Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

“KEBUTUHAN NUTRISI, FISIK PADA NEONATUS


BAYI DAN BALITA”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Asuhan Kebidanan Neonatus

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Endah Lestari (P17324418032)

Alfiana Rahmawati (P17324418033)

Putri Kamelia (P17324418034)

Kevin Merdayanti (P17324418035)

Khopipah (P17324418036)

Zulvakanita Melinawati (P17324418037)

Linda Ayu Lestari (P17324418038)

Ummu Salma (P17324418039)

Wulandari (P17324418040)

Annisa Rifani Ulva (P17324418041)

JALUR UMUM KELAS 1 B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN KARAWANG

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG 2018/2019


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaniirrahiim…

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KEBUTUHAN NUTRISI
FISIK PADA NEONATUS DAN BAYI BARU LAHIR” semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Ibu Retno Dumilah, SST, M.Keb sebagai dosen pembimbing mata kuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus
2. Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis

Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan
ilmu pengetahuan kita.

Karawang, 19 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... .......................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 2

A. Kebutuhan Nutrisi Neonatus, Bayi Dan Balita ...................................................................... 2


B. Kebutuhan Fisik Neonatus, Bayi Dan Balita ........................................................................ 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan............................................................................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut.
Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini
mencakup asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan
sejak bayi berada dalam kandungan. Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak
bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan
faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis
muncul sebagai problema pada anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal
ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan nutrisi pada neonatus, bayi dan balita?
2. Apa saja kebutuhan fisik pada neonatus, bayi dan balita?
C. Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan nutrisi pada neonatus, bayi dan balita.
2. Mengetahui kebutuhan fisik pada neonatus, bayi dan balita.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEBUTUHAN NUTRISI PADA NEONATUS BAYI BARU LAHIR DAN BALITA


Setiap manusia pasti membutuhkan kebutuhan baik itu nutrisi, cairan dan personal
hygiene dirinya, Kebutuhan fisik ini termasuk kedalam primer artinya kebutuhan yang
harus terpenuhi atau kebutuhan pertama yang tidak akan pernah tertinggal. Semua orang
pasti membutuhkan tetapi berbeda pada tingkat kebutuhannya, tergantung dengan usia.
1. Kebutuhan nutrisi
a. Neonatus 0 – 28 hari
Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir dapat terpenuhi melalui susu ibu (ASI)
yang mengandung komponen paling seimbang. Pemberian ASI eksklusif
berlangsung hingga 6 bulan tanpa adanya makanan pendamping lain. Sebab
kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bayi. Selain itu sistem
pencernaan bayi usia 0 -6 bulan belum mampu mencerna makanan padat.
Komposisi ASI berbeda dengan susu sapi. Perbedaan yang penting terdapat pada
konsentrasi protein dan mineral yang lebih rendah dan laktosa yang lebih tinggi.
Lagi pula rasio antara protein whey dan kasein pada ASI jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan rasio tersebut pada susu sapi. Kasein dibawah pengaruh asam
lambung menggumpal hingga lebih sukar dicern oleh enzim – enzim. Protein pada
ASI juga mempunyai nilai biologi tinggi sehingga hampir semuanya digunakan
tubuh.
Dalam komposisi lemak, ASI mengandung lebih banyak asam lemak tidak
jenuh yang essensil dan mudah dicerna, dengan daya serap lemak ASI mencapai 85
– 90%. Asam lemak susu sapi yang tidak diserap mengikat kalsium dan trace
elemen lain hingga dapat menghalangi masuknya zat zat tadi. Keuntungan lain ASI
ialah murah, tersedia pada suhu yang ideal, selalu segar dan bebas pencemaran
kuman, menjalin kasih sayang antara ibu dan bayinya serta mempercepat
pengembalian besarnya Rahim kebentuk seblum hamil. Zat anti infeksi dalam ASI
antara lain :
 Imunoglobulin : Ig A, Ig G, Ig A, Ig M, Ig D dan Ig E

2
 Lisozim adalah enzim yang berfungsi bakteriolitik dan pelindung terhadap
virus
 Laktoperoksidase suatu enzim yang bersama Peroksidase hydrogen dan
tiosianat membantu membunuh streptokokus
 Faktor bifidus adalah karbohidrat berisi N berfungsi mencegah
pertumbuhan Escherichia Coli pathogen dan enterobacteriaceae
 Faktor anti Stafilokokus merupakan asam lemak anti stafilokokus
 Laktoferin dan Transferin mengikat zat besi sehingga mencegah
pembunuhan kuman.
 Sel sel makrofag dan Netrofil dapat melakukan fagositosis
 Lipase adalah anti virus
Tabel komposisi ASI, susu sapi dan formula adaptasi
Zat gizi ASI Susu sapi Formula adaptasi

Energy(Kkal) 67-75 65-70 67

Protein (g) 1,1-1,4 3,1 1,5-1,6

Karbohidrat (g) 6,6-7,1 4,4 7,2-7,4

Lemak (g) 3,0-5,5 3,2 3,4-3,6

Mineral (g) 0,2 0,8 0,2-0,3

Natrium (mg) 10 50 15-24

Kalium (mg) 40 150 55-72

Kalsium (mg) 30 114 44-60

Phosphor (mg) 10 90 28-34

Chlor (mg) 30 102 37-41

Magnesium (mg) 4 12 4,6-5,3

3
Ferrum (mg) 0,2 0,1 0,5-1,3

b) bayi 29 hari – 1 tahun

kebutuhan bayi berusia dibawah 1 tahun ASI saja tidak dapat mencukupi. Setelah 6 bulan
kualitas ASI menurun serta jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan bayi yang kebutuhannya
semakin meningkat pula. Pada umur 6 bulan bayi sudah harus diperkenalkan dengan makanan lain
seperti bubur susu, pisang dll. Sebaliknya pemberian makananselain ASI tidak boleh terlalu cepat
dalam arti kurang dari 6 bulan, karena sebagai pertimbangan antara lain:

 Tingginya “solute load” yang berakibat hyperosmolality


 Kenaikan berat badan terlalu cepat: obesitas
 Alergi terhadap salah satu zat gizi makanan
 Mendapat zat-zat tambahan terlalu cepat seperti garam-garam, nitrit, zat pewarna,
pengawet dan tercemar kuman

Tujuan MPASI terutama menambah energy dan zat gizi esensial yang menurun pada ASI.
Zat gizi yang menurun antara lain vitamin A, zat besi, kalsium dll. Kebutuhan zat gizi sehari bayi
berumur 7-12 bulan adalah 800 kkal energy dan 15gr protein. Jens-jenis MPASI yang biasa
diberikan antara lain bubur susu, biscuit, pisang, bubur saring atau nasi tim. Bahan bubur susu
adalah susu sapi 150-200ml, tepung beras/maizena 15-20g dan gula pasir 5-10gr

Makanan lain untuk bayi adalah nasi tim yaitu nasi yang lebih lembek atau bubur beras
yang kental dengan tambahan lauk pauk dan sayuran, dapat diberikan kepada bayi umur 9-12
bulan. Satu porsi nasi tim terdiri dari beras 20g, ikan/tempe 30g dan wortel/bayam 30g dimasukkan
ke dalam panci yang berisi 750ml air, dimasak.

c) balita 1-3 tahun

3. Pemenuhan Nutrisi Pada Balita

Nutrisi adalah salah satu komponen dalam menungjang keberelangsungan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Zat gizi yang mencangkupi pada anak harus di mulai sejak dalam kandungan,
yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus

4
diupayakan pemberia ASI saja sampai anak berumur 4-5 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah
waktunya anak diberikan makanan tamabahan atau makan pendsmping ASI. Pemberian makan
penmdamping ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi
kebutuhan nutri yang mulai meningkat pada masa balita dan persekolahan, karena pada masa ini
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.

Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita di antaranya energy dan protein. Kebutuhan
energy sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Umtuk tiap 3
bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10kkal/kg berat badan. Energy
dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam
tubuh merupakan asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk
pertembuhuan dan pembentukan protein dalam serum, mengganti sel - sel yang rusak, memelihara
keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber enmergi. Lemak merupakan sumber
kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai fungsi, di antaranya sebagai sumber
lemak esensial, zat pelarut vitamin A,D,E,K, serta dapat mebnerikan rasa sedap dalam makanan.
Kebutuhan karbohidrat yang di anjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat
dapat di peroleh dari beras, jagung,singkong, teoung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat
makan sangat penting untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa
balita sangat diperlukan untuk mengantur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara
keseluruhan. Kenbutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan
karbohidrat.

Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makananya tidak berkurang, seperti
membatasi makanan yang menguntungkan, misalkan coklat, permen, kue-kue manis, karena dapat
membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang
seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan susasana makan tinggi, memperhatikan kebersihan
perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak menghidangkan porsi
makan yang terlalu banyak.

Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia ini biasanya
adalah makanan yang manis – manis, seperti cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia

5
ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak
atau berlubang ( caries ). Pada usia ini biasanya anak sangat rentang terhadap gangguan gizi,
seperti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan gagguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan pada anak.
b. Anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini,anak-anak masih rentan terhadap gsngguan penyakit gizi
dan infeksi, sehingga pemberian makanan bergizi tetap menjadi perhatian orangtua, para
pembimbing dan pendidik di sekolah. Penmdidikan tentang nilai gizi makanan tidak ada
salah nya mulai di ajarkan pada mereka. Momen ini saat yang tepat untuk untuk
menganjurkan hal baik-baik pada anak,karena priode ini anak sudah dapat mengigat sesuatu
yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnnya sehingga akhirnya tidak
dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.

Di bawah ini terdapat beberapa makaanan yang dianjurkan untuk balita:

a. Makaanan pendamping untuk balita dapat berupa bubur tepung beras atau beras merah yang
dimasak dengan caira, kaldu daging, susu formula atau cair.
b. Makanan pendamping lainya selain bubur adalah buah-buahan yang dihaluskan dengan
blender, seperti buah papaya, pisangh,apel, melon, damn alpukat.
c. Sayuran-sayuran dan kacang – kacangan juga dapat dijadikan makanan pendamping balita
dengan car di rebus dan dihaluskan dengan blender. Sebaiknya, ketika diblender, bahan
makanan pendamping balita ini ditambah dengan kaldu atau air matang supaya lebih halus.
Sayuran dan kacang-kacangan tersebut adalah kacang polong, kacang merah,wortel, tomat,
kentang, labu kuning, dan kacang hijau.
d. Makan pendamping balita pun dapat berupa dagiong pilihan yang tidak mengandung lemak
dan di blender.
e. Makanan pendamping lainnya juga bisa beupa ikan yang diblender, yaitu ikan yang tidak
berduri ( ikan salmon, fillet ikan kakap, dan gindara)

Penyebab status nutris kurang pada anak:

a. Asupan nutrusi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
b. Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang

6
c. Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi,
d. Stres emosi yang dapat menyebabkan menunrunnya napus makan atau absorsi makanan
tidak adekuat.

nutrisi yang harus didapatkan balita harus berkaitan dengan vitamin, protein, karnohidrat,
mineral, lemak sehingga nutrisi yang dikonsumsi balita dapat memenuhi gizi seimbang bagi balita.
Namun, sulitnya memberi asupan makanan sesuai dengan keseharusannya adalah tidak semua
balita dapat mengkonsumsi makanan kasar seperti daging, ikan, masih ada balita yang harus
mengkonsumsi makanan halus (sejenis bubur tim). Setiap orang tua harus memiliki cara agar
kebutuhan nutrisi seorang balita dapat terpenuhi dengan seimbang.

Terdapat cara tersendiri bagi orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi balita.
Dengan cara memberikan bubur sesuai dengan usianya dan memberikan makanan tambahan yang
lembut seperti telur, pisang, kentang, wortel, dll. Dapat juga bagi orang tua untuk memberikan
makanan yang dilembutkan sendiri. Seperti nasi sop ikan, kentang, wortel ditambah sayuran hijau.
Lalu ditumbuk atau dihaluskan sehingga balita dapat mengkonsumsi makanan yang telah
dihaluskan. Dengan makanan yang telah halus, balita dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya yang
menjadi kebutuhan primer bagi dirinya, sehingga balita tidak kekurangan gizi

B. KEBUTUHAN FISIK PADA NEONATUS, BAYI BARU LAHIR DAN BALITA


1. Pemberian minum
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok anak bayi. Berikan ASI 2-3 jam sekali
atau on demand (semua bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras
kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah
memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun
kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusui dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu
segera setelah minimal 1 jam. Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu
dagu menyentuh payudara, mulut membuka leher, hidung mendekat terkadang
menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting susu

7
dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap kuat
namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
2. Menolong BAB pada bayi
BAB hari 1-3 disebut meconium yaitu feces berwarna kehitaman, hari 3-6 feces
transisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur meconium,
selanjutnya feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai
BAB agar tidak terjadi iritasi di daerah genetalia
3. Menolong BAK pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya.
BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK
segera ganti popok supaya tidak terjadi iritasi pada daerah genetalia.
4. Kebutuhan istirahat/tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam sehari. Pada umumnya
bayi mengenal malam setelah usia 3 bulan. Jaga kehangatan bayi dengan suhu
kamar yang hangat dan selimut bayi
5. Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya
periksa suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutupi
kepala bayi dengan ibu minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali
sehari, mandikan dengan air hangat dan di tempat yang hangat
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain:
1. Menjaga bayi agar tetap hangat
2. Menjaga bayi agar tetap aman dan selamat
3. Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin
6. Menjaga kemanan bayi
Hindari memberikan makanan selain ASI, jangan tinggalkan bayi sendirian,
jangan menggunakan alat penghangat buatan
7. Pijat bayi
Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi:
1. Menguatkan otot: pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot
bayi.

8
2. Membuat bayi lebih sehat: memijat bayi bisa memperlancar sistem peredaran
darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memperbaiki pernapasan
bayi.
3. Membantu pertumbuhan: menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat
badan aakan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi premature,
berat badan bisa bertumbuh hingga 47% dibanding jika tidak dipijat
4. Membuat bayi semakin tenang
5. Meningkatkan efektivitas istirahat bayi
Bayi yang otot-ototnya di stimulus atau pemijatan aman dan nyaman.
Kebanyakan bayi tidur dengan lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain
lama, bayi nampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat
6. Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh
tubuh manusia, termasuk ke otaknya. Terutama untuk memperlancar sirkulasi
dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka
fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik
aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara
cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi meningkat
7. Meningkatkan gerak peristaltic untuk pencernaan
Gerak peristaltic adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran
menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses
dalam saluran pencernaan.
8. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta membuat tidur
lebih nyenyak. Tidak hanya itu pijatan juga memperlancar sirkulasi darah di
perut
9. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan endorphin.
Kedua hormone ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang

9
dirasakan oleh bayi akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan
emosi.
8. Merawat gigi bayi
Cara merawat mulut bayi pada usia 0-6 bulan:
a. Bersihkan gusi bayi dengan kain lembab setidaknya 2 kali sehari
b. Jangan biarkan bayi tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol
susunya
c. Selesai menyusui ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain
lembab
d. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu
yang manis

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:

a. Bersihkan mulut bayi dengan kain lembab sehabis menyusui


b. Jika gigi sudah mulai tumbuh, mulailah memberishkannya dengan
menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas
antara gigi dengan gigi secara seksama, karena makanan sering kali
tertinggal di permukaan itu
c. Saat gigi geraham mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil
dengan permukaan lembut
9. Hygiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko
tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara
aman, beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kebersihan bayi dan
balita oleh orang tua adalah:
1. Mencuci tangan
Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sudah memegang
benda tertentu telebih binatang. Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri
yang menempel di tangan akan segera mati.
2. Memotong kuku

10
Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat dianjurkan.
Terkadang anak memegang atau mengambil suatu benda dan kotorannya
masuk serta tersimpan dalam kuku. Kotoran yang tersimpan bisa menjadi
sumber kuman.
3. Mandi teratur
Mandi minimal dua kali sehari dapat menghindari anak terserang penyakit
yang diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan pakaian yang bersih setelah
mandi.

4. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena
aktivitas anak lebih banyak. Hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang
menyerap keringat
5. Kesegaran jasmani
Aktivitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan
membuang sisa metabolism, selain itu juga membantu meningkatkan motoric
anak, dan aspek perkembangan lainnya

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan
ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah
faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema
pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada
masa pertumbuhan dan perkembangan. Kandungan air tubuh bayi baru lahir relatif lebih
besar bila dibandingkan dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan
berat tubuh seluruhnya. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan
dengan anak dan orang dewasa.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi
sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh,
seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn),
defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat
menghambat proses tumbuh kembang anak.

12
Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi-sekitar 5 kali lebih besar per kilogram
berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak
cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah
kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum
matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila
dibandingkan dengan anak yang lebih besar.

B. SARAN
Saran penulis semoga materi tentang kebutuhan nutrisi dan kebutuhan fisik pada
neonatus, bayi dan balita dapat menambah wawasan bagi penulis maupun mahasiswi yang
lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=8WGIDwAAQBAJ&pg=PA45&dq=Kebutuhan+nutrisi,+fis
ik,+pada+neonatus,+bayi+dan+balita&hl=id&sa
https://www.academia.edu/12240965/Makalah_kebutuhan_fisik_dan_psikososial_pada_bayi_da
n_anak

14

Anda mungkin juga menyukai