Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI MIKROBA

Ekologi mikroba adalah ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara
mikroba dan lingkungan hidupnya. Satuan dasar ekologi adalah ekosistem. Yang
terdiri dari biotik maupun abiotik.Ekosistem dalam ekologi mikroba berupa system
mikro dan system makro.

Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem :

a) Suhu
b) Sinar matahari
c) Air
d) Tanah
e) Ketinggian
f) Angin
g) Garis melintang

A. Interaksi Mikroorganisme dengan Organisme Lain

Dalam suatu lingkungan yang kompleks yang berisi berbagai macam


organisme, aktivitas metabolisme suatu organisme akan berpengaruh terhadap
lingkungannya. Mikroorganisme seperti halnya organisme lain yang berada dalam
lingkungan yang komplek senantiasa berhubungan baik dengan pengaruh faktor
abiotik dan pengaruh faktor biotik. Sedikit sekali di alam ada suatu jenis
mikroorganisme yang hidup secara individual. Sekalipun suatu biakan
mikroorganisme murni yang tumbuh dalam suatu medium, tetap akan
beruhubungan dengan pengaruh faktor lingkungan secara terbatas.

Mikroorganisme umumnya hidup dalam bentuk asosiasi membentuk


suatu konsorsium laksana suatu “Orkestra” yang satu dengan lainnya bekerja
sama. Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik dengan sesama
mikroorganisme, dengan hewan dan dengan tumbuhan. Hubungan ini
membentuk suatu pola interaksi yang spesifik yang dikenal dengan simbiosis
(sym = bersama, bios = hidup).

a. Netralisme (Tidak saling mengganggu)

Sangat boleh jadi di dalam tanah atau di dalam kotoran hewan terdapat
banyak makhluk hidup yang dapat hidup bersama dengan tidak saling
merugikan, tetapi juga tidak saling menguntungkan. Meskipun di dalam satu
medium yang sama, namun masing-masing spesies memerlukan zat-zat yang
berbeda sehingga tidak perlu ada perebutan zat makanan. Baik terpisah
maupun terkumpul, mereka dapat hidup sendiri-sebndiri.Hubungan yang
demikian itu disebutnetralisme.

b. Kompetisi (Persaingan)

Kebutuhan akan zat makanan yang sama dapat menyebabkan terjadinya


persaingan antar spesies. Sebagai contoh, bila persediaan oksigen dalam
suatu medium berkurang, maka bakteri aerob akan dikalahkan oleh bakteri
fakultatif anaerob. Jika persediaan oksigen habis sama sekali, maka
pertumbuhan bakteri fakultatif anaerob tadi akan berhenti, sedangkan
bakteri anaerob akan tumbuh dengan subur. Pada umumnya bahwa dua
spesies yang hidup bersaing akan saling merugikan, jika ditumbuhkan di
dalam suatu tempat yang sama, dan akhirnya yang menanglah yang dapat
bertahan sedangkan yang kalah akan punah.

c. Antagonisme (hidup berlawanan)


Antagonisme menyatakan suatu hubungan yang asosial. Spesies yang satu
menghasilkan sesuatu yang meracuni spesies yang lain, sehingga
pertumbuhan spesies yang terakhir sangat terganggu karenanya. Beberapa
bentuk antagonisme diantaranya adalah antara Streptococcus
lactis dan Bacillus subtilis atau Proteus vulgaris. Jika ketiga spesies tersebut
ditumbuhkan bersama-sama di dalam suatu medium, maka
pertumbuhan Bacillus sp dan Proteus sp akan segera tercekik karena adanya
asam susu yang dihasilkan oleh Streptococcus lactis. Pseudomonas
aeruginosa menghasilkan suatu pigmen biru piosianin yang merupakan racun
bagi beberapa spesies bakteri dan juga beberapa hewan.Selanjutnya semua
pengobatan penyakit infeksi dengan menggunakan antibiotic didasarkan atas
antagonisme.

d. Komensalisme

Jika dua spesies hidup bersama kemudian spesies yang satu mendapatkan
keuntungan, sedangkan spesies yang lain tidak diragukan olehnya, maka
hubungan hidup antara kedua spesies itu disebut komensalisme. Spesies yang
beruntung disebut komensal, sedangkan spesies yang memberikan
keuntungan disebut inang (hospes).

Hubungan hidup yang terdapat


antara Saccharomyces sp dan Acetobacter spmerupakan suatu contoh
komensalisme.Saccharomycessp menghasilkan alcohol yang tidak diperlukan
lagi, sedangkan alcohol ini merupakan zat makanan yang mutlak bagi
Acetobactersp. Dan di dalam usus tebal hewan maupun manusia banyak
terdapat bakteri yang hidup sebagai komensal.

e. Parasitisme
Jika satu pihak dirugikan sementara ia sendiri mendapatkan untung disebut
parasitisme. Bila parasit hidup di dalam jaringan atau sel hospes, maka
disebut endoparasit. Bila hidupnya pada permukaan kulit maka disebut
ektoparasit (infestasi).Hubungan yang ada antara virus (Bakteriofage) dengan
bakteri itu suatu hubungan yang hanya menguntungan virus saja.Virus tidak
dapat hidup di luar bakteri atau sel hidup lainnya. Sebaliknya, bakteri atau sel
lainnya yang menjadi hospes akan mati karenanya. Kehidupan parasit berarti
kematian hospes.

f. Mutualisme

Interaksi antar mikroorganisme dapat saling menguntungkan. Hubungan


interaksi mutualisme dapat terjadi antar mikroorganisme yang berkerjasama
dalam proses metabolisme. Biasanya satu jenis mikroorganisme menyediakan
nutrisi bagi mikroorganisme lain begitupula sebaliknya.
Contohnya: Streptococcus faecalis dan Lactobacillus arabinosis yang bisanya
tidak dapat tumbuh pada medium tanpa glukosa.Streptococcus
faecalis membutuhkan asam folat yang dihasilkan oleh Lactobacillus
arabinosus sebaliknya Lactobacillus arabinosus membutuhkan fenilalanin
yang dihasilkan oleh Streptococcus faecalis. Ketika kedua baiakan
mikroorganisme ditumbuhkan dalam medium yangsama, maka mereka
mendapatkan nutrisi yang lengkap. Contoh lain antara bakteri Escherichia
coli dan Proteus vulgaris, dimana Escherichia coli menghidroslisis laktosa
bagi Proteus vulgaris, sementara itu Proteus vulgaris menguraikan urea yang
melepaskan sumber Nitrogen bagi pertumbuhan Escherichia coli.

B. Virulensi
Virulensi yaitu derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh banyaknya
organisme yang diperlukan untuk menimbulkan penyakit pada jangka waktu
tertentu. Virulensi berkaitan erat dengan infeksi dan penyakit. Virulensi berkaitan
erat dengan infeksi dan penyakit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi virulensi bakteri :

a. Transmisibilitas
Transmisibilitas yaitu tahap pertama dari proses infeksi adalah
masuknya mikroorganisme ke dalam inang melalui satu atau beberapa jalur
yaitu pernapasan, pencernaan, urogenital, dan kulit yang terluka. Setelah
masuk, pathogen harus melalui bermacam-macam sistem pertahanan tubuh
sebelum dapat hidup dan berkembang biak di dalam inangnya. Contoh
system pertahanan tubuh ini diantaranya kondisi asam pada urogenital,
fagositosis oleh sel darah putih, dan berbagai macam enzim yang terdapat
pada saliva, perut, dan usus halus. Namun bakteri yang memiliki kapsul
polisakarida sepertiStreptococcus pneumonia dan Neisseria
meningitides memiliki kesempatan besar untuk bertahan hidup.
b. Pelekatan
Beberapa bakteri seperti Eschericia coli menggunakan en pili untuk
melekat pada permukaan sel inang mereka. Bakteri lain memiliki molekul
adhesi/pelekatan pada permukaan sel mereka atau dinding sel yang
hidrofobik sehingga dapat menempel pada membrane sel inang. Pelekatan
meningkatkan virulensi dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mucus
atau organ karena aliran cairan seperti pada saluran urin dan pencernaan.

c. Kemampuan Invasif
Invasif adalah bakteri yang dapat masuk ke dalam sel inang atau
menembus permukaan kelenjar mucus sehingga menyebar dari titik awal
infeksi. Kemampuan invasif didukung oleh adanya enzim yang mendegradasi
matriks ekstraseluler seperti kolagenase.
d. Toksin Bakteri
Beberapa bakteri memroduksi toksin atau racun yang dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu endotoksin dan eksotoksin. Endotoksin adalah
lipopolisakarida yang tidak disekresikan melainkan terdapat pada dinding sel
bakteri gram negatif. Sedangkan eksotoksin adalah protein yang disekresikan
oleh bakteri gram gram positif dan bakteri gram negatif.

C. Patogenitas
Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang menyaebabkan
penyakit pada organisme lain. Kemampuan patogen untuk menyebabkan
penyakit disebut dengan patogenitas. Mikroorganisme dapat ditemukan pada
tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan disegala lingkungan
kehidupan manusia. Mikroorganisme ada di lingkungan akuatik dan atmosfer
serta makanan, bahkan dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menetap di
dalamnya. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam
kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.

D. Imunitas
Imunitas/kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi rubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor. Sistem imunitas akan melindungi tubuh dari
infeksi, bakteri, virus, dan cacing parasit. Jika sistem imun melemah, maka
kemampuannya untuk melindungi tubuh pun berkurang sehingga patogen dapat
masuk dengan mudah. Penyakit defisiensi virus terjadi akibat sistem imun kurang
aktif daripada biasanya sehingga menimbulkan infeksi. Defisiensi imun
menyebabkan penyakit keturunan seperti hemofili, albino, buta warna.

Jenis-jenis imunitas yang ada dan dibuat oleh tubuh manusia :

a. Imunitas Aktif
Imunitas ini diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibody
sendiri, selain menerima kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan
atau dimatikan. Imunitas aktif terbagi menjadi 2, yaitu :
 Imunitas aktif alami
Imunitas aktif bawaan terdapat pada anak yang pernah terserang
penyakit tertentu, kemudian penyakit tersebut sembuh dengan
sendirinya yang mengakibatkan akan tersebut kebal dengan penyakit
yang dideritanya. Imunitas ini merupakan imunitas yang paling kuat di
antara imunitas yang lain.
 Imunitas aktif yang didapat
Merupakan pemberian mikroorganisme yang telah mati atau
dilemahkan ke dalam tubuh manusia supaya tubuh membentuk
antibody. Imunitas ini diperoleh dengan cara memasukkan suatu zat
berupa bakteri (virus) hidup, bakteri (virus) mati atau racun (toxoid).
b. Imunitas Pasif
Kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu
ke individu lainnya dan tidak melibatkan tubuh yang aktif untuk membuat
antibody sendiri. Imunitas pasif dibagi 2, yaitu :
 Imunitas pasif alami
Imunitas pasif bawaan terdapat pada bayi hingga berumur lima bulan.
Imunitas ini diperoleh selama dalam kandungan ibunya melalui
plasenta. Misalnya, kekebalan terhadap penyakit campak dan difetri.
 Imunitas pasif yang didapat
Merupakan kekebalan dengan memberikan zat antibody yang
diperoleh dari darah orang yang pernah terserang penyakit, misalnya
penyakit campak dan penyakit kuning. Imunisasi hanya tertahan
selama 2 – 3 minggu karena zat antinya akan dikeluarkan lagi dari
tubuh si anak.

E. Infeksi
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme
penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat
memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu
fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan
organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi
disebutperadangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai
organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas,
mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besar:


1. Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
2. Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan,
seperti virus HIV, karena virus tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.

Anda mungkin juga menyukai