Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

‘’GIZI PADA IBU HAMIL’’

Di
S
U
S
U
N
oleh :

Fanda Veronica Torindatu, S.Kep ( NIRM : 2004016 )


Fitriani Mamuntu, S.Kep ( NIRM : 2004 )

( PROFESI NERS ANGKATAN IX )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup


berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan
terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit karena
kekurangan gizi di Indonesia yang utama adalah defisiensi protein kalori, defisiensi
vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). Kekurangan atau kelebihan
makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung
serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan
berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat
gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula dan keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi
lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati (Hariyani S, 2012).

World Health Organization (WHO) tahun 2008 melaporkan bahwa prevalensi


anemia pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua 2 kehamilan. Di
negara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita (WHO,
2008). Masalah gizi yang dialami ibu hamil saat ini adalah gizi kurang seperti Kurang
Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia
adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia. Kekurangan Energi Kronis
(KEK) dijumpai pada WUS usia 15-49 tahun yang ditandai dengan proporsi Lingkar
Lengan Atas (LILA) (Depkes RI, 2003). Di Indonesia ditemui ibu hamil yang
mengalami kurang gizi kronis diatas 30% atau sekitar 1,5 juta. Untuk konsumsi Fe,
Ibu hamil di Indonesia telah mencakup 83 %. Sedangkan di Sumatera Barat dari
112.505 ibu hamil, 92.216 telah mendapatkan pemberian tablet Fe (Rikesdas, 2011)
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga
bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan
setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi
harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein,
minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau
kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu,
janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap
gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal
penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-
lain.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta
menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu hamil?
2. Makanan apa saja yang baik dikonsumsi ibu hamil?
3. Makanan apa saja yang harus di hindari saat hamil?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gizi seimbang bagi ibu hamil
2. Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang perlu di konsumsi oleh ibu
hamil
3. Untuk mengetahui jenis makana apa saja yang harus di hindari oleh ibu
hamil
D. Manfaat
Agar pembaca mengetahui gizi seimbang untuk ibu hamil dan pembaca mampu
menentukan makanan apa yang harus ia konsumsi saat hamil.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu masa dimana didalam rahim seorang
perempuan terdapat janin yang terjadi karena adanya proses pembuahan
setelah bertemunya sel sperma dan sel telur (Kemenkes, 2014).
1. Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan
Menurut Manuaba (1998), guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim terjadilah perubahan-perubahan pada
tubuh ibu hamil : (1) Rahim / uterus mengalami hipertropi dan hiperplasia,
(2) Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah, (3)
Ovarium, (4) Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk
persiapan memberikan ASI sehingga payudara menjadi lebih besar, areola
menghitam dan puting susu menonjol, (5) Sirkulasi darah.
a. Volume darah meningkat, curah jantung bertambah
b. Sel darah merah mengalami peningkatan.
c. Sistem respirasi mengalami perubahan untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan adanya desakan diafragma oleh pembesaran rahim.
d. Sistem pencernaan mengalami perubahan karena adanya hormon
estrogen dan progesteron.
e. Traktus urinarius mengalami penambahan filtrasi pada glomerolus
dan pembesaran ureter.
f. Kulit mengalami hiperpigmentasi pada tempat tertentu
g. Metabolisme mengalami perubahan dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Menurut Kemenkes (2014), Ibu hamil membutuhkan gizi yang lebih
banyak dari pada kebutuhan dalam keadaan normal untuk memenuhi
kesehatan ibu hamil sendiri dan calon bayi yang masih dikandungnya.
Beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil antara lain : (1)
Kalori, (2) Asam folat untuk membentuk sel dan sistem syarat termasuk
darah merah, (3) Zat besi untuk membentuk sel dan jaringan baru termasuk
darah merah, (4) Protein untuk pertumbuhan janin dan mempertahankan
kesehatan ibu, (5) Kalsium untuk membentuk jaringan baru pada janin, (6)
Vitamin untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin
Tabel 2.1 AKG sebelum dan selama hamil

Kebutuhan ibu sebelum hamil Tambahan kebutuhan


Jenis zat gizi selama hamil
19-29 30- TM TM TM
(th) 49(th) 1 2 3
Energi (kkal) 2250 2150 180 300 300
Protein (g) 56 57 20 20 20
Lemak total (g) 75 60 6 10 10
Lemak n-6 (g) 12,0 12,0 2 2 2
Lemak n-3 (g) 1,1 1,1 0,3 0,3 0,3
Karbohidrat (g) 309 323 25 25 25
Serat (g) 32 30 3 3 3
Air (ml) 2300 2300 300 300 300
Vitamin A (mcg) 500 500 300 300 350
Vitamain D (mcg) 15 15 0 0 0
Vitamin E (mcg) 15 15 0 0 0
Vitamin B1 (mg) 1,1 1,1 0,3 0,3 0,3
Vitamin B2 (mg) 1,4 1,3 0,3 0,3 0,3
Vitamin B3 (mg) 12 12 4 4 4
VitB5 Panthotenat 5 5 1 1 1
Vitamin B6 (mg) 1,3 1,3 0,4 0,4 0,4
Folat (mcg) 400 400 200 200 200
VitaminB12 (mcg) 2,4 2,4 0,2 0,2 0,2
Biotin (mcg) 30 30 0 0 0
Kolin (mg) 425 425 25 25 25
Vitamin C (mg) 75 75 10 10 10
Kalsium(mg) 1100 1000 200 200 200
Fosfor (mg) 700 700 0 0 0
Magnesium (mg) 310 320 40 40 40
Natrium (mg) 1500 1500 0 0 0
Kalium (mg) 4700 4700 0 0 0
Mangan (mg) 1,8 1,8 0,2 0,2 0,2
Tembaga (mcg) 900 900 100 100 100
Kromium (mcg) 25 25 5 5 5
Besi (mg) 26 26 0 9 13
Iodium (mcg) 150 150 70 70 70
Seng (mg) 10 10 2 4 10
Selenium (mcg) 30 30 5 5 5
Fluor (mg) 2,5 2,7 0 0 0
Sumber : Permenkes 75 Tahun 2013 tentang AKG
B. Pegertian Makanan dengan Gizi Seimbang

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup


mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai
sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan
nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien
meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih
banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil
dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas
janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi
lahir mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan,
infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya,
makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan berat badan yang berlebihan, bayi
besar dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamsi (keracunan
kehamilan). Bila makanan ibu kurang kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,
kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya
diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :

 Umur

 Berat Badan Suhu Lingkungan


 Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang gizi dalam makanan
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
 Aktivitas
 Status Kesehatan Status Ekonomi

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:

a. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang


berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
b.Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

c. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

d.Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

e. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.

f. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi,


kool, kubis dan lain-lain.
g.Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.

h.Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

C. Makanan yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil

Wanita yang tengah mengandung memerlukan 2.500 kalori per harinya.


Sedang wanita menyusui memerlukan 3.000 kalori per harinya. Dalam proporsi,
wanita hamil dianjurkan mengonsumsi 10 persen kalori dari protein, 35 persen kalori
dari lemak, dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat.
Berikut jenis makanan yang baik untuk wanita hamil:
1. Sayuran dan buah-buahan

Dalam satu hari wanita hamil dianjurkan banyak makan sayur-sayuran.


Adapun porsi yang banyak digunakan adalah 3 kali untuk buah-buahan dalam
sehari dan 4 kali sayur-mayur dalam sehari. Jenis buah dan sayur yang
terbaik untuk dikonsumsi antara lain stroberi, melon, lemon, jeruk, pepaya,
tomat, kacang- kacangan, brokoli. Buah dan sayuran memberi vitamin,
mineral, dan tambahan energi untuk wanita hamil.
2. Whole grain

Banyak wanita hamil menghindari nasi. Cobalah beralih ke makanan dari whole
grain, roti gandum, pasta, gandum, atau sereal. Karena dianjurkan makan sedikit
demi sedikit, Anda bisa memakannya dalam 6 porsi sehari. Makanan jenis
ini banyak mengandung zat besi, vitamin B, mineral, serta serat.

3. Produk susu

Wanita hamil dianjurkan setidaknya memakan 4 porsi atau jenis makanan yang
berasal dari produk susu. Adapun jenis yang baik adalah susu, keju, dan yoghurt.
Semua jenis makanan ini mengandung vitamin A, B, D. Vitamin A sangat baik
untuk memerangi infeksi dan masalah penglihatan, serta mengandung kasium
yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak kelak. Pada wanita hamil
setidaknya dibutuhkan 1000 mg kalsium per hari.
4. Protein

Wanita hamil punya keistimewaan dan harus mengonsumsi setidaknya 60 gram


protein per hari. Adapun kandungan protein bisa diperoleh dari daging, ayam,
ikan, telur, kacang-kacangan, dll. Protein mengandung antibodi yang baik untuk
ibu dan janinnya.
5. Folic Acid

Asam folic dibutuhkan untuk membantu menyehatkan organ dalam seperti


jantung pada proses kelahiran. Paling tidak dibutuhkan 400 mikrogram per
harinya. Adapun sumber asam folic terbaik adalah buah-buahan macam jeruk,
legume, dan bayam.
6. Zat besi

Makanan kaya zat besi juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Perbanyak makan daging merah, roti, kacang hijau, dan sereal agar bisa
meningkatkan kandungan besi dalam tubuh.
7. Asam Folat

Berguna dalam pembelahan sel, mencegah terjadinya anemia dan menurunkan


risiko neural tube deffects (NTD). Kebutuhan asam folat yang direkomendasikan
adalah 600 μg per hari.
Biasanya, bumil akan mendapat suplemen asam folat 400 μg per hari. Lalu,
sumber asam folat lainnya dapat diperoleh dari bahan makanan, seperti hati ayam
dan sapi, telur, asparagus, brokoli, kacang-kacangan, kangkung, dan jeruk.
Jika bumil kekurangan asam folat ini menyebabkan penutupan sum-sum tulang
belakang atau sumbing tulang belakang (spina bifida), termasuk juga
kerusakan kongenital yang terjadi di saluran sumsum tulang belakang dan tulang
punggung akibat dari tidak tertutup sebelum lahir (myelomeningocele).
8. Zat Besi

Berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, bahan pembentuk sel darah
merah, dan mengoptimalkan fungsi otot. Umumnya, bumil memerlukan zat besi
sebanyak
27 mg per hari. Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga, bumil biasanya
diberikan suplemen zat besi sebesar 30 mg per hari. Bagi bumil yang kekurangan
zat besi akan menyebabkan anemia.
9. Seng

Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, kelainan bawaan, perkembangan otak


agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan
otak agar normal, kekebalan janin, proses pertumbuhan janin.
Kebutuhan zat besi ini sebanyak 11-13 mg per hari. Dalam kehamilan, seng
berperan dalam pembentukan Asam Ribonukleat (RNA) dan Asam Dioksiribosa
Nukleat (DNA) janin.
10. Kalsium

Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil
dari osteoporosis. Bumil memerlukan kalsium antara 1000 sampai 1300 mg.
Suplementasi pada bumil diperlukan apabila tidak mengonsumsi susu atau produk
susu.

11. Vitamin D
Berguna untuk mencegah gangguan tulang dan membantu penyerapan kalsium.
Bumil musti mengonsumsi vitamin D Sebanyak 5 μg perhari (200 IU). Bila
kekurangan vitamin D selama hamil, dapat menyebabkan gangguan perkembangan
enamel gigi dan kekurangan kalsium pada janin.

12. Protein

Disebut sebagai zat pembangun, yang di dalamnya mengandung asam amino


esensial, berguna bagi pembentukan otak janin. Kebutuhan bumil biasanya
ditambahkan 25 g dari kebutuhan sehari-hari

D. Makanan Yang Harus Dihindari

Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:

a. Kopi dan teh

Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan
rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi
menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga
dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus. Mengonsumsi kafein dalam
dosis tinggi setiap hari selama masa kehamilan, baik itu kopi, teh,
minuman bersoda, atau berenergi, sejak dulu diasosiasikan dengan peningkatan
risiko keguguran.

b. Alkohol dan rokok

Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang
dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat
rentan.
c. Makanan mentah/setengah matang

Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit


penyebab listeriosis dan toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin.
Makanan tersebut antara lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur
mentah/setengah matang, salad dan sate kambing/ayam yang kurang matang.

d. Ikan tertentu yang kaya merkuri

Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti


mackerel (biasanya dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.

e. Hindari Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji

hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya akan
membuat janin semakin tidak sehat. Saat trimester pertama tersebut otak janin
mulai dibentuk, untuk itu si calon ibu membutuhkan asupan gizi yang baik agar
pembentukan otak janinnya sempurna. Makanan cepat saji mengandung sangat
sedikit zat gizi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun janin. Usahakan
untuk

mengkonsumsi makanan segar seperti sayur dan buah segar yang mengandung
banyak gizi, mineral dan antioksidan serta serat.

f. Keju lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, goat dan feta
(keduanya dari susu kambing), queso blanco, blue (bintik-bintik biru), atau
jenis yang berserat. Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses
pasteurisasi dan terkontaminasi Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu
keracunan makanan. Ini bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau bayi lahir
prematur.
g. Telur

Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi penting
seperti choline. Namun telur juga berisiko terkontaminasi bakteri
Salmonella, yaitu bakteri berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan untuk
mendapatkan telur yang „aman‟. Belilah telur yang disimpan dalam lemari
pendingin, dan jangan mengambil telur yang retak atau berkulit kotor. Hindari
memakan telur setengah matang, saus salad yang mengandung telur mentah,
eggnog yang tidak dipasteurisasi, es krim buatan non pabrik, serta jangan
mencicipi kue yang belum matang.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai