Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN

PENYELESAIAN MASALAH
KEPERAWATAN
OLEH :
Ns. Norman Alfiat Talibo S.Kep.,M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
Dalam Menentukan Prioritas Masalah Dapat Di
Gunakan Tehnik Penyelesaian berikut :

1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix


Technique)

Dalam teknik penentuan prioritas masalah ini kriteria


yang paling banyak digunakan adalah :

 Pentingnya masalah
 kelayakan teknologi
 Sumber daya yang tersedia.
1. Pentingnya masalah (importancy) I

Pentingnya masalah Makin penting (importancy) masalah tersebut,


makin diprioritaskan penyelesaiannya. Beberapa ukuran pentingnya masalah
sebagai berikut:
 Besarnya masalah (prevalence - P )
 Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity – S )
 Kenaikan besarnya masalah (rate of increase - RI )
 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern - PCo)
 Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk terselesainya masalah
(degree of unmeet need DU )
 Suasana politik (political climate – PC )

Pemberian nilai untuk I (Importancy) yaitu :


Nilai 5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Agak penting
2 : Kurang penting
1 : Tidak penting
2. Kelayakan teknologi (technical feasibility) T

Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai


untuk mengatasi masalah (technical feasibility), makin
diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang
dimaksudkan disini adalah menunjuk pada penguasaan ilmu dan
teknologi yang sesuai.

Pemberian nilai untuk T yaitu :


Nilai 5 : Sangat Mudah
4 : Mudah
3 : Agak Mudah
2 : Kurang Mudah
1 : Tidak Mudah
3. Sumber daya yang tersedia (3M) R

Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah yang menunjuk


pada tenaga (man), dana (money) dan sarana (material ) Makin
tersedia sumberdaya yang dapat dipakai seperti tenaga, dana dan
sarana untuk mengatasi masalah (resource ability) makin
diprioritaskan masalah tersebut.

Pemberian nilai untuk R yaitu :


Nilai 5 : Sangat tersedia
4 : tersedia
3 : Agak tersedia
2 : Kurang tersedia
1 : Tidak tersedia
Prioritas Masalah Berdasarkan Kriteria Matrik
Impotency T R Jumlah Prioritas
No. Masalah IxTxR
P S RI PCo DU PC
Belum    
optimalnya    
perencanaan    
untuk 18x3x3
II
meningkatkan = 162
1. kepuasan 3 3 3 3 3 3 3 3
perawat
 

Belum      
optimalnya    
5
 
pelaksanaan 24x4x5 I
2. asuhan 4 4 4 4 4 4 4 = 480
keperawatan
2. Metode Matematik PAHO (Pan American
Health Organization)

Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter


diletakkan pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk
penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas
masalah. Kriteria yang dipakai ialah:

Magnitude (mg) : Berapa besar dan sering terkena


masalah.
Severity (sv) : Besarnya kerugian yang timbul
Manageability (Mn) : Bisa dipecahkan
Nursing Concern (Cn) : melibatkan pertimbangan
dan perhatian perawat
Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Cara menggunakan keempat indikator tersebut
adalah meminta pendapat sejumlah ahli (antara 5 – 8
orang) untuk memberikan skor bagi masing-masing
masalah yang akan ditentukan peringkat
prioritasnya.

Pemberian nilai yaitu :


Nilai 5 : Sangat Penting
4 : Penting
3 : Cukup Penting
2 : Kurang Penting
1 : Tidak Penting
Contoh pembobotan prioritas Masalah

No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Nilai Prioritas

Belum optimalnya supervisi

ketua tim pada pembuatan


1 3 4 3 4 5 720 2
asuhan keperawatan di ruang

rawat inap

Belum optinyal penerapan

hand over per shift dengan


2 5 5 5 5 5 3125 1
metode SBAR di ruangan

rawat inap
Prioritas Alternatif Penyelesaian
Masalah

Pengambilan keputusan untuk pemecahan


masalah merupakan pemilihan satu alternatif
diantara bebagai alternatif pemecahan masalah
yang tersedia. Untuk memilih satu diantara
berbagai alternatif pemecahan masalah yang
tersedia maka perlu dilakukan prioritasi.

Menentukan Priorotas Masalah


1. Metode Reinke

Metode Reinke adalah metode penentuan prioritas


dalam pengambilan keputusan dengan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini
merupakan metode dengan mempergunakan skor. Nilai
skor berkisar 1-5 atas serangkaian kriteria:

M = Magnitude of the problem (besarnya masalah yang


dapat dilihat dari % atau jumlah/ kelompok yang
terkena masalah. Semakin besar suatu masalah maka
semakin besar skor yang dapat diberikan
I = Importancy/ kegawatan masalah (tingginya angka
morbiditas dan mortalitas serta kecenderungan dari
waktu ke waktu). Semakin gawat suatu masalah
maka semakin besar skor yang dapat diberikan.

V = Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan


masalah dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Semakin sensitif suatu pemecahan masalah
maka semakin besar skor yang dapat diberikan
C = Cost (biaya atau dana yang dipergunakan untuk
melaksanakan pemecahan masalah. Semakin besar
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pemecahan masalah maka semakin kecil skor yang
dapat diberikan

Prioritas atau pemecahan masalah dapat diperoleh dengan


menggunakan rumus:

P = (M x V x I) : C
1. Magnitude (M) : besarnya masalah
2. Impotency (I) : pentingnya penyelesaian masalah
3. Vulnerability (V) : sensitivitas cara penyelesaian
4. Cost ( C) : biaya yang di perlukan

Rentang bobot nilai untuk efektifitas 1-5 dengan criteria :


 Sangat mampu :5
 Mampu :4
 Kurang mampu :3
 Tidak mampu :2
 Sangat tidak mampu :1

Sedangkan rentang nilai untuk efisiensi 1-5 dengan criteria :


 Sangat mampu :1
 Mampu :2
 Kurang mampu :3
 Tidak mampu :4
 Sangat tidak mampu :5
Sama seperti metode yang lain dengan menggunakan skor, maka untuk
mempermudah pengerjaan diperlukan adanya tabel. Prioritas masalah atau
pemecahan masalah diperoleh dengan mengurutkan jumlah nilai P dari yang
tertinggi sampai terendah. Contoh penggunaan metode Reinke adalah sebagai
berikut:

Efektifitas Jumlah Prioritas


Alternatif
Efisiensi
No. Penyelesaian
C MxIxV
Masalah M I V C
C

1 Bimbingan 5 5 5 1 125 I
  langsung di
ruangan

2 Memberikan 4 4 4 2 32 II
saran untuk
penambahan
tenaga
2. Metode CARL (Capability, Accessability, Readiness,
and Leverage)

Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk
menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif.
Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas criteria tertentu, seperti
kemampuan (capability), kemudahan (accessibility), kesiapan (readiness),
serta pengungkit (leverage).

Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi


letaknya pada urutan prioritas. Penggunaan metode CARL untuk
menetapkan prioritas masalah dilakukan apabila pengelola program
menghadapi hambatan keterbatasan dalam menyelesaikan maslah.
Untuk itu perlu dilakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan
salah satu dari berbagai cara yang biasanya digunakan. Salah satu cara yang
biasanya digunakan adalah Metode CARL.
Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode
CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10.
Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:
Prioritas alternatif pemecahan masalah diseleksi dengan menggunakan
pembobotan berdasarkan metode CARL, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

 Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternatif


 Acessibility (A) : Kemudahan melaksanakan alternatif
 Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
 Leverage (L) : Daya ungkit alternatif dalam penyelesaian masalah
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan
ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.

Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan kriteria


sebagai berikut:

o Nilai 1 : Sangat kurang penting


o Nilai 2 : Kurang penting
o Nilai 3 : Cukup penting
o Nilai 4 : Penting
o Nilai 5 : Sangat penting

Anda mungkin juga menyukai