(CVA BLEEDING)
DOSEN PEMBIMBING :
NIP . 03.033
DISUSUN OLEH :
1810102
SURABAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1810102
Prodi : S1 – Keperawatan
Laporan Pendahuluan dibuat sebagai syarat untuk melengkapi tugas Praktik Klinik atau Bed
Side Teaching (BST) Keperawatan Gawat Darurat semester VI.
Mahasiswa,
NIM . 1810102
Mengetahui, Mengetahui,
Otak terletak dalam rongga cranium , terdiri atas semua bagian system saraf pusat
(SSP) diatas korda spinalis. Secara anatomis terdiri dari cerebrum cerebellum, brainstem,
dan limbic system. Otak merupakan organ yang sangat mudah beradaptasi meskipun
neuron-neuron telah di otak mati tidak mengalami regenerasi, kemampuan adaptif atau
plastisitas pada otak dalam situasi tertentu bagian-bagian otak mengambil alih fungsi dari
bagian-bagian yang rusak. Otak belajar kemampuan baru, dan ini merupakan mekanisme
paling penting dalam pemulihan stroke.
Definisi
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah
sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara lain:
hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa. Biasanya kejadiannya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran
pasien umumnya menurun (Ria Artiani, 2009).
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
kemudian merusaknya (M. Adib, 2009).
Etiologi
Patofisiologi
Stroke Hemorrhagik
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subaraknoid
Aneurisma
Hemoragik
1. Primary Survey : A, B, C, D, E
1. Airway: pengkajian mengenai kepatenan jalan. Kaji adanya obstruksi pada jalan napas
karena dahak, lendir pada hidung, atau yang lain.
2. Breathing: kaji adanya dispneu, kaji pola pernapasan yang tidak teratur, kedalaman
napas, frekuensi pernapasan, ekspansi paru, pengembangan dada.
3. Circulation: meliputi pengkajian volume darah dan kardiac output serta perdarahan.
Pengkajian ini meliputi tingkat kesadaran, warna kulit, nadi, dan adanya perdarahan.
4. Disability: yang dinilai adalah tingkat kesadran serta ukuran dan reaksi pupil.
2. Secondary Survey
Data umum : Identitas pribadi seperti nama pasien, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan,
suku bangsa serta agama.
3. Duration : Keluhan dirasakan pasien hilang timbul atau dirasakan secara terus menerus.
4. Character : Menanyakan sifat dari keluhan pasien contoh bila pasien mengalami pusing,
karakter dari pusing tersebut seperti tertusuk atau di pukul.
5. Alleviating dan aggravating : Ada tidak yang menjadi faktor memperingan atau
memperberat dari keluhan si pasien.
6. Radiation : Ada tidaknya keluhan yang menjalar atau berpindah ke bagian tubuh lainnya.
7. Time : Ada tidaknya waktu tertentu penyakit mungkin seperti contoh keluhan hanya
muncul pada malam hari.
Riwayat penyakkit dahulu : Apakah pasien memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti darah
tinggi dan lain-lain.
Riwayat penyakit keluarga : Apakah anggota keluarga memiliki penyakit yang sama.
Keadaan umum : berisi tentang status kesadaran pasien, dinilai dari GCS pasien.
T TV : mencakup tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.
Kepala : bagaimana keadaan kepala, dan kulit kepala.
Telinga : perhatikan keadaan telinga, apakah ada gangguan pendengaran atau tidak,
apakah keluar darah atau tidak.
Hidung : perhatikan keadaan hidung, dan catat jika ada penggunaan alat bantu nafas.
Gigi : perhatikan keadaan gigi, kebersihan, dan apakah ada caries atau tida, perhatikan
kelengkapan gigi.
Lidah : perhatikan keadaan lidah, kebersihan lidah, dan apakah ada lesi pada lidah atau
tidak.
Leher : perhatikan apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, dan pembesaran kelenjar
limfe atau kelenjar getah bening.
Jantung : mencakup pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, dan auskultasi. Perhatikan iktus,
dan dengarkan bunyi jantung.
Abdomen : mencakup pemeriksaan secara inpeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Lihat
keadaan abdomen, kesimetrisan, adanya nyeri tekan atau nyeri lepas, adanya jejas dan
dengarkan bising usus.
Genitalia : apakah terpasang kateter atau tidak, apakah ada keluhan pasien terkait genitalia.
Ekstremitas : periksa bagaimana keadan ekstremitas pasien mencakup kekuatan otot pasien.
Diagnosa Keperawatan
3. Untuk mengetahui
berapa nilai MAP normal
atau tidak
4. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya kegagalan
aliran darah otak
5. Untuk mengidentifikasi
tanda – tanda bahaya yang
terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Artini, Ria.2009. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Persyarafan,
Jakarta: EGC
Adib,M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke. Edisi
ke-2.Yogyakarta : Dianloka Printika.