menggunakan tissu
basah
b) Frekuensi: 2 kali sehari 2 kali sehari
2) Cuci rambut
a) Cara: Menggunakan shampo Tidak pernah
1 kali sehari
b) Frekuensi: Tidak pernah
3) Gunting kuku
1) Cara: Menggunakan gunting Tidak pernah
kuku
2) Frekuensi: 1 kali seminggu Tidak pernah
4) Gosok gigi Belum pernah Belum pernah
f. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Tabel 4.9
Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
KA-EN 2B 20 Tpm
di tangan kiri
65
g. Rekreasi
Tabel 4.10
Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
b. Vital sign:
1) Suhu : 37 oc
c. Antropometri:
1) Berat badan : 7 kg
2) Tinggi badan : 54 cm
4) Lingkar kepala : 37 cm
5) Lingkar dada : 45 cm
6) Lingkar perut : 43 cm
66
d. Sistem Pernapasan
1) Hidung
2) Leher
3) Dada
e. Sistem Kardiovaskuler
f. Sistem Gastrointestinal
1) Mulut
Palpasi : tidak ada massa pada pipi, tidak terdapat nyeri tekan
2) Gaster
3) Abdomen
pernapasan
sakit perut.
Perkusi : timpany.
4) Anus
g. Sistem Indera
1) Mata
2) Telinga
h. Sistem Saraf
1) Fungsi cerebral
a) Status mental
diperlihatkan.
68
b) Kesadaran
(1) Eye :4
(2) Motorik :6
(3) Verbal :5
2) Fungsi cranial
digendong.
3) Fungsi motorik
c) Kekuatan : Lemah
69
4) Fungsi sensorik
a) Suhu : 37 oc
digerakkan
5) Fungsi cerebellum
6) Refleks
i. Sistem Muskuloskeletal
1) Kepala
2) Vertebrae
3) Pelvis
4) Tangan
5) Lutut
6) Kaki
j. Sistem Integumen
1) Rambut
2) Kulit
3) Kuku
k. Sistem Endokrin
l. Sistem Perkemihan
m. Sistem Reproduksi
1) Laki-laki
n. Sistem Imun
Tidak ada riwayat alergi terhadap cuaca, debu, bulu, dan zat kimia.
a. Perkembangan Kognitif
b. Perkembangan Psikososial
c. Perkembangan Psikoseksual
Tabel 4.11
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama pasien : An. N
Umur : 4 bulan
Poli : IGD
Tanggal dan jam permintaan : 19/07/2022 21:36
Tanggal dan jam keluar hasil : 19/07/2022 21:38
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
c. Oralit 3x1
Tabel 4.12
Data Fokus
Tabel 4.13
Analisa Data
No. Data Etilogi Problem
dengan kemerahan
ditandai dengan
75
Tabel 4.14
Intervensi Keperawatan
No. Standar Diagnosis Standar Luaran Standar Intervensi
Keperawatan Keperawatan Keperawatan Indonesia
Indonesia Indonesia
1. Diare berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Diare (I.03101)
dengan proses infeksi intervensi Observasi:
ditandai dengan feces keperawatan selama a. Identifikasi penyebab diare
cair 3x24 jam b. Monitor warna, volume,
diharapkan masalah frekuensi dan konsistensi
diare pada pasien tinja
menurun dengan c. Monitor iritasi kulit di
kriteria hasil : daerah perianal
1. Konsistensi Edukasi:
feces menurun a. Menganjurkan makan porsi
2. Frekuensi BAB kecil dan sering
menurun b. Anjurkan melanjutkan ASI
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian obat
Tabel 4.15
Implementasi Keperawatan Hari Pertama
Tabel 4.16
Implementasi Keperawatan Hari Kedua
No. Diagnosis Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Diare Kamis, (21/07/2022 Jam: 12.00)
berhubungan 21/07/2022
dengan proses Jam 1. Memonitor warna, S: Ibu mengatakan anaknya
infeksi ditandai 09.00 volume, frekuensi BAB encer 2 kali warna
dengan feces dan konsistensi tinja kuning kehijauan
cair H: BAB encer 2 O: Bising usus 18x/menit,
kali warna kuning masih tampak kemerahan
kehijauan, bising pada daerah perineal
usus 18 kali/menit A: Masalah belum teratasi
09.10 2. Monitor iritasi kulit P: Lanjutkan intervensi:
di daerah perianal 1. Monitor warna,
H:masih terdapat volume, frekuensi dan
iritasi (kemerahan) konsistensi tinja
3. Menganjurkan 2. Monitor iritasi kulit di
09.20 daerah perianal
makan porsi kecil
dan sering 3. Menganjurkan makan
H: klien diberikan porsi kecil dan sering
susu formula (susu 4. Kolaborasi pemberian
soya) obat
09.45 4. Kolaborasi
pemberian obat
H: pemberian obat
Zinc syrup 1x 10
mg
Dan oralit 3x1
Tabel 4.17
Implementasi Keperawatan Hari Ketiga
No. Diagnosis Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Diare Jum’at, (22/07/2022 Jam: 13.00)
berhubungan 22/07/2022
dengan proses Jam 1. Memonitor warna, S: Ibu klien mengatakan
infeksi ditandai 09.00 volume, frekuensi dan anaknya sudah tidak
dengan feces konsistensi tinja susah untuk menyusu
cair H: BAB encer 1 kali dan sudah bisa
sejak tadi pagi warna menghabiskan porsi
kekuningan, bising yang diberikan
usus 13 kali/menit O: Klien masih tampak
09.20 2. Memonitor iritasi kulit lemah, turgor kulit
di daerah perianal meningkat,
H: sudah tidak Tampak terpasang infus
Terdapat iritasi A: Masalah teratasi
(kemerahan) P: Pertahankan Intervensi
10.45
3. Menganjurkan makan
porsi kecil dan sering
H: klien diberikan susu
formula (susu soya)
dan sudah bisa
menghabiskan porsi
yang diberikan
12.10
4. Kolaborasi pemberian
obat
H: pemberian obat
Zinc syrup 1x 10 mg
Dan oralit 3x1
2. Hipovolemia 09.30 1. Memeriksa tanda dan S: Ibu mengatakan anaknya
berhubungan gejala hipovolemia BAB encer 2 kali warna
dengan H: Sudah tidak kekuningan
kehilangan terdapat tanda gejala O: Bising usus 13x/menit
cairan aktif 10.00 2. Memberikan asupan Sudah tidak tampak
ditandai dengan cairan per oral kemerahan pada daerah
merasa lemah H: Diberikan susu perineal
formula (susu soya) A: Masalah teratasi teratasi
Dan sudah bisa P: Pertahankan intervensi
menghabiskan porsi
susu yang diberikan
11.20
3. Kolaborasi pemberian
cairan IV
H: Pemberian IVFD
KA-EN 3B 18 Tpm
82
B. Pembahasan
pada anak dengan kasus Diare di Rs. Tk. IV. Dr. M. Yasin Bone tahun 2022.
1. Pengkajian
Pengkajian yang lengkap serta sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi
yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosis
kondisi seseorang BAB (buang air besar ) dengan konsistensi lembek atau
bisa juga cair, dan bahkan bisa berupa air saja dengan frekuensinya lebih
yaitu BAB encer 4-8 kali sehari nafsu menyusu menurun, klien tampak
84
85
Pada pengkajian ditemukan data orang tua klien tidak tepat dalam
membersihkan botol susu. Hal ini sesuai dengan teori (Tawabun, 2015)
2. Diagnosis Keperawatan
subjektif klien BAB encer sejak 6 hari yang lalu, BAB encer 4-8 kali
sehari dengan konsistensi encer kuning, kehijauan dan klien lemas. Data
objektif yang ditemukan pada klien tampak BAB encer kuning kehijauan.
feces lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi lebih tinggi dari tiga kali
dalam satu hari. Diare juga didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari
2017).
dalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang
tanda mayor berupa data objektif meliputi frekuensi nadi meningkat, nadi
ditemukan berupa data subjektif ialah merasa lemah dan merasa haus dan
pada data objektif ialan pengisian vena menurun, status mental berubah,
menurun tiba-tiba.
subjektif klien BAB encer sejak 6 hari yang lalu, BAB encer 4-8 kali
sehari dengan konsistensi encer kuning kehijauan dan klien lemas. Data
atau ligamen). Gejala dan tanda mayor objektif kerusakan jaringan atau
3. Intervensi Keperawatan
asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada kedua klien sesuai dengan
frekuensi, dan konsistensi tinja, monitor tanda dan gejala hipovolemia dan
dan sehat.
penerapan dan penulisan kriteria hasil pada klien sesuai dengan teori yang
4. Implementasi Keperawatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehata
cussons baby.
91
menganjurkan pemberian porsi makan dalam hal ini susu formula (susu
mendapatkan susu formula sampai sekarang dan klien minum susu 5-8 kali.
5. Evaluasi Keperawatan
Ghofur, 2016).
BAB V
A. Kesimpulan
encer 4-8 kali dalam sehari, tidak mau menyusu dan pengetahuan orang
akurat.
ditemukan teratasi.
92
93
B. Saran
1. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian yang peneliti dapatkan dapat menjadi bahan acuan
Studi kasus pada klien dengan asuhan keperawata pada anak dengan
terbaru.
94
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Aniq Noor Mutsaqof, Wiharto S.T M.Kom, Esti Suryani S.Si
M.Kom (2016). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit
Infeksi Menggunakan Forward Chaining.
Amih Huda Nuraarif, S.Kep., Ns & Hardhi Kusuma, S.Kep., Ns. (2015).
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda Nic-Noc. Yogyakarta.
Rs. Tk. IV. Dr. M. Yasin Kab. Bone, Data jumlah kasus diare pada anak
balita pada tahun 2019, 2020, 2021.
Wong, (2008). Wong, buku ajar keperawatan pediatrik (Vol 2). Jakarta:
EGC. Wong, (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.
BIODATA PENULIS
Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Rusdi Akbar dan
Agama : Islam
Email : peterpansyndrome10@gmail.com
Riwayat Pendidikan
No Kegiatan Bulan
1. Mendapatkan SK bimbingan
2. Pengajuan judul
103
104