TINJAUAN TEORI
1. Definisi
2006).
bahkan kematian ibu dan anak menurut BKKBN (2007) ada “4 Terlalu”
yaitu :
8
3. Adaptasi Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester III Perubahan fisik pada
paru, pada kehamilan 33-36 minggu ibu hamil merasa susah bernapas.
d. Sering buang air kecil Pembesaran uterus ketika kepala bayi turun ke
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
9
kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak yang
h. Kram pada kaki Hal ini karena sirkulasi darah menurun atau karena
kekurangan kalsium.
perubahan psikologis yaitu rasa tidak nyaman kembali timbul, ibu tidak
dengan kondisi yang tidak normal, ibu merasa kehilangan perhatian dan
semakin membutuhkan perhatian, ibu menjadi tidak sabaran dan resah, ibu
a. Definisi
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan
10
Kusmiyati (2009) mengungkapkan dasar pengaturan gizi ibu hamil
terakhir kehamilan.
4) Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%, jumlah erytrosit 20-
kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah buruknya status gizi ibu, usia ibu
yang masih sangat muda, kehamilan kembar, jarak kehamilan yang rapat,
2010)
11
c. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran
darah akan meningkat pada akhir trimester III untuk menyusui setelah bayi
lahir.
4) Vitamin
a) Asam folat.
b) Vitamin B6.
c) Vitamin C.
d) Vitamin D.
12
Membantu penyerapan kalsium dan fosfor, sumbernya adalah
e) Vitamin E
f) Vitamin A.
g) Vitamin K.
5) Mineral
tulang Ibu, akibatnya rangka tulang akan cepat rapuh karena terjadi
2007)
dan PJT
13
f) Natrium dibutuhkan 3,3 gram per minggu. Hal ini untuk mencegah
edema.
Makanan porsi
14
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, nyeri abdomen yang
a. Definisi
3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-36 & >36 minggu).
15
b. Standar Minimal Pelayanan Antenatalcare (ANC)
Mendeteksi faktor resiko dari tinggi badan ibu jika < 145 cm.
1,4 kg, pada trimester 2 kenaikan berat badan 4,1 kg dan pada
16
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
janin belum masuk PAP) dan 11 (apabila janin sudah masuk PAP
(Mochtar, R, 2012).
17
kenaikan 1 bulan. TFU pada umur kehamilan 40 minggu kurang lebih
b) Rumus Mc Donald.
minggu.
(cm)
simpisis
30 Minggu - 28,5 – 30
prosesus xiphoideus
18
(PX)
34 Minggu - 31
3825 Minggu - 33
PX
2007)
mengetahui letak janin, jika, pada trimester III bagian bawah janin
kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ
ANC. DJJ lambat kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari
janin juga dapat dihitung melalui gerakan janin dengan metoda Cardiff
yaitu pemantauan dilakukan mulai jam 9 pagi, tidur miring ke kiri atau
19
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
saat ini. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT Long Life) tidak
Perlindungan
TT 1 Pada
kunjungan
ANC pertama
setelah TT1
TT2
TT3
20
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug
besi dan menyarankan minum tablet zat besi menggunakan air putih
21
b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) Pemeriksaan
(gr/dl)
ibu hamil.
22
f) Pemeriksaan HbsAg Virus hepatitis sangat potensial untuk
9) Tatalaksana kasus
kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
persalinan.
atau keluarga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi
rujukan.
23
c. Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan
mengendarainya?
bahan-bahan?
f. Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat
B: (Bidan) Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh
nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, alat resusitasi) bersama
identifikasi mengenai ibu dan bayi, cantumkan alasan rujukan dan uraian
keputusan klinik.
24
K: (Kendaraan) Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk
U: (Uang) Ingat pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang
1. Persalinan
a. Definisi
plasenta) yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan
passanger sikap (habitus) letak (situs) dan posisi, faktor passage (jalan
lahir), faktor psikis Ibu, rasa cemas tersebut menyebabkan rasa nyeri
Gawat janin adalah denyut jantung janin (DJJ) kurang dari 100 per
menit atau lebih dari 180 per menit (Nugroho, 2012). Gawat janin terjadi
hipoksia. Situasi ini dapat terjadi (kronik) dalam jangka waktu yang lama
25
atau akut. Kecemasan ibu dapat meningkatnya sekresi hormone adrenalin.
Salah satu efek adrenalin adalah kontraksi pembuluh darah sehingga suplai
Waktu yang dibutuhkan 12 jam pada primi para dan 6 sampai 8 jam pada
multi para. His pada awal kala 1 tiap 10 -15 menit dan kekuatan 20 detik
sekitar 60 detik menjelang bayi lahir. (Syaiffudin, 2002). Selama kala I ibu
kondisi emosional seluruh keluarga. Oleh karena itu usahakan suami atau
kuatir 15 tentang proses persalinan yang akan dilalui. Yakinkan ibu agar
26
(2) Memberikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinanya
perasaannya
(4) Pengaturan posisi Anjurkan ibu yang sedang dalam proses persalinan
(f) Ajarkan ibu teknik relaksasi, cara bernafas. Ibu diminta untuk
27
b) Pemberian cairan
atau air bias. Cairan akan memberi tenaga dan mencegah ibu dari
c) Kebersihan
II, His menjadi lebih kuat cepat dan lebih lama, kontraksinya selama 50-
100 detik, datangnya tiap 2-3 menit. Ketuban biasanya pecah pada kala ini.
Ada rasa ingin mengejan, muncul tekanan pada rectum, ibu merasa seperti
mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala
his mengejan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti seluruh badan
28
janin. Lama kala II pada primi berlangsung 1 ½ sampai 2 jam dan pada
janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm. Penanganan yang
rasa takut pada ibu, memberikan dukungan moral serta membesarkan hati
ibu.dukungan ini membantu ibui agar santai. Memberikan pujian saat ibu
mengejan.
e) Menjaga kebersihan diri, agar terhindar dari infeksi. Jika ada darah
29
g) Memberi dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau
ketakutan ibu dengan cara: menjaga privasi ibu, penjelasan tentang proses
i) Menjaga kandung kemih tetap kosong, oleh karena itu itu ibu dianjurkan
mencegah dehidrasi.
k) Pada saat mengedan, bantu ibu memperoleh posisi yang paling nyaman.
berjalan lambat.
jantung tidak normal. Minta ibu bernafas selagi kontrraksi ketika kepala
janin akan lahir. Hal ini menjaga agar perineum meregang pelandan
30
m) Periksa denyut jantung janin (DJJ) pada saat kontraksi dan setelah
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dari kehamilan
usia 37–42 minggu dan berat badan lahir 2500 – 4000 gram (Rukiyah,
2013). Tanda-tanda bayi lahir sehat yaitu berat badan bayi 2500-4000
kulit kemerahan, mengisap ASI dengan baik dan tidak ada cacat bawaan.
segera setalah lahir adalah asuhan yang segera, aman, dan bersih.
1) Pencegahan Infeksi
bayi saat menangani bayi, pastikan semua peralatan dan bahan yang
31
2) Penilaian Bayi Baru Lahir
Apakah bayi cukup bulan?; (b) Apakah air ketuban jernih, tidak
Apakah tonus otot bayi baik?. Jika ada salah satu pertanyaan dengan
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
a) Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3 cm dari pusat, lalu mengurut
tali pusat ke arah ibu dan memasang klem ke – 2 dengan jarak 2 cm dari
klem.
(jari tengah melindungi tubuh bayi) lalu memotong tali pusat di antara 2
klem.
mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati. Untuk kedua
kalinya bungkus dengan kasa steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu
32
memasukkannya dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%. d) Menurut
Saleha (2009), tali pusat akan puput sekitar 5-7 hari setelah lahir.
kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit
inisiasi menyusu dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap untuk
prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir hingga
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan.
7) Pencegahan Perdarahan
untuk neo-K sediaan ampul 10mg dosisnya yaitu 1mg atau 0,1cc
atau 0,5cc.
33
8) Pemberian Imunisasi
9) Pemeriksaan Fisik
(dalam 24 jam) b) Saat kunjungan tindak lanjut (KN), yaitu 1 kali pada
umur 6 jam – 48 jam, 1 kali pada umur 4 – 28 hari dan 1 kali pada
umur 29 – 42 hari.
1) Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering. Saleha (2009),
bahwa biasanya tali pusat akan puput sekitar 5-7 hari setelah lahir.
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
34
7) Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslusif
d. Ikterus
icterus pada minggu pertama kehidupan terutama bayi kurang bulan, dapat
gejala awal penyakit utama yang berat pada neonates, icterus perlu
ditngani secara seksama karena bilirubin akan masuk ke dalam sel syaraf
1) Icterus fisiologis tidak perlu penanganan khusus dan dapat rawat jalan
minggu.
35
2) Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini
3) Jika bayi tidak dapat menyusu ASI dapat diberikan melalui pipa
selama 30 menit selama 3-4 hari, jaga bayi agar tetap hangat.
ensefalopati biliaris
penyakit hemolysis.
7) Pada bayi dengan icterus kremer III atau lebih perlu di rujuk ke fasilitas
sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah nutrisi. Bayi cukup bulan
biasanya akan memiliki berat badan dua kali berat badan lahir pada usia 4
sampai 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Kebanyakan bayi baru
melalui paru-paru dan karena asupan bayi sedikit. Bayi cukup bulan akan
(Bobak,2005).
36
3. Nifas
a. Definisi
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan partus yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah
minggu. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8
Tujuan Asuhan Masa Nifas Dalam masa nifas ini, ibu memerlukan
adalah :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik secara fisik maupun psikologis.
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
37
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
Secara garis besar terdapat tiga proses penting di masa nifas, yaitu
sebagai berikut:
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat
selnya. Pada wanita yang tidak hamil, berat rahim sekitar 30 gram
dengan ukuran kurang lebih besar telur ayam. Setelah bayi lahir,
umumya berat rahim menjadi sekitar 1000 gram dan dapat diraba
38
cenderung berkurang. Setelah melahirkan, sistem sirkulasi darah ibu
Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15 pascasalin.
dihasilkan lagi sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari
setelah melahirkan.
b. Tahap Masa
berikut : 1) Periode early postpartum atau nifas dini (24 jam-1 minggu).
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
39
Selama masa nifas alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan
perubahan alat genital ini dalam keseluruhan disebut involusi. Pada hari
setengah simfisis pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lagi
2) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Pada 0-3 hari keluar cairan berwarna merah
berwarna merah kuning berisi darah dan lendir atau disebut lochea
kuning atau disebut lochea serosa, cairan ini tidak berdarah lagi, setelah 2
minggu, lokea hanya merupakan cairan putih yang disebut dengan lokia
alba. Lochea mempunyai bau yang khas, tidak seperti bau menstruasi.
3)Endometrium
desidua, dan selaput janin. Setelah tiga hari mulai rata, sehingga tidak ada
40
pembentukan jaringan parut pada bekas implantasi plasenta (Saleha,
2009).
4) Serviks
(Sulistyawati, 2009).
persalinan.
6) Perubahan perkemihan
(Rahmawati, 2009).
41
pula wanita mengeluh kandungannya turun setelah melahirkan karena
a) Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celsius. Sesudah
partus dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celsius dari keadaan normal
yaitu fase taking in, fase taking hold, fase letting go (Lubis, 2010).
1) Fase Taking-in
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu,
ibu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur, seperti mudah
42
menjaga komunikasi yang baik. Gangguan psikologis yang mungkin
akibat dari perubahan fisk yang dialami ibu misalnya rasa mules
taking hold, ibu merasa khawatir atau ketidak mampuan dan rasa
percaya diri.
3) Fase Letting Go
43
e. Jurnal Kebidanan
Jurnal Kebidanan
ABSTRAK
Latar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, dari
mulai persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Kebutuhan dasar ibu nifas pada masa nifas untuk
yang terpenting adalah pemenuhan asupan gizi pada masa nifas. Pada involusi
kebutuhan gizi protein baik protein nabati atau hewani sangat penting karena
44
berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan, dan pemulihan serta untuk
dimana masih banyak ibu yang memiliki budaya pantang makan yang
mengandung protein baik hewani atau nabati. Tujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu nifas tentang asupan nutrisi protein dengan produksi ASI.
Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua ibu nifas yang ada di PMB Nur Hafni Kurniawati pada bulan
Analisis data menggunakan chi square. Hasil Uji chi square menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang asupan nutrisi protein dengan
produksi ASI. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh ρ
value 0,008 < 0,05. Kesimpulan Ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas
tentang asupan nutrisi protein dengan produksi ASI. Kata Kunci: pengetahuan,
PENDAHULUAN
kesehatan ibu dan anak. Salah satu aspek yang diperhatikan oleh pemerintah
45
cara yang ideal bagi ibu karena air susu merupakan makanan yang paling
sempurna untuk bayi karena kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan untuk
pertumbuhan gizi bayi. Selain itu juga merupakan cara ideal bagi ibu untuk
kelahiran selagi bayi dalam keadaan terjaga, menyusui segera akan meningkatkan
hormon oksitosin untuk merangsang keluarnya ASI dan hormon prolaktin untuk
produksi ASI. Bayi harus disusui ASI sekurang-kurangnya 6 bulan pertama, bayi
harus disusui kapan saja selagi bayi merasa lapar yang tanpa terjadwal (Laksono,
bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2018 yaitu sebesar 68,74%. (Kemenkes RI,
alami, kemampuan ibu memberikan ASI yang maksimal tidak datang secara tiba-
tiba. Ada serangkain proses yang turut memberikan andil dalam kelancaran
pemberian ASI mulai dari persiapan fisik batin calon ibu dan konsumsi makanan
dan minuman yang bergizi. Setelah persalinan ibu memerlukan nilai makanan
yang cukup tinggi karena diperlukan untuk dapat memberikan ASI. Makanan
secara medis tidak ada yang dilarang kecuali memang ada alergi makanan
tertentu. Konsep empat sehat lima sempurna sangat diperlukan untuk ibu nifas dan
menyusui ( Manuaba, 2015). Kebutuhan dasar ibu nifas pada masa nifas untuk
46
yang terpenting adalah pemenuhan asupan gizi pada masa nifas. Kebutuhan gizi
proses produksi ASI. Untuk pertumbuhan sel sebagai pengganti jaringan yang
rusak. Pada ibu menyusui kekhususan protein hewani digunakan untuk produksi
air susu yangdiperlukan untuk bayinya. Ibu menyusui perlu tambahan 800 kal/hari
dan protein 20gr/hari diatas kebutuhan bila ibu tidak menyusui (Saleha, 2010).
Dasar ketentuan ini adalah bahwa tiap 100 cc ASI mengandung 1,2 g protein.
ditujukan bukan hanya untuk transformasi menjadi protein susu, tetapi juga untuk
ibu, semakin baik asupan nutrisinya maka semakin banyak juga produksi ASI nya.
Salah satu hambatan yang sering terjadi di masyarakat adalah adanya pantang
makanan protein baik nabati atau hewani setelah melahirkan. Setelah melahirkan
47
berpengaruh terhadap lambatnya pemulihan kesehatan dan terhambatnya
pertumbuhan bayi. Mengingat hal ini maka dalam masa nifas ibu harus melakukan
susu ibu (ASI) juga untuk membantu menjaga kesehatan bayi (Arisman, 2012).
Pantang Makanan adalah bahan makanan atau masakan yang tidak boleh
dimakan oleh para individu dalam masyarakat karena alasan yang bersifat budaya.
Adat menantang tersebut diajarkan secara turun temurun dan cenderung ditaati
walaupun individu yang menjalankan tidak terlalu paham atau yakin dari alasan
jenis makanan tertentu misalnya sayuran, buah, ikan dan biasanya berkaitan
produksi ASI. Ada pula makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat
dilakukan pada bulan November 2019, dari 7 ibu nifas, didapatkan hanya 3 orang
yang menyusui dan yang 4 orang tidak menyusui. Dari 3 orang yang menyusui
pantang makan protein, yaitu makan 3 kali perhari dengan porsi 1 piring penuh
berupa nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Produksi ASI nya lancar terlihat dari
frekuensi minum bayi tiap hari 10-12 kali, BAK bayi setidaknya 6- 8 kali dalam
48
yang tidak menyusui beralasan bekerja 1 orang, dan 3 orang mengatakan ASI
tidak keluar. Dari 4 orang yang tidak menyusui ini, hanya 1 orang yang
pola makan kurang baik karena pantang makan protein sehingga produksi ASI ibu
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Asupan Nutrisi Protein Dengan Produksi Asi.
METODE
ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu pendekatan dimana
pengumpulan data terhadap variabel bebas dan variable terikat dilakukan pada
waktu bersama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di
PMB Nur Hafni Kurniawati Sebanyak 36 orang. Teknik sampling secara total
Penelitian ini di laksanakan di PMB Nur Hafni Kurniawati Pada bulan Mei – Juni
2019. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
penilaian yang di berikan adalah : Nilai 0 : untuk jawaban salah dan nilai 1 : untuk
jawaban benar. Pengukuran Produksi ASI pada penelitian ini juga menggunakan
kuesioner kepada responden untuk diisi. Penilaian yang di berikan pada kuesioner
produksi ASI adalah : Nilai 0 : untuk jawaban Tidak dan nilai 1 : untuk jawaban
49
Ya. Kuesioner produksi ASI merupakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian
sebelumnya oleh Bdiarti (2019) dengan judul Efektifitas Pemberian Paket Sukses
Terhadap Produksi ASI diWilayah Depok Jawa Barat Program Pasca Sarjana
faktor bayi yang meliputi setelah menetek bayi tampak kenyang dan tidur dengan
pulas, bayi kencing minimal 6 kali dalam sehari, bayi buang air besar 3-4 kali
setiap 24 jam dan bayi mengalami peningkatan berat badan. Faktor ibu yang
meliputi payudara ibu teraba lembut dan ringan setiap kali selesaimenyusui, ibu
merasakan aliran ASI ketika bayi menyusu, ibu merasakan hisapan kuat mulut
bayi ketika menyusu, ibu merasakan merasa nyaman dan tidak kesakitan pada
payudara ketika bayi menyusu, ibu mendengar suara menelan yang pelan ketika
bayi menyusu. Kategori kuesioner adalah Cukup jika memenuhi ≥ 60% kriteria
dan tidak cukup jika jika < 60% kriteria. Analisis data dilakukan dengan chi
nutrisi protein dengan produksi ASI sebagian besar pengetahuan responden dalam
kategori baik dan cukup yaitu 13 responden (36,1%). Dari 36 responden, bahwa
(50,0%) tidak cukup. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan ibu nifas terhadap asupan nutrisi protein dengan produksi ASI.
P.value 0.008. Hasil nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 %
(0,008 < 0,05). Dari hasil penelitian masih ditemukan responden yang produksi
50
ASI nya tidak cukup, untuk itu bagi ibu diharapkan mampu meningkatkan
kebutuhan nutrisi dan istirahat, menyusui bayi, ketenangan jiwa dan perawatan
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanifa, 2003).
51
(8) kondom wanita;
(10) tubektomi;
(11) vasktomi.
1. Kontrasepsi Suntikan
a. Pengertian Kontrasepsi
darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk
2. Macam-macam KB suntik
Noretindron Enantat
mg komponen esterogen.
1) Pasca persalinan
52
a) Dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 post partum atau sesudah
c) 6-8 minggu pasca bersalin, asal dipastikan bahwaibu 13 tidak hamil atau
belum melakukankoitus
2) Pasca Keguguran
a) Dapat diberikan segera setelah selesai kuretase atau sewaktu ibu hendak
dalam waktu 13 minggu, oleh karena itu KB suntik ini diberikan setiap 3
53
54