DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
NS.FITRIA PRIHATINI,M.KEP
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah GIZI DAN DIET kami Dengan Judul
“ KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU MENYUSUI “.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak menemui kesulitan dan hambatan sehingga kami
tidak terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan semangat dari berbagai pihak. Dan
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang
telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan masukan, motivasi dan bimbingan selama
Segala kemampuan dan daya upaya telah kami usahakan semaksimal mungkin, namun kami
menyadari bahwa kami selaku penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga hasil makalah ini memberikan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu
selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor
penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat
produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi baru lahir.
Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung di dalam
setiap makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang di perlukan
oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan
pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya
akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang di anjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita lakukan pada
ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan pentingnya gizi pada Ibu
ataupun untuk bayinya.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah keinginan tentang pembuatan
makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui” yang berisikan tentang status kebutuhan
asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi pada sukses menyusui, dan cara memberikan
pendidikan gizi. Selain itu, makalah ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi.
2. Tujuan
Pembuatan makalah tentang Gizi Pada Ibu Menyusui ini, bertujuan untuk :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan
untuk ibu menyusui.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh status gizi ibu pada kesuksesan pemberian ASI.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara untuk memberikan pendidikan gizi pada ibu
menyusui.
BAB II
PEMBAHASAN
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi
ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi
diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka
akan mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi
ASI di pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi ASI sekitar
600 - 800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi
ASI sekitar 500 - 700 ml Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang
mesti diperhatikan dalam pemenuhannya.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
· Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
· Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
· Aktivitas.
· Psikologi
· Kesehatan
· Sosial ekonomi
· Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan
energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500
kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
· Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua
dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
· Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam proses
produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative konstan baik
dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka
kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu,
termasuk dalam tulang.
Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
· Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan
sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.
· Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
· Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
· Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi memperoleh
nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua gizi
tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat, beta-
carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan kaya zat besi
membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau
asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda suka sayuran
mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran
yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu.
sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan vitamin
A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi.
Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti oksidan dan
serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-
5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung
vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium
diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan
termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan
todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan
salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena
termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi
untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral,
dan cairan.
Makanan sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat
menu seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu
menyusui perlu di perhatikan hal-hal berikut ini :
Adapun kebutuhan tambahan makanan yang harus di konsumsi oleh ibu menyusui dapat
di lihat dari porsi makan yang harus dikonsumsi. Kebutuhan tersebut dapat dilihat dari tabel
di bawah ini yang dapat dijadikan sebagai indikasi dari jumlah makanan yang di butuhkan
oleh tubuh yang harus dikonsumsi oleh ibu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan penulis berdasarkan hasil pembahasan yang
telah dibuat.
Jadi, gizi pada ibu menyusui harus diperatikan dalam pemenuhannya. Karena gizi ibu
menyusui sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan bayi. Karena
dari makanan yang dikonsumsi ibu itu yang mempengaruhi juga banyak sedikitnya ASI
yang dihasilkan oleh ibu yang menyusui.semakin banyak menu yang dikonsumsi
semakin banyak juga ASI yang diperoleh oelh bayi. Bayi yang berumur 0-6 bulan harus
mendapat ASI secara langsung dari ibunya. Karena bayi yang berumur 0-6 bulan
makanan utamanya adalah ASI.Belum dapat mengonsumsi makanan yang lain, karena
organ-organ pencernaan belum bisa berfungsi secara sempurna atau masih lunak. Maka
disarankan bagi ibu-ibu yang menyusui harus mengatur menu makannya. Sehingga
bayinya tidak kekurangan gizi. Sudah banyak di Indonesia di temui anak-anak yang
kekurangan gizi atau gizi buruk.
Mari kita majukan bangsa kita dengan cara, menyarankan bagi ibu-ibu yang menyusui
harus dapat mengatur menu makanannya sehari-hari. Supaya tidak ada lagi korban gizi
buruk di Indonesia.