Anda di halaman 1dari 6

Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.

000 kalori selama


kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap
hari selama hamil. Energi yang tersembunyi dalam protein sebanyak 5180 Kkal dan lemak 3.337 Kkal.
Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang
digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan energi yang bisa dimetabolisir.

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan
III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II
diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti payudara, serta penumpukan lemak. Selama
trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. (Eva Ellya
Sibagariang, 2010)

Selama hamil, ibu memerlukan semua zat gizi. Oleh karena itu, kebutuhan energi, protein, vitamin,
mineral bertambah. Komponen sel tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri dari protein. Jenis
protein yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai bologi tinggi seperti daging, ikan, telur,
tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yoghurt. Bila seorang ibu tersebut adalah seorang
vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran dan buah0buahan,
maka ibu tersebut tidak akan mnegalami masalah kekurangan protein. (Eva Ellya Sibagariang, 2010)

Mineral berperan pada pertumbuhan tulang dan gigi. Bersama dengan protein dan vitamin, mineral
membentuk sel darah dan jaringan tubuh lainnya. Mineral yang sangat dibutuhkan selama
kehamilan adalah kalsium, zat besi dan seng. (Eva Ellya Sibagariang, 2010)

MENYUSUI

Dengan asumsi bahwa produksi susu (ASI) adalah 750 ml/hari, yang ekivalen dengan 570 Kkal
(dengan efisiensi produksi sebesar 80%), jumlah energi yang harus ditambahkan selama menyusui
adalah 659 Kkal. Dari jumlah ini, sekitar 200 Kkal dapat disediakan sampai bayi berumur 6 bulan oleh
lemak yang terakumulasi selama kehamilan, sehingga yang harus ditambahkan adalah sekitar 450
Kkal per hari. (Deddy Muchtadi, 2014)

Ibu menyusui harus makan makanan yang cukup bagi bayinya, ibu menyusui harus :

1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.


2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
cukup.
3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
persalinan.
5. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI.

Ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak dari pada ibu yang tidak menyusui. Banyaknya
makanan ibu menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan kebutuhan gizi ibu.

Untuk mendukung produksi ASI yang cukup dan agar bayi dan ibu memiliki status gizi yang baik maka
ibu menyusui perlu makan dengan gizi seimbang. Bahan makanan yang dianjurkan :
1. Sumber karbohidrat
Pilih bahan makanan yang mengandung tinggi karbohidrat kompleks dan zat gizi lain. Nasi
sebagai makanan pokok dapat ditambah dengan jagung kuning, umbi merah, labu kuning
yang juga mengandung karoten.
2. Sumber protein
Ikan terutama yang dapat dimakan dengan tulang dan durinya, selain mengandung protein
juga mengandung kalsium dan mineral yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan
mineral-meneral lain. Ayam, daging, dan hati ayam atau sapi merupakan sumber protein
yang juga mengandung zat besi dan mineral lain. Susu non fat, tempe, tahu dan kacang-
kacangan juga merupakan sumber kalsium dan mineral lain.
3. Sumber lemak
Pilih sumber lemak tak jenuh agar mudah dicerna seperti minyak kedelai, minyak kacang,
minyak biji bunga matahari, minyak kelapa sawit dan lain-lain.
4. Sumber vitamin dan mineral
Sayuran yang berwarna hijau dan kuning seperti daun pepaya, daun singkong, daiun katuk,
bayam, sawi hijau, wortel, labu kuning, pepaya, jambu biji, manggaa, jeruk, advokad dan
lain-lain.

Ibu menyusui juga dianjurkan minum dalam jumlah yang cukup,mpaling sedikit usahakan sebanyak 8
gelas sehari. Bisa berupa air putih, susu dan lain-lain. Selama nifas juga dianjurkan untuk minum 1
kapsul vitamin A 200.000 SI. (Eva Ellya Sibagariang, 2010)

Vitamin yang perlu mendapatkan perhatian khusus diantaranya Vitamin A, vitamin D, vitamin C dan
vitamin B. Kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dengan mengonsumsi hati, sayuran hijau tua
ataupun sayuran berwarna kuning. Vitamin D diperoleh dari sinar matahari, sehingga disarankan ibu
rajin berjemur bersama bayinya di pagi hari. Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan
mengonsumsi buah-buahan. Konsumsi ini tidak perlu terlalu berlebihan karena kelebihannya akan di
buang melalui urine. Vitamin B bayi dapat dipenuhi melalui ASI, oleh karena itu ibu perlu
mengonsumsi sayuran hijau tua dan daging yang cukup mengandung vitamin B.

Mineral yang kebutuhannya perlu diperhatikan adalah zat besi, kalsium, dan asam folat. Zat besi
adalah ASI lebih baik di serap dibandingkan zat besi yang berasal dari susu formula. Ibu menyusui
diharapkan mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti hati, telur, dan sayuran hijau tua.
Kekurangan kalsium pada ibu menyusui dapat mengakibatkan kehilangan kalsium pada tulang ibu,
sekresi kalsium pada tulang ibu, sekresi kalsium pada ASI rendah, dan gangguan pembentukan
tulang pada ayi. (Hariyani, 2012)

Pertumbuhan sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk
plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti jantung,
paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai akhir
kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain menurun.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui ( Pic : Google )

Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori
(Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium, vitamin C,
vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani
dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan
kolin.

Dari bebagai macam nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan, Protein adalah satu jenis
nutrisi yang tidak boleh dilewatkan. Meskipun anda banyak mengonsumsi Asam Folat atau Zat Besi,
gangguan pada ibu hamil dan janin tetap tidak bisa dihindari jika asupan Protein kurang. Agar anda
tidak mengalami hal ini, akan ada baiknya jika mengetahui berbagai jenis makanan yang kaya akan
Protein serta manfaat Protein untuk ibu hamil dan janin. Simaklah informasi berikut ini.

Apa saja sumber protein yang disarankan untuk ibu hamil?

Nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat berasal dari mana saja. Namun jika anda ingin mendapatkan
nutrisi tertentu secara baik, tentu saja harus memilih makanan atau sumbernya yang benar dan
tepat juga. Pemilihan yang kurang tepat, jumlah kandungannya tidak akan bisa memenuhi
kebutuhan. Karena topik kali ini adalah protein untuk ibu hamil, maka yang akan menjadi fokus
adalah sumber protein yang bagus untuk ibu hamil, antara lain:

Telur
Jika ditanya tentang apa sumber protein yang bagus pasti anak kecil hingga orang dewasa akan
menjawab telur. Ya, jenis makanan yang tidak lekang oleh jaman ini memang kaya akan kandungan
protein hewani yang baik untuk ibu hamil maupun tidak hamil. Setiap satu telur bisa menghasilkan
kandungan protein sebesar 7gram. Jumlah ini terhitung cukup besar. Bagi anda yang takut akan
kolesterol tinggi selama kehamilan, lebih baik makan putih telurnya saja.

Kacang Kedelai

Kacang-kacangan memang kaya akan protein nabati. Salah satu jenis kacang yang paling banyak
dijumpai di Indonesia adalah kacang kedelai. Memang sangat jarang orang mengonsumsi kacang
kedelai secara langsung. Orang lebih banyak mengonsumsinya dalam bentuk makanan yang
berbahan dasar kedelai seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. Jadi, jika anda tidak suka
mengonsumsi kedelai secara utuh, konsumsilah olahan kedelai. Proteinnya tetap akan banyak dan
berguna untuk menjaga kesehatan selama hamil.

Brokoli

Jangan kira sayuran hanya memiliki kandungan serat dan vitamin yang baik saja. Ada brokoli yang
ternyata kaya akan protein dan dikategorikan sebagai salah satu sumber protein yang wajib dimakan
oleh ibu hamil. Brokoli bukan hanya lezat jika dimasak sebagai sayur. Brokoli nikmat jika direbus dan
dimakan saat sarapan. Kandungan protein serta karbohidratnya akan membuat anda lebih
bersemangat.

Keju

Sebagai salah satu produk olahan susu, keju menjadi primadona yang disarankkan sebagai sumber
protein yang tidak berbahaya untuk janin dan kesehatan ibu selama hamil. Hanya saja ada zat yang
kurang baik yang terkandung pada keju. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi keju
dalam jumlah yang berlebihan. 1 ons adalah batas maksimal konsumsi keju dalam satu hari.

Ikan Teri

Makanan yang sangat mudah dijumpai ini adalah makanan yang tidak begitu diminati oleh
masyarakat karena dianggap makanan murahan. Padahal sebenarnya ikan teri yang kecil-kecil ini
memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Kandungan proteinnya bahkan lebih banyak dari
beberapa jenis makanan yang harganya lebih mahal. Saat hamil, anda bukan hanya bisa
mendapatkan asupan protein dari ikan teri. Makanan ini juga bisa memenuhi kebutuhan Kalsium
untuk anda dan janin di dalam kandungan.

Kacang Almond

Jenis kacang selain kedelai yang juga direkomendasikan sebagai makanan kaya akan Protein adalah
kacang Almond. Berbeda dengan kacang kedelai yang sangat mudah dijumpai dan harganya juga
lebih terjangkau, kacang almond harganya lebih mahal. Di Indonesia kacang almond lebih sering
digunakan sebagai bahan penambah pada berbagai macam masakan.

Keong Mas

Di beberapa daerah di Indonesia, keong mas adalah makanan yang dijadikan ikon kuliner. Misalnya
saj di Yogyakarta dan Solo. Banyak sekai pedagang kaki lima atau angkringan yang menjajakkan
olahan keong mas sebagai makanan. Ternyata makanan ini memang sangat layak konsumsi, apalagi
untuk masa kehamilan. Bukan hanya kaya akan protein yang diperlukan saat berbadan dua, keong
mas juga mengandung Omega 3 yang akan berperan dalam pertumbuhan janin.

Gandum

Gandum adalah salah satu bahan makanan yang dikenal sebagai sumber karbohidrat. Tidak banyak
yang tahu ternyata selain mampu memberikan energi yang lebih, gandum adalah sumber protein
yang baik. Kandungannya ada sekitar 9%. Akan sangat menguntungkan jika anda mengonsumsi
gandum karena dua nutrisi penting untuk kehamilan dapat terpenuhi dari satu jenis makanan.

Apa manfaat protein bagi ibu hamil dan calon bayinya?

8 Sumber Protein dan Manfaat Protein untuk Ibu Hamil

Mungkin anda bertanya-tanya mengapa protein menjadi salah satu nutrisi yang asupannya harus
benar. Alasannya tentu berkaitan dengan kegunaan atau manfaat protein selama ibu hamil dan bayi
masih tumbuh di dalam rahim ibunya. Untuk mengetahi lebih dalam lagi, berikut ini adalah manfaat
dari protein yang harus anda tahu:

Sumber Kalori

Mungkin anda tahu bahwa sumber kalori terbanyak adalah karbohidrat. Namun ternyata protein
juga ikut ambil bagian dalam memberikan sokongan terhadap ibu hamil dalam mendapatkan kalori
agar bisa beraktivitas dengan normal dan lancar seperti saat sedang tidak hamil.

Pembentuk Jaringan

Pada awalnya setiap individu adalah segumpal darah. Lalu melalui berbagai proses, gumpalan darah
bisa tumbuh dan berkembang menjadi daging dan berbagi macam organ lainnya. Selama proses
perubahan itulah terjadi pembentukkan jaringan dari jaringan otak, kulit, otot, dan lain sebagianya.
Semua proses situ membutuhkan protein sebagai sumber utama yang dapat mebentuk jaringan. Jika
ada jaringan yang mengalami kerusakan, protein juga bertugas untuk memperbaikinya sehingga bayi
tidak akan lahir cacat.

Pembentuk Darah

Selain berbagai macam jaringan tubuh, darah juga bagian pembentuk tubuh yang penting. Ada darah
putih dan darah merah yang proses pembentukannya mengandalkan protein. Oleh karena itu, saat
ibu hamil mengalami anemia, besar kemungkinan ia kekurangan protein.

Penguat Tulang

Asupan protein yang baik adalah pertanda bahwa tulang ibu hamil akan tetap kuat dan sehat saat
selama hamil hingga saat melahirkan. Tulang bayi juga akan tumbuh dengan normal dan kuat. Hal ini
dikarenakan protein adalah zat yang berfungsi menyerap zat besi dan kalsium. Jika penyerapan baik,
tulang akan menerima asupan ke dua zat itu dengan baik pula.

Anda mungkin juga menyukai