TUGAS MANDIRI

TERKAIT DENGAN HUKUM DAN ASPEK LEGAL KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

DI SUSUN OLEH:

ST KHADIJAH AULIA A

105111107322

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2024
 TUGAS MANDIRI :

Silahkan mencari pengertian Keperawatan Gawat darurat serta peraturan-peraturan yang

mengatur tentang pentingnya memberikan pertolongan pada kondisi Gawat Darurat dan
ancaman apabila tidak memberikan bantuan.

{ JAWABAN }

Pengertian Keperawatan Gawat Darurat

Keperawatan gawat darurat adalah bidang keperawatan yang fokus pada penanganan
kondisi medis yang mengancam jiwa secara cepat dan efektif. Tujuan utamanya adalah
untuk memberikan perawatan segera kepada pasien yang mengalami keadaan darurat,
seperti cedera serius, penyakit akut yang mengancam jiwa, atau kondisi kritis lainnya.
Keperawatan gawat darurat melibatkan evaluasi cepat, stabilisasi kondisi, dan pengelolaan
keadaan darurat sampai pasien dapat dipindahkan ke unit perawatan yang sesuai atau
menerima perawatan lanjutan.

Peraturan-peraturan yang mengatur tentang pentingnya memberikan pertolongan

pada kondisi Gawat Darurat

Berikut peraturan yang mengatur tentang pentingnya memberikan pertolongan pada

kondisi gawat darurat:

~ UU No. 38 Tahun 2009 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pasal 7 ayat (2) mengatur bahwa setiap orang berkewajiban untuk memberikan
pertolongan kepada orang yang dalam keadaan darurat atau korban kecelakaan.

~UU No. 29 Tahun 2014 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Pasal 27 mengatur bahwa pemerintah dan pekerja migran Indonesia berkewajiban

memberikan perlindungan dan pertolongan kepada pekerja migran Indonesia yang berada
dalam kondisi darurat.
~ UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pasal 57 ayat (1) mengatur bahwa setiap orang berkewajiban memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan dan korban penyakit mendadak.

~ UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Pasal 5 ayat (1) mengatur bahwa setiap orang berkewajiban untuk memberikan
pertolongan dan perlindungan kepada korban bencana.

~ UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Pasal 49 ayat (1) mengatur bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat
kepada setiap orang yang memerlukan tanpa memandang status sosial, ekonomi, agama,
dan kepercayaan politik.

~ Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa

Pasal 11 mengatur bahwa setiap orang berkewajiban memberikan pertolongan kepada

orang yang mengalami gangguan jiwa untuk mendapatkan perawatan kesehatan jiwa yang
berkualitas.

~ Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan Kepolisian dalam Penanggulangan Bencana

Pasal 11 ayat (1) mengatur bahwa setiap personel kepolisian wajib memberikan
pertolongan kepada korban bencana.

~Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Medis Darurat

Pasal 5 ayat (1) mengatur bahwa setiap orang yang memberikan pertolongan pada gawat
darurat memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan petugas kesehatan.

~ Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di Apotek
Pasal 4 mengatur bahwa apotek wajib memberikan pelayanan gawat darurat dengan
standar pelayanan kefarmasian yang baik.

~ Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Bagi
Korban Kekerasan Seksual

Pasal 8 mengatur bahwa setiap orang berkewajiban memberikan pertolongan kepada

korban kekerasan seksual untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif
dan terintegrasi.

Adapun Ancaman apabila tidak memberikan bantuan

Ancaman jika tidak memberikan bantuan dapat bervariasi tergantung pada yurisdiksi,
tetapi umumnya bisa termasuk tuntutan hukum jika tindakan tersebut dianggap kelalaian
atau tidak memenuhi standar yang diharapkan dalam memberikan pertolongan pertama.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tujuan utama dari peraturan ini adalah untuk
mendorong orang untuk memberikan bantuan darurat ketika diperlukan, tanpa takut akan
konsekuensi hukum.