Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN MAKALAH AIK KEMUHAMADIYAHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK)


Prodi D-III Keperawatan

Dosen Pengampu

Bapak Nur Hidayat, SKM., M.MKes.

Disusun oleh :
Firda Laela Najah
NIM : 1901277046
Kelas 2A

STIkes Muhammadiyah Ciamis

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis,

Jawa Barat, 46216


KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr.Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis dan pembaca.
Atas terselesaikannya makalah ini, saya berterima kasih kepada Bapak Nur Hidayat,
SKM., M.M.Kesselaku dosen pengampu mata kuliah ini, beserta pihak-pihak lain yang telah
membantu dan mendukung atas terselesaikannya makalah ini. Dengan izin Allah SWT saya
dapat menyelesaikan makalah “rangkuman AIK kemuhamadiyahan”. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Al-Islam Kemuhamadiyahan
(AIK).
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan saya, baik dalam
bidang pengetahuan maupun dalam bidang pengalaman. Wassalamualaikum Wr.Wb

Ciamis, 05 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang-----------------------------------------------------------------------------2
B. Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------------------2
C. Tujuan penulisan---------------------------------------------------------------------------2
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------3
1. Pemurnian dan pembaharuan di dunia islam---------------------------------------------3
2. Muhamadiyah sebagai gerakan ekonomi islam------------------------------------------3
3. Kepribadian muhamadiyah-----------------------------------------------------------------4
4. Muhamadiyah dan pemberdayaan perempuan-------------------------------------------5
5. Muhamadiyah sebagai gerakan tajrid dan tajdid-----------------------------------------5
6. Mukadimah anggaran dasar muhamadiyah-----------------------------------------------6
7. Muhamadiyah sebagai gerakan pendidikan ----------------------------------------------6
8. Al islam kemuhamadiyahan tentang muhamadiyah sebagai gerakan social---------7
9. Sejarah muhamadiyah-----------------------------------------------------------------------7
10. Peran kebangsaan muhamadiyah di Indonesia-------------------------------------------8
11. Matan keyakinan dan cita-cita hidup muhamadiyah------------------------------------9
12. Perkembangan dakwah islam dinusantara da nasal usul muhamadiyah-------------10
13. Makna dan manfaat mempelajari pergerakan muhamadiyah-------------------------10
BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------------------------12
A. KESIMPULAN--------------------------------------------------------------------------12
B. SARAN------------------------------------------------------------------------------------12
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya tidak
diragukan lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga sebagai gerakan
dakwah yang memfokuskan pada agama Islam.Muhammadiyah adalah salah satu
gerakan dakwah Islam yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di
Indonesia. Salah satu buktinya Muhammadiyah membangun pondok pesantren
dengan sistem pembelajaran yang modern. Muhammadiyah sampai saat ini tetap
konsekwen untuk mencetak elit muslim terdidik lewat jalur pendidikan.
Muhammadiyah dalam menjalankan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi
munkarnya selalu berdasarkan kepada ajaran tauhid dan tawakkal kepada Allah,
sehingga setiap orang Muhammadiyah dapat menjadi contoh dalam kancah
pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Maka dalam perjalanan sejarah peradaban Islam itu sendiri, umat
banyak sekali mengalami kelemahan-kelemahan dalam berbagai bidang.
Sejak abad 11 Masehi mulailah Islam dan semua gerakannya mengalami
kemunduran. Muhammad Abduh menggambarkan kemerosotan tersebut
terjadi karena warisan umat Islam yang berharga tidak dipergunakan
dengan sebaikbaiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Pemurnian dan pembaharuan di dunia isla
2. Muhamadiyah sebagai gerakan ekonomi islam
3. Kepribadian muhamadiyah
4. Muhamadiyah dan pemberdayaan perempuan
5. Muhamadiyah sebagai gerakan tajrid dan tajdid
6. Mukadimah anggaran dasar muhamadiyah
7. Muhamadiyah sebagai gerakan Pendidikan
8. Al islam kemuhamadiyahan tentang muhamadiyah sebagai gerakan social

iv
9. Sejarah muhamadiyah
10. Peran kebangsaan muhamadiyah di Indonesia
11. Matan keyakinan dan cita-cita hidup muhamadiyah
12. Perkembangan dakwah islam dinusantara da nasal usul muhamadiyah
13. Makna dan manfaat mempelajari pergerakan muhamadiyah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pemurnian dan pembaharuan di dunia islam
2. Untuk mengetahui Muhamadiyah sebagai gerakan ekonomi islam
3. Untuk mengetahui Kepribadian muhamadiyah
4. Untuk mengetahui Muhamadiyah dan pemberdayaan perempuan
5. Untuk mengetahui Muhamadiyah sebagai gerakan tajrid dan tajdid
6. Untuk mengetahui Mukadimah anggaran dasar muhamadiyah
7. Untuk mengetahui Muhamadiyah sebagai gerakan pendidikan
8. Untuk mengetahui Al islam kemuhamadiyahan tentang muhamadiyah sebagai
gerakan social
9. Untuk mengetahui Sejarah muhamadiyah
10. Untuk mengetahui Peran kebangsaan muhamadiyah di Indonesia
11. Untuk mengetahui Matan keyakinan dan cita-cita hidup muhamadiyah
12. Untuk mengetahui Perkembangan dakwah islam dinusantara da nasal usul
muhamadiyah
13. Untuk mengetahui Makna dan manfaat mempelajari pergerakan muhamadiyah

v
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pemurnian dan Pembaharuan Didunia Islam


Pada mulanya, Muhammadiyah dikenal dengan gerakan purifikasi,
yaitu kembali kepada semangat dan ajaran Islam yang murni dan
membebaskan umat Islam dari Tahayul, Bid'ah dan Khurafat. Cita-cita dan
gerakan pembaruan yang dipelopori Muhammadiyah sendiri sebenarnya
menghadapi konteks kehidupan keagamaan yang bercorak ganda; sinkretik
dan tradisional. Di Kauman, K.H. Ahmad Dahlan berdiri ditengah-tengah dua
lingkungan itu. Di satu pihak, ia menghadapi Islam-sinkretik yang diwakili
oleh kebudayaan Jawa, dengan Kraton dan golongan priyayi sebagai
pendukungnya; dan di pihak lain menghadapi Islam-tradisional yang tersebar
dipesantren-pesantrennya.
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan
Islam dengan perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
terknologi odern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti
mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan
hanya menyesuaikan paham atas keduanya.
Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam
adalah:
- Paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-
kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang
yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
- Sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir danberusaha, umat Islam maju di
zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu
selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad,
tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang
berusaha memberantas kejumudan.
Umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami
kemajuan. Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.

vi
2. Muhamadiyah Sebagai Gerakan Ekonomi Islam
Munculnya gerakan sosial Islam awal abad ke-20 di Nusantara sebagai
konsekuensi logis meningkatnya jumlah kaum terpelajar, munculnya Sarekat Dagang
Islam (SDI) 1905 sebagai embrio gerakan sosial Islam yang disusul dengan berdirinya
Sarekat Islam tahun 1912 (SI dianggap sebagai kelanjutan dari SDI) dan
Muhammadiyah 1912 merupakan respons atas kondisi internal umat Islam yang
nyaris sempurna kolaps serta penetrasi pihak luar melalui kolonialisme dan
imperialisme Barat. Kemunculan Muhammadiyah pada 1912 di Yogyakarta dan
Nahdatul Ulama (NU) pada 1926 di Surabaya juga dideklarasikan sebagai
Kemunculan gerakan sosial Islam dianggap sebagai kebangkitan kelompok sarungan
yang mengadaptasikan konsep-konsep Islam yang bersifat ekslusif dengan pemikiran
modern yang bersifat rasional dan fungsional.
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam
satubidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan sodaqoh).
ZIS iniberada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu
kesejahteraankehidupan anggota muhammadiyah dan umat. Dengan mengembangkan
ekonomi itu,Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumber daya yang bisa
dijadikan modal danpendanaan dalam menjalankan amal usaha yang lainnya. Untuk
mencapai semua itudiperlukan usaha dan partisipasi dari warga muhammadiyah dan
bantuan dari pihakluar untuk mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut.
Muhammadiyah sebagai oraganisasi yang bergerak dibidang keagamaan
dengan maksud berdakwa amal ma’ruf nahi mungkar dengan segaala lini kehidupan
masyarakat. Muhammadiyah juga melakukan gerakan politik, namun bukan
politikpraktis, perpolitikan muhammadiyah berdasarkan khitta perjuangan
muhammadiyahyang dibuat sebagai batasan gerak politik muhammadiyah.

3. Kepribadian Muhamadiyah
“Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan
Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat
Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan
perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah
amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian

vii
Muhammadiyah.Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan
masyarakat menuju tujuannya, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya,
bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara
serta menempuh jalan yang diridhai Allah”.

4. Muhamadiyah dan Pemberdayaan Perempuan


Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah memandang bahwa laki-
laki dan perempuan adalah setara. Kyai Dahlan sangat memperhatikan perempuan
sebagai generasi penerus umat islam. Karena itulah, Kyai Dahlan menyuruh agar
perempuan juga harus belajar dan bersekolah selayaknya para kaum laki-laki.
Komitmen Muhammadiyah dalam hal perlindungan hak perempuan salah satunya
adalah dengan dibentuknya ortom Aisyiah dan Nasyiatul Aisyiah.
‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah diakui
dan dirasakan perannya dalam masyarakat. Sebagai salah satu organisasi otonom
(Ortom) perrtama yang dilahirkan rahim Muhammadiyah, ia memiliki tujuan yang
sama dengan Muhammadiyah.  ‘Aisyiyah memiliki garapan program kerja yang
sangat khusus, strategis dan visioner, yaitu perempuan. Peran dan fungsi perempuan
merupakan bagian terpenting dalam gerak roda kehidupan, sebab pepatah bilang
wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik maka akn makmur negaranya
tetapi kalau wanita di negara tersebut hancur maka akan hancur pula derajat negara
tersebut.

5. Muhamadiyah Sebagai Gerakan Tajrid dan Tajdid


bahwa tajdid adalah mengembalikan ajaran agama Islam kembali kepada Al-
Qur’an dan As-Sunnah, karena sekarang ini ajaran Islam mengalami penyimpangan
dan pencampuran dengan pemahaman yang bukan berasal dari Islam, sedangkan
tajrid berarti pengosongan, pengungsian, pengupasan, pelepasan atau pengambil
alihan.
Tajdid dalam Muhammadiyah mengalami perubahan yang sangat berarti.
Tajdid dalam Muhammadiyah  pada tataran praktis dan gerakan aksi yang mengarah

viii
pada pemurnian akidah dan ibadah, sebagai reaksi terhadap penyimpangan yang
dilakukan oleh umat Islam.
Model model Tajdid dalam Muhammadiyah digolongkan dalam tiga bidang
diantaranya:
a. bidang keagarmaan yaitu Pembaharuan dalam bidang keagamaan adalah
penemuan kembali ajaran atau prinsip dasar yang berlaku abadi, yang karena
waktu lingkungan situasi dan kondisi mungkin menyebabkan dasar-dasar tersebut
kurang jelas dan tertutup oleh kebiasan dan pemikiran tambahan lain.
b. bidang pendidikan yaitu Muhammadiyah mempelopori dan meyelenggarakan
sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata dimana bidang pendidikan
dipandang sangat penting dalam penyebaran ajaran agama islam. (c) bidang sosial
masyarakat Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan dengan
mendirikan rumah sakit, piklinik, panti auhan, rumah singgah, panti jompo, Pusat
kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), posyandu lansia yang dikelola melalui
amal usahanya dan bukan secara individual sebagai mana dilakukan orang pada
umumnya.

6. Mukadimah Anggaran Dasar Muhamadiyah


i. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun
oleh ketua pengurus besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953
yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa
sahabatnya.
ii. Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah yaitu adanya kekeburan dalam Muhammadiyah
sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun
yang ditandai oleh :
1. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh
Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah
2. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang
sudah menjadi lebih kuat

7. Muhamadiyah Sebagai Gerakan Pendidikan


Muhammadiyah sebagai organisasi Islam sejak awal berdiri memiliki
komitmen yang teguh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur

ix
pendidikan, hingga saat ini lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah terus
berkembang dan bertambah baik secara kuantitas maupun kualitas, walaupun di sisi
lain tidak dapat dipungkiri ada lembaga pendidikan Muhammadiyah yang mengalami
keterpurukan bahkan ada yang tutup, hal ini merupakan dinamika lembaga pendidikan
yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Manajemen yang selama ini berlaku di Muhammadiyah justru membuat para
perintis lembaga pendidikan di Muhammadiyah bersemangat untuk berkompetisi
secara positif, walaupun demikian, menurut hemat penulis manajemen yang sekarang
berlaku membutuhkan evaluasi secara mendalam untuk peningkatan mutu pendidikan
Muhammadiyah secara umum.

8. Al Islam Kemuhamadiyahan Tentang Muhamadiyah Sebagai Gerakan Sosial

Dalam masalah sosial, Muhammadiyah mengambil surat Al-Ma'un dan


mengaplikasikannya di dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang tak mengherankan,
Muhammadiyah begitu gencar dan begitu banyak memiliki amal usaha, mulai di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sementara itu,
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam juga tengah melakukan upaya revitalisasi,
sehingga bisa berubah dan berkembang, menjadi lebih baik dan lebih maju, dari kondisi yang
sebelumnya. Muhammadiyah mencoba melakukan revitalisasi di seluruh lini dalam segala
bidang, dengan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi
Muhammadiyah, dalam menjalankan amanat Muktamar.

Teologi dalam bahasa Yunani dikenal dengan "theos" yang berarti Tuhan dan "logia"
yang berarti kata-kata, ucapan, atau wacana. Jadi, teologi adalah wacana yang berdasar nalar
tentang agama, spiritualitas, dan Tuhan. Dengan demikian, teologi merupakan suatu ilmu
yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Sang Pencipta.

Teologi memampukan seseorang dalam memahami tradisi agamanya sendiri atau agama
lain, melestarikan, memperbarui, hingga menerapkan sumber dari suatu tradisi dalam situasi
atau kebutuhan yang terjadi di masa kini, atau bisa juga dijadikan sebagai alasan yang lain.

Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam pembaharuan yang bercorak


modern. Dalam pengamalannya, Muhammadiyah meyakini Alquran dan Sunnah al

x
maqbullah sebagai sumbernya. Tafsir atas Alquran diturunkan pada tataran praksis dan
diterjemahkan menjadi gerakan nyata (Gunawan, 2018)

9. Sejarah Muhamadiyah

Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan menuntut ilmu di kota
suci Makkah, dan hasil dari pendidikannya itu kemudian beliau membentuk sebuah wadah
perubahan untuk kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah Rasullullah sesuai dengan arti
Muhammadiyah yaitu pengikut Nabi Muhammad SAW. Dari terbentuknya Muhammadiyah
di kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H yang bertepatan pada 18
November 1912 M dan tersebar luas hampir seluruh Indonesia sehingga menjadi organisasi
besar sampai dengan sekarang tidak lepas dari buah pikiran K.H. Ahmad Dahlan.

Secara global, menurut Mustafa Kamal Pasha Dan Ahmad Adaby Darban (2009:100-
106)  faktor-faktor yang menjadi latar belakang lahirnya Muhammadiyah dapat
dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu subjektif dan faktor obyektif.
Pokok-pokok pemikiran yang tertuang dalam buku ini dirujuk dan dikutip langsung dari
tulisan M. Yusron asrafi (2005:47-126), kecuali bagian-bagian yang diberikan referensi lain.
Dalam bukunya tersebut, yusron asrafi memotret pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam Tiga
aspek, yaitu aspek keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan.

Bentuk dan lambang muhammadiyah diciptakan oleh KH.Siraad Dahlan, putera pertama
KH.Ahmad Dahlan yang mewarisi intelektulitas dalam bidang ilmu , falak, keulamaan dan
darah seninya( M. Sukrianto AR, 2015). Lambang muhammadiah terdiri dari 12 sinar
matahari yang putih bersih yang memancarkan sinar ke arah segala penjuru bumi. Di tengah-
tengah matahari terdapat lukisan dengan hurup arab yang berbunyi “Muhammadiyah” pada
dua lingkaran yang mengelilingi Tulisan hurup arab “Muhammadiah” tersebut, terhadap
tulisan yang di ambil dari dari dua kalimat syahadat yaitu syahadat tauhid pada lingkaran atas
dengan tulisan arab asyhadu alla ilaha illallallah (saya bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan
kecuali allah); dan syahadat rasul pada lingkkaran bagian bawah dengan tulisan :wa asyhadu
anna muhammad rasulullah ( dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan allah).
seluruh gambar matahari dengan atribut bewarna putih dan terletak di atas warna dasar hijau
daun.

10. Peran Kebangsaan Muhamadiyah Diindonesia

xi
Konsep negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah memberikan tafsir baru atas
NKRI yang didirikan diatas perjanjian seluruh komponen bangsa, dan memberikan
penegasan pentingnya pembuktian perjanjian itu dalm kehidupan membangun bnagsa dan
negara.
Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur
dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai pemikiran
perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan
tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena merupakan
sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota
muhammadiyah. Garis-garis perjuangan muhammadiyan yang telah ditetapkan tidak
boleh menyimpang atau bertentangan dari atau dengan asas dan tujuan yang telah disusun
oleh muhammadiyah.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan
sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia,
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial
serta pemberdayaan  tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal
usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan.
Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi
Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai
tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

11. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhamadiyah


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai
kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada

xii
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spritual, duniawi serta ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a) Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
b) Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang:
a) Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih
dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b) Akhlak Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c) Ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d) Muamalah Duniawiyah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan
ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah
kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara yang adil dan makmur dan diridhoi AllahSWT: “Baldatun Thayyibatub Wa
Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo) Catatan: Rumusan
Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah:
a) Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta
b) Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

12. Perkembangan Dakwah Islam Dinusantara dan Asal usul Muhamadiyah

xiii
Tempat mula-mula masuknya Islam di pulau Sumatera adalah Pantai Barat Sumatera.
Dari sana berkembang ke daerah-daerah lainnya. Pada umumnya, buku-buku sejarah
menyebutkan perkembangan agama Islam bermula dari Pasai, Aceh Utara. 
Di pulau Kalimantan, agama Islam mula-mula masuk di Kalimantan Selatan, dengan
ibukotanya Banjarmasin. Pembawa agama Islam ke Kalimantan Selatan ini adalah para
pedagang bangsa Arab dan para mubaligh dari Pulau Jawa.
Pada abad ke-16 Islam telah masuk ke Sulawesi, yang dibawa oleh Dato’ Ri Bandang
dari Sumatera Barat. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di Sulawesi adalah
Goa, sebuah kerajaan di Sulawesi Selatan. 
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga
dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

13. Makna dan Manfaat Mempelajari Pergerakan Muhamadiyah


Makna dan manfaat yang dapat di ambil dari gerakan islam yang berwatak tajrid dan
tajdid yaitu bermakna jadda yaitu memperbaharui yakni muhammadiyah mendorong
dalam berbagai bidang yang menjadikan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin
dan menghindarkan masyarakat dan memurnikannya dari bidah tahayul syirik, dan
khurafat.
Tadjid juga merupakan proses pembaharuan umat islam menuju pada kondisi yang
lebih baik. Tadjid oleh Muhammadiyah memaknai tajdid mengandung dua pengertian
yakni purifikasi ( pemurnian ) dan dinamisasi (pembaharuan). Usaha Muhammadiyah
yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan.

Disamping manfaat dan peranan yang sangat banyak Nasyiatul Aisyiyah  membekali


para  kaum wanita, wanita yang berpotensial untuk berorganisasi dan remaja pengetahuan
dan keterampilan.

Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota dalam kehidupan berbangsa dan
\bernegara, dan Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk kemerdekaan
Indonesia karena jauh sebelum kemerdekaan itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat
terjadi perdebatan tentang dasar-dasar negera. komitmen konstitusional dalam organisasi
Muhammadiyah.

xiv
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penulis dapat menyimpulkan dari pembahasan diatas bahwa muhamadiyah akan
menjadi mahkota bagi umat umatnya.
Sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: “menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan
makmur yang diridhoi Allah SWT.
B. SARAN

xv
Tajdid atau pembaharuan dalam Islam khususnya dalam Muhammadiyah
memang perlu terus dilakukan oleh kader–kader Muhammadiyah.Hal ini untuk
melindungi ajaran–ajaran agama yang semakin hari luntur oleh fenomena modern
yang berkembang di masyarakat. Pola kehidupan masyarakat modern yang memiliki
budaya baru yang lebih bebas cenderung melupakan ajaran – ajaran agama yang
sebenarnya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Manan,Abdul.2017 .Pembaruan Hukum Islam di Indonesia.Depok:Kencana.


Armstrong, Karen.2001. A Short History.Di terjemahkan oleh Fungky Kusnaendy.

Agus. 2011.Peran Muhammadiyah dalam Kehidupan Ekonomi Masyarakat.


www.http://bagoes.blogspot.co.id Di akses 06 Januari 2016. Ulum, Ihyaul. Gerakan
Ekonomi Muhammadiyah. www.http://ihyaul.staff.umm.acc.id Di akses 06 Januari 2016

Amien,Saiful. 2012.AIK(Al Islam Kemuhammadiyahan).Malang:UMM Press


Abdul Munir Mulkham. 2010. 1 Abad Muhammadiyah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas Sari,
Zamah dkk. 2011.
http://guruilmu.wordpress.com/2011/08/15/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah/

http://kataagomball.blogspot.com/2017/11/makalah-kepribadian-muhammadiyah.html

xvii
xviii

Anda mungkin juga menyukai