DEFENISI
1. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan
sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan
pengambilan keputusan selanjutnya. Diteksi dini merupakan gambaran dan isyarat
terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga
dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan
dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning
System.
2. Tujuan EWS adalah untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien
yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak
yang lebih parah dari sebelumnya. Pengukuran skor pada pasien dewasa menggunakan
National Early Warning Score (NEWS), pada pasien ibu hamil menggunakan Maternity
Early Warning Score (MEWS).
3. National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi sesorang sekaligus
menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada
orang dewasa (berusia lebih dari 14 tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil.
4. Maternity Early Warning Score (MEWS) adalah penggunanaan skor peringatan dini
yang mengalami perubahan pada pasien ibu hami dimulai usia 20 minggu sampai
kelahiran anak usia 6 minggu.
Semua pasien yang dirawat di Metro Hospital Group memerlukan observasi klinis secara
teratur untuk memastikan deteksi dini penurunan kondisi pasien. Early Warning System
(EWS) di rumah sakit merupakan instrumen khusus yang mengukur kondisi klinis pasien
dan merekomendasikan respon yang tepat yang dapat diambil. Prosedur ini harus
dilaksanakan terhadap semua pasien yang dirawat di semua unit di rumah sakit.
1. Early Warning Score (EWS) hanya dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
penilaian klinis dan bukan sebagai pengganti penilaian klinis yang sebenarnya.
2. Setiap hasil pengamatan fisik yang diambil harus dicek dengan instrumen EWS.
3. Hasil pengamatan abnormal yang dicatat oleh perawat baru harus selalu diverifikasi
oleh perawat yang kompeten.
4. Early Warning Score (EWS) harus secara jelas didokumentasikan sesuai hasil
pengamatan.
5. Semua skor EWS harus dicatat pada form monitoring tanda-tanda vital pasien.
6. Perawat harus mengikuti tahapan sesuai pathway untuk mendapat skor total EWS.
7. Rencana tindakan yang jelas harus didokumentasikan oleh dokter yang menilai sesuai
hasil pengkajian pasien dan tindakan apa yang diambil jika EWS gagal untuk
memperbaiki kondisi pasien atau bahkan memburuk.
8. Bila pasien memenuhi nilai pemicu dan EWS diaktifkan, panduan mengenai frekuensi
pengamatan dan kebutuhan untuk evaluasi medis harus ditaati.
9. Instrumen EWS ini tidak menggantikan keputusan klinik. Jika seorang pasien
memburuk secara akut atau menuju “arrest” segera panggil tim yang berwenang.
10. Setelah EWS diaktifkan, pasien dikaji dan diperiksa, rencana perawatan harus
didokumentasikan yang mencakup; instruksi investigasi atau intervensi, evaluasi
ulang dalam jangka waktu tertentu dan parameter pengamatan fisiologis yang sesuai.
11. Fokus terhadap kondisi klinis pasien harus selalu mendasari EWS jika dokter yang
bertanggung jawab menganggap perlu untuk meningkatkan perawatan
12. EWS dinilai minimal setiap shift
13. EWS dinilai ulang sesuai hasil score sebelumnya
Tabel NEWS
PARAMETER 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9 - 11 12 - 20 21 - 24 ≥ 25
SpO2 ≤ 91 92 - 93 94 - 95 ≥ 96
Oksigen Ya Tidak
Tekanan Darah
≤ 90 91 - 100 101 - 110 111 - 219 ≥ 220
Systolic
Tingkat
Alert V/P/U
Kesadaran
Keterangan :
1 - 4 Rendah
5 - 6 Sedang
> 7 tinggi
Nilai 0 dan 1-4 termasuk dalam risiko klinis rendah, memiliki warna hijau. Pasien dengan
nilai 0 akan terus diobservasi dengan frekuensi monitoring pasien setiap 12 jam. Pasien
dengan nilai 1-4 harus dilaporkan kepada perawat penanggung jawab yang bertugas pada
shift hari itu, dan akan menentukan apakah hal tersebut perlu dilaporkan kepada dokter jaga.
Frekuensi monitoring yang dilakukan minimal setiap 4-6 jam. Nilai 5-6 atau bila salah satu
parameter miliki nilai 3, termasuk dalam risiko klinis medium atau warna orange. Pasien
yang memiliki nilai 5-6 harus dilaporkan perawat kepada dokter jaga yang bertugas. Dokter
jaga yang bertugas akan menentukan terapi atau tindakan klinis yang dapat dilakukan sesuai
dengan kasus klinis pasien. Hal ini bertujuan untuk mencegah perburukan pasien lebih lanjut.
Frekuensi monitoring yang dilakukan minimal setiap jam.
Nilai diatas 7 termasuk dalam risiko tinggi atau warna merah. Pasien dengan nilai 7 harus
dilaporkan dokter jaga kepada dokter spesialis penanggung jawab pasien sehingga dapat
dilakukan tindakan yang sesuai dengan penyakit pasien. Pasien tersebut membutuhkan
monitoring terus-menerus, sehingga perlu diputuskan pemindahan perawatan pasien ke ICU.
Sebelum dipindahkan ke ICU, pasien harus dilakukan tindakan stabilisasi sehingga saat
transportasi pasien ke ICU, pasien dalam kondisi sestabil mungkin.
Pernafasan ≤ 10 11 19 ≥ 20 ≥ 25
35.1 -
Suhu ≤ 35 36 - 37.4 37.5 - 37.9 ≥ 38
35.9
Tekanan
≤140 41 - 50 51 - 90 91 - 100 ≥ 111
Diastolik
Tingkat
Alert Voice P/U
Kesadaran
Monitoring
Skor Petugas Tindakan
Frekuensi
A. References