Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

Nutrisi Ibu Hamil Makro dan Mikro

Disusun oleh :
Jordan Parningotan – 2365050042

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


PERIODE 29 MEI - 05 AGUSTUS 2023
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
RSUD DR. CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA BEKASI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kemurahan dan Rahmat-Nya karya tulis referat dengan judul Nutrisi Ibu Hamil
Makro dan Mikro ini dapat terselesaikan.
Referat ini disusun dalam rangka memperdalam pengetahuan tentang
Nutrisi Ibu Hamil Makro dan Mikro di bagian ilmu obstetri dan ginekologi.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi di RSUD dr. Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi periode 29 Mei – 5 Agustus 2023.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dr.Christofel
Panggabean, Sp.OG (K) FM selaku pembimbing dalam penyusunan tugas ini
serta seluruh pihak yang telah membantu, termasuk rekan-rekan yang telah
memberikan banyak masukan untuk makalah ini, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari dalam pembuatan referat ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, oleh karena itu diharapkan segala kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
membuka wawasan serta ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Ilmu
Obstetri dan Ginekologi.

Bekasi, 20 Juni 2023

Jordan Parningotan

BAB I
PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan suatu peristiwa penting pada siklus kehidupan


seorang perempuan. Selama hamil, seorang ibu tidak hanya memberikan nutrisi
kepada dirinya sendiri tetapi juga pada janin didalam perutnya. Pertumbuhan
dan perkembangan janin selama kehamilan membutuhkan adaptasi fisiologis
ibu dan penyesuaian kebutuhan nutrisi.

Asupan makronutrien dan mikronutrien yang adekuat, meningkatkan


perkembangan embrionik dan janin yang normal. Sementara itu, kekurangan
dan kelebihan gizi sering dikaitkan dengan hasil akhir dari kehamilan itu sendiri
diantaranya anomali kongenital, gangguan hipertensi, diabetes gestational,
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, perkembangan neurokognitif dan
terparah yaitu keguguran.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah proses perkembangan janin dalam kandungan yang diawali


dengan bersatunya sel telur dan sel sperma dan berlanjut sampai janin
matang/siap dilahirkan. Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatannya
selama masa kehamilan karena ibu hamil sangat rentan terhadap virus,bakteri
dan jamur yang dapat menimbulkan gangguan baik pada ibu hamil maupun
janin. Pola makan yang sehat merupakan tujuan dalam menjaga kesehatan
selama masa kehamilan; namun kesehatan dari ujung kepala hingga ujung kaki
juga harus dijaga, karena kehamilan yang sehat akan berdampak positif bagi ibu
dan bayinya; selain itu juga dapat mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang
tidak sehat, seperti keguguran, cacat janin, bahkan kematian ibu dan bayi saat
melahirkan. 2

2.2 Keadaan umum Ibu Hamil

Masa kehamilan dimulai dengan konsepsi dan diakhiri dengan lahirnya janin.
Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
terhitung dari hari pertama haid terakhir/HPHT dan dibagi menjadi tiga kuarter
yaitu kuarter pertama sejak konsepsi sampai 3 bulan, kuarter kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, dan kuartal kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan.
Ketiga, dari bulan ketujuh sampai bulan kesembilan. Gejala kehamilan seperti
terlambat haid tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.

Beberapa perubahan fisiologis, psikososial yang terjadi pada ibu hamil adalah
sebagai berikut:
Keadaan Fisiologis:

1) Perubahan kulit (perubahan warna kulit pipi dan perut).


2) Perubahan payudara.
3) Pembesaran perut.
4) Perubahan pada jalan lahir.
5) Perubahan serviks.
6) Perubahan sirkulasi darah.
7) Perubahan metabolisme makanan.

Keadaan Psikososial

1) Gaya Hidup
2) Adat istiadat
3) Ekonomi
4) Psikologi
5) Personal hygiene

2.3 Nutrisi dalam Kehamilan

Nutrisi ibu hamil adalah makanan berupa makronutrien dan mikronutrien yang
dibutuhkan ibu selama masa kehamilan mulai trimester pertama dan berlanjut
sampai trimester ketiga, serta harus dipenuhi secara kuantitas dan kualitas dari
makanan sehari-hari untuk pertumbuhan dan perkembangan dari janin yang
sedang dikandung. Selama kehamilan, ibu membutuhkan makanan berkualitas
tinggi dalam jumlah yang cukup (tidak cukup atau berlebihan). Pola makan
yang seimbang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh ibu selama masa
kehamilan, yang mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh setiap hari,
meskipun jumlahnya tidak sama; beberapa nutrisi dibutuhkan dalam jumlah
kecil, sementara yang lain dibutuhkan dalam jumlah besar.
Tabel 2.1 Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan pada Ibu Hamil

Makanan yang Dianjurkan Makanan yang tidak Dianjurkan


Makanan pokok karbohidrat termasuk Makanan yang diawetkan (karena
biji-bijian atau sereal (beras, jagung, termasuk bahan tambahan makanan
gandum), sagu, umbi-umbian (ubi, yang tidak aman) dan sumber protein
singkong, talas), dan makanan olahan hewani mentah (daging, telur, ikan)
termasuk gandum, bihun, makaroni, karena mengandung kuman yang
mie, roti, dan tepung. merugikan embrio.
Protein hewani (ikan, telur, unggas, Membatasi kopi dan coklat (karena
daging, susu, dan keju) dan protein kafein dapat meningkatkan tekanan
nabati (kacang-kacangan berupa darah), serta makanan yang banyak
kacang kedelai, kacang hijau, kacang mengandung gula dan lemak, seperti
tanah, kacang merah, dan buncis), keripik dan kue (untuk mencegah
serta semua makanan olahan seperti bayi lahir obesitas, yang mempersulit
tahu dan tempe semuanya merupakan persalinan normal).
sumber protein yang baik.
Sayuran adalah sumber senyawa Minuman ringan yang mengandung
pengatur yang baik. Sayuran hijau soda (minuman bersoda) sebaiknya
daun singkong, bayam, daun katuk, dihindari karena dapat menyebabkan
kangkung, tomat dan wortel, begitu pemicu dari kram otot.
pula polong-polongan (buncis,
kecipir, kacang panjang). mangga,
pepaya, jeruk, sirsak, dan apel
dibutuhkan karena seratnya tinggi
Kebutuhan energi dan nutrisi di antara kehamilan sangat bervariasi tergantung
pada ukuran tubuh dan gaya hidup ibu hamil. Berdasarkan usia kehamilannya,
ibu hamil membutuhkan nutrisi berikut ini.

Tabel 2.2 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Nama Zat Gizi Fungsi Bahan Makanan


Asam Folat Pembentukan sistem saraf pusat Sayuran hijau, tempe dan
dan otak kacang-kacangan
Vitamin B12 Perkembangan sel Hasil ternak dan olahannya
juga olahan kacang kedelai
seperti tempe dan tahu
Vitamin D Penyerapan kalsium dan Susu dan buah-buahan
mineral dalam darah
Zat Besi (Fe) Pembentukan sel darah merah Protein hewani seperti
dan sebagai pengangkut daging sapi dan ayam serta
oksigen keseluruh tubuh telur dan sayur-sayuran
Vitamin C Membantu penyerapan zat besi Jeruk,tomat, jambu, lemon
dan antioksidan
Serat Metabolisme dan membantu Sayuran dan buah-buahan
transit feses dalam tubuh
Seng (Zn) Metabolisme dan kekebalan Telur, daging sapi, kacang-
tubuh kacangan
Iodium Mengatur suhu, membentuk sel Garam dan ikan laut
darah, otot dan syaraf.

2.4 Faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi pada Ibu hamil

Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi pada


ibu hamil:

2.4.1 Faktor Langsung


1. Kendala ekonomi, mencegah orang membeli bahan makanan berkualitas
tinggi, menyebabkan gizi menderita.
2. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, dan penyimpanan)
3. Kurangnya pengetahuan ibu, Status gizi seseorang ibu dapat dipengaruhi
oleh kurangnya kesadaran gizi, bias terhadap bahan makanan tertentu, dan
kesalahpahaman tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan.
4. Pemenuhan gizi berdasarkan makanan kesukaan, Kepuasan pangan hanya
berdasarkan makanan yang disukai akan mengakibatkan pemenuhan gizi
tidak adekuat atau berlebihan.
5. Pantangan pada makan tertentu, pantang dari makanan tertentu sehubungan
dengan barang-barang yang dianggap layak atau tidak untuk dikonsumsi
pada kehamilan, budaya daerah yang berbeda memiliki takhayul dan
larangan yang berbeda. Beberapa orang misalnya masih percaya bahwa ibu
hamil tidak boleh mengonsumsi ikan.
6. Selera makan, nafsu makan juga akan mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan gizi. Nafsu makan dipicu oleh sistem tubuh (misalnya dalam
keadaan lapar) atau dipicu oleh proses pengolahan dan penyajian makanan

2.4.2 Faktor Tidak Langsung

1. Pendidikan dalam keluarga. karakteristik pendidikan dapat


mempengaruhi kemampuan asimilasi pengetahuan gizi yang diperoleh
dari berbagai sumber.
2. Aspek fasilitas kesehatan. fasilitas kesehatan sangat penting dalam
mendukung status kesehatan dan gizi ibu hamil, serta menyediakan
tempat bagi masyarakat untuk mengakses informasi gizi dan kesehatan
lainnya, tidak hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan
rehabilitatif.

2.4 Masalah Gizi dalam Kehamilan


Selama kehamilan proses pertumbuhan terus berlangsung yaitu pertumbuhan
janin yang dikandung dan pertumbuhan berbagai organ dalam tubuh yang
mendukung proses pertumbuhannya, sehingga peningkatan metabolisme pada
ibu hamil mempengaruhi suplai vitamin dan mineral selain energi, protein, dan
lemak. Jika kebutuhan ibu hamil akan energi, protein, lemak, vitamin, dan
mineral yang meningkat tidak dipenuhi oleh makanan yang dikonsumsinya,
maka ibu hamil akan menderita kekurangan gizi, yang akan mengakibatkan bayi
lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur (kelahiran yang tidak
cukup bulan), dan bayi lahir dengan berbagai kesulitan lainnyaa bahkan sampai
kematian.

Gizi buruk pada ibu hamil berpengaruh tidak hanya pada janin yang akan
dilahirkan, tetapi juga pada ibu hamil itu sendiri. Masalah gizi pada ibu hamil
disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan gizi dari makanan, yang
diklasifikasikan sebagai masalah gizi makro (kekurangan energi kronis/KEK)
dan masalah gizi mikro (kekurangan zat besi, yodium, dan kalsium).

Wanita hamil dianggap KEK jika Lingkar Lengan Atas (LLA) lebih besar dari
23,5 cm. Wanita hamil 16% lebih mungkin mengalami KEK daripada wanita
yang tidak hamil. Diperlukan persiapan bagi seorang ibu untuk meningkatkan
kondisi gizinya sebelum hamil, atau perlu diperhatikan hal-hal berikut agar
tidak terjadi komplikasi selama kehamilan, baik bagi ibu maupun janin, yaitu:

7. Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg


8. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm
9. Berat badan ibu pada trimester I < 40 kg
10.Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,0 5.
11.Ibu menderita anemia

Kekurangan vitamin ringan pada ibu hamil pun akan berdampak pada janin
yang dikandungnya atau ibu hamil itu sendiri. Kekurangan zat besi dapat
meningkatkan risiko perdarahan, berat lahir rendah (BBLR), dan kematian.
Kekurangan yodium jangka panjang akan mengakibatkan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (Iodine Deficiency Disorders) pada ibu hamil, dan akibat
yang berbahaya dimulai pada trimester kedua kehamilan namun masih dapat
diperbaiki jika suplemen yodium diberikan sejak dini. Jika kekurangan yodium
muncul pada akhir kehamilan (melewati trimester kedua), tidak dapat
disembuhkan, mengakibatkan kelainan fisik dan mental pada janin, kelainan
bentuk lahir atau kematian, stunting, kesulitan psikomotorik, dan kematian bayi.
Kekurangan kalsium pada wanita hamil meningkatkan kemungkinan ibu
mengalami masalah tekanan darah (pre-eklampsia). Ibu dan janin juga akan
mengalami gangguan pembentukan tulang dan gigi.

BAB III
KESIMPULAN

1. Nutrisi ibu hamil adalah makanan berupa makronutrien dan mikronutrien


yang dibutuhkan ibu selama masa kehamilan mulai trimester pertama dan
berlanjut sampai trimester ketiga, serta harus dipenuhi secara kuantitas dan
kualitas dari makanan sehari-hari untuk pertumbuhan dan perkembangan dari
janin yang sedang dikandung.

2. Untuk pertumbuhan janin yang tercukupi diperlukan zat-zat makanan yang


adekuat seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam
folat,vitamin E, vitamin A, vitamin B12, iodine, dan zinc (seng).

3. Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu faktor
langsung seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan,
pengetahuan gizi yang kurang, pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan
kesukaan saja, pantangan pada makanan tertentu, selera makan, dan suplemen
makanan. Faktor tidak langsung seperti pendidikan keluarga dan faktor fasilitas
kesehatan.

4. Gizi buruk pada ibu hamil berpengaruh tidak hanya pada janin yang akan
dilahirkan, tetapi juga pada ibu hamil itu sendiri. Masalah gizi pada ibu hamil
disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan gizi dari makanan, yang
diklasifikasikan sebagai masalah gizi makro dan masalah gizi mikro
DAFTAR PUSTAKA

1. Pratiwi IG, Hamidiyanti YF. Gizi dalam Kehamilan : Studi Literatur. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition
Journal). 2020 Apr 29;5(1):20.

2. Habibah A, Nyoman ID, Riyadi D, Bakri B. PRAKTIS GIZI IBU HAMIL. 1st ed. Media
Nusa Creative; 2018. 1–32 p.

Anda mungkin juga menyukai