Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MASA NIFAS

Tugas Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Pascasalin Dan Menyusui

Program Studi Kebidanan Reg-A Semester 3

Dosen Pengampu :

Ayu Devita Citra Dewi, SST ., M.Kes.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Chris Chindy Sayona (20.15401.10.01)


2. Fika Permata Sari (20.15401.10.02)
3. Syiva Azkiyah (20.15401.10.03)
4. Merlyn Trisdayanti (20.15401.10.04)
5. Mutiara (20.15401.10.05)
6. Dwi Giarti Fortun (20.15401.10.06)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

PALEMBANG 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas berkat
dan rahmat-nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul ‘’ Kebutuhan Dasar
Masa Nifas’’ makalah ini disusun atas tugas dari dosen Ayu Devita Citra Dewi,SST.,M.Kes.
untuk penambahan nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan Pascasalin dan Menyusui makalah ini
berisi materi tentang semua yang berhubungan dengan Kebutuhan Dasar Masa Nifas ,Namun
kami menyadari betul bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini mengingat
kami masih dalam proses pembelajaraan, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari
semua pihak yang bersifat membangun bagi kesempurnaan makalah ini , Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih bagi
semua pihak yang telah berperan dalam membuat makalah ini.

Palembang, 7 Oktober 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................4
1.3. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS.....................................5
2.1. Nutrisi Dan Cairan................................................................................................................5
2.2. Ambulasi Dini.......................................................................................................................6
2.3. Eliminasi...............................................................................................................................7
2.4. Kebersihan Diri.....................................................................................................................8
2.5. Istirahat..................................................................................................................................9
2.6. Kebutuhan Seksual..............................................................................................................10
2.7. Latihan Senam Nifas...........................................................................................................10
1. Pengertian senam nifas.......................................................................................................10
2. Tujuan senam nifas.............................................................................................................11
3. Persiapan senam nifas........................................................................................................12
4. Latihan senam nifas............................................................................................................13
2.8. Rencana KB........................................................................................................................14
BAB III PENUTUP......................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
3.2 Kritik dan Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.
Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah
melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah
membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana sangat
membutuhkan makanan setelah dilahirkan.
Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk kesempurnaan
produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan tumbuh dengan sehat
dan berkembang seperti seharusnya atau normal.Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu
untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ ibu. Maka dari
itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui
bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui sangatlah banyak untungnya.
1.2. Rumusan Masalah
                1.Bagaimanakah kebutuhan nutrisi dan cairan ibu  dalam masa nifas?
                2.Bagaimanakah kebutuhan ambulasi ibu  dalam masa nifas?
                3.Bagaimanakah kebutuhan eliminasi ibu dalam masa nifas?
                4.Bagaimanakah kebutuhan istirahat ibu dalam masa nifas?
                5 Bagaimanakah kebutuhan seksual ibu dalam masa niafas?
                6.Bagaimanakah latihan atau senam nifas pada ibu dalam masa nifas?
                7.Bagamana pentingnya perencanaan KB pada ibu masa nifas?
1.3. Tujuan
                1.Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan cairan ibu dalam masa nifas
                2.Untuk mengetahui kebutuhan ambulasi ibu  dalam masa nifas
                3.Untuk mengetahui kebutuhan eliminasi ibu dalam masa nifas
                4.Untuk mengetahui kebutuhan istirahat ibu dalam masa nifas
                5.Untuk mengetahui kebutuhan seksual ibu dalam masa niafas
        6.Untuk mengetahui latihan atau senam nifas pada ibu dalam masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

2.1. NUTRISI DAN CAIRAN


Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna
untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang
cukup untuk menyehatkan bayi.Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi
cukup dan teratur, tidak terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin
serta bahan pengawet atau pewarna.
Bagi ibu yang menyusui harus mendapatkan gizi / nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang
bayinya. Untuk itu, Ibu yang menyusui harus:

1. Mengkonsumsi tambahan 500 - 800 kalori tiap hari (ibu harus mengkonsumsi 3 sampai 4
porsi setiap hari)
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan karbohidrat, protein, mineral, dan
vitamin yang cukup
3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin
5. Minum kapsul vitamin A (200.000 iu) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI nya. Pemberian vit dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas
asi, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.pada
bulan-bulan pertama kehidupan bayi bergantung pada vitA yang terkandung dalam asi.

Tabel penambahan makanan pada wanita hamil dan menyusui :


Zat makanan Wanita hamil 20 minggu Wanita menyusui
terakhir
Kalori 3000 kalori 500 - 800 kalori
Protein 20 gram 40 gram
Calsium 0,6 gram 0,6 gram
Ferrum 5 mg 5 mg
Vit A 1000 iu 2000 iu
Thamin 0,2 mg 0,5 mg
Riboflavin 0,2 mg 0,5 mg
Niacin 2 mg 5 mg
Vit C 30 mg 30 mg

Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan 6
bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar
400kkal/ hari.
Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :
1. Pilih sayur –sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar
2. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong
4. Masak sayuran sampai layu
5. Olah makanan sampai matang
6. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet  ( vetsin)
7. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. jika dikemas dalam kaleng, jangan
memilih kaleng yang telah penyok atau karatan.
9. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
10. Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.
2.2. AMBULASI DINI
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut amat
berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.
Hal tersebut juga membantu mencegah thrombosis pada pembuluh tungkai dan membantu
kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara
bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.

 Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah bisa melakukan mobilisasi
 Dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap
 Dapat dilakukan dengan miring kanan atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan
berangsur-angsur untuk berdiri dan jalan.
Mobilisasi Dini (Early mobilization) bermanfaat untuk :
 Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium
  Ibu merasa lebih sehat dan kuat
   Mempercepat involusi alat kandungan
  Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik
  Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolism
 Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
 Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai.

2.3. ELIMINASI
     1. BAK/Miksi
Miksi disebut normal apabila dapat buang air kecil spontan 3-4 jam,ibu diusahakan dapat
buang air kecil sendiri bila tidak dilakukan dengan tindakan:
a. Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien.
b. Mengompres air hangat diatas simpisis.
Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena prosedur
kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi saluran kencing tinggi untuk itu
kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam post partum. Douwer kateter diganti setelah 48
jam.
Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih (retensio urine) pada ibu postpartum :
a. Berkurangnya tekanan intraabdominal
b. Otot-otot perut masih lemah
c.  Edema dan uretra
d.  Dinding kandung kemih kurang sensitif
2. BAB/Defekasi

Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. jika sampai hari ke 3-4
postpartum belum buang air besar lakukan diet teratur : cukup cairan,komsumsi makanan
berserat, kemudian dapat juga dengan diberikan obat ransangan per oral atau per rektal, jika
masih belum bisa dilakukan klisma untuk merangsang buang air besar sehingga tidak mengalami
sembelit dan menyebabkan jahitan terbuka.
2.4. KEBERSIHAN DIRI
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur
minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari
arah depan ke belakang.

Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.

 Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan
ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga
payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
 Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita
yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci
rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
 Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah,
kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah
melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
 Kebersihan vulva dan sekitarnya.
1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,

Sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau
cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB
yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali
sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai
kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika

2.5. ISTIRAHAT
Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas
apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Juga akan
terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk
menyusui atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya
istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar
8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

a) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

b) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan.

c) Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur

Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

o   Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi

o   Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan


o   Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya.

2.6. SEKSUAL
Apabila perdarahan telah berhenti dan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa
dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik
kecepatannya maupun lamanya, juga orgasme pun akan menurun ada juga yang berpendapat
bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka
plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka post partum sampai dengan 6 minggu).
Secara fisik aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk
melakukan hubungan suami istri.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada
pasangan yang bersangkutan.
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telahsembuh dan
lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai
40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organtubuh telah pulih
kembali.Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama
timbul setelah persalinan.Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40,
suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.Pada saat inilah waktu yang tepat
untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.

2.7. LATIHAN SENAM NIFAS

1. Pengertian senam nifas


Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari
sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk
mempercepat pemulihan keadaan ibu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam
nifas adalah :

a. Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat mengurangi
sakit punggung

b. Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin secara bertahap, misal latihan
duduk, jika tidak pusing baru boleh berjalan.
c. Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu.

2. Tujuan senam nifas


Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :

a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu

b. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan

c. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan


pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

d. Memperlancar pengeluaran lochea

e. Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan

f. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan

g. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli, trombosia


dan lain-lain.

Banyak diantara senam post partum  sebenarnya sama dengan senam antenatal. Hal yang
paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut hendaknya dilakukan secara perlahan
dahulu lalu semakin lama semakin sering atau kuat. Senam yang pertama yang paling baik paling
aman untuk memeperkuat dasar panggul adalah senam kegel. Segara lakukan senam kegel pada
hari pertama post partum bila memang memungkinkan. Meskipun kadang-kadang sulit untuk
secara mudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari pertama atau ke dua,
anjurkanlah agar ibu tersebut tetap mencobanya. Senam kegel akan membantu penyembuhan
post partum dengan cara membuat kontraksi dan pelepasan secara bergantian pada otot-otot
dasar panggul.
Lakukan senam ini kapan saja. Lakukanlah sampai 100 kali dalam sehari untuk
mengkontraksikan pasangan otot-otot ini, bayangkanlah bahwa anda sedang BAK dan lalu anda
tiba-tiba menahannya.
Senam kegel mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. Membuat jahitan-jahitan lebih merapat
2. Mempercepat penyembuhan
3. Meredakan haemoroid
4. Meningkatkan pengendalian atas urin
Caranya dengan berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkangkan otot-otot pantat dan
pinggul tahan sampai lima hitungan. Kendurkan dan ulangi lagi latihan sebanyak lima kali.
Mengencangkan otot-otot abdomen yaitu dengan otot-otot abdomen setelah melahirkan akan
menunjukan kebutuhan perhatian yang paling jelas. Mengembalikan tonus otot-otot abdomen
merupakan tujuan pertama dari senam dalam masa post partum.
3. Persiapan senam nifas

Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu sebagai berikut :

a.Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga.

b. Persiapkan minum, sebaiknya air putih.

c. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.

d. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut  nadinya
dengan  memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian
hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit.

e. Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.

f.  Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendampingi ibu untuk melakukan


senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan,
pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan
pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal tersebut
dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam.
Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air
putih jika diperlukan

4. Latihan senam nifas


Hari pertama :

Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian
keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot perut ulangi sebanyak 8
kali.

Hari kedua :
Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus keatas
sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka
lebar hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot sekitar
tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8 kali.

Hari ketiga :

Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat
perlahan kemudian diturunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat.
Gerakan dilakukan 8 kali.

Hari keempat :

Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas
perut dan lutut di tekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerut
otot sekitar anus dan mengkontrasikan otot perut. Kepala turun pelan-pelan keposisi semula
sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa
untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.

Hari kelima :

Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan
otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur
pernafasan saat melakukan gerakan. Lakukan gerakansebanyak 8 kali.

Hari keenam :

Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut
ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak
ketika menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi bertenaga.Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.

Hari ketujuh :

Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki
secara bersama dalam keadaan lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian turunkan perlahan.
Atur pernafasan, lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakandiri. Gerakan dapat diulang
8 kali.
Hari kedelapan :

Posisi nungging, nafas  melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10detik.
Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan
anus. Lakukan sebanyak 8 kali.

Hari kesembilan :

Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki dalam
keadaan lurus sampai 90° kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan menghentak ketika
menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang
sebanyak 8 kali.

Hari kesepuluh :

Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala kemudian
bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali ( sit up ). Lakukan
gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua
tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan
berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.

2.8. Rencana KB
Rencana KB setelah ibu melahirkan itu sangatlah penting, dikerenakan secara tidak langsung
KB dapat membantu ibu untuk dapat merawat anaknya dengan baik serta mengistirahatkan alat
kandungannya (pemulihan alat kandungan). Ibu dan suami dapat memiih alat kontrasepsi KB apa
saja yang ingin digunakan.

Mengapa ibu perlu ikut KB?

-  Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun).

-  Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang dalam memenuhi
kebutuhan ibu masa nifas. Peran bidan dapat membantu ibu dalam memenuhi kebutuhannya
dengan baik. Kebutuhan pada masa nifas yaitu : kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas,
ambulasi, eliminasi BAB/BAK , kebersihan diri atau personal hygiene, istirahat dan tidur,
seksual, rencana KB, perawatan peyudara, dan latihan senam nifas pada masa nifas

3.2 Kritik dan Saran

Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eni. Wulandari, Dyah.2009. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogjakarta:
Mitra   Cendikia  Press.
http://rahmawatifattah.blogspot.com/
     Indonesia,2011.Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan dan JICA,1997
     materikebidanan.wordpress.com/2011/05/22/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 15
nov.2012,15.05 PM
     sahrulsaykes.blogspot.com/2012/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl
15nov.2012,15.07 PM
     tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl
15nov.2012,15.12 PM
     saswinblog3.blogspot.com/2012/04/018-akbid-makalah-askeb-kebutuhan-dasar.html diund
uh tgl 15nov.2012,15.07 PM
     blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf diundu
h tgl 21 okt.2010,10.11 AM.
     perpus.stikesmukla.ac.id/ diunduh tgl 16nov.2012,15.20 PM

Anda mungkin juga menyukai