Disusun oleh :
BAB I………………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..
1.4 Manfaat …………………………………………………………………………
BAB II……………………………………………………………………………
BAB III……………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
3.2 Saran …………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Kata gizi sendiri berasal dari bahasa arab ghidza yang bearti makanan. Gizi adalah segala
sesuatu yang dikonsumsikan oleh manusia yang mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu
karbohidrat, vitamin, mineral, lemak protein dan air yang dipergunakan untuk
mempertahankan kehidupan pertumbuhan dan perkembangan dari organ oegan tubuh manusia.
Ilmu gizi adalah ilmu yang memplejari segala sesuatu tentang makan dalam hubungan nya
dengan kesehatan yang optimal. Gizi sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup kita.
Apabila gizi kita terpenuhi, maka akan terhindar dari berbagai penyakit karena mempunyai
tubu yang sehat.
Ibu menyusui membutuhkan energi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan produksi
asi dan kebutuhanuntuk aktivitasnya sendiri, yaitu memulihkan alat alat reproduksinya seperti
sebelum hamil.
Kebutuhan energi dan protein pada ibu menyusui lebih besar bila dibandingkan dengan
ibu hamil. Dementara kebutuhan vitamin dan mineral bisa lebih besar atau sama dengan ibu
hamil. Hanya saja kebutuhan besi dan folat sudah mulai mengalami penurunan dibandingkan
ketika masa kehamilan. Kebutuhan akan air juga besar untuk menghindari dehidrasi. Ibu
menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol,minuman keras, rokok, dan kafin yang
berlebihann karena dapat mempengaruhi kadar ASI yang diproduksinya dan mempengaruhi
perkembangan bayi.
1.2Rumusan masalah
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Ibu menyusui membutuhkan energi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan produksi
asi dan kebutuhanuntuk aktivitasnya sendiri, yaitu memulihkan alat alat reproduksinya seperti
sebelum hamil.
Kebutuhan energi dan protein pada ibu menyusui lebih besar bila dibandingkan dengan ibu
hamil. Dementara kebutuhan vitamin dan mineral bisa lebih besar atau sama dengan ibu hamil.
Hanya saja kebutuhan besi dan folat sudah mulai mengalami penurunan dibandingkan ketika masa
kehamilan. Kebutuhan akan air juga besar untuk menghindari dehidrasi. Ibu menyusui sebaiknya
tidak mengkonsumsi alkohol,minuman keras, rokok, dan kafin yang berlebihann karena dapat
mempengaruhi kadar ASI yang diproduksinya dan mempengaruhi perkembangan
bayi.(Maryam,2016)
Kebutuhan gizi meningkat selama laktasi dan kehamilan untuk mensuport perkembangan
janin dan perkembangan selama perubahan jaringan maternal dan proses metabolism
tubuh.Kebutuhan nutrisi ibu selama laktasi lebih tinggi dari kebutuhan masa pregnancy
(kehamilan). Intake digunakan untuk sekresi susu, untuk energy dan protein dan sintesis susu.
RDA (1989) memperkirakan sekresi susu 700 kcal/L (2,93 MJ/L) meliputi 5% protein, lebih dari
50% lemak dan 30% laktosa direkomendasikan penambahan kalori perhari 500 kcal, protein intake
15 g/hari untuk 6 bulan pertama dan 12 g/hari selanjutnya, intake mikronutrien meningkat
(mitayani,2002)
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI
yang dihasilkan. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu. (Banudin, 2012)
Tujuan pemberian makanan pada ibu menyusui adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi
selama menyusui. Seorang ibu menyusi membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk
dapat menyusui bayinya dengan sukses. Sebanyak 300 kalori yang dibutuhkan oleh bayi berasal
dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlumakan
berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan siibu selalu
menuruti rasa laparnya (Atikah, 2009).
ASI yang diberikan cukup oleh seorang ibu kepada anaknya akan sangat bermanfaat kelak
ketika anak dewasa. Anak yang diberikan ASI yang cukup akan menjadi akan menjadi anak yang
bersifat lemah lembut, sehat dan mempunyai IQ yang tinggi. Ini tidak terlepas dari peran asam
dokosahexanoik (DHA) yang ada di dalam air susu ibu. Hormone oksitosin akan merangsang
payudara untuk berkonsentrasi mengeluarkan ASI. Oleh karena itu, ibu memerlukan tambahan
energy tambahan sebesar 800 Kkal yaitu 600 Kkal untuk menyusui dan 200 Kkal untuk ibu
melakukan aktifitas. Tambahan lain dari ibu menyusui yaitu tambahan protein yang tinggi yaitu
50 gram, kalsium sebanyak 0,5 gram, zat besi sebanyak 200 gram, vit C sebanyak 100 gram,
vitamin B1 sebanyak 1,3 mg, vitain B2 sebanyak 1,3 mg, dan kebutuhan airnya menjadi 8 gelas
perhari. Pada ibu menyusui disarankan sekali mengkonsumsi makanan yang mengandung omega
3 yang penting bagi pertumbuan anak, yaitu bisa didapatkan dari ikan laut. Sedangkan untuk vit C
banyak terdapat pada makanan asam dan kecut seperti jeruk, sirsakapel.( atikah, 2009).
Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan utama bayi, dengan ASI bayi
akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah lembut, dan mempunyai IQ
yang tinggi. Hal ini terjadi karena ASI mengndung asam dekosa heksaenoid(DHA).
Selama menyusui, ibu memproduksi 800cc air susu yang mengandung 600kkal. Oleh sebab
itu, ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan 800kkal yaitu 600kkal untuk memproduksi ASI
dan 200kkal untuk aktivitas ibu selama menyusui. Dengan kebutuhan kalori ibu selama menyusui
sebesar 2200kkal untuk kebutuhan normal, ditambah 800kkal sehingga keseluruhan menjadi 3000
kkal sehari.
Tambahan nutrient lain dalam sehari bagi ibu menyusui adalah protein sebanyak 50 gram,
kalsium 0,5-1 gram, zat besi 20 mg, vitamin C 100 mg, vitamin B1 1,3 mg, vit B2 1,3 mg dan air
8 gelas sehari. Ibu menyusui juga dianjurkan makan makanan yang mengandung omega 3 seperti
ikan laut.Kebutuhan kalsiun dapat dipenuhi melalui susu,keju, teri kacang kacangan dan
sebagainya. Sumber zat besi terdapat pada daging, hati, golongan seafood, dan bayam.
Ibu yang menyusui bayi, harus memproduksi 800-1000 CC ASI per harinya. Menurut food
and nutrition dan national academy of science-national research counel tambahan nutrisi bagi ibu
menyusui sebagai berikut :
Vit A 400 µg
Vit D 5µg
Vit E 3 mg
Vit C 40 mg
Vit B1 0,5 mg
Vit B2 0,5 mg
Niasin 5 mg
Vit B 60,5 mg
Kalsium 400mg
Fosfor 400 mg
Magnesium 150mg
Zink 10 mg
Iodin 50 µgt
Jika pemberian ASI berhasil berat badan bayi akan meningkat, intregitas kulit baik, tonus otot
serta kebiasaan makan memuaskan. Syarat makanan ibu menyusui :
Vit D (µg) +0 +0
Vit E (mg) +4 +4
Vit K (µg) +0 +0
Niasin (mg) +3 +3
Fosfor ( mg) +0 +0
Besi (mg) +6 +6
Iodium(µg) +50 + 50
Unsur-unsur zat gizi dibutuhkan oleh organ-organ tubuh tersebut menurut ilmu gizi yang kita
kenal adalah karbohidrat atau hidrat arang. Protein atau zat putih telur, lemak, vitamin dan mineral.
Tubuh manusi amemerlukan makanan untuk menyediakan energi bagi seluruh proses kehidupan
dan pertumbuhan, memperbaiki dan memmelihara sel-sel, jaringan–jaringgan dan organ-organ.
Makanan mengandung 3 grub dan zat yaitu: Karbohidrat, protein dan lemak yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumblah yang berbeda. Sebagai tambahanya, tubuh juga memerlukan serat, vitamin
dan mineral. Serat didapat dari makanan yang berasal dari tumbuhan dan sangat penting bagi
peningkatan kesehatan tubuh serta dapat mencegah dalam penyakit-penyakit serius yang dapat
mengancam nyawa. Vitamin dan mineral adalah zat kimia yang terkandung dalam makanan dan
dibutuhkan dalam jumblah kecil untuk mengambil bagian bagian dalam reaksi metabolisme dalam
sel. Yang terbaik adalah memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral dengann memakan
berbagai macam mkanan. Sedangkan supplemen mungkin dapat membantu dalam beberapa
keadaan.
Fungsi karbohidrat
Sumber
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau seralia yang merupakan sumber utama didunia
seperti biji-bijian dari famili graminae yang tergolong kedalam makanan pokok, contoh
padi (Oriza setiva), jagung (Zea mays), gandum (triticum sp), centel (shorgum sp), barley
(Horgeum vulgare), dan obat(Avena sativa), umbi-umbian, kacang-kacangan kering dan
gula, sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat dari padasayur
daun-daunan.
b. Lemak
Lemak adalah ester dari asam organik yang tinggi (asam lemak) dan gliserol (alkohol) atau
sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur carbon(C), Hidrogen(H) dan
oksigen(O). Dibanding dengan karbohodrat dan protein yang mengandung 4 kalori terbesar
karena mengandung 9 kalori tiap gramnya.
Peran lemak sebagai zat gizi
Lemak memiliki peran penting bagi tubuh agar dapatberfungsi secara baik. Tidak disangkal
lagi
Gangguan proses pemberian asi berakar pada kurangnya pengetahuan, rasa percaya diri,
serta kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan. Masa persiapan menyusui sudah harus
dimulai ketika hamil. Piting susu diperiksa terutama selama satu atau dua bulan sebelum
melahirkan. Jika putting mengalami inversi, kondisi yang dapat menyusahkan bayi untuk
menyusui dan dapat menimbulkan frustasi ibu, diupayakan agar menonjol kembali. Air susu
sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Air susu ibu pertama yang bertahan sekitar 4-5 hari
masih berupa kolostrum. Banyaknya kolostrum yang disekresikan setiap hari sekitar Antara 10-
100 cc,dengan rata-rat 30 cc. air susu sebenarnya baru keluar setelah hari kelima. Ibu harus
menjulurkan payudaranya ke mulut bayi hingga seluruh putting dan areola tergenggam oleh bayi.
Jumlah produksi ASI bergantung pada besarnya cadangan lemak yang tertimbun selama
hamil, dalam batas waktu tertentu, diet selama menyusui. Rata-rata volume ASI pada ibu yang
brstatus gizi baik sekitar 700-800 cc sementara mereka yang berstatus gizi kurang hanya sekitar
500-600 cc. jumlah ASI yangdisekresikan pada 6 bulan pertama sebesar 750 cc sehari. Sekresi
pada hari pertama hanya berkumpul sebanyak 50 cc yang kemudian meningkat menjadi 500,600,
dan 750 cc, masing-masing pada hari k3 5 bulan I dan III. Volume ASI pada 6 bulan berikutnya
menyusut menjadi 600 cc. namun demikian, status gizi tidak berpengaruh besar pada mutu,
(kecuali volum) ASI, meskipun kadar vitamin dan mineralnya sedikit lebih rendah. Pendapat ini
dapat digunakan sebagai penjelasan kepada ibu yang enggan menyusui bayi dengan alasan sttus
gizi mereka kurang baik.
Reflek oksitosin adalah reflek yang berasal dari rangsangan bayi yang selanjutnya akan
diteruskan menuju pars posterior hipofisis yang akan melepaskan hormone oksitosin kedalam
darah. Selanjutnya oksitosin ini akan memicu sel-sel mioapitel yang mengelilingi alveoli dan
dektuli berkonsentrasi sehingga memeras air susu dari alveoli dan dektuli sinus menuju pars papilla
mamae. Reflek mencari putting susu dilakukan oleh ibu akan membuat bibir bayi membuka mulut
dan mencari putting untuk menyusu yang disebut juga dengan rooting reflex. Kemudian dengan
adanya reflek menghisap dari bayi akan membuat sinus laktiferus yang ada dibawah areola mamae
tertekan( atikah, 2009).
Gangguan proses pemberian ASI pada prinsipnya berakar pada kurangnya pengetahuan,
rasa percaya diri, serta kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan. Pemberian ASI itu
sendiri, sesungguhnya, merupakan proses alamiah, tetapi bukan berarti, jadi seketika. Menyusui
memerlukan persiapan, dan persiapan itu harus sudah dimulai selagi hamil. Ketidaktahuan akan
manfaat ASI, kemudharatan yang mungkin timbul akibat”susu botol” dan “isu negatif” yang
ditiupkan oleh teman sebaya dan produsen susu formula,terwujud sebagai keengganan menyusui
anaknya. Pengaruh ini akan semakin besar jika ibu masih remaja dan kelahiran anak yang tidak
diinginkan.
Masa persiapan menyusui sudah harus dimulai ketika hamil. Kepada calon ibu perlu
diajarkan cara memberikan air susu pertama, upaya yang perlu dilakukan untuk memperbanyak
ASI, serta cara perawatan payudara selama menyusui. Di samping itu, kebersihan dan kelembapan
payudara harus dijaga agar tidak terjangkit infeksi.
Air susu sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Air susu pertama, yang bertahan
sekitar 4-5 hari , masih berupa kolostrum. Banyaknya kolostrum yang disekresikan setiap hari
berkisar antara 10-100 cc, dengan rata-rata 30 cc. Air susu sebenarnya baru keluar setelah hari
kelima. Ibu harus menjulurkan payudaranya ke mulut bayi hingga seluruh puting dan arerola
“tergenggam” oleh mulut bayi. Tugas mengalirkan susu jangan dibebankan pada satu payudara
saja. Perlakuan berat sebelah ini jika memang terjadi, akan menurunkan fungsi payudara sebagai
produsen ASI. Oleh karena itu, kedua payudara sebaiknya digilir masing-masing sekitar 7-10
menit. Setelah selesai menyusui, payudara dibersihkan dengan air bersih dan dibiarkan kering
dalam udara selama 15 menit. (atikah,2009)
Jumlah produksi ASI bergantung pada besarnya cadangan lemak yang tertimbun selama
hamil dan dalam batas tertentu, diet selama menyusui. Rata-rata volume ASI ibu berstatus gizi
baik sekitar 700-800 cc, sementara mereka yang berstatus gizi kurang hanya berkisar 500-600 cc.
Jumlah ASI yang disekresikan pada 6 bulan pertama sebesar 750 cc sehari. Sekresi pada hari
pertama hanya terkumpul sebanyak 50 cc yang kemudian meningkat menjadi 500, 650 dan 750 cc
masing-masing pada hari v, bulan I dan III. Volume ASI pada 6 bulan berikutnya.(Atikah,2009)
a) Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari
b) Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein per hari.
c) Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
d) Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat menurunkan produktivitas ASI
Jika status gizi ibu menyusui normal disertai konsumsi zat gizi berkualitas dan
berkuantitas, ibu menyusui akan sehat optimal dan produktif serta produksi ASI cukup dan
bayi/anak akan sehat optimal(tumbuh kembang normal) juga cerdas. Jika status gizi ibu
menyusui kurang dan konsusmsi zat gizi kurang, baik kualitas maupun kuantitas maka :
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak terhambat, bayi mudah
sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang.
Ada dua posisi yang penting dalam menyusui, yaitu posisi mulut bayi dan puting susu ibu
serta posisi badan ibu dan badan bayi. Kedua posisi ini tidak dapat dipisahkan, karena saling
berhubungan. Posisi yang salah antara mulut bayi dan puting susu ibu akan berakibat pada
posisi badan ibu dan badan bayi yang salah.(Arisman,2010)
Kalau rasa nyeri dan luka lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi.
Putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering dengan sendirinya, jangan menggunakan
BH yang terlalu ketat.
Apabila terdapat rasa nyeri hebat, atau luka makin berat, puting susu yang sakit
diistirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi pada puting susu yang sakit
tersebut. Biasanya masa istirahat ini tidak lama,sekitar 24 jam.
Selama puting susu yang bersangkutan diistirahatkan, ASI dikeluarkan oleh ibu dengan
tangan. Sebaiknya jangan menggunakan pompa, karena menambah rasa nyeri dan membuat luka
bertambah parah.
b. Payudara bengkak
Kadang-kadang payudara terasa membengkak atau penuh. Hal ini terjadi karena edema
ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe akibat ASI yang menumpuk di dalam payudara.
Kejadian seperti ini jarang terjadi kalau pemberian ASI sesuai dengan kemauan bayi.
Faktor-faktor lain yang menyebabkan payudara bengkak adalah :
Bayi tidak menyusu dengan kuat
Posisi bayi pada payudara salah sehingga proses menyusui tidak benar
Serta terdapat putting susu yang datar atau terbenam
Jika terdapat hal-hal seperti ini, dapat dilakukan :
Bayi disusui, sehingga mengurangi rasa membengkak
Setiap kali menyusui payudara harus sampai kosong
Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman
Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak
Rasa nyeri dapat juga dikurangi dengan obat analgesic
ASI adalah makanan pokok bayi sampai usia 4-6 bulan. Karena itu bayi usia 4-6
bulan yang hanya mendapat ASI saja perlu dipantau berat badannya paling tidak sebulan
sekali Bila ASI cukup, berat badan anak akan ber tambah (anak tumbuh) dengan baik.
Untuk memantau kecukupan ASI dengan memantau berat badan, dapat digunakan Kartu
Menuju Sehat untuk anak Untuk mencegah berat badan yang tidak cukup naik, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu perhatikan apakah bayi termasuk bayi yang
menyusu lama, atau cepat. ibu jangan segera menghentikan memberi ASI hanya karena
merasa bayi sudah cukup lama menyusu, karena sebenarnya mungkin bayi masih mau terus
menyusu. setelah bayi menyusu dan kemudian berhenti atau tidur, cobalah menyusukan
dengan kembali bayi menidurkan telentang, gosok pelan perutnya atau gerakkan kaki atau
tangannya, seringkali Bayi akan bangun kembali dan menyusu lagi perhatikan teknik
menyusui ibu, apakah sudah benar, bila masih salah harus diperbaiki. Bila berat badan anak
tidak naik, konsultasikan ke dokter dokter spesialis anak untuK mendapatkan saran
selanjutnya.
2.8 Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Dx Keperawatan Kriteria hasil
1 Ketidakefektif Setelah 1. Pantau 1. Untuk
an pemeberian dilakukan pembengkakan mengetahui
ASI b/d napak tindakan payudara yang adanya
ketidakadekua keperawatan berhubungan pembengkakan
tan produksi selama 1x24 dengan pada payudara
asi jam ketidaknyamanan
diharapkan atau sakit
keberhasilan 2. Lakukan pijat 2. Melancarkan
menyusui oksitosin untuk produksi ASI
bayi memperlancar
meningkat ASI
dengan 3. Ajarkan pasien 3. Menambah
criteria hasil : mengenai pengetahuan
- Intike langkah-langkah pasien tentang
nutrisi cukup pijat oksitosin pijat oksitosin
adekuat 4. Libatkan keluarga 4.
- Pengeluaran untuk membantu
ASI cukup dan memberikan
adekuat dukungan kepada
ibu menyusui
Kesimpulan :
Ibu menyusui membutuhkan energi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan produksi
asi dan kebutuhanuntuk aktivitasnya sendiri, yaitu memulihkan alat alat reproduksinya seperti
sebelum hamil. Seorang ibu menyusi membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk
dapat menyusui bayinya dengan sukses. Sebanyak 300 kalori yang dibutuhkan oleh bayi berasal
dari lemak yang ditimbun selama kehamilan.
Selama menyusui, ibu memproduksi 800cc air susu yang mengandung 600kkal. Oleh sebab itu,
ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan 800kkal yaitu 600kkal untuk memproduksi ASI dan
200kkal untuk aktivitas ibu selama menyusui. Dengan kebutuhan kalori ibu selama menyusui
sebesar 2200kkal untuk kebutuhan normal, ditambah 800kkal sehingga keseluruhan menjadi 3000
kkal sehari.
Tambahan nutrient lain dalam sehari bagi ibu menyusui adalah protein sebanyak 50 gram,
kalsium 0,5-1 gram, zat besi 20 mg, vitamin C 100 mg, vitamin B1 1,3 mg, vit B2 1,3 mg dan air
8 gelas sehari. Ibu menyusui juga dianjurkan makan makanan yang mengandung omega 3 seperti
ikan laut.Kebutuhan kalsiun dapat dipenuhi melalui susu,keju, teri kacang kacangan dan
sebagainya. Sumber zat besi terdapat pada daging, hati, golongan seafood, dan bayam.
Saran :
DAFTAR PUSTAKA