Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Kebidanan Post Natal di

Komunitas
Annisa Rifani Ulva
(P17324418041)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL ASUHAN
KOMUNITAS POST NATAL

Standar pelayanan:
✘ Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu
✘ Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus)
✘ Pemeriksaan lochea dan pengeluaran pervaginam
✘ Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan
✘ Pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali.
Pemberian pertama segera setelah melahirkan. Pemberian kedua
diberikan 24 jam setelah pemberian kapsul vitamin A pertama.

2
Lanjutan…
• Standar alat dan obat
Tensi, stetoskop, sarung tangan bersih, kom
air DTT (Bila diperlukan), bengkok, sabun
cuci tangan (atau bisa diganti dengan antis),
termometer, Kapas, Vitamin A dan tempat
sampah

3
Standar pelayanan tempat
1) Ruangan periksa mempunyai luas minimal 2x3
cm
2) Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai
ruang periksa, ruang administrasi atau kegiatan
lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu dan kamar
mandi atau WC masing masing 1 buah
3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan
penerangan
4) Jika di rumah pasien Sesuai dengan rumah
pasien, diusahakan ruangan yang digunakan
pasien bersih dan nyaman.
Standar pelayanan Kebidanan
Postnatal di komunitas

Standar Pelayanan Kebidanan adalah rumusan tentang


penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu
standar pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes
RI, 2001: 53).

5
Lanjutan..
1. Standar 13 : perawatan bayi baru lahir
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan
pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan
kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan
kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani
hipotermia. Tujuannya adalah menilai kondisi bayi baru lahir dan
membantu dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi,
hipoglikemi dan infeksi.Dan hasil yang diharapkan adalah bayi
baru lahir menemukan perawatan dengan segera dan tepat

6
Lanjutan..
Standar 14: penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya


komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan
tindakan yang di perlukan. Tujuannya adalah mempromosikan
perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman selama persalinan
kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan bayi. Meningkatan
asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam
waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung terjadinya
ikatan batin antara ibu dan bayinya.
7
Lanjutan…
✘ Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah
pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan,
untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali
pusat yang benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang
mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang
kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi,
perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Tujuannya
adalah memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai hari setelah
persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif.

8
JADWAL
KUNJUNGAN
RUMAH,
POLINDES/BPM
PADA ASUHAN
KOMUNITAS
POST NATAL

9
Jadwal kunjungan rumah
Pelaksanaan pemberian asuhan kebidanan
ibu nifas di komunitas dilakukan melalui
kunjungan-kunjungan. Kunjungan
dilakukan paling sedikit 4 kali selama ibu
dalam masa nifas. Kegiatan yang dilakukan
selama kunjungan meliputi pencegahan,
pendeteksian, dan penanganan masalah-
masalah yang terjadi pada saat nifas.
10
Lanjutan..
kunjungan pertama
Kunjungan pertama adalah kunjungan yang dilakukan pada 6-8 jam
setelah ibu melahirkan. Adapun tujuan dari kunjungan pertama adalah
sebagai berikut:
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain, apabila ada perdarahan berlanjut segera
lakukan rujukan
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
d. Inisiasi dan pemberian ASI
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia 11
Lanjutan..
kunjungan kedua
Kunjungan kedua pada ibu nifas dilakukan enam hari setelah persalinan.
Kunjungan kedua ini bertujuan untuk:
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, yang ditandai dengan uterus berkontraksi.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak memperlihatkan adanya tanda-
tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, seperti perawatan tali pusat,
menjaga suhu bayi agar tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.

12
Lanjutan..
kunjungan ketiga
Kunjungan ketiga dilakukan dua minggu setelah ibu melahirkan
dengan tujuan:
a. Mengevaluasi perjalanan postpartum dan kesejahteraan ibu
b. Mengevaluasi kesejahteraan bayi
c. Mengevaluasi kemajuan dan kenyamanan dalam kemampuan merawat dan
penerimaan peran sebagai orang tua
d. Mengeksplorasi pengalaman persalinan ibu
e. Memudahkan akses dalam menerima pertanyaan dan masalah
f. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling yang dibutuhkan
13
Lanjutan..

kunjungan keempat
Kunjungan keempat merupakan kunjungan
akhir yang dilakukan pada ibu nifas:
a. Mengevaluasi normalitas dan akhir puerperium
b. Mengidentifikasi kebutuhan ibu, termasuk
kebutuhan kontrasepsi.
 
14
Intervensi di rumah
1. lakukan pengkajian sistematis ibu dan bayi baru lahir untuk
menentukan penyesuaian fisiologis
2. selama kunjungan, kumpulkan data untuk mengkaji penyesuaian
emosional setiap anggota keluarga terhadap bayi baru lahir dan
pengubahan gaya hidup.
3. tentukan keadekuatan sistem penduduk.
4. selama kunjungan, perhatikan lingkungan rumah tangga
untuk menentukan apakah sumber-sumber berikut cukup
tersedia
5. selama kunjungan, perhatikan lingkungan rumah secara
umum apakah ada perbaikan dan aspek pengamanan.
15
Lanjutan..
6. beri perawatan untuk ibu dan bayi baru lahir sesuai program
dokter keluarga atau protocol rumah sakit
7. beri penyuluhan sesuai kebutuhan yang diidentifikasi
8. rujuk keluarga ke sumber masyarakat yang sesuai, sambungan
telepon penting dan kelompok pendukung
9. pastikan ibu mengetahui masalah potensial yang perlu
diperhatikan dan siapa yang harus dihubungi jika terjadi
10. pastikan benda-benda sekali pakai dibuang dengan benar dan
benda yang dapat dipakai ulang dibersihkan dan disimpan
dengan baik di dalam wadah bersih
16
Intervensi pasca-kunjungan
Pada pasca-kunjungan, bidan melakukan hal-hal
berikut
1. dokumentasi kunjungan, menggunakan formulir
klinik sebagai catatan sah
2. menyusun rencana pengajaran yang akan menjadi
dasar pertemuan berikutnya dengan pasien/keluarga
3. melakukan komunikasi sesuai kebutuhan (melalui
telepon, surat, dan formulir kunjungan)
17
Intervensi akhir kunjungan
1. mengulas secara ringkas aktivitas dan hal-
hal penting kunjungan
2. mengklasifikasi harapan untuk masa yang
akan datang
3. meninjau kembali rencana penyuluhan
dan membuat kerangka tertulis
4. memberi informasi cara mengunjungi
bidan atau lembaga. 18
Jadwal kunjungan polindes/BPM
a. Kunjungan nifas (KF 1) adalah pada masa 6 jam setelah persalinan sampai dengan
7 hari
b. Kunjungan ibu nifas (KF lengkap) adalah kontak ibu nifas dengan tenaga
kesehatan yang berkompeten minimal 3 kali sesuai jadwal untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik didalam maupun diluar
gedung puskesmas (termasuk bidan desa/polindes dan kunjungan rumah), termasuk
pemberian vit. A dua kali dan persiapan KB-Pasca persalinan

19
Lanjutan..
Dengan ketentuan :

a. Kunjungan nifas (KF 1) pada masa 6 jam setelah persalinan


sampai dengan 7 hari
b. Kunjungan nifas (KF 2) dalam waktu 2 minggu (8-14 hari)
setelah persalinan
c. Kunjungan nifas (KF 3) dalam waktu 6 minggu (35-42)
hari setelah persalinan
20
PostPartum Group
Kelompok postpartum merupakan salah satu bentuk
kelompok atau organisasi kecil dari ibu nifas, yang bertujuan
untuk mendeteksi mencegah, dan mengatasi permasalahan-
permasalahan yang timbul selama masa nifas. sebaiknya
pembentukan kelompok ibu nifas dilakukan pada minggu
pertama masa nifas, yaitu setelah melakukan kunjungan
pertama. Sehingga upaya deteksi dini, mencegah, dan
mengatasi permasalahan pada masa nifas dapat dilakukan
dengan sesegera mungkin serta kesejahteraan ibu dan bayi
bisa terwujud. 21
Langkah-langkah dalam pembentukan
postpartum group
Kenali
program yang
ada kepada
evaluasi
ibu nifas

Kumpulkan
pelaksanaan
data

Lakukan Buat
pendekatan perencanaan

22
Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan
post natal di komunitas
a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa
nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama masa nifas.
b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan
rasa nyaman
d. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan
ibu dan anak dan mampu melakukan administrasi
e. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
23
Lanjutan..
a. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai
cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya,
menjaga gizi yang baik, serta mempraktikkan kebersihan yang
aman
b. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan
data, menetapkan diagnose dan rencana tindakan serta
melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama periode nifas
c. Memberikan asuhan secara profesional.
24
Thanks!^^
Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai