Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PARASITOLOGI

OLEH :

NAMA : MARIA ONA A. OLA

NIM : 1506050069

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CANDANA

KUPANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang menyebabakan penyakit
atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara menginfeksi kepada induk semang atau hospes
Parasitme adalah hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu
inangnya, dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam tubuh
beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri, jamur,
protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit.
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan
ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya insekta.
Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah satu
bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, namun
dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik
seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.
Parasitologi mempelajari taxonomi parasit, anatomi berbagai jenis parasit, fisiologi parasit, siklus
hidup parasit, interaksi parasit-hospes serta efek-efek berupa penyakit yang merugikan hospes, serta
ekologi dan epidemologi parasit. Organisme parasit dibedakan atas dua macam , yaitu endoparasit
adalah parasit yang hidup di dalam tubuh hospes (inang), sedangkan ektoparasit adalah parasit yang
hidup pada permukaan luar tubuh hospes.
Parasitisme merupakan bentuk interaksi parasit-inang/hospes. Sehingga parasitisme, yaitu interaksi
antara 2 spesies organisme, dimana salah satu spesies organisme hidup di dalam/permukaan luar
tubuh yang merugika spesies organisme yang lain sehingga timbulnya gejala-gejala sakit atau
perlukaan pada spesie organisme yang dirugikan. Parasitisme merupakan bentuk interkasi, sedangkan
parsit adalah organisme yang berinterkasi dan mempunyai efek yang merugikan bagi organisme lain.

1. Inang
Inang, dalam biologi, adalah Organisme yang ditumpangi oleh parasit disebut inang. atauorganisme
yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan
menyediakan makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus,
gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing
parasitik seperti nematoda.
Inang terdiri dari dua macam, yaitu inang definitif dan inang perantara. Inang definitif adalah inang
yang didalamnya terdapat parasit yang mengalami perkembangbiakan seksual, umunnya terdiri dari
hewan vertebrata dan manusia. Inang perantara adalah inang yang didalamnya terdapat parasit pada
stadium muda atau aseksual. Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.
Perjuangan manusia melawan gangguan serangga (Arthropoda pengganggu) sudah dimulai
semenjak ia tercipta di muka bumi ini. Sebagian serangga menyerang manusia dan hewan ternak baik
secara langsung dengan menghisap darahnya, maupun tidak langsung sebagai penular berbagai jenis
penyakit atau sebagai pengganggu dengan caranya “nimbrung”/ menempel pada inangnya sehingga
menimbulkan gangguan fisik pada inangnya. Beberapa jenis serangga diantaranya yaitu lalat, nyamuk,
kutu, pinjal, caplak, tungau dan lain-lain.
2. Vektor (Biologi)
Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi menyebarkannya dengan
membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh, berperan
sebagai vektor penyakit malaria yang mematikan. Pengertian tradisional dalam kedokteran ini sering
disebut "vektor biologi" dalam epidemiologi dan pembicaraan umum. Dalam terapi gen, virus dapat
dianggap sebagai vektor jika telah di-rekayasa ulang dan digunakan untuk mengirimkan suatu gen ke
sel targetnya. "Vektor" dalam pengertian ini berfungsi sebagai kendaraan untuk menyampaikan materi
genetik seperti DNA ke suatu sel.
3. Parasit Tungau
Parasit merupakan salah satu makhluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas hubungannya dengan
manusia maupun makhluk hidup lain, merupakan salah satu makhluk hidup yang kehidupannya tak bisa
lepas dari rantai makhluk hidup manusia.
Parasit merupakan makhluk yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya yang ditumpanginnya,
berbagai macam kerugian didapat oleh inang yang ditumpanginya, karena parasit tersebut mengambil
keuntungan dari inangnya namun banyak mengganggu kehidupan makhluk hidup yang ditumpanginya,
mulai dari nutrisi makanan, merusak sel dan jaringan, dan hal-hal lainnya.
Terdapat berbagai macam parasit dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jenis. Dari mulai
parasit yang berbentuk seluler/mikro yang tidak dapat terlihat dengan mata secara langsung, hingga
parasit yang berukuran makro. Salah satu parasit yang sering berhubungan dengan kegidupan manusia
adalah “tungau”, parasit dari jenis arthropoda. Parasit tersebut sangat sering ditemui dikehidupan
sehari-hari dan salah satu parasitnya mengganggu kehidupan manusia.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis protozoa parasit pada hewan dan manusia, serta untuk dapat
mengetahui siklus hidup dan penyakit yang disebabkan oleh masing-masing jenis protozoa
parasit.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia.
4. Untuk mengetahui pentingnya ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis protozoa parasit pada hewan dan manusia, serta untuk dapat mengetahui siklus
hidup dan penyakit yang disebabkan oleh masing-masing jenis protozoa parasit?
2. Apa saja jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia?
3. Apa saja jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia?
4. Apa pentingnya ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia?

D. MANFAAT

Agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih baik untuk mahasiswa tentang
pentingnya belajar parasitologi dan memberikan informasi bagi masyarakat agar mengetahui lebih
dalam tentang ilmu parasitologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS PROTOZOA PARASIT


1. Jenis protozoa parasit pada hewan

Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok. Tiap
Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.sanggup
melakukan semua fungsi kehidupan yang pada asad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus. Ukuran
dan bentuk protozoa sangat beragam, Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada yang
memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang
berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 urn; yang lain 600 urn atau
lebih {Amoeba proteus).

Pada protozoa ada banyak spesies yang hidup sebagai parasit, serta dapat menginfeksi manusia
dan banyak jenis hewan. Parasit itu bahkan dapat memasuki sel-sel inangnya, hidup dari sitoplasma
dan nukleusnya. Akibatnya inang dapat mengalami keadaan patologis. Protozoa patogen dapat
merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, penyerangan, pengrusakan sel dan dengan pengaruh
toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan
limfadenopati sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang
menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang-kadang diselingi ngan kambuhnya gejala.
Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan subklinis dengan atau fanpa serangan gejala yang
terjadi sewaktu-waktu.

Protozoa dapat bergerak dengan alat gerak berupa flagella dan selapu undulasi, pseudopia, silia,
dan ada pula yang tidak mempunyai alat gerak sesuai dengan masing-masing jenis protozoa. Sehingga
protozoa diklasifikasikan menjadi kelas flagellate (contoh : Trypanosoma), kelas rhizopoda (contoh :
amoeba), kelas ciliate, dan kelas sprozoa (tidak mempunyai alat gerak sperti plasmodium).

a. Kelas Flagellata

Kelas flagellate dibagi menjadi 2 subkleas, yaitu phytomasitigophora dan zoomasitigoporha.


Phytomastigophora merupakan phytoflagellata yang hampir semua merupakan holofitik (type makan
seperti tumbuhan), sedangkan zoomastigophora merupakan zooflagellata yang beberapanya hidup
sebgai parasit.
 Family Trypanosoma

Hemoflagellata merupakan zooflagelata yang hidup sebagai parasit dalam darah, limfa dan jaringan
tubuh vetebrata, dalam saluran alimentasi (pencernaan) serangga dan jenis invertebrate lain, serta
beberapa parasit hidup dalam lateks tumbuhan. Semua hemoflagellata termasuk dalam Famili
Trypanosomatidae. Ada 3 pola dasar siklus hidup dari Famili Trypanosomatidae yaitu sebagi berikut :

 Infeksi langsung

Pola infeksi langsung ditemukan pada Leptomonas, Crithidia, Blastocrithidia dan Herpetomonas.Bila
jenis-jenis Trypanosoma keluar bersama feses laba-laba dan serangga. Bila feses termakan oleh jenis
hospes yang lain, maka akan tertular secara langsung pada hospes-hospes lain tersebut. Siklus hidup
dengan satu hospes ini disebut tipe monogenic.

 Infeksi tidak langsung dengan cara inokulasi

Infeksi pola ini ditemukan pada Trypanosoma brucei, Trypanosoma vivax, Trypanosoma congolense
dan spesies yang lain. Jenis-jenis parasit tersebut secara langsung diinokulasi kealiran darah host
vetebrata melalui gigitan lalat tsetse atau lintah (yang mempunyai bagian/bentuk mulut penghisap darah
vetebrata). Karena infeksi dengan menggunakan mulut, maka disebut pula infeksi stasiun anterior.
Jenis-jenis Trypanosoma ditransmisikan atau ditularkan melalui gigitan lintah kepada ikan (vetebrata).
Sedangkan jenis-jenis Leismhania akan ditulkan kepada manusia melaluli gigitan jenis lalat gagas.
Siklus hidup dengan pola 2 hospes ini disebut tipe digentik.

 Infeksi tidak langsung dengan cara kontaminasi

Infeksi pola ini terjadi melalui kontaminasi feses, dan ditemukan pada Trypanosoma lewisi dan
Trypanosoma cruzi. Dimana tikus terinfeksi oleh Trypanosoma lewisi, sedangkan manusia terinfeksi
oleh Trypanosoma cruzi. Penularan Trypanosoma lewisi oleh kutu tikus. Sedangkan Trypanosoma cruzi
ditularkan melalui fese dari jenis serangga Hemiptera, dimana infeksi akan terjadi segera setelah secara
tak sengaja feses serangga tersebut tertelan oleh vetebrata atau feses serangga yang terkontaminasi
pada kulit vetebrata. Karena tahapan penularan terjadi melaluli feses hos invertebrate (serangga) yang
keluar dari daerah anus (dubur), maka di sebut infeksi stasius posterior. Siklus pola ini juga dengan 2
hospes sehingga disebut tipe digenetic.
b. Kelas Sporozoa
 Family Monocystidae

Jenis yang terkenal dalam Monocystis, yaitu Monocystis lumbrici,yang parasit dalam caing tanah,
sehingga tidak terlalu penting secara ekonomi. Namun ada beberapa jenis dari ordo Coccidia yang
hidup parasit pada jenis-jenis unggas dan mamalia, sehingga penting untuk dipelajari. Seperti Eimeria
auburnensis dan Eimeria bovis, parasit,parasit dalam usus sapid an kerbau. Genus Eimeria lain yang
parasit pada ayam yaitu : Eimeria acervulina, Eimeria brunette, Eimeria hagani, Eimeria maxima,
Eimeria mitis, Eimeria mavati, dan Eimeria praecox.

 Family Haemogregarinidae

Kebanyakan jenis dari family haemogregarinidae parasit dalam eritrosit katak dan kura-kura, sebgai
hospes definitive, dan lintah sebgai hospes intermediet (parasit dalam epitalium usus lintah). Jenis yang
terkenal yaitu Haemogregarina sp. Siklus hidup Haemogregarina dapat dijelaskan sebagai berikut :
pada saat lintah menghisap darah hospes definitive (kura-kura dan katak), zigot-zigot dari tubh lintah
akan diinjeksi kedalam tubuh hospes definitive, lalu membentuk sprozoit-sporozoit yang selanjutnya
masuk ke dalam eritrosit dan terjadi pembelahan nucleus beberapa kali untuk membntuk merozoit-
merozoit. Kemudian merozoit-merozoit akan membentuk schizon yang multinukleus, didalam eritrosit
akan menghasilkan merozoit-merozoit. Beberapa meneruskan proses disebut schizogony (membelah
membentuk merozoit baru) pada eritrosit yang lain.

Sedangkan beberapa merozoit akan mengalami proses gametosit untuk menghasilkan mikrogamet
dan makrogamet dalam eritrosit. Pada saat lintah menghisap darah hospes yang eritrositnya telah
mengandung mikrogamet dan makrogamet akan melebur (seperti pembuahan) untuk membentuk zigot.
Bila lintah menghisap darah hospes definitive, dan bersamaan dengan masuknya zigot-zigot dari tubuh
lintah ke tubuh katak dan kura-kura (hospes definitive) untuk membentuk lagi sprozoit-sprozoit yang
baru.

 Family Plasmodidae

Family plasmodidae merupakan protozoa yang parasit pada sel darah vetebrata dengan vektornya
yaitu serangga dari ordo Diptera. Fase schizogony dan fase gametogony terjadi dalam tubuh vetebrata,
sedangkan fase gametogony dan fase sprogony terjadi dalam tubuh serangga sebagai vector.

Ada jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada ayam, yaitu plasmodium galinaceum, yang
ditularkan oleh nyamuk Culex. Jenis lain yaitu Plasmodium knowlesi, merupakan jenis yang
menyebabkan penyakit malaria pada kera dengan vektornya adalah nyamuk Anopheles dan
Plasmodium berghei yang menginfeksi hewan-hewan rodentia, dan Plasmodium cathemerium yang
menyebabkan penyakit malaria jenis burung lain. Siklus hidup Plasmodium sp berlangsung secara
sexual dalam tubuh host definitive dan secara asexual (schizogony) dalam tubuh host intermediet.
Siklus hidup Plasmodium sp secara umum yaitu : SEXUAL dalam tubuh nyamuk, yang menghisap
darah penderita yang mengandung gamet (makrogamet dan mikrogamet), lalu terjadi fertilisasi
membentuk zigot dalam lambung nyamuk.dalam waktu 24 jam zigot menjadi ookinate lalu menembus
dinding lambung nyamuk kemudian menjadi oocyst (berkumpul di dalam bagian luar dinding lambung
nyamuk). Dalam oocyst akan tumbuh banyak sprozoit, lalu oocyst pecah lalu sprozoit-sprozoit menyebar
keseluruh tubuh nyamuk dan sebagian berkumpul dalam kelenjar ludah naymuk. Ketika nyamuk
menghisap darah manusia, sprozoit-sporozoit akan masuk ke dalam tubuh manusia, dan mulai
berkembang secara axesual. ASEXUAL dalam tubuh manusia, sporozoit-sporozoit keluar dari aliran
darah manusia dan masuk kedalam sel perencym hati dam mulai terjadi schizogony exoerythrocyte
(schizogony didalam eritrosit) yang tahap selanjutnya akan terjadi pula schizogony erythrocyte
(schzogony di dalam eritrosit). Schizogony exoerythrocyte dan schizogony erythrocyte mengahsilakn
merozoit-merozoit yang akan masuk jke dalam eritrosit untuk terjadi pembentukan mikrogamet dan
makrogamet yang bila diisap oleh nyamuk, akan mengulangi siklus hidup.

c. Kelas Cilliata
 Balantidium coli
Hospes definitif dari parasit ini adalah babi dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropik.
Parasit ini kadang-kadang menginfeksi manusia manusia dan menyebabkan penyakit balantidiasis atau
disentri balantidium. Penyakit ini termasuk dalam penyakit zoonosis.
 Patologi dan gejala klinis
Penyakit yang ditimbulkan hampir sama dengan E. hystolitica. Di selaput lendir usus besar, bentuk
vegetatif membentuk abses keci yang pecah dan menjadi ulkus. Biasanya disertai sindrom disentri.
Penyakit dapat terjadi menahun dengan dire diselingi konstipasi, sakit perut, tidak nafsu makan, muntah.
Kadang-kadang dapat menimbulkan infeksi ekstraintestinal yang menyebabkan peritonitis, uretritis.
Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan stadium trofozoit atau kista dalam tinja
penderita. Banyak ditemukan pada babi yang dipelihara (60 – 90%) penularan pada babi mudah sekali
dan dapat menular ke manusia. Cara infeksi pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui
tangan (misal saat membersihkan kandang babi) terkontaminasi tinja babi yang mengandung kista
kemudian kista tertelan sehingga infeksi. Stadium kista dan trofozoit dapat ditemukan di dalam tinja.
Stadium kista dalam tinja pada suhu kamar dapat hidup selama 1-2 hari.
 Famili Ophryoglenidae
Jenis yang hidup seperti parasit yaitu Ichthyophthirius multifiliis yaitu parasit pada bagian kulit ikan
air tawar. Terutama menyerang ikan peliharaan dalam kolam atau tempat pemijahan ikan. Di mana
dapat menyebabkan kulit ikan berwarna keputih-putihan yng memudahkan jamur dapat hidup dalam
kulit tesebut dan merusakkan kuli ikan.
 Famili Urceolariidae
Jenis yang idup sebagai parasit yaitu Trichodina myakkae yaitu parasit pada tubuh bagian luar dan
insang ikan air tawar.

d. Kelas Piroplasmae
Kelas ini hanya sedikit jenisnya yang bersifat parasit. Biasanya jenis-jenis dari Piroplasmae
parasit dalam eritrosit mamalia yang ditransmisikan oleh jenis kutu yang merupakan vektor utama atau
oleh insekta yanga mempunyai stuktur mulut menusuk-penghisap. Famili yang dikenal yaitu famili
Babesiidae dengan jenis-jenis parasit dari kelas ini yaitu Bebesia bigemia,parasit pada eritrosit sapi
dengan kutu sebagai vektornya yang merupakan demam texas pada sapi. Penyakit ini telah dapat
dihilangkan dari USA melalui kampanye anti Caplak sebagai vektor utamanya, Bebesia bovis
menyebabkan piroplasmosis atau babesiosis pada sapi di Eropa, Rusia, dan Afrika. Anaplasma
marginale parasit dalam darah sapi bovines.

e. Kelas Rizopoda

Kebanyakan jenis ini membentuk kista, reproduksi biasanya aseksual dengan pembelahan ganda
dan jarang dengan pembelahan multipel. Anggota kelas rhizopodae yang jenis-jenisnya paling banyak
hidup sebagai parasit hanya famili yaitu famili Endamoebidae. Beberapa genus dari famili ini bersifat
parasit yaitu Entamoeba, lodamoeba, Endolimax, Dientamoeba yang teradapat pada saluran
pencernaan hewan, kebanyakan parasit ini tidak merugikan karena hidup sebagai komensal. Namun
beberapa hidup sebagai parasit yang sangat berbahaya.

Siklus hidup dari genus-genus tersebut secara umum ada 4 fase :

a) Troposit (fase vegetasi)


b) Prekista
c) Kista (dengan 1 atau 2 inti)
d) Metakista
 Entamoeba Histolytica
Parasit ini menyebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah tropis dan subtropis dari pada
di daerah beriklim sedang. Hospes dari parasit ini adalah dan kera. Di cina, anjing dan tikus-tikus liar
merupakan sumber infeksi bagi manusia. Penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis. Dapat
menyebabkan tinja disentri yaitu tinja yang bercampur lendir dan darah. Bentuk klinis yang dikenal
adalah :

- Amebiasis intestinal terdiri atas amebiasis kolon akut (disentri ameba) dan amebiasis kolon
menahun,
- Amebiasis ekstra-intestinal disebabkan amebiasis kolon yang tidak diobati dan menjalar
keluar.
 Patologi dan gejala klinis
Terdapat diseluruh dunia, terutama daerah tropikyang sanitasi dan sosioekonominya buruk.
Emebiasis ditularkan oleh pengandung kista (melalui air,makanan, sayuran, lalat) yang biasanya sehat
tetapi berperan pentung dalam penyebaran penyakit karena tinjanya merupakan sumber infeksi. Jadi
tidak ditullarkan oleh penderita amebiasis akut. Penyebaran parasit tergantung beberapa faktor
diantaranya adanya sumber infeksi (penderita ataupun hospes reservoir); keadaan lingkungan (iklim,
curah hujan, suhu, kelembapan, sinar matahari, sanitasi dan sebgainya), tersedianya vektor (bagi
parasit yang membutuhkan vektor, keadaan penduduk (padat/jarang, kebiasaan, pendidikan, sosial
ekonomi, dan sebagainya).

Siklus hidup dari Entamoeba histolytica : Dalam usus halus. Usus halus merupakan hubungan
lanjutan dari mulut, kista dewasa berinti 4 dalam usus halus melaui mulut dengan cara kontaminasi
makanan atau air, kista yang sudah matang, Entamebulae dibebaskan dari kista untuk ditularkan.Fase
multiplikasi dan patologi dalam usus besar/colon. Lipatan mukosa colon atau vili, empat amebulae
dalam lumen colon, ameubulae menyerang mukosa pada ujung vilus, amebulae dalam mukosa,
pembelahan amebulae dengan cara pembelahan biner (aseksual)

2. Jenis protozoa parasit pada manusia

Protozoa adalah makhluk bersel tunggal, beberapa di antaranya menyebabkan penyakit pada
manusia. Penyakit protozoa dapat bervariasi dari ringan sampai mengancam nyawa. Hampir semua
manusia memiliki protozoa dalam tubuh mereka di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun, protozoa
tertentu yang pernah menyebabkan penyakit ringan atau tanpa menjadi mengancam nyawa. Sebuah
contoh yang baik adalah Pneumocystis carinii. Protozoa ini ditemukan pada paru-paru kebanyakan
orang yang sehat. Namun, pada pasien dengan “AIDS” dapat menyebabkan pneumonia yang fatal.

a. Kelas Flagelata
 Trichomonas vaginalis
Parasit ini menyebabkan penyakit trikomoniasis vagina dan pada pria prostatitis. Parasit ini
berhabitat pada vagina, pada uretra, epididimis, dan prostat pada laki-laki.

 Patologi dan gejala klinis


Ditularkan ke dalam vagina mulai berkembangbiak bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina
sesuai. Parasit menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel disusul serangan leukosit. Sekret
vagina mengalir keluar dan menimbulkan keputihan tergantung beratnya infeksi dan stadium penyakit.
Rasa pedih waktu kencing merupakan infeksi tambahan. Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
uretritis. Ditemukan pada semua bangsa/ ras dan semua musim. Pada wanita parasit lebih sering
ditemukan pada kelompok usia 20 – 49 tahun., berkurang pada usia muda dan lanjut usia dan jarang
pada anak gadis.
a. Amoebiasis
Amoebiasis adalah sekelompok penyakit disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica. Ini
termasuk disentri amuba umum dan abses amuba pada hati, paru-paru, limpa dan kulit. Disentri amuba
ditandai dengan mencret dengan darah dan lendir di dalamnya. Nyeri perut spasmodik umum. Hal ini
didiagnosis dengan pemeriksaan tinja di bawah mikroskop. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan borok
pada usus besar dan abses di tempat lain dalam tubuh. Disentri amuba biasanya diobati dengan
nitroimidazoles seperti metronidazole dan tinidazol.
b. Penyakit tidur
Penyakit ini, yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma brucei, ditularkan oleh lalat tsetse. Gejala
diawali seperti demam, sakit kepala dan nyeri sendi. Jika tidak diobati sejak dini, dapat melibatkan
beberapa organ, termasuk jantung dan ginjal. Akhirnya, organisme menembus sawar darah otak,
menyebabkan gejala khas kebingungan, waktu siang hari somnambulism dan waktu malam insomnia.
Penyakit tidur diobati dengan obat yang mengandung arsenik, seperti suramin.
c. Toksoplasmosis
Penyakit protozoa ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Infeksi disebabkan oleh makan daging
yang terkontaminasi, konsumsi tanpa disengaja kotoran kucing atau mungkin dengan makan sayuran
yang belum dicuci. Pada orang sehat, tanpa gejala atau dapat menyebabkan penyakit seperti flu.
Namun, pada orang dengan HIV bisa fatal. Hal ini dapat menyebabkan ensefalitis atau necrotizing
retinochoroiditis. Pengobatan biasanya dengan klindamisin dan spiramisin.
d. Schistosoma haematobium .
Parasit Darah Telur-telur melepaskan antigen yang larut dan merangsang timbulnya abses kecil.
Serkaria yang menembus kulit menyebabkan urtikaria, meninggalkan bekas sebagai makula kecil-kecil,
menyebabkan reaksi radang akut dengan edema, makula berubah menjadi pustula menjadi radang
kemudian mengalami hemoragi. Kalau ada garukan terjadi infeksi sekunder. Infeksi pada manusia
hampir semuanya disebabkan oleh sumber infeksi yang terdapat pada manusia. Primata, insektivora
dan binatang mengerat merupakan sumbernya. Distribusi S. japonikum : di Timur jauh, Cina ,India,
Jepang, Filipina. Selain manusia hewan juga kucing ,anjing, tikus, babi. S. haematobium : Afrika, Asia
Kecil. Siprus. Inang perantaranya Oncomelania sp. dapat tahan hidup dalam keadaan kering.

B. JENIS-JENIS BAKTERI YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA MANUSIA


Di alam banyak terdapat jenis bakteri yang menguntungkan dan merugikan. Bakteri yang merugikan
tersebut dapat menimbulkanberbagai macam penyakit pada manusia atau bakteri parasit. Namun
demikian, bakteri itu sendiri dapat diserang atau mempunyai parasit yang mengganggu hidupnya.
Parasit yang menyerang bakteri disebut “Bacteriophage” (Bakteriofag), yang tergolong virus karena
ukurannya sangat kecil.
Jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia yaitu sebagai berikut :
a. Vibrio colera, menimbulkan penyakit “colera asiatica”. Masa inkubasi dari beberapa jam – 5 hari.
Gejala yang ditimbulkan secara mendadak berupa nausea, muntah, diare, dan kejang perut.
Muntah dan diare bila tidak segera diatasi, akan menyebabkan dehidrasi pada penderita. Dalam
fese dan muntah penderita terdapat Vibrio colera yang berbahaya dalam penularan. Vibrio colera
dapat hidup dalam air selama 3 minggu.
b. Salmonella typhi, umumnya bersifat patogen pada hewan antara lain tikus, unggas, anjing,
kucing, dan merupakan sumber infeksi bagi manusia. Masa inkubasi 7-14 hari Salmonella typhi
dapat bertahan hidup dalam air, tanah, atau bahan makanan. Dalam fese di luar tubuh manusia
dapat bertahan hidup 1-2 bulan, dapat berkembangbiak dalam air susu sehingga dapat
ditularkan. Menimbulkan penyakit Thypus abdominalis. Gejala yang ditimbulkan yaitu demam
dengan suhu tubuh mencapai 400 C, terutama pada sore hari sertai mengigau dan delirium
(gelisah) dan mengalami konstipasi (susah buang air besar).
c. shigella dysenteriae, menyebabkan penyakit dysentery basiler. Masa inkubasi 1-7 hari. Gejalanya
yaitu mendadak demam, sakit perut bagian bawah, diare, fese cair bercampur lendir dan darah.
Bila berat, diare bisa mencapai 20-40/hari disertai muntah-muntah, dehidrasi, kolaps dan bisa
mati. Penyakit ini tidak menimbulkan kkebalan, sehingga sering berulang kalimenderita.
d. pasteurella pestis (Yersinia pestis), menimbulkan penyakit pest, sebetulnya bukan penyakit pada
manusia melainkan pada hewan pengerat (tikus dan tupai). Namun dapat menular pada manusia
melalui gigitan kutu tikus wabah pest pada suatu daerah biasanya didahului oleh wabah pada
hewan/binatang (epizootie), yaitu wabah pada tikus. Gejalnya yaitu penyakitnya terjadi secara
akut yaitu demam dan menggigil. Masa inkubasinya yaitu 2-6 hari setelah gigitan kutu tikus.
Setelah gigitan kut tikus, bakteri ini akan masuk kealiran lypha, sehingga tubuh manusia akan
berusaha bertahan terhadap invasi bakteri pasteurella pestis dengan mengerahkan sel-sel darah
putih, karena kelenjar lympha regional akan membengkak dan sakit. Pembengkakan kelenjar
lymmpha disebut bubo. Penularan dapat terjadi antar manusia melalui percikan ludah pada aat
penderita batuk atau kontak bicara. Pencegahan dapat dilakukan vaksinasi atau isolasi penderita.
e. Neisseria gonorrhea, menimbulkan penyakit gohorrhea (kencing nanah) dengan masa inkubasi 2-
8 hari. Pada pria gejala penyakitnya datang mendadak dengan gejala sakit kencing dengan
disertai keluarnya nanah. Infeksi pada urethra dapat menjalar ke epididimis dan prostat. Bila
bakterinya masuk kedalam darah, dapat menimbulkan septicemia, endocarditis, meningitis,
osteomyelitis, atau arthtritis. Pada wanit gonorrhea yang kronis dapat menyebabkan mandul
karena tertutupnya saluran telur . Sekitar 70% wanita yang terinfeksi gonorrheoa tidak
menunjukan gejala penyakitnya, sehingga tidak mencari pengobatan dan berbahay bagi
penularan. Bayi dan dilahirkan oleh ibu yang mendeita gonorrhoea dapat menderita conjunctivitis
gonorrhea (neonatal gonococcal ophthalmina) karena matanya kena infeksi Neisseria gonorrhea
pada saat dilahirkan. Mata bayi menjadi bengkak, bernanah yang dapat menyebabkan kebutaan
dalam waktu beberapa jam. Untuk mencegah neotanal gonorrhea ophtalmia ini pada mata bayi
yang baru lahir, diwajibkan diteteskan larutan penicillin.
f. Corynebacterium diphteriae, menimbulkan penyakit diphtria terutama pada anak-anak. Bakteri
menyerang tractus respiratorius bagian atas. Masa inkubasi antar 2-7 hari. Geja yang ditimbulkan
awalnya berupa demam yang tidak begitu tinggi dan tenggorokan kering. Lalu terjadi
pseudomembran yang biasanya dimulai dari tonsil, oropharynx, yang meluas ke nasopharynx,
pharynx dan trachea. Pseudomembran ini berwarna abu-abu dan sangat lengket dan bias
menutup pita suara yang mengakibatkan penderita meningga Karen aspiksia (terckik).
g. Bacillus anthracis, hidup parasit pada kuda, kambing, biri-biri dan burung unta, sehingga
menyebabkan penyakit Anthrax pada hewan ternak tersebut. Masa inkubasinya 2-5 hari. Manusia
menderita penyakit Anthrax bila mengkonsumsi daging yang mengandung bakteri Bacillus
anthracis . gelaja dari penyakit ini yaitu nausea, muntah, diare dan sakit perut, dan biasanya
berlanjut dengan terjadinya toxemia, shock dan meninggal. Kulit manusia yang luka atau lecat
bila terinfeksi Bacillus anthracis, akan menjadi papula,vesicular lalu pecah dan bagian tengahnya
hitam. Manusia bisa menderita pheumonia karena Bacillus anthracis, bila menghirup udara yang
menghirup spora bakteri tersebut.
h. Clostridium tetani, menimbulkan penyakit tetanus, dengan masa inkubasi 3-21 hari. Infeksi
Clostridium tetani dapat terjadi sebagai komplikasi pada luka tusuk, patah tulang terbuka, luka
bakar, pembedahan, penyuntikan (tidak steril), gigitan hewan, aborsi, melahirkan, atau luka
pemotongan tali pusat (umbilicus). Gejala tetanus : kaku/kram sakit luka, hypereflexy pada
tendon extrimitas yang dekat dengan luka, kaku pada leher, rahang dan muka, rasa sakit saat
menelan dan kejang-kejang otot seluruh tubuh. Pada bayi baru lahir, bila menggunakan alat yang
tidak steril saat memotong tali pusat, dapat menyababkan “ tetanus neonatoreum” dan biasanya
meninggal.
i. Clostridium botulinum, banyak terdapat pada tanah, dapat menimbulkan infeksi pada luka yang
terkotori tanah, namun kejadiannya sangat jarang. Bakteri ini lebih sering menimbulkan penyakit
keracunan makanan, karena bila makanan terkontaminasi bakteri ini akan menghasilkan toksin
(neurotoxin) yang biasa mematikan . Masa inkubasinya 6 jam-8 hari.
j. Treponema pallid, menyebabkan penyakit syphilis (lues) pada manusia, dengan masa inkubasi 9-
90 hari. Penyakit syphilis didapat karena penyaluran disebut Syphilis acquisita, yang tertular
melalui hubungan sex. Penularan biasa terjadi dari ibu penderita kepada janin dan disebut
Syphilis congenital, yang dapat menyebabkan aborsi, mati dalam rahim, atau bayi mati setelah
dilahirkan. Syphilis acquisita ada 4 stadia, yaitu : stadium I, syphilis primer (±3 minggu setelah
penularan), gejalanya yaitu ulkus pada kulit dan selapu lendir alat kelamin, bila ditekan akan
keluar cairan kuning yang banyak mengandung bakteri. Stadium II, shypilis sekunder (6-8 minggu
setelah penularan), gejala yang ditimbulkan yaitu demam, malaise (lesu), pembengkakan kelenjar
lypha. Stadium III , syphilis tertier (2-10 tahun), sangat destruktif karena terjadi radang pada kulit,
selaput lendir, tulang, jantung, ginjal dan paru-paru. Stadium IV, neuro-syphilis, bakteri sudah
menyerang susunan saraf pusat (otak dan sum-sum tulang belakang).
k. Treponema pertenua, menyebabkan penyakit Frambooesia (Yaws/patek), masa inkubasinya 3-4
minggu, penyebaran penyakit biasanya pada usia dibawah 20 tahun. Gejala yang ditimbulkan
adalah papula berulcus, pembentukan jaringan parut dari lesi-lesi kulit dan distruksi tulang.
l. Leptospira interrogans (Lestopira icterohaemorrhagica), penyebab penyakit pada tikus, namun
bakteri ini bila keluar bersama urin tikus dan manusia bisa tertular bila mengkonsumsi makanan,
air atau alat makan yang terkontaminasi urin tikus. Masa inkubasinya 4-19 hari. Gejala
penyakitnya yaitu demam, sakit kepala, otot, betis, paha, punggung, diare, konstipasi, anemia,
dan gangguan fungsi ginjal.
m. Brucella sp, ada beberapa spesies yaitu Brucella abortus (pada ternak), Brucella canis (pada
anjing), Brucella melitensis (pada kambing dan biri-biri) dan Brucella suis (pada babi).masa
inkubasinya yaitu 5-12 hari, kadang sampai beberapa bulan. Penularan pada manusia melalui 1)
makanan, mengkonsumsi susu ternak yang tidak dipasteurisasi atau kena percikan darah ternak,
2) kontak langsung dengan manusia penderita, 3) inhalasi, menghirup debu yang mengandung
bakteri, 4) melalui kulit yang lecet atau luka. Gejala yang ditimbulkan yaitu demam yang hilang
muncul, menggigil, lesu, berkeringat, sakit kepala dan otot, nafsu makan menurun.
n. Pseudomonas pyocyaneus, bakteri ini dapat masuk ke jaringan tubuh dan menimbulkan gejala
penyakit, seperti infeksi traktus urinarius, infeksi jaringan paru, infeksi kornea. Biasanya infeksi
tersebut menimpa penderita diabetes mellitus atau pecandu narkoba. Upaya pencegahan yang
paling baik adalah menjaga daya tahan tubuh tetap tinggi dan pada penularan pasien yang
dirawat di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara kerja yang steril.
o. Escherichia coli, bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya epidemic penyakit-penyakit saluran
pencernaan makanan, seperti kolera, tipus, disentri, diare, dan penyakit cacing. bibit penyakit ini
berasal dari feses manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut. indicator yang
menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya E.coli dalam
air tersebut, karena dalam feses manusia baik sakit maupun sehat terdapat bakteri ini. E.coli
dapat menimbulkan pneumonia, endokarditis, infeksi pada luka dan abses pada berbagai organ.
bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan penyebab
infeksi tractor urinarius (pyelonephritis cysticis) pada manusia yang dirawat di rumah sakit
(nosocomial infection). pencegahan infeksi bakteri ini dilakukan dengan perawatan yang sebaik-
baiknya di rumah sakit, antara lain: pemakaian antibiotic secara tepat, tindakan antiseptic secara
benar.
p. Klebsiella pneumonia, bakteri ini sering menimbulkan pada tractus urinarius karena nosocomial
infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus atau pecandu alcohol.
gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala demam akut, malaise (lesu),
dan batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah dan
purulent (nanah). bila penyakitnya berlanjut, akan terjadi abses, nekrosis jaringan paru,
bronchiectasi dan vibrosis paru-paru. Pencegahan dilakukan dengan peningkatan derajat
kesehatan dan daya tahan tubuh. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan cara kerja
yang aseptik pada perawatan pasien di rumah sakit.
q. Neisseria meningitides, bakteri ini menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak). bila
daya tahan tubuh menurun, bakteri ini dapat menyebabkan pharyngitis bahkan pneumonia.
Gejala meningitis awalnya mirip flu, demam tidak begitu tinggi, sakit kepala, tenggorokan kering,
kaku kuduk, dan lesu.
r. Haemophylus influensa, menimbulkan penyakit pada tractus respiratorius (pneumonia, empyema,
pharyngitis, sinusitis, bronchitis). Penyakit yang ditimbulkan yaitu meningitis. Bakteri ini
merupakan flora normal pada saluran pernapasan bagian atas. Penularan bakteri ini dapat terjadi
dari saluran pernapasan bagian atas (endogen) atau penularan dari udara luar (droplet infection).
s. Helicobacter pylori, merupakan bakteri gram negative, berbentuk spiral, berkoloni hanya pada
lapisan mukosa lambung. Bakteri ini merupakan penyebab infeksi lambung, sering kita sebut
gastritis, gastric ulcer / tukak lambung. helicobacter-pylori. Sejak bakteri ini ditemukan pada tahun
1984, bakteri ini diketahui sebagai penyebab utama penyakit tukak lambung, dan faktor resiko
menyebabkan terjadinya kanker lambung. Lokasi bakteri ini di bagian bawah lambung dan
mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai komplikasi perdarahan pada
lambung. Penyakit ini biasanya bersifat kronis / menahun dan kambuh – kambuhan. Gejala
penyakit ini antara lain rasa sakit pada perut bagian atas / ulu hati, dapat disertai rasa mual,
kembung, dan rasa sakit dapat juga timbul saat malam hari ( nocturnal pain ), sehingga
membangunkan penderita dari tidur, biasanya akan reda dengan adanya asupan makanan atau
minum obat antasida. Deteksi infeksi Helicobacter pylori dapat ditegakkan melalui pemeriksaan
biopsi jaringan, Urea Breath Test, Fecal Antigen, IgM dan IgG Helicobacter pylori serta PCR.
Pramita Utama menyediakan pemeriksaan IgM dan IgG Holicobacter Pylori untuk menegakkan
diagnosa penyakit tersebut.

C. JENIS-JENIS JAMUR YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA MANUSIA


Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara-negara tropis.
Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul di tengah masyarakat
Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi di Indonesia sangat mendukung
pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur juga didukung oleh masih banyaknya masyarakat
Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga masalah kebersihan lingkungan, sanitasi
dan pola hidup sehat kurang menjadi perhatian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia
(Hare, 1993).
a. Tinea Fafosa, infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Jamur
penyebabnya yaitu Trichophyton schoenleinii. Gejalanya ditimbulkan awalnya timbul bintik-bintik
putih pada kulit kepal, dan bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah. Setelah
sembuh akan menjadi botak yang menetap.
b. Tinea Barbae, infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, akan kena
pada rambut dan folikel rambut sehingga menimbulkan lesi bernanah yang kronis. Rambut
menjadi rapuh dan mudah dicabut. Jenis jamur penyebabnya yaitu Trichophyton mentagrophytes,
Trichophyton rubrum, Trichophyton violaceum dan Microsporum canis.
c. Maduromycosis dikenal dengan nama penyakit kaki atlet, karena penyakit ini umumnya terjadi
pada bagian kaki seorang atlet atau olahragawan yang sering dalam keadaan lembab.
Maduromycosis disebabkan oleh jamur Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella
mycetomi serta Madurella grisea. Gejalanya akan timbul rasa gatal yang panas, kulit
mengelupas, mudah lecet dan luka serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Penyakit ini dapat
menular jika anda berjalan tanpa alas kaki di daerah yang telah terkontaminasi jamur penyebab
penyakit.
d. Otomycosis, merupakan mikosis superficial yang menyerang bagian kulit dalam lubang telinga.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur epidermophyton floccosum serta tricophyton sp. Kulit di
lubang telinga dan sekitarnya akan menimbulkan rasa gatal yang disertai dengan rasa sakit.
Nantinya akan menyebabkan keluarnya cairan berupa nanah dari dalam lubang telinga. Penyakit
ini ditularkan bila bersentuhan maupun terkena nanah dari kulit yang mengandung jamur.
e. Tinea Versicolor (Panu), ditandai dengan adanya bercak-bercak pada bagian kulit yang disertai
dengan rasa gatal ketika sedang berkeringat. Bercak-bercak dikulit bisa berwarna merah, putih
maupun coklat, tergantung dari warna kulit si pengidap. Panu disebabkan oleh jamur Malassezia
furfur. Penyakit panu ditularkan belalui sentuhan atau kontak langsung dengan si pengidap
maupun penggunaan pakaian atau handuk yang sudah dipakai si pengidap.
f. Sporotrichosis, penyakit ini perupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Sporotrichum
schenckii. Gejalanya akan timbul semacam benjolan di bagian bawah kulit yang nantinya akan
membesar dan menjadi radang. Kemudian jaringan tersebut akan mengalami kematian sehingga
membentuk ulcus. Benjolan juga akan terbentuk di sepanjang jaringan limpa. Jamur ini ditularkan
melalui kontak langsung terhadap orang yang mengidap penyakit sporotrichosis atau karena
menggunakan pakaian maupun handuk seseorang yang mengidap penyakit sporotrichosis.
g. Dermatophytosis (Tinea Pedis), infeksi jamur superfisial yang kronis pada kulit, terutama kulit
dicela-cela kaki yang terjadi pengelupasan dan pecah-pecah dan bisa bernanah. Jenis jamur
penyebabnya yaitu Trychophyton, sp kadang-kadang oleh Epidermophyton floccosum dan
Candida albicans.
h. Nocardiosis, merupakan mikosis sistematik pada jaringan subcutan, dimana terjadi
pembengkakan jaringan dan terbentuk lubang-lubang (sinus) yang mengeluarkan nanah.
Biasanya jamur masuk ke dalam jaringan subcutan karena ada luka, yang biasanya pada kaki
dan tangan. Kalaupun jamur sampai masuk ke darah, dan menyerang organ lain seperti otak dan
paru-paru. Jenis jamur penyebab yaitu Nocardia asteoroids.
i. Candidiasis, merupakan mikosis sistematik yang menyerang kulit atau jaringan yang lebih dalam
lagi. Organ tubuh yang terinfeksi seperti ginjal, jantung, paru-paru, kuku dan bisa terjadi pada
selaput lendir mulut dan vagina. Jenis jamur yang menyebabkan penyakit ini yaitu Candida
albicans.
j. Madormycosis (Madura foot), merupakan mikosis sistematik pada kaki yang ditandai oleh
terjadinya masa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.
Gejalanya dimulai dengan timbulnya lesi pada telapak kaki bagian belakang, kemudian terbentuk
abscess yang mengeluarkan nanah. Sehingga bentuk dan ukuran kaki berubah menjadi lebih
besar. Jenis jamur penyebabnya adalah Allescheria boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella
mycetomi, dan Madurella grisea.
D. KEPENTINGAN ILMU PARASITOLOGI BAGI KESEHATAN MANUSIA
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan
manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan
hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang
bersangkutan selengkapnya. keuntungsn pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah
mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.
Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita
dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya.
Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara
pencegahan dan pengendaliannya.

Keuntungan ilmu parasit lainnya yaitu :

a. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi organisme parasit yang dipelajari dalam


parasitologi menurut klasifikasi yang diterapkan pada taksonomi.
b. Untuk dapat memahami epidemiologi parasit, diperlukan pengetahuan menganai:Faktor
social, Iklim, Budaya setempat, Ekonomi global
c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.
d. Untuk dapat melaksanakan usaha tersebut diperlukan pemahaman mengenai:
pengetahuan tentang siklus hidup parasit yakniEkological event transmisi dari satu host ke
host lain beserta tahapan eksternalnya
e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler dan
ekspresi gen.

SARAN
Masyarakat harus lebih mempelajari dan mengetahui tentang ilmu parasitologi agar dapat
mengetahui penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh parasit atau bakteri serta jamur agar bisah dapat
mencegahnya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :

A. Jenis-jenis protozoa parasit


1. Jenis protozoa parasit pada hewan
a. Kelas Flagellata
- Family Trypanosoma
b. Kelas Sporozoa
- Family Monocystidae
- Family Haemogregarinidae
- Family Plasmodidae
c. Kelas Cilliata
- Balantidium coli
- Famili Ophryoglenidae
- Famili Urceolariidae
d. Kelas Piroplasmae
e. Kelas Rizopoda
- Entamoeba Histolytica
2. Jenis protozoa parasit pada manusia
a. Kelas Flagelata
- Trichomonas vaginalis
b. Amoebiasis
c. Penyakit tidur
d. Toksoplasmosis
e. Schistosoma haematobium .
B. Jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia
a. Vibrio colera
b. Salmonella typhi
c. shigella dysenteriae
d. pasteurella pestis (Yersinia pestis)
e. Neisseria gonorrhea
f. Corynebacterium diphteriae
g. Bacillus anthracis
h. Clostridium tetani
i. Clostridium botulinum
j. Treponema pallid
k. Treponema pertenua
l. Leptospira interrogans (Lestopira icterohaemorrhagica
m. Brucella sp
n. Pseudomonas pyocyaneus
o. Escherichia coli
p. Klebsiella pneumonia
q. Neisseria meningitides
r. Haemophylus influensa)
s. Helicobacter pylori
C. Jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia
a. Tinea Fafosa
b. Tinea Barbae
c. Maduromycosis
d. Otomycosis
e. Tinea Versicolor (Panu)
f. Sporotrichosis
g. Dermatophytosis (Tinea Pedis)
h. Nocardiosis
i. Candidiasis
j. Madormycosis (Madura foot)
D. Kepentingan ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia
Keuntungan ilmu parasit yaitu :
a. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi organisme parasit yang dipelajari dalam
parasitologi menurut klasifikasi yang diterapkan pada taksonomi.
b. Untuk dapat memahami epidemiologi parasit, diperlukan pengetahuan menganai:Faktor
social, Iklim, Budaya setempat, Ekonomi global
c. Dalam mengatasi masalah yang muncul oleh infeksi parasit ini, manusia berusaha untuk
menyembuhkan penderita (yang terinfeksi) dan mengeliminasi agen infeksius.
d. Untuk dapat melaksanakan usaha tersebut diperlukan pemahaman mengenai:
pengetahuan tentang siklus hidup parasit yakniEkological event transmisi dari satu host ke
host lain beserta tahapan eksternalnya
e. Dapat mengetahui tentang Dasar biologi sel antara parasit dengan organisme bebas tidak
berbeda, sehingga parasit dapat digunakan untuk mempelajari genetika molekuler dan
ekspresi gen, serta meneliti metode diagnose penyakit infeksi dan pembasmian parasit.
Contoh: Trypanosoma, salah satu protozoa, digunakan untuk meriset genetika molekuler dan
ekspresi gen.

SARAN

Masyarakat harus lebih mengetahui secara jelas dan mendalam tentang ilmu parasitologi agar
dapat mengetahui jenis penyakit yang ditimbulkan oleh parasit, bakteri maupun jamur sehingga dapat
mencegahnya
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai