Di
S
U
S
U
N
oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu masa dimana didalam rahim seorang
perempuan terdapat janin yang terjadi karena adanya proses pembuahan
setelah bertemunya sel sperma dan sel telur (Kemenkes, 2014).
1. Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan
Menurut Manuaba (1998), guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim terjadilah perubahan-perubahan pada
tubuh ibu hamil : (1) Rahim / uterus mengalami hipertropi dan hiperplasia,
(2) Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah, (3)
Ovarium, (4) Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk
persiapan memberikan ASI sehingga payudara menjadi lebih besar, areola
menghitam dan puting susu menonjol, (5) Sirkulasi darah.
a. Volume darah meningkat, curah jantung bertambah
b. Sel darah merah mengalami peningkatan.
c. Sistem respirasi mengalami perubahan untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan adanya desakan diafragma oleh pembesaran rahim.
d. Sistem pencernaan mengalami perubahan karena adanya hormon
estrogen dan progesteron.
e. Traktus urinarius mengalami penambahan filtrasi pada glomerolus
dan pembesaran ureter.
f. Kulit mengalami hiperpigmentasi pada tempat tertentu
g. Metabolisme mengalami perubahan dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Menurut Kemenkes (2014), Ibu hamil membutuhkan gizi yang lebih
banyak dari pada kebutuhan dalam keadaan normal untuk memenuhi
kesehatan ibu hamil sendiri dan calon bayi yang masih dikandungnya.
Beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil antara lain : (1)
Kalori, (2) Asam folat untuk membentuk sel dan sistem syarat termasuk
darah merah, (3) Zat besi untuk membentuk sel dan jaringan baru termasuk
darah merah, (4) Protein untuk pertumbuhan janin dan mempertahankan
kesehatan ibu, (5) Kalsium untuk membentuk jaringan baru pada janin, (6)
Vitamin untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin
Tabel 2.1 AKG sebelum dan selama hamil
Umur
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:
Banyak wanita hamil menghindari nasi. Cobalah beralih ke makanan dari whole
grain, roti gandum, pasta, gandum, atau sereal. Karena dianjurkan makan sedikit
demi sedikit, Anda bisa memakannya dalam 6 porsi sehari. Makanan jenis
ini banyak mengandung zat besi, vitamin B, mineral, serta serat.
3. Produk susu
Wanita hamil dianjurkan setidaknya memakan 4 porsi atau jenis makanan yang
berasal dari produk susu. Adapun jenis yang baik adalah susu, keju, dan yoghurt.
Semua jenis makanan ini mengandung vitamin A, B, D. Vitamin A sangat baik
untuk memerangi infeksi dan masalah penglihatan, serta mengandung kasium
yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak kelak. Pada wanita hamil
setidaknya dibutuhkan 1000 mg kalsium per hari.
4. Protein
Makanan kaya zat besi juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Perbanyak makan daging merah, roti, kacang hijau, dan sereal agar bisa
meningkatkan kandungan besi dalam tubuh.
7. Asam Folat
Berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, bahan pembentuk sel darah
merah, dan mengoptimalkan fungsi otot. Umumnya, bumil memerlukan zat besi
sebanyak
27 mg per hari. Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga, bumil biasanya
diberikan suplemen zat besi sebesar 30 mg per hari. Bagi bumil yang kekurangan
zat besi akan menyebabkan anemia.
9. Seng
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil
dari osteoporosis. Bumil memerlukan kalsium antara 1000 sampai 1300 mg.
Suplementasi pada bumil diperlukan apabila tidak mengonsumsi susu atau produk
susu.
11. Vitamin D
Berguna untuk mencegah gangguan tulang dan membantu penyerapan kalsium.
Bumil musti mengonsumsi vitamin D Sebanyak 5 μg perhari (200 IU). Bila
kekurangan vitamin D selama hamil, dapat menyebabkan gangguan perkembangan
enamel gigi dan kekurangan kalsium pada janin.
12. Protein
Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:
Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan
rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi
menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga
dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus. Mengonsumsi kafein dalam
dosis tinggi setiap hari selama masa kehamilan, baik itu kopi, teh,
minuman bersoda, atau berenergi, sejak dulu diasosiasikan dengan peningkatan
risiko keguguran.
Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang
dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat
rentan.
c. Makanan mentah/setengah matang
hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya akan
membuat janin semakin tidak sehat. Saat trimester pertama tersebut otak janin
mulai dibentuk, untuk itu si calon ibu membutuhkan asupan gizi yang baik agar
pembentukan otak janinnya sempurna. Makanan cepat saji mengandung sangat
sedikit zat gizi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun janin. Usahakan
untuk
mengkonsumsi makanan segar seperti sayur dan buah segar yang mengandung
banyak gizi, mineral dan antioksidan serta serat.
f. Keju lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, goat dan feta
(keduanya dari susu kambing), queso blanco, blue (bintik-bintik biru), atau
jenis yang berserat. Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses
pasteurisasi dan terkontaminasi Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu
keracunan makanan. Ini bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau bayi lahir
prematur.
g. Telur
Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi penting
seperti choline. Namun telur juga berisiko terkontaminasi bakteri
Salmonella, yaitu bakteri berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan untuk
mendapatkan telur yang „aman‟. Belilah telur yang disimpan dalam lemari
pendingin, dan jangan mengambil telur yang retak atau berkulit kotor. Hindari
memakan telur setengah matang, saus salad yang mengandung telur mentah,
eggnog yang tidak dipasteurisasi, es krim buatan non pabrik, serta jangan
mencicipi kue yang belum matang.
DAFTAR PUSTAKA