OLEH:
ANGKATAN XIII
2022
HALAMAN JUDUL
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program Dipolama III
OLEH:
ANGKATAN XIII
LAPORAN KOMUNITAS
ANGAKATAN XIII AKADEMI KEPERAWATAN LAPATAU BONE DI DUSUN
BOARENGE DESA SUMPANG MINANGAE KECAMATAN SIBULUE
KABUPATEN BONE TAHUN 2022
OLEH:
ANGKTAN XIII
Telah di laksanakan pada tanggal 24 Maret 2022 s/d 13 April Di Dusun Boarenge Desa Sumpang
Minangae Kec. Sibulue Kabupaten Bone dan di sahkan Oleh :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
PEMBIMBING III
Mengetahui
Direktur Akademi Keperawatan Lapatau Bone
NIM : LPT.13201933
TTL : PALAKKA, 14 APRIL 2002
JABATAN : KOORDINATOR KECAMATAN
JABATAN : SEKERTARIS
4 NAMA : ARMIATI
5 NAMA : MAYANG
NIM : LPT.13201915
TTL : MARANGKAYU,01 MEI 1999
JABATAN : ANGGOTA
6 NAMA : LILIS ERNIA
NIM : LPT.13201914
TTL : KARELLA,25 JULI 2000
JABATAN : ANGGOTA
7 NAMA : ASNI
NIM : LPT.13201906
TTL : NUNUKAN,23 FEBRUARI 2000
JABATAN : ANGGOTA
8 NAMA : NIRWANA
10 NAMA : MILDA
NIM : LPT.13201934
TTL :
JABATAN : ANGGOTA
13 NAMA : SAUMA
NIM : LPT.13201930
TTL : BOARENGE, 30 OKTOBER 2000
JABATAN : ANGGOTA
14 NAMA : APRILIANA. R
NIM : LPT.13201903
TTL : BONE, 15 APRIL 2001
JABATAN : ANGGOTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir mahasiswa praktek Belajar
Lapangan ( PBL) Akademi Keperawatan Lapatau Bone Di Dusun Boarenge Desa
Sumpang Minangae Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Laporan ini di buat untuk memenuhi tugas sekaligus melaporkan hasil
Kegiatan Mahasiswa Pratek Belajar Lapangan yang di laksanakan di Dusun
Boarenge Desa Sumpang Minangae Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Dalam Praktek Belajar Lapangan hingga pembuatan laporan ini, kami
terlepas dari dukungan berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pemerintah Kecamatan Sibulue
2. Kepala Desa Sumpang Minangae yang sangat membantu selama pelaksanaan Praktek
Belajar Lapangan
3. Ibu Dewi Mulfianti,S.Kep. Ns, M.Kes. Ibu andi Haryati Hasrib,S.Kep, Ns.
4. Ibu Fitrah Ramadani,S.Kep, Ns, M.Kes Selaku pembimbing Mahasiswi PBL di Dusun
Boarenge, Desa Sumpang Minangae,Kec.Sibulue,Kab.Bone
5. Seluruh warga Dusun Boarenge pada khususnya, atas sambutan yang sangat luar biasa.
6. Rekan-rekan Mahasiswa(i) yang telah memberikan dukungan dan kerja sama Kami
menyadarai bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang
bersifat konstruksi sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
POSKO I
DAFTAR ISI
Tabel 7 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis ada tidaknya anggota Keluarga yang
Tabel 8 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota keluarga yang
di pasung
Tabel 9 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota keluarga yang
mengidap Hipertensi
Tabel 10 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota keluarga yang
mengidap TB
Tabel 11 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota Keluarga yang
merokok.
Tabel 12 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota keluarga yang
Tabel 13 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota keluarga yang
di imunisasi
Tabel 14 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis ada tidaknya anggota Keluarga yang
menggunakan KB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan
masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatan.
memecahkan masalah kesehatan. Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan
salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010
optimal.
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif
bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya
air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Selain lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah
yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan,
baik yang bersifat ekonomi, maupun non ekonomi (Yuddi,2008). Diharapkan dengan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Laporan
2. Puskesmas Pembantu
3. Mahasiswa / Penyusun
D. Sistematika Penulisan
Bab 2 : tinjauan teori yang terdiri dari tinjauan tentang pelayanan kesehatan utama,
perubahan komunitas.
Bab 3 : pelaksanaan terdiri dari tahap pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa
Bab 4 : pembhasan berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktik dalam
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer,
sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan
merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan
2005).
yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat
istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat
konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Belum ada empat faktor yang
Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara,
sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah
diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor
yang telah ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit
asma. Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan
sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu,
kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
a. Upaya Promotif
dengan jalan:
2) Peningkatan gizi
5) Rekreasi
6) Pendidikan seks
b. Upaya prevenif
kunjungan rumah.
c. Upaya kuratif
2). Perawatan orang akit sebagai tindak lanjut keperawatan dari puskesmas dan
RS.
3). Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis diruamh ibu bersalin dan nifas
4). Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Upaya Rehabilitatif
1). Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kista,
TBC, pelatihan nafas dalam dan batuk, penderit struk melalui fisioterapi.
e. Upaya Resosialitatif
pergaulan masyarakat.
untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
2) Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkelanjutan.
berkesinambungan.
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
meningkatkan kesehatannya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda
l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
masalah keperawatan
Puskesmas
b. Fungsi
1). Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
4). komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat
daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong
kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau
fisik). Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo
atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
b. Tingkat Komunitas
1). Locality Development: yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
2). Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan
menggunakan birokrasi
3). Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat
mendasar.
penataran.
2). Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector, melalui kegiatan
temu karya dan forum pertemuan di kecamatan ataupun puskesmas.
5). Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat
d) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga
diantaranya adalah:
evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian
untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi
selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari
hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed Concent) atas
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
f. Sebagai kolaborator
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-
dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
2005).
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
pengumpulan data.
Leader)
atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada
sistem.
(Mubarak, 2005).
And Researcher)
1. Kesehatan lingkungan
sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Himpunan
merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dengan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (Efendi, 2009).
Kesehatan RI pada Agustus 2008. Tujuan dari Program Nasional Sanitasi Total
Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
d. Pengendalian vector
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
n. Pencegahan kecelakaan
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
d. Pengendalian vector
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
n. Pencegahan kecelakaan
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang
dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan , makanan
serta lingkungan.
Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau perangsangan.
Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap)
maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau
rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sisitem
b. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar. Ada perilaku-
perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan
individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak
dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang di tujukan pada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi ( keluarga dengan resiko timggi daerah tertinggi
miskin dan jauh terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan cara perawatan dan rehabilitasi. Pelayanan yang di
berikan dapat di jangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai mitra
1. Pengkajian
Pengkajian menurut Anderson dan MC. Porlane (2017), yaitu terdiri dari inti
Dari hasil pengkajian di peroleh data- data yang di analisa untuk mengetahui stresor
yang mengancam masyarakat dan seberapa berat yang muncul dalam masyarakat
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan
dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerja sama (parthner shif) untuk
meningkatkan kerja sama kelompok serta mendorong peran serta masyarakat dalam
rancang untuk membuat perubahan. Menurut Rhotman (2017), ada tiga model
planing), pendekatan sosial aktion namun yang dominan adalah pedekatan locality
4. Pelaksanaan
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap program kesehatan
d. Efektifitas kerja: apakah jumlah tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
TINJAUAN KASUS
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/terjun ke lapangan, berbagai
1. Pembekalan
Kampus Akper Lapatau tim pembimbing praktik komunitas. Materi yang diberikan
komunitas dan peraturan-peraturan bagi mahasiswa praktik dan tugas yang harus
diselesaikan.
2. Pengorganisasian Kelompok
kegiatan pengidentifikasian tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang
selanjutnya yang bertujuan untuk perkenalan dan menyusun rencana serta jadwal
yang dibuka oleh Protokol, sambutan ketua panitia, sambutan dari Dosen
pihak yang terkait untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
Pada tanggal 25-26 Maret 2022 ,mahasiswa(i) bekerja sama dengan kader
yang ada di masyarakat dengan cara melakukan pendataan penduduk sekaligus status
kebersihan lingkungan, serta edukasi bahaya merokok bagi generasi muda. Masalah
berikutnya.
Masyarakat Desa (MMD) yang membahas tentang hasil pendataan, dan menyajikan
masalah tersebut.
Untuk alternatif penyelesaian masalah adalah sebagai berikut:
SIBULUE
B. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri dari atas pengkajian, perencanaan, implementasi, eveluasi
1. Pengkajian
dan pihak yang terkait lainnya. Kepala desa sumpang minangae sebagai motor
oleh warga dan mahasiswa di dusun boarenge adalah pada gangguan kesehatan
Keadaan Geografi
6. Permukiman : 19,35Ha/m2
1. LKMD :1
2. PKK :2
4. Kelompok Arisan :0
5. Koperasi :1
6. Kelompok Perwirita :0
Organisasi masyarakat di Desa Sumpang Minangae
Adapun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan Dusun Boarenge antara lain :
1. TK : 1 Unit
2. SD :-
3. SMP : 1 Unit
4. SMA :-
b. Sarana ibadah
1. Mesjid : 1 unit
2. Gereja :-
3. Klenteng :-
4. Balai Pengobatan :
5. Polindes :-
6. Posyandu : 1 Unit
Pengolahan Data
Tabel 1
Protestan - -
Hindu - -
Budha - -
Katolik - -
Petani 36 4,8%
Ya 746 100%
Tidak - -
Tabel 6
Ya 746 100%
Tidak - -
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Ada Tidaknya Anggota Keluarga Yang
Mengalami Gangguan Jiwa Di Desa Sumpang Minangae Dusun Boarenge
Tabel 8
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Ada Tidaknya Anggota Keluarga Yang Di
Pasung Di Desa Sumpang Minangae Dusun Boarenge Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone
Tabel 10
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Ada Tidaknya Anggota Keluarga Yang
Mengidap TBC Di Desa Sumpang Minangae Dusun Boarenge
Ya 150 20,1%
Tabel 12
Ya 703 94,23%
Tidak 43 5,77%
Tabel 13
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Ada Tidaknya Anggota Keluarga Yang
Diimunisasi Di Desa Sumpang Minangae Dusun Boarenge
Tabel 14
KB Jumlah Presentase
Ya 60 8,04%
Tidak 686 91,96%
Total 746 100%
Tabel 15
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemberian ASI Ekslusif Di Desa Sumpang
Minangae Dusun Boarenge
Yang Asi Ekslusif berjumlah 13 dengan presentasi (1,74%), dan yang tidak
di imunisasi berjumlah 733 dengan presentasi (98,26%)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PEMBAHASAN
pada masyarakat terutama kelompok resiko tinggi. Peran serta aktif masyarakat sangat
yang dilakukan sangat tergantung pada respon positif masyarakat terutam dalam pemberian
terkait baik pemerintah setempat, tokoh mayarakat, tokoh agama diperoleh data yang sangat
Tahapan proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan tahapan proses
A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas
menurut teori anderson adalah data inti yang terdiri dari data demografi: umur,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai- nilai keyakinan serta riwayat
timbulnya komunitas. Dan mengkaji sub sistem yang mempengaruhi komunitas seperti
Analisa SWOT yaitu sebuah bentuk situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi satu gambaran) dapat membantu dalam upaya penyusunan suatu
rencana yang matang. Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai faktor
1. Strenght/kekuatan
2. Weakness/kelemahan
Kelemahan adalah kurang akuratnya data yang diperoleh, hal ini diakibatkan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan serta kepala keluarga yang tidak ada
pada saat pendataan serta banyaknya rumah yang kosong karena penghuninya pergi
melaut.
2. Opportunity/kesempatan
masyarakat.
3. Threat/ancaman
Analisa SWOT
puskesmas dan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama serta tokoh pemuda untuk
mewujudkan apa yang telah direncanakan terbukti adanya kemauan dari masyarakat
Kelemahan pada perencanaan ini adalah kekurangan dari sponsor dana yang
besar. Waktu pelaksanaan kegiatan dari segi pelaksanaan tidak pernah sesuai denagan
jadwal yang disepakati karena kurang disiplinya masyarakat sibuk dan jarang dirumah.
Kesempatan dalam perencanaan ini yaitu banyaknya waktu luang dari masyarakat
untuk ikut serta dalam kegiatan yang direncanakan karena bertepatan dengan sibuknya
masyarakat yang berlayar. Bantuan dari pihak puskesmas dan pihak yang terkait pun
dapat berupa kesediaan kerja sama dengan beberapa kegiatan yang telah direncanakan.
Bantuan dana fasilitas dari puskesmas belum dapat di pastikan dari saat
C. Implementasi
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan secara analisa SWOT berdasarkan pada
seperti hipertensi.
Analisa SWOT :
Kekuatan pada perencanaan ini adalah dukungan dari orang masyarakat, kepala
dengan Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang faktor resiko yang dapat terjadi
Analisah SWOT:
Kekuatan pada perencanaan ini adalah dukungan dari orang tua , masyarakat,
masyarakat untuk berperan serta dalam kegiatan yang dilakukan (bakti sosial).
pengetahuan tentang penyakit yang bisa disebabkan karena kurang aktivitas yaitu
D. Evaluasi
Berdasarkan respon verbal dan non verbal menurut teori anderson dapat disimpulkan
4. Tindak lanjut dari aparat keshatan (pustu) dan aparat pemerintah setempat( camat,
dan kepala desa) sangatlah perlu terutama dalam meningkatkan motivasi dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
memelihara kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan
pembinaan wilayah dan keluarga binaan berdasarkan keluaraga yang beresiko tinggi
masyarakat dan perilaku kesehatan yang kurang sehat, serta kurangnya pemahaman
lansia.
Boarenge.
B. Kritik
C. Saran
1. Kerja sama yang baik pihak pendidikan dengan aparat pemerintahan dan Dinas
2. Kerjasama antar kader kesehatan dan nstansi terkait agar dikembangkan sehingga
Pustu Desa Sumpang Minangae, 2022. Data Balita Dan Imunisasi Di lingkungan
Boarenge Kecamatan Sibulue.
Lingkungan Boarenge, 2022 Jumlah Penduduk, Dusun Boarenge. Kepdes
PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA AWAL
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN AKPER LAPATAU BONE
ANGKATAN XIII DI DUSUN BOARENGE DESA SUMPANG
MINANGAE KECAMATAN SIBULUE KABUPATEN BONE
I. Latar Belakang
Langkah awal dalam pembinaan hubungan saling percaya dapat dilakukan dengan
di daerah binaannya.
II. TujuanUmum
Kabupaten Bone.
mereka, dalam hal ini di Dusun Boarenge Desa Sumpang Minangae Kecamatan
1. Sasaran
2. Target
a. Kepala desa
b. Tokoh Masyarakat
c. Kader kesehata
d. Tokoh Agama
e. Tokoh Pemuda
f. Tokoh perempuan
g. Masyarakat setempat
V.Strategi Pelaksanaan
1. Metode
jadwal kegiatan.
ada.
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
tetapkan sebelumnya
Kab.Bone, Pada hari Rabu, 19 Maret 2022 Pukul 10.00 sampai selesai
e. Media
4. Susunan Acara
f. Pembacaan Doa
g. Penutup.
5. Susunan Panitia
d) Doa : Nurfahima
e) Observer : Ramla Novita Sari
f) Fasilitator : Armiati
1. Koordinator
2. Notulen
3. Moderator
4. Protokol
Membuka
Acara
c) Menutup acara.
5. Observer
6. Fasilitator
7. setting
PS
PS
PS
PS
N
PS D
KC
MC
P2 P1 K KD/P
Keterangan :
N : Notulen PS : Peserta
O : Observer D : Do
LAPORAN PELAKSANAAN PERTEMUAN MUSYAWARAH
A. Persiapan
1. Pada tanggal 12-15 April 2021, kelompok mahasiswa bersosialisasi dengan tokoh
2. Tanggal 16 April 2021, 09:00, konsultasi dengan lurah tentang rencana pelaksaan
Bakae
Tanete Riattang Timur, kepala PUSTU Bulu Tempe, Kepala Lingkungan, Tokoh
4. Tanggal 18 April 2021, jam 10:00, persiapan tempat, dan mengumumkan di Posko
II.
B. Pelaksanaan
Acara dimulai lewat 30 menit dari waktu yang telah di tentukan pada pukul 10:00
dan selesai pada pukul 12:30 WITA. Target peserta pada pertemuan ini tercapai, yang di
dengan koordinator desa tentang pelaksaan MMD I dan pemaparan hasil survei
C. Penutup
Acara di tutup oleh moderator pada pukul 12.40 WITA, setelah semua materi
pertemuan di bahas.
D. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. pertemuan di mulai 10:30 yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu pada pukul
10:00 WITA, berakhir pada pukul 12:30, setelah semua agenda pertemuan selesai
di bahas.
b. Moderator mampu menjalankan tugasnya, sehingga cara pertemuan dapat berjalan
lancar.
warga, danmemberi umpan balik serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
warga.
e. Notulen mampu mencatat semua hasil rapat dan memaparkan kepada peserta rapat.
f. Warga, tokoh masyarakat, pemuda serta kader kesehatan yang hadir aktif bertanya,
g. Target peserta tercapai, yaitu dari 10 orang yang di undang terdapat lebih 10
2. Evaluasi struktur
3. Evaluasi hasil
A. Pendahuluan
1. Tujuan Umum
memperbaiki kesehatan lingkungan agar bersih dan terhindar dari berbagai penyebab
penyakit dan semua itu untuk meningkatkan derajat kesehatan yang maksimal.
2. Tujuan Khusus
B. Pelaksanaan
2. Metode :-
3. Strategi :-
Sapu,pel,parang,tong sampah
Sekretaris : Milda
Bendahara : Asni
Perlengkapan :
Dokumntasi :
D. Kriteria Evaluasi
1. PERSIAPAN
Buarenge
2. PELAKSANAAN
Tanggal 01 April 2022, jam 07.00 dilakukan pertemuan di posko sebelum kegiatan
3.EVALUASI
A. Pendahuluan
kesehatan.
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
D. Pelaksanaaan
2 Metode :-
3 Strategi :-
E. Pengorganisasian
Bendahara :Armiati
Dokumentasi : Milda
F. Kriteria Evaluasi
1. PERSIAPAN
2. PELAKSANAAN
Tanggal 01 April 2022, jam 09.00 dilakukan pertemuan di posko sebelum kegiatan
A. Pokok bahasan
Hipertensi
3. Waktu : 13.00
B. Tujuan penyuluhan
dapat:
B. Pengertian hipertensi
C. Penyebab hipertensi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Risiko hipertensi
D. Metode
E. Media
F. Evaluasi
1. Bentuk
2. Jenis
3. Bentuk pertanyaan
1. Pengertian Hipertensi
di artikan sebagai suatu keadaan di mana tekanan darah dalam tubuh meningkat di
atas normal,di mana tekanan darah yang normal yaitu 120/80 mmhg.
b Dimodifikasi
1). Umur
besar
2). Merokok
a Penyakit jantung
b Stroke
c Gangguan saraf
3. PERSIAPAN
a.Tanggal 01 April 2022, jam 07.30 dilakukan pertemuan di posko sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan.
SMPN 2 SIBULUE
4. PELAKSANAAN
Tanggal 01 April 2022, jam 09.00 dilakukan pertemuan di posko sebelum kegiatan
5. EVALUASI
a. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan siswi SMPN 2 SIBULUE
A. Pokok bahasan
3. Waktu : 10.00
B. Tujuan penyuluhan
Setelah di lakukan penyuluhan selama 60 menit siswa dan siswi memahami tentang
Setelah materi edukasi tentang bahaya merokok dan cara pencegahan agar tidak
c Bahaya merokok
3. Bahaya merokok
D. Metode
E. Media
F. Evaluasi
1. Siswa dan siswi bertanya mengenai bahaya merokok dan cara mencegah merokok
2. Siswa dan siswi bertanya dampak negatif bagi yang merokok aktif dan pasif
DOKUMENTASI
1. MMD AWAL
2. BAKSOS
3. Penyuluhan
4. EDUKASI KESEHATAN
4. MMD AKHIR