Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN BENCANA

UU KEPERAWATAN, UU KEBENCANAAN, UU KESEHATAN

DOSEN FASILITATOR :

MERINA WIDYASTUTI,S.KEP.,NS.,M.KEP

OLEH :

TEDI NOVAN MAULANA

1810102

S1-4B

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. UU Keperawatan
UU Nomor 38 tahun 2014
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui
pemberian pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya
kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non-kesehatan.
Perawat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan berperan sebagai
penyelenggara Praktik Keperawatan, pemberi Asuhan Keperawatan,
penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan Keperawatan,
dan peneliti Keperawatan. Pelayanan Keperawatan yang diberikan oleh
Perawat didasarkan pada pengetahuan dan kompetensi di bidang ilmu
keperawatan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Klien,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan tuntutan globalisasi. Pelayanan
kesehatan tersebut termasuk Pelayanan Keperawatan yang dilakukan
secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, dan aman oleh Perawat
yang telah mendapatkan registrasi dan izin praktik. Praktik keperawatan
sebagai wujud nyata dari Pelayanan Keperawatan dilaksanakan secara
mandiri dengan berdasarkan pelimpahan wewenang, penugasan dalam
keadaan keterbatasan tertentu, penugasan dalam keadaan darurat,
ataupun kolaborasi.

2. UU Kebencanaan
Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai
berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam,
bencana nonalam, dan bencana sosial.
3. UU Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Sumber daya di bidang kesehatan
adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan
farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan
teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan
yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan
bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan
melalui 15 macam kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan
dan minuman. Upaya pengamanan makanan dan minuman akan lebih
ditingkatkan untuk mendukung peningkatan dan pemantapan upaya
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna. Semua itu
merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari makanan dan
minuman yang tidak memenuhi persyaratan mutu (Depkes RI, 2009).

Anda mungkin juga menyukai