Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
ASKEB III dari Dosen Pengampu Ibu. Elizabeth Widayati, SST.,M.Keb

Disusun oleh kel 2

Do’a Aulia A.14.19.0040


Ignes Andini A.14.19.0041
Ika Novita A.14.19.0042
Ikeu Hardianti A.14.19.0043
Lulu Nurhamidah A.14.19.0044
Melanika Indah Cahyani A.14.19.0045

YAYASAN PRIANGAN CIANJUR


AKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
Jln. Raya Abdullah Bin Nuh No. 13 Cianjur

Telp./fak. (0263) 271283 Cianjur

Email: akbidcianjur@yahoo.com

Website: WWW.akbidcianjur.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan petunjuknya sehingga makalah “KEBUTUHAN
DASAR PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI” dapat diselesaikan sebagai
mana mestinya meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih
terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak
dapat kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Untuk itu semoga makalah yang Kami buat ini dapat bermanfaat untuk
kita semua penggunanya.

Cianjur, 30 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAAN

A. NUTRISI DAN CAIRAN.............................................................. 5


B. AMBULASI.................................................................................. 9
C. ELIMINASI.................................................................................. 10
D. KEBERSIHAN DIRI..................................................................... 10
E. ISTIRAHAT................................................................................. 12
F. AKTIVITAS SEKSUAL................................................................ 12
G. SENAM NIFAS............................................................................ 13

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN............................................................................. 16
B. SARAN........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah


plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali
seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung
selama lebih kurang 6-8 minggu.

Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk


melahirkan anaknya. Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan
dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga
yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana
sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.

Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang


bergizi untuk kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi
ibu banyak maka bayi ibu akan tumbuh dengan sehat dan
berkembang seperti seharusnya atau normal.

Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses


pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ
ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi.
Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak
alasan yang diajukan,  padahal menyusui sangatlah banyak
untungnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. NUTRISI DAN CAIRAN


Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup
kalori. Kalori bagus untuk proses metabolism tubuh, kerja organ tubuh,
proses pembentukan ASI. Wanita dewasa membutuhkan 2.200 kalori.
Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa +
700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 kalori bulan
selanjutnya.
Gizi Ibu Menyusui
1. Mengkonsumsi tanbahan 500 kalori tiap hari.
2. Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan
vitamin yang cukup.
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
setiap kali menyusui)
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca bersalin.
5. Minum vitamin A (200.000 unit) agar bias memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASInya.
Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang
mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat
badan si ibu.
Tujuan pemenuhan nutrisi
1. Memulihkan kesehatan
2. Pembentukan dan pengeluaran ASI
Adapun manfaat nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
1. Memberi tenaga atau energi
2. Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang
rusak.
3. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.

5
4. Menjaga kecukupan ASI.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi
baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan
kalori lebih banyak daripada ibu menyusui satu bayi saja. Jika ibu
ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut
sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung
1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.
Anjuran pemenuhan nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
1. Makan 5 – 6 kali sehari, yaitu 3 kali makanan utama dan 2 – 3 kali
makanan selingan.
2. Menu berpedoman pada menu seimbang.
3. Memilih makanan dan minuman yang berkhasiat dan memberi
efek positif bagi produksi ASI.
4. Menghindari makanan yang pedas, yang merangsang kembung
dan yang terlalu manis dan berlemak (pantangan).
Zat – zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain:
1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400 – 500
kalori. Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari.
Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena
akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan
ASI rusak.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi perhari.
Satu porsi setara dengan tiga gelas susu, 2 butir telur, lima putih
telur, 120 gram keju, 1¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/
daging/ ungags, 200-240 gram tahu atau 5 – 6 sendok selai
kacang.
3. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang
dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum
susu rendah kalori atau berjemur dipagi hari. Konsumsi kalsium

6
pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi erhari. Satu
porsi setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim,
160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, 280 gram tahu
kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak
otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan
magnesium di dapat pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya 3 porsi satu hari,
satu porsi setara dengan ⅛ semangka, ¼ manga, ¾ cangkir
brokoli, ½ wortel, ¼ - ½ cangkir sayuran hijau yang telah
dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat
Selama menyusui kebutuhan karbohidrat diperlukan 6 porsi
perhari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir
jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian
utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2 – 6 biskuit kering atau
crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, ⅔ cangkir kacang koro,
atau 40 gram mie/ pasta dari bijian utuh.
7. Lemak
Rata – rata kebutuhan lemak dewasa adalah 4½ lemak (14
gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sma dengan 80
gram keju, 3 sendok makan kacang tanah atau kenari, 4 sendok
makan krim, secangkir eskrim, ½ buah alpukat, 2 sendok makan
selai kacang, 120 – 140 gram daging tanpa lemak, Sembilan
kentang goring, 2 iris cake, satu sendok makan mayones atau
mentega, atau 2 sendok makan saus salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.
Hindari makanan asin, keripik kentang atau acar.

7
9. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas perhari.
Minumsedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan
diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
10. Vitamin
Vitamin yang dibtuhkan antara lain:
a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta
mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah
yang dibutuhkan adalah 1,300 mg.
b. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan
meningkatkan fungsi syaraf. Asupan B6 sebanyak 2-0 mg
perhari. Vitamin B6 dapat ditemi di daging, hati, padi-padian,
kacang polong dan kentang.
c. Vitamin E berfungsisebagai antioksidan, meningkatkan
stamin dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan
berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
11. Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
pertumbuhan. Kebutuhan zinc didapat dalam daging, telur dan
gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolism memerlukan
seng. Kebutuhan seng tiap hari sekitar 12 mg. sumber seng
terdapat pada seafood, hati dan daging.
12. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental
bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan
dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

8
Tabel. Contoh menu sehari-hari ibu nifas dan menyusui
Jenis makanan Bayi 0 – 6 bulan Bayi > 6 bulan

Nasi 5 piring 4 piring

Ikan 3 potong 2 potong

Tempe 5 potong 4 potong

Sayuran 3 mangkuk 3 mangkok

Buah 2 potong 2 potong

Gula 5 sdm 5 sdm

Susu 1 gelas 1 gelas

Air 8 gelas 8 gelas

B. AMBULASI
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu
harus sehat. Mobilisasi yang dilakukan tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera
setelah ibu melahirkan dengan membimbing ibu untuk bangun dari
tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun dari tempat
tidurnya 24-48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk memulai
mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian berjalan.
Keuntungan ambulasi dini adalah:
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.
3. Memungkinkan kita mengajrkan ibu cara merawat anakanya
selama ibu masih dirumah sakit. Misalnya memandikan,
mengganti pakaian, dan memberi makan.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).

9
Menurut penelitian tidak berpengaruh buruk, tidak menyebabkan
perdarahan abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka
episiotemi maupun luka diperut, serta tidak memperbesar
kemungkinan prolapses uteri. Early ambulation tidak dianjurkan pada
bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit jantung,
penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.

C. ELIMINASI
1. BAK/ Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya.
Miksi normal bila BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK
dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala
janin dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama
persalinan, atau dikarenakan oedem kandung kemih selama
persalinan. Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh
dan sulit berkemih.
2. Defekasi / BAB
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum.
Apabila mengalami kesuliatan BAB atau obstipasi, lakukan diet
teratur ; cukup cairan : konsumsi makanan berserat; olahraga;
berikan obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan
klisma bilamana perlu

D. KEBERSIHAN DIRI
Kebersihan diri berguna untuk mengurangi infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman. Kebersihan diri meliputi kebersihan
tubuh, pakaian, tempat tidur maupun lingkungan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam
menjaga kebersihan diri, adalah sebagai berikut:
1. Mandi teratur minimal 2 kali sehari
2. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur
3. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal

10
4. Melakukan perawatan perineum
5. Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
6. Mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia.
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan
BAB. Air yang dipergunakan tak perlu matang asalkan bersih.
Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak adda sisa-sisa
kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari air seni
maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan
infeksi pada luka jahitan.
2. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan
antiseptic karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman.
Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan
saksama.
3. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga
kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam
dalam cairan antiseptic selama 10 menit. Lakukan setelah BAK
atau BAB.
4. Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya
tidak diganti. Bila seperti itu caraya maka akan percuma saja.
Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran?
Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembab
dan kotor.
5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu
kenakan pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis
BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa
tidak nyaman.
6. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi
salep antibiotic yang diresepkan oleh dokter.

11
E. ISTIRAHAT
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan
masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah
dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan
memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan
yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus
pekerjaan bersalin. Dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran
yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
mendapat istirahat yang cukup.
Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan
istirahatnya antara lain:
1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara
perlahan.
3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.
Kurang istirahat dapat menyebabkan:
1. Jumlah ASI berkurang.
2. Memperlambat proses involusio uteri.
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi.

F. AKTIVITAS SEKSUAL
Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak buadaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan
suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau
6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada
pasangan yang bersangkutan.

12
Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas
berkurang antara lain:
1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.
2. Kelelahan.
3. Ketidakseimbangan hormone.
4. Kecemasan berlebihan.

G. SENAM NIFAS
Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah
persalinan, setelah keadaan ibu normal ( pulih kembali ) . senam nifas
merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan
keadaan ibu secara pisiologis maupun psikologis. Wanita yang setelah
persalina seringkali mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Hal ini
dapat dimaklumi karena merupakan akibat membesarnya otot rahim
karena pembesaran selama kehamilan dan otot perut jadi memanjang
sesuai usai kehamilan yang terus bertambah . setelah persalinan, otot
otot tersebut akan mengendur. Selain itu, peredaran darah dan
pernafasan belum kembali normal. Hingga untuk mengembalikan
tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah satunya dengan melakukan
senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran lainnya.
Beberapa factor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai
senam nifas antara lain :
1. Tingkat kebugaran tubuh ibu
2. Riwayat persalinan
3. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan
4. Kesulitan adaptasi postpartum.
Tujuan senam nifas:
1. Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu.
2. Mempercepat proses involusio uteri.
3. Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul, perut,
dan perineum.
4. Memperlancar pengeluaran lokhia.

13
5. Membantu mengurangi rasa sakit.
6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan
persalinan.
Manfaat senam nifas
1. Membantu memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan.
3. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen.
4. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.
5. Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca persalinan.
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak
ada komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan.
Sebelum senam nifas, persiapan yang dapat dilakukan adalah :
1.    Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga.
2.    Minum banyak air putih
3.    Dapat dilakukan di tempat tidur.
4.    Dapat diiringi musik
5.    Perhatikan keadaan ibu.
Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
1. Senam otot dasar panggul (dapat dilakukan setelah 3 hari pasca
persalinan)
Langkah-langkah senam otot dasar panggul : kerutkan atau
kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita menahan BAK
selama 5 detik, kemudian kendorkan selama 3 detik, selajutnya
kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan
otot 3 kali sehari, secara bertahap lakukan senam, ini sampai
mencapai 30-50 kali 5 detik dalam sehari.
2. Senam otot perut (dilakukan setelah 1 minggu nifas)
Senam dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk
pada alas yang datar dank eras. Mulailah dengan melakukan 5
kali per hari untuk setiap jenis senam di bawah ini. Setiap
minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada
akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.

14
Langkah-Langkah senam otot perut :
a. Menggerakkan panggul
 Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat
berbaring
 Keraskan otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan,
bernafas biasa
 Otot kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali ke
posisi.
b. Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut
dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selam 5 detik.
Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan diatasnya akan
terdorong kebawah. Kencangkan otot perut dan tahan selama 5
detik.
c.  Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A. pada posisi tersebut,
lakukan tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka
dekatkan tumit ke pantat sebisanya. Tahan selama 5 detik,
pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d.  Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A. tarik dengan menarik dagu
dan mengangkat kepala. Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu
untuk mencapai kedua lutut. Tahan selama 5 detik. Tariklah nafas
sambil ke posisi dalam 5 hitungan.
e.  Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
Dengan kedua lengan diatas dada. Selanjutnya tangan di
belakang kepala, ingatlag untuk tetap mengencangkan otot perut.
Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat
berbaring.
Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah
nifas yang keluar bertambah banyak, ibu sebaiknya menghentikan
latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari kemudian dan
membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu
melelehkan.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa
memulihkan kondisi setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi
supaya bayinya tumbuh kembangnya berjalan dengan normal.
Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.
a. Nutrisi dan cairan
b. Ambulasi
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Kebersihan diri
f. Seksual
g. Latihan/ senam nifas
B. SARAN
Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Karena kebutuhan ibu yang
menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil maupun
wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI
dan AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya komplikasi.

16
DAFTAR PUSTAKA
                                
Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama.
Bandung.
Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.
Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/kebutuhan-
dasar-ibu-nifas/

17

Anda mungkin juga menyukai