Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN PUSKESMAS GADANG HANYAR


BANJARMASIN

TENTANG

“ASI EKSLUSIF DAN IMD”

Disusun Oleh :

MUHAMMAD HAFIE : P07131215106

MUVIDATUL KHAIRIYAH : P07131215107

ROSALINA : P07131215119

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Asi Ekslusif dan IMD

Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS) Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Waktu : 09.00 WITA - Selesai

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Februari 2019

Tempat : Langgar At-Taqwa

1. Latar Belakang

ASI ekslusif adalah memberikan hanya ASI saja bagi bayi sejak lahir sampai

usia 6 bulan. Namun ada pengecualian, bayi diperbolehkan mengonsumsi obat-

obatan, vitamin, dan mineral tetes atas saran dokter. Selama 6 bulan pertama

pemberian ASI ekslusif, bayi tidak diberikan makanan dan minuman lain (susu

formula, jeruk, madu, air, the, dan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur

susu, bubur nasi, biscuit, nasi tim). Sedangkan ASI predominan adalah memberikan

ASI kepada bayi, tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air,

misalnya the, sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar

(Kemenkes, 2010).

Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan

masyarakat, terutama ibu yang sedang hamil dan ibu yang mempunyai balita

tentang pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip pemberian ASI dan komposisi ASI.
2. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang ASI ekslusif dan IMD diharapkan

peserta penyuluhan (ibu menyusui dan ibu hamil) dapat lebih memahami

tentang pemberian ASI ekslusif dan IMD sehingga mereka dapat

memberikannya sesuai dengan usia bayi.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan (ibu menyusui

dan ibu hamil) mampu menjelaskan kembali :

1. Pengertian ASI dan IMD

2. Kompsisi zat gizi ASI

3. Manfaat IMD

4. Proses IMD

5. Keunggulan ASI Eksklusif

6. Posisi badan ibu dan bayi saat menyusui

7. Pelekatan bayi pada payudara

3. Sasaran dan Target

1. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai ASI ekslusif ini adalah

Wanita Usia Subur (WUS), Ibu Hamil dan Ibu Menyusui.


2. Target

Target dalam kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai ASI ekslusif dan IMD

ini adalah Wanita Usia Subur (WUS), Ibu Hamil dan Ibu Menyusui.

4. Strategi Pelaksanaan

1. Metode

Metode yang digunakan dalam penyajian materi kegiatan penyuluhan

kesehatan mengenai ASI ekslusif dan IMD ini yaitu ceramah dan tanya jawab.

2. Waktu dan Tempat

Acara kegiatan penyuluhan kesehatan ASI ekslusif diselenggarakan pada hari

Kamis 14 Februari 2019 pukul 09.00 WITA di langgar At-Taqwa

3. Setting Tempat

a. Posisi pemateri penyuluhan berhadapan dengan peserta

b. Pemandu diskusi dan pembawa acara berada disamping pemateri.

4. Media

Leaflet

5. Kegiatan yang akan dilakukan

Table 1. Kegiatan Penyuluhan

NO Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran

1. Pembukaan a. Memberikan salam dan Menjawab salam dan

3 Menit memperkenalkan diri memperhatikan

b. Menjelaskan tujuan
2. Kegiatan Inti Menjelaska materi penyuluhan, Memperhatikan

7 menit yaitu :

a. Pengertian ASI dan IMD

b. Kompsisi zat gizi ASI

c. Manfaat IMD

d. Proses IMD

e. Keunggulan ASI Eksklusif

f. Posisi badan ibu dan bayi

saat menyusui

g. Pelekatan bayi pada

payudara

3. Evaluasi Melakukan Tanya jawab Bertanya dan

3 menit dengan peserta tentang materi menjawab pertanyaan.

yang telah diberikan.

4. Penutup a. Mengucapkan terimakasih Memperhatikan dan

2 menit atas peran serta peserta menjawab salam

b. Mengucapkan salam
6. Evaluasi

a. Persiapan

1) Melakukan konsultasi kepada pembimbing mengenai kegiatan

penyuluhan yang akan dilaksanakan

2) Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan penyuluhan

dan siap digunakan maksimal sehari sebelum pelaksanaan.

b. Proses

1) Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas

2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan, serta

peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan.

c. Hasil

Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang :

1) Pengertian ASI dan IMD

2) Manfaat IMD

3) Proses IMD

4) Posisi badan ibu dan bayi saat menyusui

5) Pelekatan bayi pada payudara


MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI dan IMD

ASI adalah sebuah cairan ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi

dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air

susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat

yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat

pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf (Yahya, 2007).

ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang

bersifat alamiah. (Dwi Sunar Prasetyo:2009). ASI Eksklusif menurut WHO adalah

pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air

jeruk ataupun makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai

berumur 6 bulan.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang dikeluarkan oleh

WHO/UNICEF pada tahun 2007 dimana prinsipnya bukan ibu yang menyusui bayi,

tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu serta melakukan

kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling sedikit satu

jam. Inisiasi ini sering disalah artikan sebagai memaksa bayi di payudara ibu segera

setelah lahir. Bagaimanapun, jika dibiarkan kontak kulit ke kulit ibunya, bayi akan

melakukan gerakan-gerakan mencari puting ibu, memasukan puting ibu pada

mulutnya secara benar dan menghisapnya dalam satu jam pertama kehidupan

(Kresnawan, 2008).
2. Kompsisi zat gizi ASI

Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI sangat

rumit dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik, berikut komposisi ASI:

1. Kolostrum

Cairan susu kental berwarna kuning, Kolostrum mengandung

karoten dan vitamin A yang tinggi yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh

bagi bayi.

2. Protein

Protein dalan ASI berupa casein (protein yang sulit di cerna) dan

whey (protein yang mudah di cerna). ASI lebih banyk mengandum whey di

bandingkan dengan casein.

3. Lemak

Lemak ASI adalah penghasil kalori (energy) utama dan merupakan

komponen yang gizi yang sangat berfariasi.penelitian OSBORN

membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak menderita

penyakit koroner usia muda.

4. Laktosa

Merupakan karbihidrat terutama pada ASI,fungsinya sebagai sumber

energi meninggkatkan absorbs kalsium dan merang sang pertumbuhan

lactobacillus bifidus.
5. Zat Besi

Meskipun ASI mengandum sedikit zat besi, namun bayi yang

menyusui jarang kekurangan zat besi.

6. Taurin

Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neuororansmitter, berperan

penting dalam maturasi otak bayi.

7. Laktobacilus

Berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme seperti becteri

ecoli yang sering menyebabkan diare pada bayi.

8. Laktoferin.

Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi untuk bakteri

dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat tertentu untuk berkembang.

9. Lizozim

Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insidens,

caries,dentis,dan maloklusi atau kebiasaan lidah yang mendorong kedepan

akibat menyusu dengan botol dan dot.

3. Manfaat IMD

Menurut Departemen Kesehatan (2007) kontak kulit dengan kulit mempunyai

beberapa keuntungan yaitu :

a. Keuntungan kontak kulit bayi dengan kulit ibu untuk bayi.

1. Mengoptimalkan keadaan hormonal ibu dan bayi.


2. Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa

diperkirakan :

a) Menstabilkan pernapasan.

b) Mengendalikan temperatur tubuh bayi.

c) Memperbaiki atau mempunyai pola tidur yang lebih baik.

d) Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif.

e) Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan lebih

cepat).

f) Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi.

g) Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama.

h) Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga

memberikan perlindungan terhadap infeksi.

i) Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat

sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.

j) Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam

pertama hidupnya.

b. Keuntungan kontak kulit bayi dengan kulit ibu untuk ibu.

1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.

a) Oksitosin

1) Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah.

2) Merangsang pengeluaran kolostrum.

3) Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi.


4) Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat placenta lahir dan prosedur

pasca persalinan lainnya.

b) Prolaktin

1) Meningkatkan produksi ASI.

2) Membantu ibu mengatasi stres. Mengatasi stres adalah fungsi oksitosin.

3) Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu.

4) Menunda ovulasi.

c. Keuntungan menyusu dini untuk bayi

Menurut Ambarwati (2009) keuntungan IMD bagi bayi meliputi :

1. Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang

disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

2. Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi.

Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.

3. Meningkatkan kecerdasan.

4. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas.

5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

6. Mencegah kehilangan panas.

7. Merangsang kolostrum segera keluar.

d. Keuntungan menyusu dini untuk ibu.

1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.

2. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.

3. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.


4. Proses IMD

Menurut Ambarwati (2009) Inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan antara lain :

a. Begitu lahir bayi diletakkan di atas perut ibu yang sudah di alasi kain kering.

b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya.

c. Tali pusat dipotong lalu diikat.

d. Verniks (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan

karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.

e. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau diperut ibu dengan

kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika perlu bayi

diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.

5. Keunggulan ASI Eksklusif

Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat,

dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan

diserap karena mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI sebagai

berikut :

1. Untuk Bayi

Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena

mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi

manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI merupakan

komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi

lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap
penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih

mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin

mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap

kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan

yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan,

pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat

pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin

dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 ).

2. Untuk Ibu

Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali

ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di

sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI,

sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker

payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak

menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu

menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-

jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula,

ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat

memperoleh manfaat fisik dan emotional ( Dwi Sunar, 2009 ).

3. Untuk Keluarga

Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu,

serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit
biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari

ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga

keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa

berbagai peralatan susu ketika bepergian ( Roesli, 2005 ).

4. Untuk Masyarakat dan Negara

Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan

lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada sektor kesehatan,

karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak

karena dapat menurunkan angka kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-

menerus di produksi (Dwi Sunar, 2009 ).

6. Posisi badan ibu dan bayi saat menyusui

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan

perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut:

a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, sebelum menyusui bersihkan puting susu dan

areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI dikeluarkan sedikit kemudian

dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat

sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu

b. Bayi diletakkan menghadap payudara.

1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang

rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran

kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan

bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong

bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

3) Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan.

4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya

membelokkan kepala bayi).

5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah,

jangan menekan puting susu atau areolanya saja.

d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:

1) Menyentuh pipi dengan puting susu.

2) Menyentuh sisi mulut bayi.

e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu

dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.

1) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting

susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari

tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola.

f. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti

menyusui pada payudara yang lain.

g. Cara melepas isapan bayi yaitu:

1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi.
2) Dagu bayi ditekan ke bawah.

h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting

susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.

i. Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak

muntah. Cara menyendawakan bayi, yaitu:

1) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya

ditepuk perlahan-lahan atau,

2) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-

lahan.

7. Pelekatan bayi pada payudara

a. Areola: masuk mulut bayi, terlihat areola di sebelah atas mulut bayi lebih banyak

daripada di bawah mulutnya. Tidak terlihat dasar puting sehingga diharapkan tidak

lecet.

b. Mulut: mulut bayi terbuka lebar.

c. Bibir: bibir bayi terlipat keluar sehingga terlihat bagian berwarna merah dari bibir.

d. Dagu: dagu bayi menyentuh payudara.

Anda mungkin juga menyukai