Anda di halaman 1dari 4

NAMA : St Khadijah Aulia A

NIM : 105111107322

SUMMARY “ PENERAPAN EARLY WARNING SCORE DI RUANG PERAWATAN”

A. Pengertian
Early warning score adalah alat yang digunakan diruang perawatan yang
dirancang dalam bentuk skor untuk memudahkan petugas kesehatan dalam
mengidentifikasi perubahan kondisi pasien sedinimungkin sekaligus menentukan
langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam mencegah perburukan kondisi pasien.
Penerapannya melibatkan pengukuran parameter vital, seperti tekanan darah, denyut
nadi, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, dan tingkat kesadaran.
Tim perawatan menggunakan skor EWS untuk menilai keparahan kondisi pasien.
Jika skor mencapai ambang batas tertentu, tindakan intervensi segera dapat diambil
untuk mencegah eskalasi masalah kesehatan. Penerapan EWS dapat membantu
mengurangi risiko kejadian medis darurat dan meningkatkan respons cepat terhadap
perubahan kondisi pasien.
B. Penerapan EWS diruang perawatan
Penerapan EWS dalam ruang perawatan melibatkan beberapa langkah:
1. Penilaian Berkala:
 Lakukan penilaian secara berkala terhadap vital sign pasien, seperti denyut nadi,
frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu, dan tingkat kesadaran.
 Tentukan skor untuk setiap parameter berdasarkan hasil pengukuran. Skor ini
kemudian akan dijumlahkan untuk menghasilkan skor total.
2. Penentuan Ambang Batas:
Tetapkan ambang batas atau skor tertentu yang akan dianggap sebagai peringatan
dini. Jika skor pasien melewati ambang batas ini, tim perawatan harus melakukan
tindakan lebih lanjut.
3. Pelibatan Tim Perawatan:
 Berikan pelatihan kepada tim perawatan tentang cara menggunakan EWS dan
memberikan peringatan dini.
 Tentukan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim dalam
merespons perubahan pada EWS.
4. Sistem Komunikasi:
 Bangun sistem komunikasi yang efektif agar informasi tentang skor EWS dapat
diteruskan dengan cepat antara anggota tim perawatan.
 Pastikan bahwa ada jalan komunikasi yang jelas untuk memberi tahu dokter
atau tim medis yang bertanggung jawab jika ada perubahan signifikan pada
skor EWS.
5. Pengambilan Keputusan dan Tindakan:
 Tentukan prosedur yang jelas tentang tindakan yang harus diambil jika skor
EWS melewati ambang batas.
 Keputusan tersebut dapat mencakup peningkatan pemantauan, panggilan
tim medis, atau transfer pasien ke unit perawatan intensif.
6. Audit dan Evaluasi:
 Lakukan audit reguler terhadap penggunaan EWS untuk mengevaluasi
efektivitasnya.
 -Gunakan umpan balik dari kasus-kasus sebelumnya untuk terus
meningkatkan sistem EWS.
C. Aspek yang dinilai / parameter
Aspek penilaian EWS dilakukan berdasarkan pengamatan status fisiologi pasien.
Pengamatan ini merupakan pengamatan yang bisa dilakukan oleh perawat, dokter
ataupun tenaga terlatih lainnya. Penilaian EWS di rumah sakit menggunakan EWS
Modifikasi yang terdiri dari 11 kriteria, yaitu Tanda - tanda vital (tingkat kesadaran,
pernafasan, tekanan darah, denyut jantung) kemudian ditotalkan scorenya, suhu,
skor nyeri, BB/TB, Lingkar Kepala/Lingkar perut dan Balance Cairan.
Kemudian pasien akan diklasifikasikan menjadi TTV dengan beberapa zona
seperti:
Zona putih 0 – 1 : normal, zona hijau 2 – 3 :rendah, zona kuning 4 – 6 :sedang
dan zona merah >7 :tinggi

D. Cara penilaian dan analisis


Cara penilaian atau analisis parameter fisiologis dalam Early Warning Score System
ini yaitu sebagai berikut:
1. Petugas Kesehatan (dokter atau perawat) mengukur skor untuk setiap paramer
fisiologis, dimulai dari:
a. Tingkat kesadaran (pilih salah satu tingkat kesadaran pasien)
Contohnya : jika pasien tingkat kesadarannya composmentis pada tabel
tersebut menunjukan skor angka 0 yang berwarna puti pada tabel tersebut,
mengimdikasikan tingkat kesadaran pasien baik atau normal
b. Tekanan Darah Sistolik
Contohnya : jika pasien tekanan dahnya 120 kila lihat pada tabel tersebut,
yang skor 120 terletak pada warna puti yang menunjukan skor 0 yang
mengindikasikan tekanan darah pasien normal
c. Nadi
d. Frekuensi
e. Pernafasan
f. Suhu tubuh
g. Keluaran urin.
2. Catat hasil pengukuran secara sistematis dalam catatan pasien berikan tanda titik
dengan ball point tepat di titik tengah kolom pada lembar observasi Early Warning
Score System sesuai dengan nilai hasil ukur yang didapat serta perhatikan warna dan
jumlahkan nilai yang didapat.
3. Setelah petugas kesehatan selesai merata-rata kan hasil yang didapat dan
tambahkan skor 2 jika pasien mendapatkan terapi oksigen dan jika pasien tidak
mendapatkan terapi oksigen jumlahkan total skornya tetap skor awal sebelum
ditambahkan 2. disini berikan skor sesuai dengan kriteria EWS yang telah
ditentukan. Skor biasanya diberikan untuk setiap parameter vital, dan total skor
memberikan gambaran keseluruhan keparahan pasien.
4. Evaluasi Skor:
Tentukan apakah total skor mencapai ambang batas yang telah ditetapkan. Ambang
batas yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan risiko yang lebih tinggi.
5. Tindakan Intervensi:
 Jika skor mencapai atau melebihi ambang batas, lakukan tindakan intervensi
segera.
 Tindakan dapat mencakup panggilan tim medis darurat, peningkatan
pemantauan, atau perubahan dalam perawatan pasien.
E. Contoh penerapan EWS:
beberapa contoh penerapan ews di rumahsakit :
1. Pengukuran Parameter Vital:
 Pasien A: TDD 120/80 mmHg, HR 95 bpm, RR 18 bpm, suhu 37.5°C, GCS 15.
 Pasien B: TDD 90/60 mmHg, HR 110 bpm, RR 24 bpm, suhu 38.8°C, GCS 13.
2. Pemberian Skor:
 Pasien A: Skor TDD 0, HR 1, RR 0, suhu 0, GCS 0. Total skor: 1.
 Pasien B: Skor TDD 3, HR 3, RR 3, suhu 3, GCS 1. Total skor: 13.
3. Evaluasi Skor:
Ambang batas intervensi misalnya > 4. Pasien A: tidak memerlukan intervensi.
Pasien B: memerlukan intervensi.
4. indakan Intervensi:
 Pasien A: Tetap dalam pemantauan rutin.
 Pasien B: Panggil tim medis darurat, tingkatkan pemantauan, dan
pertimbangkan perubahan perawatan sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai