Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian

Olahraga taekwondo merupakan seni beladiri dari korea, olahraga beladiri

ini dapat diikuti pria dan wanita untuk membela dirinya, dalam cabang olahraga

ini hanya fokus kepada tehnik tendangan, dimana hampir seluruh tehnik-tehnik

yang digunakan dengan cara menendang bagian badan dan kepala lawan, olahraga

taekwondo merupakan beladiri yang memerlukan kecepatan,kekuatan dan

keseimbangan pada setiap individunya, dalam bertanding olahraga taekwondo

memiliki waktu 2 menit kali 3 ronde, dalam waktu tottal 6 menit selama 3 ronde

ini atlit harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan melebihi poin lawan

agar diputuskan menang, dalam mencapai sebuah kemenangan ini dibutuhkan

pelatih untuk mengarahkan atlitnya bertanding

Pelatih dalam dunia olahraga merupakan pemimpin dalam kepelatihan

Olahraga. Monty (2000: 120) mengemukakan bahwa, kepemimpinan merupakan

proses perilaku mempengaruhi sejumlah orang untuk mencapai suatu sasaran

tertentu. Menjadi seorang pemimpin dalam dunia olahraga harus menguasai aspek

pengambilan keputusan, tehnik memotivasi, memberikan umpan balik,

menetapkan hubungan interpersonal dan mengarahkan suatu kelompok dengan

rasa percaya diri.


Menurut Lutan. Prawirasaputra. & Yusup (2000: 3). Pelatih berperan

sebagai pengelola program pelatihan yang mencakup kegiatan

perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan penilaian ketika berlatih, atlet

dihadapkan dengan tugas kerja sebagai beban yang harus diatasinya . tuntutan dan

kebutuhan bagi seorang pelatih untuk menguasai sumber informasi terbaru yang

dapat dipercaya mengenai kepelatihan agar praktik pembinaanya berlangsung

efektif.

Pelatih dapat diartikan sebagai seseorang yang bertugas untuk mengarahkan

seseorang yang dilatih sehingga menguasai suatu keterampilan dalam bidang

tertentu. Dalam kajian olahraga pelatih adalah seseorang yang melatih atlet dalam

cabang olahraga tertentu. Menurut Windarta Natal (2006: 14) pelatih adalah

seorang profesional bertugas membantu, membimbing, membina, dan

mengarahkan atlet berbakat untuk merealisasikan prestasi maksimal dalam waktu

sesingkat-singkatnya.

Selain itu pelatih harus memiliki peran untuk atlitnya. Menurut Dedi

Sumiyarsono (2006: 4-5) mengemukakan bahwa pelatih adalah seseorang yang

memiliki kemampuan profesional untuk membantu mengungkapkan potensi

olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara optimal dalam waktu relatif

singkat. Untuk itu tugas utama pelatih adalah membimbing dan membantu

mengungkapkan pote nsi yang dimiliki olahragawan. Tujuanya agar olahragawan

dapat mandiri dan berperan sebagai pelaku utama untuk mengaktualisasi

akumulasi hasil latihan kedalam kancah pertandingan selain itu tugas pelatih

antara lain adalah :


1) Merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi proses

berlatih melatih.

2) Mencari dan memilih bibit-bibit olahragawan berbakat.

3) Menjadi pendamping atlit pada saat bertanding

4) Mengorganisasi dan mengelola proses latihan

5) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

4.2 Identitas Informan

Dalam penelitian ini, informan merupakan seseorang yang memberikan

penjelasan mengenai topik permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yang

berjudul Strategi Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih Taekwondo Dengan

Atlitnya.

Dalam penelitian ini informan yang dipilih ialah pelatih serta atlet club

untuk memberikan penjelasan dengan tujuan membantu dalam menyelesaikan

penelitian ini :

1. Informan Pertama

Nama : Robiq Agung Syahputra

Umur : 25 Tahun

Status : Pelatih Club Aldino

Latar belakang : Juara Umum Piala Rektor UPN Jatim Tahun 2015-

2016

Juara Umum Piala Walikota Surabaya Tahun

2017-2018
Informan 1 adalah Robiq Agung Syahputra (berusia 25 tahun), seorang

pelatih taekwondo yang sehari-hari melatih di club Aldino.Alasan peneliti

memilih dia karena melihat latar belakang informan yang sudah

berpengalaman menjadi pelatih club mulai tahun 2013 hingga saat ini dan

juga memperlihatkan peningkatan prestasi atlit-atlitnya yang sangat

signifikan.

2. Informan Kedua

Nama : Hadi Sugianto S.E

Umur : 45 Tahun

Status : Pelatih Club Aldino

Latar belakang : Juara Umum Kejurprov Antar Pelajar Pasuruan

Jatim Tahun 2017-2018

Juara Umum Kejurprov Antar Pelajar Probolinggo

Jatim Tahun 2019

Informan 2 adalah hadi sugiyanto, berusia (45 tahun) selain menjadi

pelatih beliau juga menjadi managger tim aldino, alasan peneliti memilih dia

adalah karna melihat latar belakang informan yang sudah sangat berpengelaman

melatih mulai tahun 1989 dan juga pernah melatih negara Brunei darusallam dan

India dengan meningkatkan prestasi negara tersebut.

3. Informan Ketiga

Nama : Diffa Fitrah Mahendra

Umur : 18 Tahun
Status : Atlit Club Aldino

Latar belakang : Juara III Porprov Jatim Tahun 2019

Juara I Kejurnas Jogja Open Tahun 2019

Informan 3 adalah difa fitra mahendra berusia (18 tahun) selain menjadi

atlit dia juga menjadi asisten pelatih club aldino, alasan peneliti memilih

dia karena atlit yang paling senior dan prestasi terbaik buat club aldino.

4. Informan Keempat

Nama : Joao Xavier Ximenes

Umur : 20 Tahun

Status : Atlit Club Aldino

Latar belakang : Juara I Piala Rektor UPN Jatim Tahun 2018

Juara I Piala Gubernur Jatim Tahun 2017

Informan 4 adalah joao xavier ximenes (20 tahun) dia adalah atlit

berkebangsaan timor leste yang sedang kuliah di surabaya dan latihan

bersama club aldino, alasan peneliti memilih dia karena berpengalaman

bertanding di event internasional mewakili negaranya.

5. Informan Kelima

Nama : Junito Da Silva Ximenes

Umur : 20 Tahun

Status : Pelatih Club Aldino

Latar belakang : Juara I Piala Rektor UPN Jatim Tahun 2018

Juara I Piala Gubernur Jatim Tahun 2017


Informan 5 adalah junito da silva ximenes (20 tahun) dia adalah atlit

berkebangsaan timor leste yang sedang kuliah di surabaya dan latihan

bersama club aldino, alasan peneliti memilih dia karena berpengalaman

bertanding di event internasional mewakili negaranya.

6. Informan Keenam

Nama : Priyanka Kareena

Umur : 15 Tahun

Status : Atlit Club Aldino

Latar belakang : Juara I Kejurprov Antar Pelajar Pasuruan Jatim

Tahun 2018

Juara III Kejurprov Antar Pelajar Probolinggo

Jatim Tahun 2018

Informan 5 adalah priyanka kareena berusia (15 tahun) dia adalah atlit

perempuan paling senior di club aldino dan juga merangkap sebagai asisten

pelatih, alasan peneliti memilih dia karena prestasinya yang cukup bagus dan

pemeggang sabuk tertinggi di club aldino.

7. Informan Ketujuh

Nama : Yustiara Nur Febrianti

Umur : 15 Tahun

Status : Atlit Club Aldino

Latar belakang : Juara I Kejurprov Antar Pelajar Pasuruan Jatim

Tahun 2018

Juara I Piala Walikota Surabaya Tahun 2019


Informan 7 adalah yustiara nur febrianti berusia (15 tahun), yustiara

adalah salah satu atlit perempuan yang sangat menonjol prestasinya,

alasan peneliti memilih dia karena satu-satunya atlit aldino yang

mendapatkan gelar Best Player 2 kali.

4.3 Penyajian & Analisis Data

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih sebelas bulan, mulai dari

bulan September 2018 hingga Juni 2019 di Club Aldino Taekwondo Sport Club

Surabaya. Dan sebagaimana yang sudah ditetapkan untuk memilih Club tersebut

dengan dua pelatih dan lima atlit yang akan diteliti selama situasi bertanding.

Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa olahraga Taekwondo ini berbeda

dengan olahraga lainnya, perbedaannya terletak pada waktu yang diberikan

pelatih untuk mengarahkan atlitnya. Pada olahraga ini pelatih hanya diberikan

waktu lima belas detik per ronde untuk memberikan sebuah arahan kepada

atlitnya pada saat bertanding.

Dalam penelitian ini, pelatih berusaha menggambarkan Komunikasi

Interpersonal Pelatih Terhadap Atlit Taekwondo yang berada dalam Club Aldino

Sport Club Surabaya untuk mencapai kemenangan dalam pertandingan. Peneliti

memperoleh data melalui depth interview yang dilakukan kepada dua pelatih dan

lima atlit Club Aldino. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data

selengkap-lengkapnya dan sebenar-benarnya dari informan

Dari data-data yang diperoleh oleh peneliti, penelitian sebelumnya telah

melakukan tahap observasi dengan cara melihat langsung cara pelatih


berkomunikasi atau memberikan arahan kepada atlit pada saat bertanding. Data-

data awal yang diperoleh hanya melakukan perkenalan dan membahas sedikit

tentang penelitian yang akan dibahas untuk selanjutnya melakukan waktu yang

kondisional dalam melakukan wawancara dengan informan. Sekalipun informan

sibuk. Maka peneliti harus dapat menyesuaikan waktu informan untuk

mendapatkan informasi.

Pada sub-bab ini peneliti akan menguraikan dan menyajikan hasil

penelitian yang dilakukan di tempat latihan Aldino Club yang beralamat di jl

Wonorejo indah timur G4 no 7 Surabaya, mengenai komunikasi interpersonal

pelatih terhadap atlit taekwondo club Aldino mencapai kemenangan dalam

pertandingan.

Objek dalam penelitian ini ialah pelatih dan atlet club Aldino. Data yang

diperoleh melalui proses wawancara mendalam atau in-dept interview. Data yang

diperoleh tersebut alan diinterpretasikan dengan menggunakan metode deskriptif

pendekatan kualitatif sehingga dapat diperoleh gambaran, jawaban, pemahaman

serta kesimpulan dari permasalahan yang diangkat.

4.4 Komunikasi Pelatih Terhadap Atlit sebelum memasuki Arena

Bertanding dan penerimaan komunikasi atlit terhadap pelatih.

Peneliti mengamati sebelum atlit memasuki arena pertandingan, seorang pelatih

akan menyiapkan atlitnya mulai dari peralatan bertanding,obat-obatan,air mineral

hingga pemanasan atlit tersebut.


Komunikasi interpersonal yang digunakan pelatih Aldino Club sebelum atlit

mereka memasuki arena pertandingan. Pelatih tersebut melakukan percakapan

dengan atlitnya yang bertujuan untuk memberikan arahan kepada atlit sebelum

atlit mereka memasuki arena pertandingan.

Pelatih Aldino Club ini melakukan percakapan yang dilakukan sebelum

atlet memasuki arena pertandingan untuk membangun komunikasi interpersonal

pelatih terhadap atlit dengan cara melakukan percakapan dalam bentuk diskusi

untuk mengatur strategi yang diatur dalam sebuah simbol yang telah disepakati

oleh pelatih Aldino Club dan atlitnya Aldino Club sebagai acuan pelatih untuk

mengarahkan atlet tersebut

Ternyata Pelatih Aldino ini mempersiapkan atlitnya sebelum memasuki arena

bertanding dengan cara berdiskusi. Dikutip dari pernyataannya :

“Biasanya , saya akan melakukan diskusi bersama atlet saya untuk

mengatur strategi bertanding dengan menggunakan penekan suara saja dalam

diskusi itu untuk mengatur strategi karena menurut saya sebelum atlit memasuki

arena bertanding saya dan atlit harus menyamakan pemikiran agar tidak terjadi

kesalahan dalam intruksi yang saya berikan sehingga atlit dapat dengan cepat

menerimanya “ (informan 1).

Pelatih club Aldino ini menggunakan waktu sebelum atlitnya memasuki

arena bertanding dengan cara berdiskusi dengan atlit yang bertujuan untuk

menyamakan pemikiran mereka dalam mengatur strategi bertanding dengan

pernyataan tersebut merupakan ciri-ciri komunikasi interpersonal yang


mengandung umpan balik, interaksi dan koherensi karena adanya diskusi yang

terjadi antara pelatih dan atlit sebelum atlitnya memasuki arena bertanding.

Arahan yang diterima atlit sebelum memasuki arena pertandingan, arahan

yang diterima pelatihnya dengan cara berdiskusi untuk membangun strategi

bertanding

` strategi yang dimaksud adalah strategi yang sudah disepakati dan dilatih

antara pelatih dengan atlitnya, salah satu contohnya adalah ”jika lawan tidak

terlalu bagus dari segi tehnik maka harus main cepat atau dengan tujuan menang

KO, jika lawan seimbang maka harus bermain hati-hati agar tidak kecurian poin,

tetapi jika lawan lebih bagus maka harus bermain anti teori atau merusak

permainan lawan.

“sebelum saya memasuki arena bertanding, pelatih saya selalu

melakukan diskusi dengan saya untuk membentuk strategi bertanding

yang akan saya gunakan dalam pertandingan, pelatih saya

mengingatkan tujuan saya dalam bertanding, lalu pelatih saya selalu

mengatakan untuk tetap fokus dalam menerima arahan yang pelatih

saya berikan pada saat bertanding “ (informan 3)

Atlit aldino tersebut menerima arahan yang telah diberikan oleh pelatih

clubnya dengan cara berdiskusi untuk membentuk strategi dalam pernyataannya

ini merupakan ciri-ciri komunikasi interpersonal dalam komunikasi yang

mengandung umpan balik, interaksi dan koherensi karena adanya diskusi yang

terjadi antara pelatih dan atlitnya


4.5 Komunikasi Pelatih Terhadap Atlit Pada Saat Pertandingan dan

peneriman komunikasi atlit terhadap pelatih

Dalam situasi tersebut pelatih dari Aldino Club ini memiliki cara yang

berbeda dengan club yang lainnya dalam mengarahkan atlit mereka dengan

melakukan sebuah gerakan-gerakan yang mengerakan atlit agar atlit bertindak

seperti itu dengan mengunakan sebuah gerakan-gerakan yang dilakukan

pelatihnya seperti sebuah kode yang dilakukan dengan gerakan untuk

mengarahkan atlitnya untuk bertindak seperti yang telah diarahkan oleh pelatih

tersebut

Pada saat bertanding posisi pelatih hanya memberikan sebuah komunikasi

dalam bentuk arahan kepada atlit yang dilakukan dengan bertujuan untuk

membantu atlit mereka dalam bertanding, maka komunikasi yang digunakan

pelatih club aldino ini merupakan komunikasi sebuah simbol gerakan yang telah

disepakati untuk sebuah arahan kepada atlitnya pada saat bertanding, dalam

pernyataannya

Kode yang dimaksut adalah kode-kode yang telah disepakati dan dilatih

antara pelatih dengan atlit aldino, salah satu kode yang dimaksud adalah jika

pelatih mengangkat tangan mengepal itu artinya tahan serangan atau bermain

bertahan, tetapi jika pelatih mengangkat tangan dengan menunjukan 5 jari maka

kode itu berarti serang 5 kali beruntun dengan tujuan mencari poin sebanyak

mungkin.
“saya menggunakan sebuah simbol yang telah kita sepakati untuk

memberikan arahan atlit saya. Pada atlit saya yang sedang bertanding

saya menggunakan gerakan seperti tangan menempel ke kepala ketika

saya mengetahui atlit saya harus menendang kearah kepala, tujuannya

untuk membantu atlit saya dalam bertanding agar atlit saya

memenangkan pertandingan tersebut.” (informan 2).

Pelatih aldino club ini menggunakan simbol dengan cara gerakan-gerakan

sebagai sebuah simbol untuk mengarahkan atlitnya yang memiliki tujuan untuk

membantu atlitnya memenangkan pertandingan tersebut, dengan pernyataannya

tersebut maka perilaku ini termasuk ciri-ciri komunikasi interpersonal perilaku

sadar (contrived behavior) karena dilakukan dengan sebuah arahan yang

merupakan sebuah simbol yang telah disepakati, sebuah simbol yang digunakan

ini termasuk komunikasi interpersonal non verbal karena arahan yang digunakan

pelatih aldino club ini menggunakan gerakan tubuh. Gerakan tunuh tersebut

merupakan komunikasi interpersonal non verbal pada pesan kinestik dalam

komponen pesan gestural.

Dalam keadaan bertanding atlit harus dapat menerima arahan yang telah

diberikan oleh pelatih karena dalam arahan ini membantu atlit mengambil sebuah

tindakan, ternyata atlit aldino ini menerima dengan sebuah kode gerakan dari

pelatihnya.

Kode yang dimaksud adalah kode yang telah disepakati antara pelatih

dengan atlitnya sebagai contoh jika pelatih mengarahkan tangannya ke kepala


yang dimaksud dari kode itu adalah serangan yang mengarah ke kepala, sama

halnya jika pelatih mengarahkan tanganya ke arah badan yang dimkasud adalah

serangan ke arah body protector.

“ arahan kode yang dilakukan pelatih selalu menggunakan gerakan-

gerakan tubuhnya, contohnya aku kurang tendangan kombinasi arah

kepala, pelatihku selalu menggunakan tangannya untuk mengarahkan

tendangan ke kepala lebih banyak “ (informan 4)

Atlit aldino ini menerima arahan yang diarahkan oleh pelatihnya yang

menggunakan sebuah kode dengan cara menggunakan gerakan tangannya, atlit

aldino ini dapat lebih mudah mengetahui arahan yang diberikan pelatihnya,

menurut pernyataannya ini termasuk ciri-ciri komunikasi dalam bentuk

komunikasi non verbal karena arahan yang diberikan pelatih dalam bentuk sebuah

kode dengan menggunakan gestur tubuh pelatih tersebut dalam komunikasi non

verbal pada pesan kinestik dalam komponen pesan gestural.

4.5 Komunikasi Pelatih Terhadap Atlit Yang Diberikan Waktu Istirahat

15 detik dan penerimaan komunikasi atlit terhadap pelatih saat isirahat 15

detik

Pelatih Aldino Club ini melakukan gerakan-gerakan tersebut untuk

menunjukan sebuah kode sebagai arahan kepada atlitnya yang telah dilakukan

pada percakapan sebelum atlit memasuki arena sehingga pelatih dan atlit telah

sepakat dengan kode atau gerakan-gerakan yang dilakukan pelatih sebagai sebuah
arahan yang dilakukan dengan cara seperti itu mereka berfikir atlet mereka dapat

lebih cepat memahami arahan tersebut.

Dalam pertandingan taekwondo ini pelatih hanya diberikan waktu lima

belas detik untuk pelatih memberikan arahan pada atlit setelah wasit mengatakan

kalyeo . Dalam situasi ini pelatih aldino club mengambil keputusann dengan cara

menggunakan sebuah simbol gerakan yang telah disepakati, karena dengan cara

seperti itu dapat mempercepat arahan yang pelatih berikan kepada atlitnya, dalam

pernyataannya

Kode strategi yang dilakukan pelatih pada saat istirahat 15 detik ini

biasanya langsung mengarah ke kelemahan lawan yang harus diserang beuntun,

salah satu kodenya adalah pelatih biasanya memberikan kata-kata motivasi agar

tetap berjuang dan memberikan kode memegang bagian kepala dengan tujuan

serangan langsung lebih banyak diarahkan ke kepala.

“untuk itu saya melakukan diskusi sebelum atlit saya memasuki arena

pertandingan untuk menyamakan pemikiran saya dengan dia melalui

simbol-simbol yang telah kita sepakati. Cara ini juga dapat membantu

mempercepat arahan saya untuk diterima atlit saya dalam waktu yang

singkat itu” (informan 1)

Pelatih club aldino ini menggunakan sebuah simbol gerakan yang telah

mereka sepakati untuk arahan yang diberikan dalam waktu hanya lima belas detik

itu. Pelatih club aldino ini merasa bahwa sebuah simbol gerakan yang telah

disepakati ini mereka dapat membantu dalam mengelola arahan untuk atlitnya
menurut pernyataannya. Maka perilaku tersebut termasuk dalam teori hubungan

komunikasi interpersonal dengan model interaksional karena pelatih aldino

tersebut memiliki cara dengan sebuah simbol gerakan tersebut yang bertujuan

untuk memberikan arahan kepada atlitnya dengan cepat sehingga atlit dapat

menerima arahan itu dengan mudah.

Dalam pertandingan olahraga taekwondo pelatih hanya diberikan waktu

lima belas detik per ronde, arahan dengan waktu yang singkat itu atlit harus dapat

menerima arahan yang sudah diberikan, komunikasi yang diterima atlit aldino

tersebut dengan sebuah kode gerakan tersebut pada saatnya bertanding yang

mudah diterima oleh atlitnya. Dalam pernyataannya

Simbol-simbol yang dimaksud adalah simbol-simbol yang telah disepakati

antara pelatih dengan atlit aldino, sebagai contoh adalah simbol saat pelatih

memegang bagian kepala yang berarti serangan harus sering mengarah ke kepala.

“ aku menerima arahan dari pelatihku dengan cara seperti tadi yang

aku jelaskan , mungkin tujuan pelatihku ini menggunakan kode-kode

gerakan itu pada saat bertanding untuk memberiakan arahan yang

mudah dengan waktu yang cepat. Sehingga aku dapat mudah

menerima arahan yang diberikan pelatihku ini akan berdampak pada

hasil pertandingan “ (informan 5)

Atlit club aldino ini menerima arahan yang diberikan pelatih dalam waktu

yang singkat dengan arahan kode gerakan yang diterima pelatihnya untuk

mengarahkan. Atlit club aldino ini memiliki pemikiran bahwa pelatihnya


nmemberikan arahan tersebut supaya dia dapat mudah menerima arahannya yang

telah diberikan pelatihnya akan berdampak terhadap hasil pertandingan. Menurut

pernyataannya ini maka perilaku tersebut termasuk ciri-ciri komunikasi

interpersonal perilaku sadar ( contrifed behavior ) karena atlit tersebut menerima

arahan yangb diberikan pelatihnya dengan mengarahkan sebuah kode gerakan

tubuh yang digunakan, cara ini termasuk pada komunikasi non verbal pada pesan

kinestik dalam komponen pesan gestural.

4.6 Komunikasi Pelatih Terhadap Atlit Pada Saat Akhir pertandingan

dan peneriman komunikasi atlit terhadap pelatih pada saat akhir

pertandingan.

Dalam menggunakan komunikasi untuk mencapai kemenangan bukanlah

hal yang mudah yang dialami pelatih dan atlit dalam pertandingan, ternyata

pelatih aldino ini memiliki cara untuk selalu tetep fokus dalam arahan yang

diberikan pelatih, dalam pernyataannya

Arahan yang dimaksud adalah sebuah arahan yang telah disepakati antara

pelatih dengan atlit tersebut,sebagai contoh adalah arahan pelatih dengan sedikit

menampar bagian pipi agar atlit tetap fokus dalam arena pertandingan.

“biasanya saya selalu menyuruh atlit saya untuk tetap fokus dalam

sebuah arahan yang saya berikan, agar ia tidak terpengaruh oleh hal-

hal lain, karena sebuah arahan yang saya berikan InshaAllah itu sudah

benar untuk membantu atlit saya memenangkan pertandingan.”

(informan 2)
Pelatih aldino club ini memberikan arahan kepada atlitnya dalam mencapai

kemenangan, atlit harus dapat fokus dengan arahan yang diberikan pelatihnya agar

ia tidak terpengaruh dengan hal lain karena arahan yang diberikan kepada atlit

dapat membantu mencapai kemenangan menurut pernyataanya dalam perilaku

tersebut merupakan hubungan komunikasi interpersonal dengan model peranan

karena pelatih club Aldino tersebut memiliki peran atau sebuah kedudukan

sebagai pelatih yang membantu atlitnya dalam mencapai kemenangan.

Dalam menanggapi kekalahan atlitnya dalam pertandingan, pelatih club

Aldino tersebut melakukan evaluasi untuk atlitnya dan memberikan sebuah

hukuman terhadap atlitnya. Dalam pernyataanya

“saya akan memberikan evaluasi kepadanya tentang kesalahannya,

pada saat atlit saya kalah agar atlit saya memperbaiki dirinya. Saya

memberikan hukuman kepada atlit saya dengan menambahkan

program latihan seperti push up 100 kali setelah latihan agar ia

memiliki motivasi untuk pertandingan selanjutnya “ (informan 1)

Pelatih club aldino ini melakukan sebuah evaluasi kepada atlitnya yang

sedang mengalami kekalahan pada saat pertandingan dan memberikan hukuman

klepada atlitnya agar atlitnya memiliki motivasi untuk pertandingan selanjutnya,

menurut pernyataannya perilaku ini termasuk pada komunikasi interpersonal

model peranan karena pelatih club aldino ini menyadari peranan pelatih sebagai

pendamping atlit yang memberikan sebuah evaluasi dan hukuman untuk atlitnya
yang mengalami kekalahan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dirinya

untuk pertandingan selanjutnya.

dalam mengalami sebuah kekalahan dalam pertandingan seorang atlit

harus dapat menerima arahan yang dilakukan pelatih, komunikasi yang ditertima

atlit club Aldino

“ pelatihku memberitahukan kesalahan yang membuatku kalah dalam

pertandingan dan memberikan hukuman membuatku seperti

penambahan program latihan dan selalu melakukan hukuman itu

bersama teman-teman yang mengalami kekalahan untuk saling

memberikan motivasi “ (informan 6)

Atlit club aldino ini menerima arahan yang diberikan pelatih pada saat

mengalami kekalahan dengan menyadari atas kekalahanya dan menerima

hukuman yang diberikan oleh pelatihnya bersama terman-teman yang mengalami

kekalahan untuk saling memotivasi,menurut pernayataanya maka perilaku ini

merupakan ciri-ciri komunikasi interpersonal perilaku sadar (contrived behaviour)

karena atlit menerima kesalahan dalam bertanding dan melakukan hukuman yang

diberikan oleh pelatih sebagai motivasinya untuk persiapan pertandinganya

selanjutnya.
Pelatih Pelatih

Atlit Atlit

Komunikasi Komunikasi
Interpersonal Interpersonal

Verbal Non Verbal

Kata-kata Kata-kata Gestur tubuh Gestur tubuh


motivasi peringatan menggunakan menggunakan
gerakan tangan gerakan kaki

Pelatih Aldino Club saat memberikan instruksi kepada atlitnya melalui

komunikasi interpersonal yang bersifat verbal dan non verbal, semua itu melihat

kondisi dilapangan yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi verbal atau

non verbal, jika suasana pertandingan ramai supporter biasanya pelatih tersebut

cenderung menggunakan strategi komunikasi interpersonal non verbal yang

menggunakan gerakan tangan atau kaki, tetapi jika suasana pertandingan kondusif

biasanya pelatih cenderung menggunakan komunikasi interpersonal verbal berupa

kata-kata motivasi atau arahan peringatan.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti bahwa komunikasi

merupakan kegiatan terpenting dalam olahraga yang merupakan jembatan penyatu


antara pelatih dan atlit sebagai sebuah bentuk arahan komunikasi yang digunakan

pada saat bertanding.

Maka dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul

Strategi Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih Taekwondo Dengan Atlitnya

Saat Bertanding telah diketahui bahwa perlatih club aldino ini telah melakukan

sebuah komunikasi interpersonal dalam jenis diadik (dyadic communication)

menurut Onong Uchajana Effendi ( Suratno, AW: 167) merupakan komunikasi

interpersonal yang berlangsung pada dua orang, yakni seorang sebagai

komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi merupakan komunikan

yang menerima pesan.kegiatan itu dilakukan oleh pelatih club Aldino yang

bertindak sebagai komunikator dan atlit club aldino sebagai komunikan pada saat

bertanding

Awal mula komunikasi interpersonal antara pelatih dan club aldino terjadi

sebelum atlitnya memasuki arena pertandingan, pelatih dan atlit aldino ini

berkomunikasi dengan cara berdiskusi untuk menyamakan pemikiran mereka

sehingga terjadi komunikasi interpersonal antara dua orang yang semakin

mendalam kegiatan berdiskusi tersebut merupakan ciri-ciri komunikasi

interpersonal (Hardjanana, 2003 : 86-90) . yang mengandung umpan balik,

interaksi dan koherensi karena adanya diskusi yang terjadi antara pelatih dan atlit

sebelum atlitnya memasuki arena bertanding. Proses tersebut juga menggunakan

teori penetrasi sosial pada teori tersebut menyatakan bahwa peningkatan

keintiman dalam sebuah hubungan merupakan konsekuensi dari semakin

intensnya proses berbagi informasi personal antara individu yang berhubungan


(Altman dan Taylor , 1973) dalam teori penetrasi sosial ini memiliki tahapan-

tahapan yaitu tahapan orientasi ialah tahapan pertama yang dilakukan pelatih ialah

pemantau atas perkembangan atlit ditahap ini pelatih adan atlit saling menilai

setiap individu, lalu tahap berikutnya (pertukaran efektif yang bersifaat

penjajakan) dengan melakukan sebuah diskusi yang dilakukan pelatih club aldino

ini miliki sebuah komunikasi yang intim untuk mencipkan strategi yang akan

mereka gunakan pada saat bertanding disini, tahap ini pelatih dan atlit mulai

membuka kepribadiannya satu sama lain untuk menyatukan pemikiran mereka

dalam mengatur sebuah strategi, lalu pada tahapan terakhir (pertukaran stabil)

pada tahap ini dilakukan pada situasi pertandingan, cabang olahraga taekwondo

ini memiliki keadaan yang berbeda dengan olahraga yang lainnya, setiap pelatih

memberikan arahan kepada atlitnya yang hanya diberikan waktu lima belas detik

setelah wasit mengatakan kalyeo , dalam waktu yang singkat itu pelatih dan atlit

harus dapat berkomunikasi dengan baik, dengan sistem pertandingan seperti itu

pelatih dan atlit memasuki tahapan kepercayaan anatara pelatih dan atlit mereka

saling percaya dalam menggunakan strategi yang mereka buat, seorang atlit harus

dapat percaya dalam arahan yang diberikan pelatihnya.

Pada situasi itu pelatih club aldino memiliki cara dalam menggunakan

arahan terhadap atlitnya dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada pelatih

club aldino tersebut mengarahkan atlitnya dengan memberikan sebuah arahan

dengan simbol gerakan dengan menggunakan sebagian gerakan tubuhnya yang

merupakan ciri-ciri dari komunikasi interpersonal (Hardjanana, 2003 :86-90)

dalam komunikasi interpersonal non verbal pada kelompok kinestik yang


merupakan komponen pesan gestural karena pelatih club aldino ini melakukan

arahan dengan menggunakan simbol gerakan yang hanya menggunakan tangan

untuk mengarahkan atlitnya sehingga atlitnya dapat mendapat pesan tersebut

seperti pernyataan yang ada pada analisis data yang dilakukan peneliti.

Pelatih club aldino tersebut mereka melakukan simbol gerakan yang

menggunakan sebagian anggota badannya untuk mengarahkan atlitnya, kalimat ini

menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan komunikasi dengan teori

komunikasi interaksi simbolik yang mengasumsikan isyarat-isyarat non verbal

dan verbal dalam bentuk sebuah tindakan tertentu akan merangsang orang lain

untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Hal ini dilakukan pelatih club

aldino tersebut dengan sebuah gerakan yang merupakan stimulus yang dilakukan

pelatih tersebut dalam memberikan arahan agar atlit merespon arahan tersebut dan

membantunya dalam mencapai kemenangan.

Pada saat atlit mengalami kekalahan pelatih sebagai pendamping atlit, hal

yang dilakukan pelatih club aldino ini menggunakan komunikasi interpersonal

dalam hubungan model peranan karena pelatih aldino ini memberikan evaluasi

kepada atlitnya serta hukuman kepada atlitnya sebagai penambahan program

latihannya.

Anda mungkin juga menyukai