Anda di halaman 1dari 44

GIZI IBU HAMIL

Oleh: Asyifa R.A.


Sebelum terjadi fertilisasi, oosit sekunder keluar dari fase
ovulasi dan masuk ke tuba falopi
Hanya 200 diantara 200 s/d 600 juta sperma menempel
pada oosit sekunder
Periode Prenatal
Periode prenatal terjadi selama 38
minggu dari konsepsi

Terdapat 3 tahap kehamilan:


Periode Periode
Periode fetus
pembelahan embrionik
Perubahan-perubahan yang Terjadi pada
Kehamilan
Peningkatan aktivitas Fisiologis
• Sistem gastrointestinal, endokrin, sirkulatori, ekskretori,
respiratori, skeletal dan muskular

Peningkatan aktivitas Metabolik


• Perubahan hormon  progesteron, esterogen, human
plasental lactogen, human chorionic thyrotropin, human
growth hormon, TSH, hormon paratiroid, kalsitonin,
aldosteron, renin-angiotensin

Peningkatan aktivitas Anatomis


• Peningkatan volume darah ibu, peningkatan ukuran uterus ibu,
pertambahan ukuran payudara, pertumbuhan plasenta dan
janin
Status Gizi Ibu sebelum Hamil Diukur
Terlebih Dahulu

Diukur oleh:
IMT (Indeks Massa Tubuh)=

BB(kg)
2 2
TB (m )
Interpretasi:
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
normal 18,5 – 25,0
gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

BMI < 16,0 16,0 - 16,9 17,0 - 18,4 > 18,5


Tingkat KEK III II I normal

Setelah itu bisa diketahui pertambahan berat badan


berdasarkan status gizi sebelum hamil
Pertambahan Berat Badan berdasarkan
Status Gizi Sebelum Hamil
Status gizi Indeks Massa Pertambahan Berat
Tubuh Badan (kg)
Kurus 17 - <18,5 13,0 – 18,0
Normal 18,5 – 25,0 11,5 – 13,0
Overweight > 25 – 27 7,0 – 11,5
Obesitas > 27 < 6,8
Kembar - 16,0 – 20,5
Bahan-Bahan yang Ditransfer ke Janin
dan Plasenta Selama Hamil
Jenis Bahan Janin (g) Plasenta dan Cairan Amnion (g)
Total berat badan 3500 1450
Air 2530 1350
Protein 410 40
Lemak 480 4
Natrium 5,7 3,9
Kalium 6,4 1,1
Klorida 6,0 3,1
Kalsium 29,0 0,2
Fosfor 16,9 0,6
Magnesium 0,8 0,06
Zat Besi 0,3 0,01
Pertambahan Berat Badan Ibu dan Janin Selama
Periode Kehamilan
Pertambahan Berat Badan (g)
Bagian Tubuh
10 Minggu 20 Minggu 30 Minggu 40 Minggu
IBU
Deposit lemak 310 2050 3480 3345
Cairan antar-sel 0 30 80 1680
Darah 100 600 1300 1250
Uterus 140 320 600 970
Payudara 45 180 360 405
total 595 3150 5820 7650
JANIN
Janin 5 300 1500 3400
Cairan Amnion 30 350 750 800
Plasenta 20 170 430 650
Total 55 820 2680 4850
Total pertambahan berat badan 650 4000 8500 12500
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan

Energi Protein Karbohidrat Lemak

Vitamin B1, B2, Vitamin B6 Folat dan


dan B3 (Piridoksin) Vitamin B12 Vitamin C

Vitamin A Vitamin D Kalsium (Ca) Zat Besi (Fe)

Magnesium
Yodium (I) Zink (Zn) Natrium (Na)
(Mg)

Air
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Energi
• Metabolisme ibu hamil meningkat ±15% (meningkatnya aktivitas
muskular untuk medapatkan kualitas kehamilan yang baik)
• Tambahan energi utk ibu hamil ±300 kkal/hari (15%) selama
trimester 2 dan 3
• Pada trimester 1 sering terjadi gg. makan  dianjurkan
180kkal/hari
• Komposisi energi dari karbohidrat sebanyak 50 – 65%, protein 10 –
20%, dan lemak 20 – 30%

Protein
• Tambahan protein diperlukan utk jaringan tubuh ibu, janin, dan
plasenta, serta melindungi kehamilan dan janin dari komplikasi dan
defisiensi asupan protein.
• Tambahan protein yang berkualitas baik adalah 10gr/hari
• Asam amino yang sering mengalami defisiensi  treonin,
triptofan, dan lisin
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Karbohidrat
• Tambahan karbohidrat diperlukan untuk sumber energi dan
mencegah terjadinya glukoneogenesis yang tidak efisien
• Kecukupan karbohidrat utk ibu hamil adalah 130 – 210 gr/hari

Lemak
• Tambahan lemak diperlukan utk melengkapi kebutuhan energi
guna mempertahankan pertambahan berat badan
• Lemak yang dikonsumsi tidak melebihi 30% dari total kecukupan
energi.
• Terdiri dari 8% dari lemak jenuh (asam lemak PUFA yg diperlukan
utk membran sel  dalam otak janin terdapat 60%) sebagian di
antaranya terdiri dari omega-6 (asam arakidonat/AA), dan
sebagiannya adalah omega-3 (asam dokosaheksanoat/DHA).
• DHA berfungsi utk tumbuh kembang sistem saraf pusat dan retina
janin. Makanan sumber DHA  lemak ikan air dingin (23x /minggu
selama hamil)
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Vitamin B1, B2, dan B3
• Kebutuhan Vitamin B1, B2, dan B3 proporsional
dengan peningkatan kebutuhan energi
• Apabila terjadi defisiensi Vitamin B1, B2, eritrosit
di saluran penghubung plasenta menurun 
faktor terjadinya BBLR

Vitamin B6 (Piridoksin)
• Peningkatan kebutuhan Vitamin B6 (Piridoksin)
selaras dengan kebutuhan protein.
• Defisiensi Vitamin B6 mengakibatkan aktivitas di
jaringan plasenta menurun
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan

Folat dan Vitamin B12


• Tambahan asam folat sebanyak 200µg/hari utk produksi
eritrosit dan pertumbuhan sel-sel baru pada saat
pembentukan janin.
• Pada saat bersamaan massa eritrosit ibu juga berkembang
• Defisiensi asam folat menyebabkan anemia makrositik
pada ibu hamil.
• Tambahan Vitamin B12 diperlukan utk mengaktifkan asam
folat
• Apabila kandungan folat dari makanan tidak mencukupi,
harus didapatkan dari suplemen setiap hari  terutama
ibu berisiko tinggi (sering hamil, penderita anemia
hemolitik kronis, dan pengguna obat antikonvulsan)
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Asam Askorbat (Vitamin C)
• Ibu hamil memerlukan tambahan vitamin C karena kebutuhan
vitamin C di plasenta meningkat sejalan dengan peningkatan
progesteron.
• Terdapat hubungan antara rendahnya kadar vitamin C dalam
plasma dengan kejadian pre-eklampsia. Semakin tua umur
kehamilan, kadar vitamin C dalam darah semakin menurun (Brown,
2010)

Vitamin A
• Ibu hamil memerlukan tambahan vitamin A utk
meningkatkan simpanan vitamin A pada ibu hamil,
meningkatkan vitamin A pada janin, berperan dalam
integritas jaringan epitel (peningkatan lapisan mukosa),
stabilitas membran sel saraf dan sistem reproduksi, serta
pembentukan tulang dan kerangka tubuh janin.
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Vitamin D
• Vitamin D dibutuhkan utk pembentukan dan pertumbuhan tulang.
Vitamin D berperan dalam absorpsi dan utilisasi kalsium. Bersama
dengan mineral pembentuk tulang seperti kalsium, fosfor, dan
magnesium. Vitamin D dibutuhkan dalam jumlah banyak selama
kehamilan.
• Defisiensi vitamin D menghambat pertumbuhan tulang dan gigi
janin serta osteomalasia pada ibu

Kalsium (Ca)
• Pada masa kehamilan, kalsium diperlukan untuk mineralisasi rangka
tulang dan gigi janin. Absorpsi kalsium pada awal kehamilan
meningkat menjadi dua kali lipat dan disimpan dalam tubuh ibu.
• Selama trimester akhir, saat proses kalsifikasi tulang janin, transfer
kalsium ke plasenta menjadi lebih deras. Pada minggu kedua terakhir
kehamilan, lebih dari 300 mg kalsium ditransfer ke janin setiap hari
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Zat Besi (Fe)
• Asupan zat besi pada ibu hamil diperlukan utk meningkatkan
simpanan zat besi ibu.
• Dari simpanan zat besi ibu, janin akan mendeposit zat besi yang
akan digunakan utk mencukupi kebutuhan saat bayi lahir s/d
usia 46 bulan, terutama jika ASI kurang zat besi.

Yodium (I)
• Tambahan yodium (iodin) pada ibu hamil diperlukan karena terjadi
peningkatan laju metabolisme basal.
• Besar tambahan yg disarankan adalah 50μg/hari pada masing-
masing trimester.
• Apabila hasil pengamatan klinis menunjukkan bahwa ibu hamil
menderita pembengkakan kelenjar tiroid, maka ibu hamil
mengalami defisiensi yodium.
• Defisiensi yodium pada ibu hamil akan memperbesar peluang anak
menderita gondok.
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Magnesium (Mg)
• Ibu hamil memerlukan tambahan magnesium karena magnesium
bersama dengan kalsium berperan selain sebagai unsur
pembentuk tulang, juga berperan antagonistik dalam mengatur
impuls saraf, yaitu kalsium utk stimulator dan magnesium utk
relaksor.
• Defisiensi magnesium mengakibatkan penegangan pada pembuluh
darah, plasenta, dan umbilikal.

Zink (Zn)
• Asupan zink pada ibu hamil diperlukan karena pada ibu hamil terjadi
penurunan kadar zink dlm sirkulasi, bersamaan dengan periode
organogenesis
• Kadar zink yg rendah dpt mengakibatkan janin sangat peka terhadap
teratogen  serangan toksin penyebab janin abnormal, berisiko tinggi
terkena cacat bawaan atau aborsi spontan
• Kadar zink yg rendah dlm darah merupakan prediktor Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
Kebutuhan Tambahan Zat Gizi Selama Kehamilan
Natrium (Na)
• Peningkatan produksi hormon sewaktu hamil, metabolisme
natrium, volume darah ibu hamil, laju filtrasi, dan laju filtrasi
natrium di glomerulus dapat menyebabkan retensi natrium
• Mekanisme kompensasi diperlukan utk menjaga keseimbangan
cairan dengan elektrolit. Yaitu tidak disarankan utk menurunkan
konsumsi natrium secara berlebihan

Air
• Perlu peningkatan konsumsi air sekurang-kurangnya 8 gelas,
yaitu utk merangsang buang air besar termasuk mencegah
infeksi ginjal. Saat hamil terjadi pembesaran uterus sehingga
menekan usus bagian bawah dan menyebabkan sulit buang
air besar
1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam pangan yang
lebih banyak

Keterangan:
Bahan Ibu hamil 1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100gr = 175 kkal
makanan (2500 kkal) 2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100gr = 25 kkal
3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50gr
Nasi 6 porsi = 50 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50gr =
Sayuran 4 porsi 80 kkal
Buah 4 porsi 5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35gr =
50kkal
Tempe 4 porsi 6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45gr = 50 kkal
7. Susu sapi cair 1 porsi = 1 gelas = 200gr =
Daging 3 porsi 50kkal
Susu 1 porsi 8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm = 20gr =
75kkal
Minyak 6 porsi 9. Minyak 1 porsi = 1sdt = 5gr = 50kkal
10. Gula = 1 sdm = 20gr = 50kkal
Gula 2 porsi Sdm: sendok makan; sdt sendok teh
2. Minumlah air putih lebih banyak

3. Batasi minum kopi (kandungan


kafein dalam kopi dapat menjadi
inhibitor zat besi)
Rekomendasi penting dari WHO ttg
PERAWATAN ANTENATAL IBU HAMIL
WHO (2016) meluncurkan buku yang berjudul WHO
Recommendations on Antenatal Care for A Positive
Pregnancy Experience:
• Ibu hamil tidak direkomendasikan utk mengkonsumsi suplemen
multimikronutrien seperti: Vitamin B6 (piridoksin), vitamin E, vitamin
C, dan vitamin D secara tunggal utk memperbaiki hasil akhir maternal
dan perinatal.
• Suplementasi Fe dan asam folat masih direkomendasikan
• Suplementasi zink direkomendasikan hanya dalam konteks penelitian
• Suplementasi kalsium hanya direkomendasikan bagi penduduk yang
asupan kalsium dari makanannya rendah (1,5 – 2,0 gram kalsium
elemental secara oral)
• Suplemen vitamin A hanya diberikan kpd ibu hamil di daerah dengan
kasus kurang vitamin A (KVA) yg sudah masuk ke masalah masyrakat.
PERMASALAHAN GIZI
PADA IBU HAMIL
Proporsi KEK pada WANITA USIA SUBUR di Indonesia
(perbandingan antara Wanita Hamil dan Tidak Hamil)
Proporsi KEK pada WANITA USIA SUBUR di Indonesia
(perbandingan antara Wanita Hamil dan Tidak Hamil
berdasarkan umur)
Proporsi REMAJA PUTRI dan IBU HAMIL mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD) di Indonesia
Proporsi ANEMIA IBU HAMIL tahun 2018 berdasarkan
UMUR di Indonesia
Hamil dengan keadaan Gizi yang
Kurang

• Kemiskinan
• Sulitnya akses terhadap
Penyebab makanan
utama kurang • Sakit yang berulang
makan pada • Kebiasaan praktik pemberian
ibu hamil makanan yang kurang tepat
• Kurangnya perawatan dan
kebersihan
Kekurangan asupan gizi pada
trimester pertama
• Terkait dengan tingginya kejadian bayi
lahir prematur, kematian janin, dan
kelainan pada sistem saraf pusat bayi

Kekurangan energi pada


Trimester II dan III
• Menghambat pertumbuhan janin atau
janin tidak berkembang sesuai usia
kehamilan
Macam-Macam permasalahan gizi pada ibu
hamil dgn komplikasi kehamilan
Anemia
Konstipasi
Hyperemesis gravidarum
Eklampsia
Hipertensi dan preeklampisa
DM dan obesitas
Penyakit jantung

Anda mungkin juga menyukai