Anda di halaman 1dari 16

UNDANG - UNDANG KEGAWAT DARURATAN

MATERNAL NEONATAL

Dosen : Ibu Sari Ida Miharti, S. ST. M. Keb

ENI YENDRA
2015302112

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2020
Kegawat Daruratan
Kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba – tiba,
seringkali merupakan kejadian yang berbahaya.
Kegawat daruratan maternal
Kegawat daruratan obstetri adalah kondisi kesehatan
yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan
atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.
Kegawat daruratan Neonatal
Situasi yang membutuhkan evaluasi dan menajemen
yang tepat pada bayi baru Lhir yang sakit kritis ( < usia
28 hari ) membutuhkan pengetahuan yang dalam
emngenali perubahan patologis yang mengancam jiwa
yang bisa saja timbul sewaktu – waktu.
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Kegawatdaruratan medik dalam pelayanan kesehatan


merupakan suatu keadaan klinis pasien yang dalam hal
itu membutuhkan tindakan medis segera guna
penyelematan nyawa pasien dan sebagai pencegahan
kecacatan lebih lanjut terhadap tindakan medis. Gawat
darurat adalah keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera guna
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih
lanjut.
Pasal 28A dan 28H ayat (1) UUD 1945
setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya, serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 34 ayat (3) UUD 1945
Mengatur bahwa negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Oleh karena itu, salah
satu bentuk perlindungan hak sehat warga negara
adalah penanganan kegawatdaruratan medik.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
Prosedur penanganan kegawatdaruratan medik
sesungguhnya telah diatur secara jelas dan tegas,
merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 32 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan yang menjelaskan bahwa, “dalam
keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta wajib memberikan
pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien
dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu”.
Pasal 32 ayat (2) UU No. 36 Tahun 2009
disebutkan bahwa, “dalam keadaan darurat fasilitas
pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta
dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang
muka”. Terdapatnya aturan inilah yang kemudian
mempunyai sanksi yuridis jika bertindak melawan
hukum.
Perlindungan hukum menurut peraturan
mentri kesehatan No 97 tahun 2014

Preventif

Resepsif

Posivisme
Nex,,,,

Membahas mengenai
pelayanan kesehatan pada
masa sebelum hamil, hamil,
persalinan dan masa seudah
melahirkan. Pelayanan KB
serta pealyanan seks.
Pasal 126 UU No. 36 tahun 2009

• Upaya kesehaan
ibu ditujukan
Tentang untuk mejaga
kesehatan ibu
kesehata sehingga mampu
melahirkan
n generasi yang
berkuallitas.
Pasal 58 (1)
Setiap orang berhak menuntuk ganti rugi terhadap :

Seseorang

Tenaga kesehatan

Penyelenggara kesehatan

Catatan : Yang menimbulkan akibat kesalahan atau kelalaian


dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
Referensi
• Fatatun, Isna Dewi. 2018. Penanganan Kegawat
Daruratan Medik Dalam Perspektif Negara
Kesejahteraan. Universitas Islam Indonesia

• Iriani, Dewi. 2017. Perlindungan Hukum Terhadap


Maternal, Neonatal, dan Pemberian ASI Ekslusif
Menurut Mentri Kesehatan No. 97 Tahun 2014 dan
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009. Ponorogo : IAIN

Anda mungkin juga menyukai