Anda di halaman 1dari 28

MODIFIED EARLY OBSTETRIC

WARNING SYSTEM (MEOWS)

(SISTEM KEWASPADAAN DINI


MATERNAL)

D E N Y R A K H M AWAT I
Modified Early Obstetric Warning System (MEOWS)
“Contact doctor if one red or two yellow scores at any one time.”
Lewis G.

MEOWS: Maternal Early


Obstetric Warning System

Swanton, IJOA 2009; 18: 253-7 Singh,


Anaesth 2012;67:12-18 Carle, Anaesth
2013;68:354-67
Mackintosh N, BMJ Qual Saf
2014;23:26-34
APA YANG DISEBUT TANDA PERINGATAN
DINI/WHAT ARE EARLY WARNING SIGNS?

Early warning signs are ". . . satu set yang telah


ditentukan untuk 'memanggil
“ . . . a set of predetermined kriteria' (berdasarkan chart
„calling criteria‟ (based on
periodic charting of vital
berkala tanda - tanda vital)
signs) as indicators of the sebagai indikator kebutuhan
need to escalate monitoring untuk meningkatkan
or call for assistance”
pemantauan atau meminta
bantuan "
SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) MATERNAL

SISTEM Kewaspadaan Dini (SKD) membantu


mengenali dan mengelola dengan tepat
pasien yang secara klinis memburuk dan pasien
yang berisiko
memburuk yang dilengkapi dengan pengkajian
klinis dan
pengambilan keputusan yang terampil.
Sistem kewaspadaan dini maternal digunakan pada semua pasien
maternal dengan mencatat observasi/ tanda vital, untuk
membantu :

Deteksi dini perubahan yang merugikan

Pengelolaan yang aman, tepat waktu dan


efektif sebagai respon terhadap pasien yang
kondisinya memburuk.

SKD dibutuhkan untuk komunikasi antara staf


saat memindahkan pasien
KATA KUNCI
• 3 komponen SKD
Maternal Early Warning
System initiated August
Maternal:
1st, 2013 for all
antepartum and
postpartum patients. 1. Kriteria Kewaspadaan
Dini
Goal: Evaluation by a
senior provider (senior
resident, fellow, or
attending) within 15 2. Cepat melaporkan
minutes of abnormal
parameter being
reported. 3. Evaluasi di tempat tidur
TUJUAN
• Solusi yang dapat membantu mengidentifikasi mengobati
dini pada wanita hamil yang mungkin dalam keadaan kritis,
• Salah satu tips untuk mengkomunikasikan pengkajian yang
abnormal
• Penentu kebijakan untuk memastikan evaluasi, yang
diperluakan setiap saat dan menentukan intervensi yang
akan dilakuakan saat itu juga.
• Membantu menentukan implementasi untuk
menmaksimalkan deteksi dini kegawatdaruratan maternal
PENCATATAN PADA MEOWS
FORM MEOWS
TEMPERATUR/ SUHU
 Suhu harus dicatat (baik yang di ukur di oral, aksila, timpani) sesuai dengan
SOP yang ada

 Suhu yg diukur harus didokumentasikan secara numerik dalam kotak yang


telah disediakan. Oleh karena itu, suhu 35.8 ° C harus didokumentasikan secara
numerik dalam kotak kuning dialokasikan untuk 35,1-35,9 °.
PARAMETER TEMPERATUR/SUHU
Suhu normal adalah 36-37,4 ° C.

Penurunan atau peningkatan suhu yang tidak menentu dapat menunjukkan sepsis.

Hipotermia adalah temuan penting yang dapat menunjukkan infeksi dan hal ini tidak
boleh diabaikan.

Jika ada kenaikan suhu maka kolaburasi untuk pemberian antipiretik.

Jika ada tanda sempsis sepsis dan infeksi, terapi antibiotic yg tepat harus
dipertimbangkan pada tahap awal.
TEKANAN DARAH SISTOLIK
TEKANAN DARAH DIASTOLIK
PENCATATAN TEKANAN DARAH
sistolik dan tekanan darah diastolik, dicatat secara terpisah untuk
membedakan factor penyebab yang tepat

Temuan harus didokumentasikan sebagai nilai numerik di kotak


yaitu tekanan darah sistolik tepat 156mmHg ditulis ke dalam
kotak kuning yang mewakili 150-159mmHg. Pembacaan
diastolik 86mmHg harus didokumentasikan secara numerik
dalam kotak putih dialokasikan untuk 80-89mmHg.
GANGGUAN TEKANAN DARAH

Hipotensi

Hipertensi
HEARTH RATE
NADI

LOKASI PENGUKURAN

NILAI NORMAL 60 – 100 X/MENIT

DITEMUKAN ADANYA TAKIKARDI


ATAU BRADIKARDI SEGERA
LAPORKAN
RESPIRASI DAN SATURASI OKSIGEN
 Parameter normal adalah 10-19
RESPIRASI pernapasan / menit.

 Tingkat pernapasan adalah observasi wajib dilakukan

Laju pernapasan telah diidentifikasi sebagai indikator


awal dan paling sensitif dari penurunan kesejahteraan
(Johnson dan Taylor, 2010).

Tingkat pernapasan harus dicatat pada semua peristiwa


pemantauan.

Takipnea bukti kuat ADANNYA sepsis (CMACE, 2011)


LANJ..

 Penilaian respirasi harus dilakukan selama


60 detik, setelah penilaian denyut jantung,

Jika pernapasan teratur, angka ini dihitung


selama 30 detik dan dua kali lipat. Jika ada
kelainan yang terdeteksi, respirasi dihitung
untuk seluruh menit (Johnson & Taylor, 2010).
OKSIGEN SATURASI

Tingkat kejenuhan oksigen mencerminkan persentase hemoglobin


arteri jenuh dengan oksigen dalam darah, dan disebut sebagai
SpO2 (Johnson dan Taylor, 2010).

• Tingkat kejenuhan oksigen tidak secara rutin diukur pada semua


wanita hamil dan hanya diukur dalam situasi berikut:

Jika tingkat respirasi berada di luar parameter normal


dan dalam nilai-nilai "pemicu" merah atau kuning ,

Jika kondisi medis / kebidanan membutuhkan pengukuran


tingkat saturasi oksigen misalnya gangguan pernapasan.
PENILAIAN NEUROLOGIS RESPONSE- AVPU
Respon neurologis

mengukur tingkat kesadaran dan respon yg harus diukur dan


didokumentasikan pada pasien yang menggunakan skala AVPU
SKALA AVPU
ALERT (WASPADA)
Pasien waspada dan
tidak membutuhkan
rangsangan

VERBAL
Pasien hanya merespon
terhadap rangsangan
verbal

PAIN (NYERI)
Pasien hanya merespon
terhadap rangsang nyeri

UNRESPONSIVE (TIDAK
RESPONSIF)
Pasien tidak merespon
dengan rangsangan
apapun
PENGISIAN PARAMETER AVPU

Notifikasi (A): kotak putih (parameter respon neurologis diterima)

Merespon Suara (V): kotak Kuning

Merespon Sakit (P) kotak merah

Tidak Merespons (U): kotak merah.


menilai rasa sakit
PASIEN pada
RENTANG skala 0-10.
SCORE NYERI SCORE NYERI
 RINGAN
 SEDANG
 BERAT
JUMLAH YELLOW / RED SKOR

Semua pemicu harus ditambahkan dan


didokumentasikan di bagian bawah
setiap kali pengamatan dicatat.

Jika nilai setiap wanita skor kuning atau


merah, pedoman eskalasi harus dimulai
REFERENCE

Baskett, T.F. (2008) „Epidemiology of obstetric critical


care‟. Best Practice & Research: Clinical Obstetrics
and Gynaecology, 22:763-74.

Johnson, R. & Taylor, W. (2010) Skills for Midwifery


Practice. Churchill Edinburgh. Livingstone. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai