PARASITOLOGI
OLEH :
NIM : 1506050069
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang menyebabakan penyakit
atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau cara menginfeksi kepada induk semang atau hospes
Parasitme adalah hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan yaitu
inangnya, dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau didalam tubuh
beberapa organisme lain. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri, jamur,
protozoa, cacing dan arthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu, endoparasit dan ektoparasit.
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya protozoa. Sedangkan
ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada bagian luar inangnya. Contohnya insekta.
Parasitologi mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah satu
bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, namun
dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik
seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.
Parasitologi mempelajari taxonomi parasit, anatomi berbagai jenis parasit, fisiologi parasit, siklus
hidup parasit, interaksi parasit-hospes serta efek-efek berupa penyakit yang merugikan hospes, serta
ekologi dan epidemologi parasit. Organisme parasit dibedakan atas dua macam , yaitu endoparasit
adalah parasit yang hidup di dalam tubuh hospes (inang), sedangkan ektoparasit adalah parasit yang
hidup pada permukaan luar tubuh hospes.
Parasitisme merupakan bentuk interaksi parasit-inang/hospes. Sehingga parasitisme, yaitu interaksi
antara 2 spesies organisme, dimana salah satu spesies organisme hidup di dalam/permukaan luar
tubuh yang merugika spesies organisme yang lain sehingga timbulnya gejala-gejala sakit atau
perlukaan pada spesie organisme yang dirugikan. Parasitisme merupakan bentuk interkasi, sedangkan
parsit adalah organisme yang berinterkasi dan mempunyai efek yang merugikan bagi organisme lain.
1. Inang
Inang, dalam biologi, adalah Organisme yang ditumpangi oleh parasit disebut inang. atauorganisme
yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan
menyediakan makanan dan tempat berlindung. Contohnya suatu sel dapat menjadi inang bagi virus,
gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat menjadi inang bagi cacing
parasitik seperti nematoda.
Inang terdiri dari dua macam, yaitu inang definitif dan inang perantara. Inang definitif adalah inang
yang didalamnya terdapat parasit yang mengalami perkembangbiakan seksual, umunnya terdiri dari
hewan vertebrata dan manusia. Inang perantara adalah inang yang didalamnya terdapat parasit pada
stadium muda atau aseksual. Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.
Perjuangan manusia melawan gangguan serangga (Arthropoda pengganggu) sudah dimulai
semenjak ia tercipta di muka bumi ini. Sebagian serangga menyerang manusia dan hewan ternak baik
secara langsung dengan menghisap darahnya, maupun tidak langsung sebagai penular berbagai jenis
penyakit atau sebagai pengganggu dengan caranya “nimbrung”/ menempel pada inangnya sehingga
menimbulkan gangguan fisik pada inangnya. Beberapa jenis serangga diantaranya yaitu lalat, nyamuk,
kutu, pinjal, caplak, tungau dan lain-lain.
2. Vektor (Biologi)
Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi menyebarkannya dengan
membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh, berperan
sebagai vektor penyakit malaria yang mematikan. Pengertian tradisional dalam kedokteran ini sering
disebut "vektor biologi" dalam epidemiologi dan pembicaraan umum. Dalam terapi gen, virus dapat
dianggap sebagai vektor jika telah di-rekayasa ulang dan digunakan untuk mengirimkan suatu gen ke
sel targetnya. "Vektor" dalam pengertian ini berfungsi sebagai kendaraan untuk menyampaikan materi
genetik seperti DNA ke suatu sel.
3. Parasit Tungau
Parasit merupakan salah satu makhluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas hubungannya dengan
manusia maupun makhluk hidup lain, merupakan salah satu makhluk hidup yang kehidupannya tak bisa
lepas dari rantai makhluk hidup manusia.
Parasit merupakan makhluk yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya yang ditumpanginnya,
berbagai macam kerugian didapat oleh inang yang ditumpanginya, karena parasit tersebut mengambil
keuntungan dari inangnya namun banyak mengganggu kehidupan makhluk hidup yang ditumpanginya,
mulai dari nutrisi makanan, merusak sel dan jaringan, dan hal-hal lainnya.
Terdapat berbagai macam parasit dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jenis. Dari mulai
parasit yang berbentuk seluler/mikro yang tidak dapat terlihat dengan mata secara langsung, hingga
parasit yang berukuran makro. Salah satu parasit yang sering berhubungan dengan kegidupan manusia
adalah “tungau”, parasit dari jenis arthropoda. Parasit tersebut sangat sering ditemui dikehidupan
sehari-hari dan salah satu parasitnya mengganggu kehidupan manusia.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis protozoa parasit pada hewan dan manusia, serta untuk dapat
mengetahui siklus hidup dan penyakit yang disebabkan oleh masing-masing jenis protozoa
parasit.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia.
4. Untuk mengetahui pentingnya ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis protozoa parasit pada hewan dan manusia, serta untuk dapat mengetahui siklus
hidup dan penyakit yang disebabkan oleh masing-masing jenis protozoa parasit?
2. Apa saja jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia?
3. Apa saja jenis-jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia?
4. Apa pentingnya ilmu parasitologi bagi kesehatan manusia?
D. MANFAAT
Agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih baik untuk mahasiswa tentang
pentingnya belajar parasitologi dan memberikan informasi bagi masyarakat agar mengetahui lebih
dalam tentang ilmu parasitologi
BAB II
PEMBAHASAN
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok. Tiap
Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.sanggup
melakukan semua fungsi kehidupan yang pada asad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus. Ukuran
dan bentuk protozoa sangat beragam, Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada yang
memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang
berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1 urn; yang lain 600 urn atau
lebih {Amoeba proteus).
Pada protozoa ada banyak spesies yang hidup sebagai parasit, serta dapat menginfeksi manusia
dan banyak jenis hewan. Parasit itu bahkan dapat memasuki sel-sel inangnya, hidup dari sitoplasma
dan nukleusnya. Akibatnya inang dapat mengalami keadaan patologis. Protozoa patogen dapat
merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, penyerangan, pengrusakan sel dan dengan pengaruh
toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik seperti demam, serta gejala seperti splenomegali dan
limfadenopati sering dijumpai. Stadium pertama infeksi mungkin akut dan mematikan, atau berkembang
menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang-kadang diselingi ngan kambuhnya gejala.
Sebaliknya, infeksi dari semula mungkin berjalan subklinis dengan atau fanpa serangan gejala yang
terjadi sewaktu-waktu.
Protozoa dapat bergerak dengan alat gerak berupa flagella dan selapu undulasi, pseudopia, silia,
dan ada pula yang tidak mempunyai alat gerak sesuai dengan masing-masing jenis protozoa. Sehingga
protozoa diklasifikasikan menjadi kelas flagellate (contoh : Trypanosoma), kelas rhizopoda (contoh :
amoeba), kelas ciliate, dan kelas sprozoa (tidak mempunyai alat gerak sperti plasmodium).
a. Kelas Flagellata
Hemoflagellata merupakan zooflagelata yang hidup sebagai parasit dalam darah, limfa dan jaringan
tubuh vetebrata, dalam saluran alimentasi (pencernaan) serangga dan jenis invertebrate lain, serta
beberapa parasit hidup dalam lateks tumbuhan. Semua hemoflagellata termasuk dalam Famili
Trypanosomatidae. Ada 3 pola dasar siklus hidup dari Famili Trypanosomatidae yaitu sebagi berikut :
Infeksi langsung
Pola infeksi langsung ditemukan pada Leptomonas, Crithidia, Blastocrithidia dan Herpetomonas.Bila
jenis-jenis Trypanosoma keluar bersama feses laba-laba dan serangga. Bila feses termakan oleh jenis
hospes yang lain, maka akan tertular secara langsung pada hospes-hospes lain tersebut. Siklus hidup
dengan satu hospes ini disebut tipe monogenic.
Infeksi pola ini ditemukan pada Trypanosoma brucei, Trypanosoma vivax, Trypanosoma congolense
dan spesies yang lain. Jenis-jenis parasit tersebut secara langsung diinokulasi kealiran darah host
vetebrata melalui gigitan lalat tsetse atau lintah (yang mempunyai bagian/bentuk mulut penghisap darah
vetebrata). Karena infeksi dengan menggunakan mulut, maka disebut pula infeksi stasiun anterior.
Jenis-jenis Trypanosoma ditransmisikan atau ditularkan melalui gigitan lintah kepada ikan (vetebrata).
Sedangkan jenis-jenis Leismhania akan ditulkan kepada manusia melaluli gigitan jenis lalat gagas.
Siklus hidup dengan pola 2 hospes ini disebut tipe digentik.
Infeksi pola ini terjadi melalui kontaminasi feses, dan ditemukan pada Trypanosoma lewisi dan
Trypanosoma cruzi. Dimana tikus terinfeksi oleh Trypanosoma lewisi, sedangkan manusia terinfeksi
oleh Trypanosoma cruzi. Penularan Trypanosoma lewisi oleh kutu tikus. Sedangkan Trypanosoma cruzi
ditularkan melalui fese dari jenis serangga Hemiptera, dimana infeksi akan terjadi segera setelah secara
tak sengaja feses serangga tersebut tertelan oleh vetebrata atau feses serangga yang terkontaminasi
pada kulit vetebrata. Karena tahapan penularan terjadi melaluli feses hos invertebrate (serangga) yang
keluar dari daerah anus (dubur), maka di sebut infeksi stasius posterior. Siklus pola ini juga dengan 2
hospes sehingga disebut tipe digenetic.
b. Kelas Sporozoa
Family Monocystidae
Jenis yang terkenal dalam Monocystis, yaitu Monocystis lumbrici,yang parasit dalam caing tanah,
sehingga tidak terlalu penting secara ekonomi. Namun ada beberapa jenis dari ordo Coccidia yang
hidup parasit pada jenis-jenis unggas dan mamalia, sehingga penting untuk dipelajari. Seperti Eimeria
auburnensis dan Eimeria bovis, parasit,parasit dalam usus sapid an kerbau. Genus Eimeria lain yang
parasit pada ayam yaitu : Eimeria acervulina, Eimeria brunette, Eimeria hagani, Eimeria maxima,
Eimeria mitis, Eimeria mavati, dan Eimeria praecox.
Family Haemogregarinidae
Kebanyakan jenis dari family haemogregarinidae parasit dalam eritrosit katak dan kura-kura, sebgai
hospes definitive, dan lintah sebgai hospes intermediet (parasit dalam epitalium usus lintah). Jenis yang
terkenal yaitu Haemogregarina sp. Siklus hidup Haemogregarina dapat dijelaskan sebagai berikut :
pada saat lintah menghisap darah hospes definitive (kura-kura dan katak), zigot-zigot dari tubh lintah
akan diinjeksi kedalam tubuh hospes definitive, lalu membentuk sprozoit-sporozoit yang selanjutnya
masuk ke dalam eritrosit dan terjadi pembelahan nucleus beberapa kali untuk membntuk merozoit-
merozoit. Kemudian merozoit-merozoit akan membentuk schizon yang multinukleus, didalam eritrosit
akan menghasilkan merozoit-merozoit. Beberapa meneruskan proses disebut schizogony (membelah
membentuk merozoit baru) pada eritrosit yang lain.
Sedangkan beberapa merozoit akan mengalami proses gametosit untuk menghasilkan mikrogamet
dan makrogamet dalam eritrosit. Pada saat lintah menghisap darah hospes yang eritrositnya telah
mengandung mikrogamet dan makrogamet akan melebur (seperti pembuahan) untuk membentuk zigot.
Bila lintah menghisap darah hospes definitive, dan bersamaan dengan masuknya zigot-zigot dari tubuh
lintah ke tubuh katak dan kura-kura (hospes definitive) untuk membentuk lagi sprozoit-sprozoit yang
baru.
Family Plasmodidae
Family plasmodidae merupakan protozoa yang parasit pada sel darah vetebrata dengan vektornya
yaitu serangga dari ordo Diptera. Fase schizogony dan fase gametogony terjadi dalam tubuh vetebrata,
sedangkan fase gametogony dan fase sprogony terjadi dalam tubuh serangga sebagai vector.
Ada jenis yang menyebabkan penyakit malaria pada ayam, yaitu plasmodium galinaceum, yang
ditularkan oleh nyamuk Culex. Jenis lain yaitu Plasmodium knowlesi, merupakan jenis yang
menyebabkan penyakit malaria pada kera dengan vektornya adalah nyamuk Anopheles dan
Plasmodium berghei yang menginfeksi hewan-hewan rodentia, dan Plasmodium cathemerium yang
menyebabkan penyakit malaria jenis burung lain. Siklus hidup Plasmodium sp berlangsung secara
sexual dalam tubuh host definitive dan secara asexual (schizogony) dalam tubuh host intermediet.
Siklus hidup Plasmodium sp secara umum yaitu : SEXUAL dalam tubuh nyamuk, yang menghisap
darah penderita yang mengandung gamet (makrogamet dan mikrogamet), lalu terjadi fertilisasi
membentuk zigot dalam lambung nyamuk.dalam waktu 24 jam zigot menjadi ookinate lalu menembus
dinding lambung nyamuk kemudian menjadi oocyst (berkumpul di dalam bagian luar dinding lambung
nyamuk). Dalam oocyst akan tumbuh banyak sprozoit, lalu oocyst pecah lalu sprozoit-sprozoit menyebar
keseluruh tubuh nyamuk dan sebagian berkumpul dalam kelenjar ludah naymuk. Ketika nyamuk
menghisap darah manusia, sprozoit-sporozoit akan masuk ke dalam tubuh manusia, dan mulai
berkembang secara axesual. ASEXUAL dalam tubuh manusia, sporozoit-sporozoit keluar dari aliran
darah manusia dan masuk kedalam sel perencym hati dam mulai terjadi schizogony exoerythrocyte
(schizogony didalam eritrosit) yang tahap selanjutnya akan terjadi pula schizogony erythrocyte
(schzogony di dalam eritrosit). Schizogony exoerythrocyte dan schizogony erythrocyte mengahsilakn
merozoit-merozoit yang akan masuk jke dalam eritrosit untuk terjadi pembentukan mikrogamet dan
makrogamet yang bila diisap oleh nyamuk, akan mengulangi siklus hidup.
c. Kelas Cilliata
Balantidium coli
Hospes definitif dari parasit ini adalah babi dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropik.
Parasit ini kadang-kadang menginfeksi manusia manusia dan menyebabkan penyakit balantidiasis atau
disentri balantidium. Penyakit ini termasuk dalam penyakit zoonosis.
Patologi dan gejala klinis
Penyakit yang ditimbulkan hampir sama dengan E. hystolitica. Di selaput lendir usus besar, bentuk
vegetatif membentuk abses keci yang pecah dan menjadi ulkus. Biasanya disertai sindrom disentri.
Penyakit dapat terjadi menahun dengan dire diselingi konstipasi, sakit perut, tidak nafsu makan, muntah.
Kadang-kadang dapat menimbulkan infeksi ekstraintestinal yang menyebabkan peritonitis, uretritis.
Diagnosis dapat ditegakan dengan menemukan stadium trofozoit atau kista dalam tinja
penderita. Banyak ditemukan pada babi yang dipelihara (60 – 90%) penularan pada babi mudah sekali
dan dapat menular ke manusia. Cara infeksi pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui
tangan (misal saat membersihkan kandang babi) terkontaminasi tinja babi yang mengandung kista
kemudian kista tertelan sehingga infeksi. Stadium kista dan trofozoit dapat ditemukan di dalam tinja.
Stadium kista dalam tinja pada suhu kamar dapat hidup selama 1-2 hari.
Famili Ophryoglenidae
Jenis yang hidup seperti parasit yaitu Ichthyophthirius multifiliis yaitu parasit pada bagian kulit ikan
air tawar. Terutama menyerang ikan peliharaan dalam kolam atau tempat pemijahan ikan. Di mana
dapat menyebabkan kulit ikan berwarna keputih-putihan yng memudahkan jamur dapat hidup dalam
kulit tesebut dan merusakkan kuli ikan.
Famili Urceolariidae
Jenis yang idup sebagai parasit yaitu Trichodina myakkae yaitu parasit pada tubuh bagian luar dan
insang ikan air tawar.
d. Kelas Piroplasmae
Kelas ini hanya sedikit jenisnya yang bersifat parasit. Biasanya jenis-jenis dari Piroplasmae
parasit dalam eritrosit mamalia yang ditransmisikan oleh jenis kutu yang merupakan vektor utama atau
oleh insekta yanga mempunyai stuktur mulut menusuk-penghisap. Famili yang dikenal yaitu famili
Babesiidae dengan jenis-jenis parasit dari kelas ini yaitu Bebesia bigemia,parasit pada eritrosit sapi
dengan kutu sebagai vektornya yang merupakan demam texas pada sapi. Penyakit ini telah dapat
dihilangkan dari USA melalui kampanye anti Caplak sebagai vektor utamanya, Bebesia bovis
menyebabkan piroplasmosis atau babesiosis pada sapi di Eropa, Rusia, dan Afrika. Anaplasma
marginale parasit dalam darah sapi bovines.
e. Kelas Rizopoda
Kebanyakan jenis ini membentuk kista, reproduksi biasanya aseksual dengan pembelahan ganda
dan jarang dengan pembelahan multipel. Anggota kelas rhizopodae yang jenis-jenisnya paling banyak
hidup sebagai parasit hanya famili yaitu famili Endamoebidae. Beberapa genus dari famili ini bersifat
parasit yaitu Entamoeba, lodamoeba, Endolimax, Dientamoeba yang teradapat pada saluran
pencernaan hewan, kebanyakan parasit ini tidak merugikan karena hidup sebagai komensal. Namun
beberapa hidup sebagai parasit yang sangat berbahaya.
- Amebiasis intestinal terdiri atas amebiasis kolon akut (disentri ameba) dan amebiasis kolon
menahun,
- Amebiasis ekstra-intestinal disebabkan amebiasis kolon yang tidak diobati dan menjalar
keluar.
Patologi dan gejala klinis
Terdapat diseluruh dunia, terutama daerah tropikyang sanitasi dan sosioekonominya buruk.
Emebiasis ditularkan oleh pengandung kista (melalui air,makanan, sayuran, lalat) yang biasanya sehat
tetapi berperan pentung dalam penyebaran penyakit karena tinjanya merupakan sumber infeksi. Jadi
tidak ditullarkan oleh penderita amebiasis akut. Penyebaran parasit tergantung beberapa faktor
diantaranya adanya sumber infeksi (penderita ataupun hospes reservoir); keadaan lingkungan (iklim,
curah hujan, suhu, kelembapan, sinar matahari, sanitasi dan sebgainya), tersedianya vektor (bagi
parasit yang membutuhkan vektor, keadaan penduduk (padat/jarang, kebiasaan, pendidikan, sosial
ekonomi, dan sebagainya).
Siklus hidup dari Entamoeba histolytica : Dalam usus halus. Usus halus merupakan hubungan
lanjutan dari mulut, kista dewasa berinti 4 dalam usus halus melaui mulut dengan cara kontaminasi
makanan atau air, kista yang sudah matang, Entamebulae dibebaskan dari kista untuk ditularkan.Fase
multiplikasi dan patologi dalam usus besar/colon. Lipatan mukosa colon atau vili, empat amebulae
dalam lumen colon, ameubulae menyerang mukosa pada ujung vilus, amebulae dalam mukosa,
pembelahan amebulae dengan cara pembelahan biner (aseksual)
Protozoa adalah makhluk bersel tunggal, beberapa di antaranya menyebabkan penyakit pada
manusia. Penyakit protozoa dapat bervariasi dari ringan sampai mengancam nyawa. Hampir semua
manusia memiliki protozoa dalam tubuh mereka di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun, protozoa
tertentu yang pernah menyebabkan penyakit ringan atau tanpa menjadi mengancam nyawa. Sebuah
contoh yang baik adalah Pneumocystis carinii. Protozoa ini ditemukan pada paru-paru kebanyakan
orang yang sehat. Namun, pada pasien dengan “AIDS” dapat menyebabkan pneumonia yang fatal.
a. Kelas Flagelata
Trichomonas vaginalis
Parasit ini menyebabkan penyakit trikomoniasis vagina dan pada pria prostatitis. Parasit ini
berhabitat pada vagina, pada uretra, epididimis, dan prostat pada laki-laki.
SARAN
Masyarakat harus lebih mempelajari dan mengetahui tentang ilmu parasitologi agar dapat
mengetahui penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh parasit atau bakteri serta jamur agar bisah dapat
mencegahnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Masyarakat harus lebih mengetahui secara jelas dan mendalam tentang ilmu parasitologi agar
dapat mengetahui jenis penyakit yang ditimbulkan oleh parasit, bakteri maupun jamur sehingga dapat
mencegahnya
DAFTAR PUSTAKA