Anda di halaman 1dari 22

Asi

Eksklusif
Kelompok 1
1. MUCH. RIZAL ARIFIN (2114314201036) 16. ANITA MARDIANA (2114314201007)
2. SAYYIDATUS SELMA ALKARAMI (2114315201040) 17. IDA LATHIFATUZ ZAHRO' (2114314201024)
3. WIJI LESTARI (2114314201054) 18. NADIA MEY SAPUTRI (2114314201030)
4. MARLENA KABORANG (2114314201034) 19. IZUL MAULAH (2114314201026)
5. JAMILATUR ROHMAH (2114314201027) 20. RAFILAH NAJWA AMALIYAH (2114314201042)
6. AVIKA SISTYA PUTRI (2114314201010) 21. FAIZATUL FADHILAH (211431420102221)
7. ANGELIEN STEFANI C.P (2114314201005) 22. EMERENSIANA YURNI211431420101822)
8. ANANDITA RACHMA N.S (2114314201003) 23. RIZKY WULAN SARI(2114314201044)
9. DIANA PINGKY ANGGRAINI (2114314201059) 24. YUMILIA MANNU (2114314201056)
10. RINDI WIDIA ARISTI (2114314201043) 25. RASTINA DOWANSIBA( 1914314201060 )
11. ANGGYTA VIVI F (2114314201006)
12. ALIFA MOURENTYAS PUTRI (2114314201002)
13. MAQDIZ ILMA ALKAUTZAR (2114314201032)
14. SINDI ELISA R (2114314201049)
15. UMBU KARIPI MOMA (2114314201051)
KONSEP ASI
ASI adalah cairan tubuh yang mempunyai sifat dinamis, didalamnya terdapat komposisi
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya, serta
dapat memberikan pertahanan dari berbagai macam penyakt menular (Ahmed, 2008). ASI
merupakan makanan pokok dan nutrisi yang sangat diibutuhkan oleh bayi (Selasi, 2012).
Manfaat ASI

1. Air susu ibu memberikan nutrisi ideal untuk bayi. ASI lebih
mudah dicerna daripada susu formula.
2. ASI mengandung kolostrum yang kaya antibody, SigA untuk
proteksi lokal pada permukaan saluran cerna.
3. Membantu ikatan batin ibu dengan bayi.
4. Meningkatkan kecerdasan anak. ASI eksklusif selama 6 bulan
akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan
anak secara optimal.
5. Bayi yang diberi ASI lebih berpotensi mendapatkan berat badan
ideal.
6. Menyusui dapat mencegah sudden infant death syndrome
(SIDS); dapat menurunkan risiko diabetes, obesitas, dan kanker
tertentu.
Faktor faktor pemberian
asi
Perilaku pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor
internal
a) Faktor internal adalah karakteristik seseorang yang menjadi dasar atau motivasi
bagi seseorang sehingga mempermudah terjadinya perilaku pemberian ASI
eksklusif diantaranya : tingkat pengetahuan, pengalaman menyusui , dan faktor
demografi seperti umur, pekerjaan, pendidikan

b) faktor eksternal adalah faktor yang memperkuat terjadinya perilaku menyusui.


Faktor eksternal ini sangat diperlukan karena meskipun seseorang tahu dan
mampu untuk berperilaku sehat tetapi tetap bisa saja orang tersebut tidak
melakukannya. Oleh karena itu maka diperlukan contoh atau dukungan dari
keluarga (suami dan orangtua) serta petugas kesehatan.
Komposisi ASI
ASI menurut stadium laktasi dibedakan menjadi

Kolostrum

Air Susu Matur

Air Susu Masa


Peralihan (masa
transisi)
Kandungan ASI Kolostrum ASI Susu Sapi
Energi (K.kal) 58.0 70.0 65.0
Komposisi Protein
Whey
2.3
-1: 1,5
0.9
1:1,2
3.4
-

Kolostrum, Kasein (mg)


Laktalbumin (mg)
14.0
218.0
187.0
161.0
-
-
Laktoferin (mg) 330.0 167.0 -
ASI, dan Susu IgA (mg)
Laktosa (gr)
364.0
5,3
142.0
7.3
-
4.8
Sapi Lemak (gr)
Vitamin
2,9 
151.0
4.2 
75.0
3.9 
41.0
Vitamin A (ug) 1.9 14.0 13.0
Vitamin B (ug) 30.0 40.0 145.0
Vitamin B2 (ug) 75.0 160.0 82.0
Asam Nikotinik (ug) -12.0 -15.0 64.0
Vitamin B6 (ug) 188.0 246.0 340.0
Asam Pantotenik (ug) 0.0 0.6 2.8
Biotin (ug) 0.05 0.1 0.13
Asam Folat (ug) 0.05 0.1 0.6
Vitamin B12 (mg) 5.9 5.0 1.1
Vitamin C (ng) 0.04 0.2 0.02
Vitamin D (ug) 39.0 35.0 130.0
Kalsium (mg) 8.5 40.0 108.0
Klorin (mg) 40.0 40.0 14.0
Tembaga (mg) 70.0 100 70.0
Zat Besi (mg) 4.0 4.0 12.0
Magnesium (mg) 14.0 15.0 120.0
Fosfor (mg) 74.0 57.0 145.0
Porasium (mg) 48.0 15.0 58.0
Sodium (mg) 22.0 14.0 30.0
Sulfur (mg)
Pengelompokan ASI

Asi stadium 1 Asi stadium 2 Asi stadium 3


Cara Memperbanyak ASI
Terdapat beberapa cara untuk memperbanyak produksi ASI, diantaranya :

• Sering menyusui
• Bergantian payudara ketika menyusui
• Hindari menggunakan dot susu
• Memompa ASI setelah menyusui
• Membersihkan puting dan melakukan pemijatan
• Menyusui setiap 2-3 jam sekali
• Memompa ASI
• Skin to skin contact
• Kompres payudara
• Makan banyak sayur (daun katuk, bayam, wortel, dll)
• Memilih KB yang tepat untuk ibu menyusui
• Minum air putih minimal 1000ml
Kebutuhan ASI Bayi

Jumlah ASI yang dibutuhkan oleh bayi tidak selalu


sama.setiap kali usianya bertambah, kebutuhan ASI
yang perlu Ibu berikan kepada bayi juga berbeda.
kebutuhan ASI bayi di awal kelahiran mungkin tidak
sama dengan saat nanti usianya telah menginjak 4
bulan. Begitu seterusnya, sampai akhirnya buah hati
Ibu mulai mengenal makanan pendamping ASI
(MPASI), sehingga perlahan lahan kebutuhan asinya
berkurang.
Masalah pada bayi

 Bayi banyak menangis atau rewel


 Bayi tidak tidur sepanjang malam
 Bayi menolak menyusu
 Bayi bingung putting
 Bayi premature (BBLR)
 Bayi kuning (Ikterus)
 Bayi sakit
 Bayi kembar
 Bayi banyak tidur
Teknik Menyusui

Posisi badan ibu dan bayi pada saat menyusui yang perlu diperhatikan
(Yohmi, 2009) adalah:
1. Posisikan kepala bayi agar terjatuh di lengan bawah ibu, pegang
bagian belakang kepala dan bahu bayi oleh telapak tangan ibu,
sanggah seluruh punggumg bayi dengan baik.
2. Posisikan badan bayi hingga telinga membentuk garis lurus dengan
lengan dan leher bayi, untuk menghadap pada badan ibu, dan dekap
bayi di bawah payudara ibu, sehingga badan bayi dapat menempel
pada dada ibu.
3. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu, sehingga muka bayi
menghadap ke payudara dan hidung bayi menjauhi payudara.
4. Posisikan badan dan lengan ibu untuk tetap relaks tidak tegang,
bersikap alami.
5. Lakukan kontak mata antara ibu pada bayinya
Nutrisi Ibu Menyusui

Pada ibu menyusui kebutuhan gizi meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui
dan masa kehamilan (Kemenkes RI, 2014). Gizi ibu menyusui dalam enam bulan
pertama membutuhkan tambahan energi sebesar 500 kalori per hari untuk
menghasilkan jumlah susu normal.Total kebutuhan energi selama menyusui
meningkat menjadi 2400 kal per hari yangdigunakan untuk memproduksi ASI dan
aktivitas ibu. Pelaksanaan gizi seimbang yang dianjurkan dapat dibagi menjadi enam
kali makan (tiga kali makan utama dan tiga kali makan selingan).
Masalah saat Menyusui
1. Payudara kendur
2. Payudara kecil maupun besar samasama dapat menghasilkan
banyak susu
3. Puting terbenam
4. ASI pertama (kolostrum)
5. Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif
6. Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI
saja
7. Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya
tahan ubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir,
yang dibawa sejak dalam kandungan
8. Bayi menangis belum tentu berarti lapar
Masalah pada puting ibu
a) Puting susu nyeri/lecet
b) Saluran susu tersumbat Air susu mengental hingga
menyumbat lumen saluran
c) Mastitis Mastitis adalah peradangan pada payudara
d) Abses payudara Perlu antibiotik dosis tinggi dan
analgesik
Cara Memerah ASI
MEMERAH ASI SECARA MANUAL CARA MEMERAH ASI DENGAN BANTUAN
• Cuci kedua tangan sebelum memerah ASI ALAT POMPA ASI
• Siapkan wadah untuk menampung ASI, • Buatlah jadwal rutin memompa ASI disela
letakkan di bawah payudara. aktivitas
• Letakkan jari tangan di payudara, ibu jari di • Cuci tangan dengan menggunakan sabun
bagian atas aerola dan jari yang lain di • Pastikan semua alat yang akan digunakan
bawah aerola. memompa sudah bersih
• Lakukan gerakan mengurut ke arah puting • Cobalah beberapa menit untuk memijat
hingga ASI keluar. sebelum memompa ASI
• Tampung ASI dalam wadah yang sudah • Buat pikiran ibu tenang dan rileks
disiapkan. • Minum beberapa gelas air sebelum
• Geser posisi jari sesuai arah jarum jam memompa ASI
sambil terus memerah. • Perah ASI dengan menggunakan alat perah
• Bila ibu ingin memerah kedua payudara,
lakukan bergantian setiap 3-5 menit sampai
kedua payudara kosong.
Cara Menyimpan ASI
 Perah ASI dengan perlengkapan yang steril sehingga bisa
mengurangi resiko ASI yang tersimpan terkena bakteri
 Perhatikan apakah botol untuk menyimpan ASI sudah bersih atau
belum
 Hindari menggunakan botol ASI yang sudah terkontaminasi dengan
sabun atau mengandung aroma sabun yang kuat
 ASI yang dimasukkan kedalam botol tidak boleh mencapai batas
atas botol ASI
 Jika ibu menggunakan botol sekali pakai atau kantong plastik ASI
sekali pakai, maka jangan pernah menggunakannya secara berulang
 Berikan tanggal dan jadwal pemakaian pada label botol atau kantong
plastik penyimpanan ASI
Cara Memberikan ASI Perah
 Pastikan posisi ibu nyaman, misalnya duduk di kursi dengan bantalan empuk dan
kursi kecil di depan untuk menaruh kaki
 Bila perlu dan ada, gunakan bantal khusus menyusui bagi bayi.
 Pastikan posisi perut bayi dan ibu menempel berhadap-hadapan.
 Jangan mengarahkan tubuh ke bayi, melainkan biarkan bayi yang menyandar ke
tubuh ibu.
 Jaga agar telinga, bahu, dan panggul bayi sejajar agar bayi bisa menelan ASI lebih
mudah.
 Hidung bayi harus berada di depan putting ibu.
 Ibu mungkin harus menahan payudara untuk membantu memandu mulut bayi
mengarah ke puting. Pegang payudara dalam posisi jari membentuk huruf C atau U.
Pastikan jari jauh dari putting agar tidak mengganggu proses menyusui.
 Arahkan putting ke bagian atas bibir atau hidung, bukan langsung ke tengah mulut.
 Kepala bayi harus sedikit ke belakang, dagu harus mengarah ke atas.
 Jangan memaksa memasukkan puting ke mulut bayi. Rangsang saja agar mulut
bayi terbuka dengan mengoles-oleskan puting ke mulut bayi.
 Upayakan bayi menyusu dari bagian bawah areola.Cermati apakah bibir atas dan
bawah bayi menjorok atau terlipat ke luar seperti bibir ikan. Bila tidak demikian, ibu
bisa menggunakan jari untuk membantu posisi bibir bayi seperti itu
Cara Membersihkan botol ASI
MEMAKAI AIR HANGAT CARA MENCUCI BOTOL SUSU BAYI DENGAN
a. Cuci tangan Anda memakai sabun. METODE UAP
b. Cuci botol, dot, leher dan tutup botol dengan sabun a. Cuci tangan Anda sampai sela- sela jari menggunakan
cuci peralatan bayi dengan bersih. sabun selama 20 detik.
c. Taruh botol, dot, leher, dan tutup botol di dalam b. Lepaskan semua bagian botol dan simpan di dalam
tempat yang bersih. baskom.
d. Taruh panci yang berisi air secukupnya di atas c. Bilas botol menggunakan air mengalir.
kompor, lalu rebus air hingga mendidih. d. Isi baskom dengan air dan tuangkan sedikit sabun
e. Matikan kompor lalu masukkan botol, dot, dan tutup khusus untuk membersihkan perlengkapan bayi.
botol kedalam panci dan tutup panci, kemudian biarkan e. Gunakan sikat lembut untuk membersihkan pinggir
selama 5 menit. dan sela - sela bagian botol
f. Setelah din gin, angkat semua bagian botol. f. Isi dot dengan air lalu peras sampai air mengalir dari
g. Keringkan dengan cara diangin - anginkan atau lubang dot untuk memastikan kebersihannya.
disimpan beralaskan handukh. Namun, dikutip dari g. Bilas kemba li dengan air dingin yang mengalir
NHS, cara ini bisa membuat dot dan botol bayi lebih
cepat rusak. Sebaiknya periksa secara berkala apakah
ada goresan atau kerusakan lain pada botol atau dot susu
bayi.
Motivasi Ibu
Motivasi adalah suatu tindakan seseorang baik secara
langsung ataupun tidak langsung yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang diharapkan (Dorman &
Gaudiano).Hariandja (2007) menyatakan bahwa motivasi
seseorang didukung oleh adanya motif atau pendorong.
Motivasi ini dapat berbentuk motivasi internal dan eksternal.
Dorongan dari dalam diri atau luar diri ibu untuk memberikan
ASI pada bayinya, merupakan motivasi ibu dalam menyusui.
Dukungan Ibu
Keberhasilan menyusui seorang ibu bergantung pada dukungan
dari semua pihak. Selain pemerintah, pemuka agama, penegak
hukum dan tenaga kesehatan, orang-orang terdekat dis ekitar ibu
dan bayi seperti suami, kakek, nenek juga sangat berperan besar
dalam mendukung keberhasilan menyusui. Bentuk dukungan
suami pada ibu menyusui adalah dengan pembagian tugas atau
pekerjaan rumah.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai