Anda di halaman 1dari 19

GAMBARAN PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF DAN STATUS GIZI DENGAN


KEJADIAN ISPA PADA BALITA
(Di Wilayah Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Idaman Kota Banjarbaru)

Oleh :
JUMANSYAH
• ASI sangat dianjurkan untuk balita karena ASI mengandung kolostrum yang banyak
mengandung antibodi terhadap infeksi pernapasan dan sel darah putih, serta vitamin A yang
dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi apabila dibandingkan dengan bayi
yang tidak diberikan ASI eksklusif, bayi yang diberikan ASI eksklusif jarang mengalami ISPA.
Efek produktif dari ASI cenderung menurunkan angka kesakitan pada balita yang diberi ASI
eksklusif khususnya pada bulan-bulan awal kelahiran (Widarini, 2009).

• Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA dibandingkan dengan balita
dengan gizi normal karena faktor daya tahan yang kurang. Penyakit infeksi sendiri akan
menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Pada
keaadan gizi kurang, balita lebih mudah terserang ISPA berat bahkan serangannya lebih lama
(Rahajoe, 2008).
• Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 kejadian
ISPA di Kalimantan Selatan merupakan peringkat ke-
6 di Indonesia.
• Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah
Idaman Kota Banjarbaru tahun 2017 terdapat 250
orang yang berkunjung dengan keluhan ISPA dan 219
orang atau 87,6 % adalah ISPA pada balita.
Bagaimana gambaran pemberian ASI eksklusif
dan status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di
wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Idaman
Kota Banjarbaru.
Untuk mengetahui bagaimana gambaran
pemberian ASI eksklusif dan status gizi dengan
kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Idaman Kota
Banjarbaru.
Mengidentifikasi karakteristik ibu dan balita
01 yang mengalami ISPA di wilayah kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Idaman Kota Banjarbaru

Mengidentifikasi pemberian ASI eksklusif


02 tentang ISPA di wilayah kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Idaman Kota Banjarbaru.
Menilai status gizi balita yang mengalami
03 ISPA di wilayah kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Idaman Kota Banjarbaru.
Bagi Masyarakat Bagi Rumah Sakit Bagi Peneliti
Selanjutnya

Sebagai bahan masukan untuk Penelitian ini diharapkan menjadi Diharapkan dapat dijadikan
masyarakat (baik ilmuwan, bahan masukan bagi Rumah Sakit pedoman dan referensi dalam
praktisi maupun masyarakat agar dapat meningkatkan mutu melakukan penelitian selanjutnya.
umum) dalam upaya pelayanan dan pencegahan serta
meningkatkan kesehatan dan penanganan ISPA dengan sigap
menambah ilmu pengetahuan khususnya pada balita, sehingga
dibidang kesehatan khususnya menurunkan prevalensi ISPA di
pengetahuan tentang pemberian wilayah kerja Rumah Sakit
ASI eksklusif. Umum Daerah Idaman Kota
Banjarbaru.
A. BALITA
B. ISPA
C. STATUS GIZI
D. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
ISPA

PEMBERIAN
ASI STATUS GIZI
EKSKLUSIF
1
JENIS PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU JENIS PENELITIAN
Observasional

2 RANCANGAN PENELITIAN
Survei Deskriptif

RANCANGAN PENELITIAN
3 TEMPAT DAN WAKTU
Rumah Sakit Umum Daerah Idaman
Kota Banjarbaru pada bulan Januari
sampai Februari 2019
POPULASI

Jumlah populasi pasien ISPA


sebanyak 219 orang.

SAMPEL
Banyak sampel dalam penelitian
ini adalah responden yang
menderita ISPA pada bulan
januari sampai bulan februari
2019
Variabel Penelitian

Independen (Bebas) Dependen (Terikat)

Pemberian ASI Eksklusif

Status Gizi Kejadian ISPA


Jenis Data

Data Primer Data Sekunder

Karakteristik Ibu Gambaran umum RSUD

Karakteristik Pasien Kejadian ISPA

Pemberian ASI Eksklusif

Status Gizi (Berat Badan)


Cara Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Rapport Ruang Merak Lt.3

Kesediaan Responden Catatan Rekam Medik

Wawancara
Cara Pengolahan Data

Entry Data
Editing

Cleanning
Coding
Analisis Data
Analisis Univariat
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai