ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
KEHAMILAN
KELOMPOK 6 :
1
Tujuan kami dalam penulisan modul ini untuk membantu menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca terutama mahasiswi kebidanan. Semoga modul ini dapat
digunakan secara efektif dan bermanfaat.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dimasa
mendatang.
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR…………....................................................................... 2
DAFTAR ISI………….................................................................................... 3
DESKRIPSI SINGKAT……………………………………………………... 5
RELEVANSI………………………………………………………………… 5
2
TUJUAN……………………………………………………………………... 6
PETUNJUK BELAJAR……………………………………………………... 7
URAIAN MATERI :
KEBUTUHAN NUTRISI……………………………………………………. 8
KEBUTUHAN ENERGI…………………………………………………….. 9
NUTRISI…………………………………………………………………….. 12
KONSELING NUTRISI…………………………………………………….. 14
Mata
SKRINING DAN DIAGNOSA MASALAH Kuliah : Asuhan Kebidanan 17
NUTRISI……………………. Pada Kehamilan
KEHAMILAN……………………………………………………………….. 19
NUTRISI……………………………………………………………………... 21
RANGKUMAN……………………………………………………………… 22
SOAL FORMATIF…………………………………………………………... 23
KUNCI JAWABAN………………………………………………………..... 26
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 27
3
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswi untuk dapat memahami materi
tentang Kebutuhan Nutrisi pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Modul ini
juga memberikan pemahaman bagi mahasiswi dalam memberikan pelayanan kebidanan.
RELEVANSI
4
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswi memahami materi yang berkaitan dengan mata
kuliah Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan dengan topik :
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswi mampu memahami tentang Kebutuhan Nutrisi dalam mata kuliah Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan.
5
Setelah menyelesaikan materi maka mahasiswa akan mencapai kemampuan untuk :
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar membaca doa
terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar mendapat keberkatan
ilmu.
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
6
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian
ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan
konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari
hubungan antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar
ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini,caranya adalah sebagai berikut ini :
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui
dalam soal ini
KEBUTUHAN NUTRISI
Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil, banyak diperlukan
zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil. Pada ibu hamil akan
mengalami BB bertambah, penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI
(Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam kg
dibagi (TB dlm m)2misalnya : seorang perempuan hamil BB sebelum hamil 50 kg,TB 150 cm
maka IMT 50/(1,5)2= 22.22 (termasuk normal).
< 6 kg
Untuk memenuhi penambahan BB tadi maka kebutuhan zat gizi harus dipenuhi
melalui makanan sehari-hari dengan menu seimbang seperti contoh dibawah ini.
Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil dan ibu menyusui
Hamil Menyusui
Nutrien Tak Hamil
Protein 55 g 65 g 80 g
B. KEBUTUHAN ENERGI
Selain protein, energi juga sangat penting diperlukan oleh ibu hamil diantaranya untuk
proses pertumbuhan dan perkembangan janin dan tubuh ibu, juga efektif untuk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan kalori pada ibu hamil bertambah 285-300
8
kalori/hari. Sebagai contoh untuk menambahkan 300 kalori dapat menambahkan satu cangkir
susu rendah lemak, dua potong roti dan sebuah jeruk kedalam asupan makanan sehari – hari.
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk
membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan
sel-sel darah merah. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.
Vitamin C
Vitamin D
9
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan
fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D
terdapat pada susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin E
Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi sel darah
merah. Selama kehamilan wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.
Vitamin K
Mineral yang berperan besar selama kehamilan yaitu Ca, Cu, Fe, Mg, Sn, Zn.
Kekurangan mineral ini dihubungkan pada kesempurnaan kehamilan, persalinan dan
perkembangan janin.
1. Ca, mineral yang penting bagi manusia. Lebih dari 99% Ca disimpan dalam tulang dan
gigi yang berfungsi untuk mempertahankan strukturnya.
Mata Kuliah 1% sisanyaPada
: Asuhan Kebidanan tersimpan dalam
Kehamilan
darah, otot dan cairan intersisial. Ca juga berperan dalam regulasi.
2. Cu, berperan dalam angiogenesis (pembentukan pembuluh darah) dan traspor
oksigen. Cu baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Cu merupakan bagian dari
cytochrome kompleks yang terlibat dalam metabolisme energi.
3. Iodine 75% tersimpan didalam kelenjar tiroid, berperan untuk pembentukan hormon
tiroksin dan tri-iodithyrone yang terlibat dalam metabolisme tubuh, metabolisme sel
dan integritas jaringan penghubung.
4. Fe, 67% tersimpan dalam eritrosit sebagai hemoglobin (Hb), protein darah yang
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Fe berfungi untuk transfer energi ke
mitokondria, sintesis hormon steroid, detoksifikasi dan sintesis neurotransmitter
seperti dopamin dan serotonin dalam otak.
5. Mg, 50% ditemukan ditulang dan 40% di otot dan jaringanjaringan lunak. Hanya 1%
Mg ditemukan dalam darah. Mg berperan dalam pembentukan skeletal (rangka)
6. Sn, 30% dalam hati, 15% dalam ginjal, 30% dalam otot dan 10% dalam plasma darah.
Sn penting untuk metabolisme hormon tiroid.
7. Zn, enzim-enzim yang mengandung Zn terlibat dalam sintesis dan degradasi
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Zn juga berfungsi untuk menstabikan
10
strukstur molekular DNA banding protein, hal ini menyebabkan Zn berperan dalam
kesuksesan sintesis RNA dan respon hormon.
- Anencephaly
- Gamgguan
perkembangan
sistem saraf
11
Selenium Preeklamsia - Kelahiran prematur
- Spina bifida
Keguguran
Perubahan fisiologi pada kehamilan adalah volume plasma yang naik 40-50%
menyebabkan anemia pada kehamilan walaupun RBC (red blood cell) atau sel darah merah
jumlahnya bertambah 33%, kadar protein plasma akan turun, ginjal akan membesar untuk
kompensasi kerja yang lebih keras. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi baik pada
ibu maupun janin menyebabkan konsumsi oksigen meningkat sehingga dampaknya cardiac
output naik sehingga jantung juga membesar 12%. Terjadi vasodilatasi perifer yang
menyebabkan tekanan diastolik menurun sehingga memicu terjadinya edema, BMR (basal
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
metabolisme rate) akan naik 15-20% .
Pada saluran pencernaan diawal kehamilan perubahan hormon menyebabkan mual dan
muntah sehingga nafsu makan akan turun kemudian secara bertahap nafsu makan akan
meningkat, daya serap usus juga meningkat, gerakan peristaltik melambat sehingga sering
muncul masalah konstipasi. Demikianlah antara lain perubahan yang terjadi selama
kehamilan. Setelah kita mengetahui perubahan yang begitu besar pada seorang ibu yang
sedang hamil, kita akan pelajari bagaimana dengan kebutuhan gizi ibu hamil agar kehamilan
dapat optimal.
Dalam setiap harinya, ibu hamil dianjurkan untuk menambah zat gizi dibanding
kondisi normal. Energi tambahan bagi ibu hamil (bumil) pada trimester (TM) II dibutuhkan
untuk; pemekaran jaringan ibu yaitu penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudara serta penumpukan lemak. Sepanjang trimester III, energi tambahan dipergunakan
untuk pertumbuhan janin dan placenta. Gizi berpengaruh terhadap kesehatan dan daya tahan
tubuh ibu hamil, baik sebelum maupun ketika sedang hamil.
12
Sedangkan bagi bayi; status gizi janin yang dilahirkan dari ibu dengan malnutrisi
sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan cenderung akan melahirkan bayi yang
menderita kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem syaraf pusat sangat peka pada 2-5
minggu pertama kehamilan. Ibu penderita atau mengalami malnutrisi sepanjang minggu
terakhir kehamilan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu sewaktu konsepsi terdiri dari :
Perlu diingat adalah status gizi ibu ketika hamil dan melahirkan akan mempengaruhi
gizi anaknya. Makanan bumil sebaiknya disesuaikan dengan keluhan yang dialami, seperti
pada Trimester I; nafsu makan menurun, rasa mual dan muntah sebaiknya diberikan makanan
kering dan tinggi karbohidrat , serta buah-buahan
Selanjutnya pada Trimester II; kebutuhan kalori mulai meningkat, Berat badan mulai
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
bertambah, pada masa ini sebaiknya diberikan makanan seimbang, banyak buah dan sayur,
sedangkan pada Trimester III nafsu makan baik sehingga makanan diberikan porsi kecil tapi
sering, banyak buah dan sayur .
Banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan pada saat menyusun menu seimbang bagi
ibu hamil yaitu : perhatikan kebutuhan energi dan zat gizi, khususnya protein, Fe, vitamin C,
calsium; pemilihan jenis bahan makanan dan pengolahannya sesuaikan dengan keluhan ibu;
bentuk dan frekuensi makan disesuaikan dengan keluhan ibu .
Faktor yang mempengaruhi hasil kehamilan meliputi asupan zat gizi makanan ibu;
13
f. Obesitas menyebabkan kesulitan untuk hamil, risiko hipertensi selama kehamilan dan
berisiko diabetes gestasional ( diabetes yang dipicu oleh adanya kehamilan).
E. KONSELING NUTRISI/GIZI
1. Pengertian
Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi yang bertujuan
membantu masyarakat, kelompok atau individu untuk menyadari dan mampu mengatasi
masalah kesehatan dan gizi yang dialaminya. Beberapa pengertian tentang konseling
berkembang antara lain seperti di bawah ini:
Persagi (2010) mendefinisikan bahwa konseling gizi adalah suatu bentuk pendekatan
yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh
pengertian lebih baik tentang dirinya dan permasanlah gizi yang dihadapi. Setelah konseling
diharapkan individu dan keluarga mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
maslah gizi termasuk perubahan pola makan serta pemecahan masalah terkait gizi ke arah
kebiasaan hidup sehat.
Dengan demikian Konseling gizi adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang lain
dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman fakta-
fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien.
2. Tujuan
Dalam buku pendidikan dan konsultasi gizi oleh Suariasa (2012), yang dimaksud
dengan tujuan konseling gizi adalah sebagai berikut:
14
a. Membantu klien dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien serta
memberi alternatif pemecahan masalah. Melalui konseling klien dapat berbagi
masalah, penyebab masalah dan memperoleh informasi tentang cara mengatasi
masalah.
b. Menjadikan cara-cara hidup sehat di bidang gizi sebagai kebiasaan hidup klien.
Melalui konseling klien dapat belajar merubah pola hidup, pola aktivitas, pola makan.
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu atau keluarga klien tentang gizi.
Melalui konseling klien mendapatkan informasi pengetahuan tentang gizi, diet dan
kesehatan.
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal serta terkena
penyakit infeksi.
Timbulnya KEK pada ibu hamil disebabkan karena dalam jangka waktu yang lama
asupan energi (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Penapisan ibu
hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Apabila LiLA
< 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK. Untuk memastikan KEK pada ibu hamil digunakan
Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Trimester I. Jika IMT pada Trimester I < 18,5 maka ibu
hamil didiagnosa KEK. Apabila IMT trimester I tidak diketahui karena ibu hamil melakukan
ANC di Trimester II atau III, serta diketahui data BB dan TB sebelum hamil dapat digunakan
IMT Pra hamil. Ibu hamil KEK, akan mengalami risiko keguguran, perdarahan pasca
persalinan, kematian ibu, kenaikan BB ibu hamil terganggu, tidak sesuai dengan standar,
malas tidak suka beraktivitas, payudara dan perut kurang membesar, pergerakan janin
terganggu, mudah terkena penyakit infeksi, persalinan akan sulit dan lama. Ibu hamil KEK
15
akan berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut sampai pada usia dewasa, antara
lain:
b) Anemia
Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan ketika sel darah merah atau Hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal (<11 g/dl). Kekurangan zat besi menyebabkan
pembentukkan sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh, terutama pada
kondisi hamil dimana banyak terjadi perubahan fisiologis tubuh. Penyebab timbulnya anemia
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
pada ibu hamil antara lain:
1) Makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein, zat besi, vitamin B12 dan
asam folat.
2) Meningkatnya kebutuhan tubuh selama hamil akan zat-zat gizi karena perubahan
fisiologis ibu hamil dan pertumbuhan serta perkembangan janin.
3) Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan akut dan kronis.
Perdarahan akut dapat disebabkan misalnya kecelakaan. Perdarahan kronis, yaitu
pendarahan yang berlangsung lama karena infeksi penyakit, kecacingan, dan malaria.
4) Ibu hamil KEK (kurang energi kronik).
5) Jarak persalinan terlalu dekat.
Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
16
Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR).
1. Anthropometric Measurement
Antropometri adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian
khusus tubuh. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi masalah
nutrisi termasuk :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
a. Tinggi badan dan berat badan
Pengukuran tinggi badan dan berat badan klien harus diperoleh ketika masuk rumah
sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan. Apabila memungkinkan, klien harus ditimbang
pada waktu yang sama setiap hari, pada skala yang sama, dan dengan pakaian atau linen yang
sama.
2) Ukuran kerangka adalah tinggi badan dibagi lingkar pergelangan tangan, hasilnya
dihitung nilai r
4) Wanita: nilai r > 11,0 (kecil); nilai r 10,1 sampai 11,0 (sedang), dan nilai r < 10,1 (besar).
5) Laki-laki: nilai r > 10,4 (kecil), nilai r 9,6 sampai 10,4 (sedang), dan < 9,6 (besar).
2) Lengan non dominan klien direlaksasikan, dan lingkarnya diukur pada titik tengah, antara
ujung dari prosesus akromial skapula dan prosesus olekranon ulna.
3) Dengan ibu jari dan jari tengah, lipatan panjang dari kulit dan lemak yang dipegang kira-
kira 1cm dari titik tengah MAC. Jepitan dari jangka lengkungan lipatan kulit standar
ditempatkan pada sisi lain dari lipatan lemak. Pengukuran rata-rata diambil dari ketiga
catatan. Area anatomi lain untuk pengukuran lipatan kulit termasuk bisep, skapula, dan otot
abdominal.
e. Lingkar otot lengan bagian tengah atas (mid-upper arm muscle circumference,
MAMC)\
MAMC adalah perkiraan dari masa otot skelet, dihitung dari pengukuran
antropometrik MAC dan TSF.MAMC = Mata
MACKuliah
–(TSF: xAsuhan Kebidanan
3,14).Nilai untukPada
MAC,Kehamilan
TSF, dan
MAMC dibandingkan dengan standar dan dihitung sebagai suatu persentase standar.
2. Biochemical Data
a. Tes laboratorium
Tes laboratorium biasanya digunakan untuk memelajari status nutrisi termasuk ukuran
protein plasma, sepertialbumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas
ikatan zat besi, dan hemoglobin. Waktu respons untuk perubahan dalam protein ini sebagai
hasil jarak pemberian makan dari jam ke minggu. Kebanyakan protein plasma memiliki waktu
paruh >7 hari dan tidak akan merefleksikan perubahan kurang dari seminggu
b. Tes lain
Tes lain digunakan untuk menentukan status nutrisi termasuk ukuran imunitas, seperti
penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran metabolisme protein, seperti studi 24 jam
nitrogen urea urine dan keseimbangan nitrogen.
18
c. Cinical Sign
Klien dengan masalah nutrisi akan memperlihatkan tanda-tanda klinik yang jelas.
Tanda-tanda abnormal tersebut bukan saja pada organ-organ fisiknya, tetapi juga fungsi
fisiologisnya.
Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu yang jika
dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil. Departemen Gizi dan
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2012) menjelaskan bahwa salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi asupan gizi pada ibu hamil adalah budaya. Budaya berperan dalam
status gizi ibu karena ada beberapa kepercayaan, seperti pantang mengonsumsi makanan
tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru dibutuhkan oleh ibu, sebagaimana ibu hamil
yang tabu mengkonsumsi ikan. Selain itu faktor lain yang berhubungan dengan asupan gizi
adalah apa yang disukai dan tidak disukai, kepercayaan-kepercayaan terhadap apa yang dapat
dimakan dan tidak dapat dimakan, dan keyakinan-keyakinan dalam hal yang berhubungan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
dengan keadaan kesehatan dan penanggalan ritual yang telah ditanamkan sejak usia muda.
Oleh karena itu makanan dan kebiasaan makan tidak dapat dilepaskan dari budaya.
Pangan mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk memperoleh energi
kelangsungan proses-proses didalam tubuh, untuk tumbuh, dan berkembang, serta untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Energi tersebut diperoleh dari hasil pembakaran (oksidasi)
karbohidrat, lemak, dan protein didalam tubuh. Oleh karena itu, manusia memerlukan
berbagai macam bahan pangan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh dapat terpenuhi dalam yang jumlah yang sangat cukup (Muchtadi, 2008).
Defisiensi zat gizi mikro berpengaruh terhadap metabolisme energi, salah satunya
adalah defisiensi zat besi atau lebih dikenal dengan anemia. Penyebab anemia gizi besi
dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh yang meningkat, akibat mengidap penyakit kronis dari
kehilangan darah karena menstruasi dan infeksi parasit (cacing). Kekurangan zat besi dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak
(Masrizal, 2007).
19
Menurut Depkes (2009) ibu hamil dikatakan anemia jika pada trimester 2 kadar
hemoglobin (Hb) kurang dari 10,5 gr/dl karena pada saat hamil kebutuhan sel darah
meningkat. Status gizi pada ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status
gizi pada masyarakat. Jika asupan zat gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak sesuai atau
tercukupi sebelumnya dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi
(Winkjosastro 2005).
Memahami budaya yang dianut oleh klien merupakan salah satu kunci keberhasilan
dalam memberikan pelayanan keperawatan yaitu dengan pendekatan transkultural. Hal ini
didasarkan pada ilmu dan kiat yang mencakup pemberian pelayanan secara bio-psiko-sosio-
kultural dan spiritual secara komprehensif baik sehat maupun sakit dalam seluruh
kehidupannya.
Mata
Keyakinan sosial dan budaya dapat Kuliah : Asuhan
mempengaruhi giziKebidanan Pada
baik secara Kehamilan
positif maupun
negatif. Tinjauan praktik gizi sensitif di Indonesia menyoroti adanya tabu sosial dan budaya
dalam hal pembatasan makanan dan pemahaman tentang gizi pada ibu dan anak (Alive &
Thrive, 2018). Di antara kelompok populasi tertentu, makanan dibatasi pada masa kehamilan
yakni termasuk daging, sayuran dan buah yang mengandung vitamin dan mineral penting
seperti zat besi dan vitamin A.
Ada juga pembatasan selama periode setelah melahirkan karena beberapa makanan
diyakini menunda penyembuhan setelah melahirkan atau untuk mempengaruhi rasa dan
kualitas ASI. Beberapa ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi mereka yang baru lahir
karena mereka memiliki persepsi negatif tentang manfaatnya dan berpikir bayi mereka akan
jatuh sakit.
Susu formula sama baiknya dengan ASI, dan ASI tidak mencukupi sehingga
diperlukan makanan tambahan. Ada juga persepsi di antara ibu dan nenek di Indonesia, bahwa
untuk anak “lebih gemuk lebih sehat” meskipun persepsi “badan ideal” untuk wanita dewasa
adalah tinggi dan langsing sedangkan berotot untuk pria dewasa (Rachmi, Hunter, Li, & Barr,
2017).
20
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Perlu diingat adalah status gizi ibu ketika hamil dan melahirkan akan mempengaruhi
gizi anaknya. Makanan bumil sebaiknya disesuaikan dengan keluhan yang dialami, seperti
pada Trimester I; nafsu makan menurun, rasa mual dan muntah sebaiknya diberikan makanan
kering dan tinggi karbohidrat , serta buah-buahan, selanjutnya pada Trimester II; kebutuhan
kalori mulai meningkat, Berat badan mulai bertambah, pada masa ini sebaiknya diberikan
makanan seimbang, banyak buah dan sayur,sedangkan pada Trimester III nafsu makan baik
sehingga makanan diberikan porsi kecil tapi sering, banyak buah dan sayur .
Banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan pada saat menyusun menu seimbang bagi
ibu hamil yaitu : perhatikan kebutuhan energi dan zat gizi, khususnya protein, Fe, vitamin C,
calsium; pemilihan jenis bahan makanan dan pengolahannya sesuaikan dengan keluhan ibu;
bentuk dan frekuensi makan disesuaikan dengan keluhan ibu .
Faktor yang mempengaruhi hasil kehamilan meliputi asupan zat gizi makanan ibu;
status gizi prahamil; pertambahan berat badan selama hamil; kondisi ibu pada masa remaja
(masih dalam proses pertumbuhan); jumlah janin per kehamilan; gizi kurang saat pra hamil
dan kurang asupan selama hamil berisiko terjadinya abortus, stillbirth, dan berat bayi lahir
rendah (BBLR); Obesitas menyebabkan kesulitan untuk hamil, risiko hipertensi selama
kehamilan dan berisiko diabetes gestasional ( diabetes yang dipicu oleh adanya kehamilan).
21
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
22
3. Dibawah ini yang merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi ibu sewaktu
konsepsi terdiri dari…
a. Keadaan sosial dan ekonomi ibu selama hamil
b. Keadaan kesehatan dan gizi ibu
c. Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama
d. Paritas
e. Semua benar
4. Suatu pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan
keluarga memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya dan permasalahan gizi
yang dihadapi, merupakan istilah dari…
a. Pengertian status gizi
b. Permasalahan gizi
c. Konseling nutrisi/gizi
d. Riwayat nutrisi
e. Pengertian nutrisi/gizi
7. Berapa banyak protein yang dibutuhkan sebelum hamil dan ketika hamil…
a. 50g – 55g
23
b. 55g – 65g
c. 60g – 65g
d. 50g – 60g
e. 65g – 80g
10. Tes laboratorium, clinical sign dan tes lain merupakan termasuk dari…
a. Tes riwayat
b. Anthropometric
c. Biochemical data
d. Vital sign
e. Semua salah
24
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. E
4. C
5. D
6. E
7. B
8. A
9. E
10. C
25
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
Kehamilan-Komprehensif.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Ilmu-Gizi-
Keperawatan-Komprehensif.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Konseling-
Gizi_SC.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PENILAIAN-
STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf
http://repo.unand.ac.id/13260/1/Buku%20Ajar%20Asuhan%20Kebidanan%20Pada
%20Kehamilan.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/GIZI-DALAM-
DAUR-KEHIDUPAN-FINAL-SC.pdf
26