Disusun oleh :
LUH DESIA RIDAYANTI
(NIM : P07124222089)
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
2.5 Istirahat………………………………………………………………………….…7
3.2 Saran……………………………….………………………………………………..16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.
Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah
melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah
membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana sangat
membutuhkan makanan setelah dilahirkan.
Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk
kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan
tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal. Menyusui sangat
banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan
dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini
ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui
sangatlah banyak untungnya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu nifas
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.
3. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.
4. Menjaga kecukupan ASI.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan
kakaknya yang balita ibu membutuhkan kalori lebih banyak daripada ibu menyusui satu bayi
saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut sampai
setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet
cairan atau obat-obatan pengurus badan.
Tabel 1.2 Kecukupan gizi pada wanita dewasa,ibu hamil dan ibu menyusui.
WANITA
NO ZAT GIZI IBU HAMIL IBU NIFAS
DEWASA
2 Protein (g) 48 12 16
4 Vitamin D (mg) 5 5 5
5 Vitamin E (mg) 8 2 4
WANITA
NO ZAT GIZI IBU HAMIL IBU NIFAS
DEWASA
13 Vitamin C (mg) 60 10 25
16 Besi (mg) 26 20 2
17 Seng (mg) 15 5 10
19 Selenium (mg) 55 15 25
5
Tabel 1.2 Contoh Menu Sehari Ibu Menyusui
PAGI SIANG MALAM
Nasi Nasi Nasi
Telur dadar Ikan bumbu kuning Daging bumbu balado
Tempe bacem Tahu goreng Prekedel kentang
Sayur Bayem Sayur Asem Sayur capcay
Jam 10.00(Selingan) Pepaya Apel
Bubur Kacang Hijau Jam 16.00(Selingan) Jam 21.00(Selingan)
Kue Susu
2.2 Ambulasi
Mobilisasi sebaiknya dilakukan secara bertahap. Diawali dengan gerakan miring ke kanan
dan ke kiri di atas tempat tidur Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada ada
tidaknya komplikasi persalinan, nifas dan status kesehatan ibuKemudian ibu boleh miring ke
kiri dan ke kanan untuk mencegah terjadinya thrombosis dan trombo-emboli. Pada hari kedua
telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atu kelima boleh
pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan,
nifas dan sembuhnya luka. Pada masa lampau,perawatan pueperium sangat
konservatif,dimana puerperal harus tidur telentang selama 40 hari. Kini perawatan puerperium
lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini. Perawatan mobilisasi dini
mempunyai keuntungan,yaitu :
1. Melancarkan pengeluaran lokia,mengurangi infeksi puerperium
2. Mempercepat involusi uteri
3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat kelamin.
4. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme.
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus sehat. Mobilisasi yang
dilakukan tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun
dari tempat tidurnya 24 – 48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk memulai mobilisasi
dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian berjalan.
Keuntungan ambulasi dini adalah:
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.
3. Memungkinkan kita mengajarkan ibu cara merawat anaknya selama ibu masih
dirumah sakit. Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).
5. Tidak menyebabkan pendarahan yang abnormal
6. Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka di perut.
6
Ambulasi dini dilakukan secara berangsur-angsur,maksudnya bukan berarti ibu
diharuskan langsung bekerja (mencuci,memasak,dan sebagainya) setelah bangun. Early
ambulation tidak dianjurkan pada bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit
jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.
2.3 Eliminasi
1. BAK/ Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi disebut normal bila BAK
spontan setiap 3-4 jam. Pada kala IV persalinan pemantauan urin dilakukan selama 2 jam,
setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada jam berikutnya.
Pemantauan urin dilakukan untuk memastikan kandung kemih tetap kosong sehingga uterus
dapat berkontraksi dengan baik Ibu diharapkan untuk berkemih dalam 6-8 jam pertama.
Pengeluaran urin masih tetap dipantau dan diharapkan setiap kali berkemih urin yang keluar
minimal sekitar 150 ml
Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin dan
spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan, atau dikarenakan oedem kandung
kemih selama persalinan. Ibu diusahakan mampu buang air kecil sendiri,bila tidak,maka
dilakukan tindakan berikut ini.
a. Dirangsang dengan mengalirkan air keran di dekat klien.
b. Mengompres air hangat diatas simfisis.
c. Saat site bath (berenda di air hangat) klien disuruh BAK.
Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih. Hal ini dapat
membuat klien merasa tidak nyaman dan risiko infeksi saluran kemih tinggi. Oleh sebab
itu,kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam postpartum.
2. Defekasi / BAB
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. Kebutuhan untuk defekasi
biasanya timbul pada hari pertama sampai hari ke tiga post partum. Kebutuhan ini dapat
terpenuhi bila ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat, cukup cairan dan
melakukan mobilisasi dengan baik dan benar.
8
2.5 Istirahat
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting
sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan
banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin. Dengan tubuh yang letih
dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
mendapat istirahat yang cukup. Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam
sehari,yang dapat dipenuhi melalui istirahat siang dan malam.
Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya antara lain:
1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan.
3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.
Kurang istirahat dapat menyebabkan:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
2. Memperlambat proses involusio uteri dan memperbanyak pendarahan.
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi dan dirinya sendiri.
2.6 Aktivitas Seksual
Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini
bergantung pada pasangan yang bersangkutan. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan
aman ketika luka episiotomy telah sembuh dan lokia berhenti. Sebaiknya hubungan seksual
dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan karena pada saat itu
diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada
luka atau laserasi/robek pada jaringan,hubungan skes bahkan telah boleh dilakukan 3-4
minggu setelah proses melahirkan.
Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain:
1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.
2. Kelelahan.
3. Ketidakseimbangan hormone.
4. Kecemasan berlebihan.
Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama tinbul
setelah persalinan. Oleh karena itu,bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke
40,suami istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.
Saraswati, 2014 )
10
Hari pertama
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas perut di bawah area
iga – iga. Tarik napas dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga hitungan ke-5
atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui mulut. Lakukan dalam waktu 5 – 10 kali
Rasional : Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga
akan membantu proses pemulihan tubuh.
Hari kedua
Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaan rilekskan kaki kiri dan renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan 15 kali gerakan pada pagi dan sore.
Rasional : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot- otot
lengan.
11
Hari ketiga
selama 3 detik dan kemudian rileks. Lakukan 5-6 kali dalam latihan pagi dan sore.
Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot - otot dasar panggul
yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan
persalinan.
Hari keempat
sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot – otot bokong tahan 3
detik kemudian rileks. Lakukan dalam 10-15 kali gerakan pada pagi dan sore.
Rasional : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot- otot
punggung.
12
Hari kelima
kepala dan bahu kira – kira 45°, tahan 3 detik dan rileks dengan perlahan.
Rasional :
Hari keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan,
kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kaki kiri dan
kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan namun
bertenaga. Ulangi gerakan sebanyak 8 kali pada pagi dan sore hari.
13
Gambar 2.6 : Gerakan Senam Hari Keenam
Rasional :
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan
menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah
Hari ketujuh
dengan letak pada kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari – jari kaki
kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam, kemudian gerakkan
telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti menggergaji. Lakukan
gerakan ini masing – masing selama setengah menit dengan 10-15 kali gerakan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan kondisi
setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya
berjalan dengan normal. Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.
a. Nutrisi dan cairan
b. Ambulasi
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Kebersihan diri
f. Seksual
g. Latihan/ senam nifas
3.2 Saran
Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu
hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan
AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama. Bandung.
Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Nanny,Vivian. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
16
17
1