Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester, yaitu:
Trimester I berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk
tinggi.Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-
27Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran.
1. Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok,
minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan
pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidakmenstruasi sekitar 2-3 minggu
setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan
oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat
menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi
terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan
selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan
2. Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan
darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi
air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).
3. Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan
amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami
obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan,
dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).
AKG Wanita
Z a t G i z i Tambahan Gizi Ibu Hamil
Tidak Hamil
19-29 30-49 Trimester Trimester Trimester
Zat Gizi Tahun Tahun 1 2 3
Energi (kkal) 1.900 1.800 + 180 + 300 + 300
Protein (g) 50 50 + 17 + 17 + 17
Vitamin A (RE) 500 500 + 300 + 300 + 300
Vitamin D (g) 5 5 +0 +0 +0
Vitamin E (mg) 15 15 +0 +0 +0
Vitamin K (g) 55 55 +0 +0 +0
Thiamin (mg) 1,0 1,0 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Niacin (mg) 14 14 +4 +4 +4
Asam Folat (mg) 400 400 + 200 + 200 + 200
Piridoksin (mg) 1,3 1,3 + 0,4 + 0,4 + 0,4
Vitamin B12 (mg) 2,4 2,4 + 0,2 + 0,2 + 0,2
Vitamin C (mg) 75 75 + 10 + 10 + 10
Kalsium (mg) 800 800 + 150 + 150 + 150
Fosfor (mg) 600 600 +0 +0 +0
Magnesium (mg) 240 270 + 30 + 30 + 30
Besi (mg) 26 26 + 13 + 13 + 13
Yodium (mg) 150 150 + 50 + 50 + 50
Seng (mg) 9,3 9,3 + 1,7 + 4,2 +10,2
Selenium (mg) 30 30 +5 +5 +5
Mangan (mg) 1,8 1,8 + 0,2 + 0,2 + 0,2
Fluor (mg) 2,7 2,7 + 0,2 + 0,2 + 0,2
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi
dan zat gizi ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak seimbang. Kebutuhan gizi ibu hamil ada 2 jenis
yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Berikut ini macam-macam zat gizi makro dan
zat gizi mikro yaitu :
1. Zat Gizi Makro
Energi
Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitasnya ibu dan peningkatan
BMR. Untuk ibu hamil ditambahkan 300 kalori/hari dari kebutuhan waktu tidak
hamil. Energi yang diberikan tinggi berfungsi untuk menyediakan energi yang
cukup agar protein tidak dipecah menjadi energi. Tambahan kalori bisa
didapat dari nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang, dan sebagainya.
Protein
Protein diberikan tinggi untuk menunjang pembentukan sel-sel baru
bagi ibu dan bayi. Penambahan protein sebesar 10 g/gr BB/hari. Protein yang
dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis tinggi, misalnya : daging,
susu, telur, keju, produk susu, dan ikan. Tambahan protein diperlukan untuk
pertumbuhan janin, yaitu untuk membentuk otot, kulit, rambut, dan kuku.
Lemak
Akumulasi lemak pada jaringan ibu terutama diperlukan sebagai cadangan
energi ibu. Lemak dapat juga berfungsi lain, sebagai pembawa vitamin
yang larut dalam lemak, serta funsi-fungsi lainnya. Khusus mengenai konsumsi
lemak, harus dipilih lemak yang banyak mengandung asam esensial yang sangat
diperlukan oleh tubuh selama kehamilan.
Karbohidrat
Akumulasi karbohidrat tidak banyak terjadi, kecuali sedikit dalam bentuk
jaringan hidrat arang struktural yang ada pada otak, tulang rawan, dan
jaringan ikat. Adanya hidrat arang diperlukan guna mencegah terjadinya
ketosis.
2. Zat Gizi Mikro
Kalsium, Fosfor, dan Vitamin D
Kalsium adalah salah satu zat gizi yang sangat penting untuk ibu hamil, di
samping fosfor dan vitamin D. Ketiga zat gizi ini dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi pada janin. Apabila konsumsi ketiga zat gizi ini tidak
mencukupi untuk ibu hamil melalui fetus, melalui plasenta akan mengambil
ketiga zat gizi tersebut dari ibu secara maksimal untuk pembentukan tulang dan
gigi.
Fe (zat besi)
Kebutuhan Fe untuk ibu hamil meningkat untuk pertumbuhan janin.
Zat besi akan disimpan oleh janin dihati selama bulan pertama sampai bulan
keenam kehidupannya untuk ibu hamil pada trimester ketiga harus meningkatkan
zat besi untuk kepentingan kadar HB dalam darah untuk transfer pada plasenta,
janin, dan persiapan kelahiran.
Kebutuhan Fe selama kelahiran enam minggu /1.000 kal.
Yodium
Yodium merupakan salah satu mineral untuk pembentukan hormon tiroksin
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, serta untuk mengatasi
kekurangan yodium selama kehamilan yang hilang melalui urine. Untuk ibu hamil
kebutuhan yodium adalah 125 mikrogram/hari. Apabila kekurangan yodium, janin
besar kemungkinan menjadi kretin.
Zink
Zink berperan pada pembentukan retinol biding protein sehingga vitamin A
tidak dapat ditransfer ke fetus.
Magnesium (mg)
Magnesium berperan sebagai pembentuk tulang.
Mangan (Mn)
Bekerjasama dengan Fe.
Asam Folat
Asam folat dibutuhkan selama kehamilan untuk pemecahan sel dan sintesis
DNA. Selain itu, asam folat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya anemia
megaloblastis pada ibu hamil.kebutuhan asam folat 400-800 mikrogram/hari.
Vitamin E
Diibutuhkan untuk pertumbuhan bayi ibu dan janinnya saja, karena vitamin E
terdapat pada asam lemak esensial yaitu : asam lemak linoleate.
Vitamin A
Dibutuhkan untuk peralatan atau organ reproduksi ibu dan
perkembangan janin atau fetus.
Vitamin K
Diberikan untuk menghindari terjadinya kelainan darah pada janin.
Vitamin C
Dibutuhkan 60 mg/hari untuk ibu hamil, vitamin C dibutuhkanuntuk
pembentukan substansi ekstraseluler jaringan pada janin.
Vitamin B
Dibutuhkan untuk ibu hamil cukup tinggi karena berperan sebagai koenzim
agar zat gizi kalori protein dapat diganti sebagai energi.
3. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa
menyebabkan seperti :
1. Anemia gizi besi
Pada ibu hamil dianjurkan agar mengonsumsi tambahan zat besi atau makan
yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain.
2. KEP (Kekurangan Energi Protein)
Kegagalan kenaikan BB ibu pada trimester I dan II akan
meningkatkan resiko BBLR (resiko kematian tinggi). Hal ini disebabkan KEP yang
mengakibatkan ukuran plasenta kecil (kurangnya suplay zat makanan ke janin).
Kerusakan struktur SSP (pertumbuhan otak/hiperplasia). Berkurangnya
pertumbuhan otak (Intelektual anak) pada kegagalan trimester III – 2th setelah
kehamilan . Kurang energi yang lebih menonjol dari KEP akan menimbulkan KEK
(Kekurangan Energi Kronis).
3. Defisiensi yodium
Pada trimester I akan mengakibatkan kretin. Dapat menimbulkan abortus,
janin lahir mati/ lahir lemah, kehamilan serotinus (masa hamil lebih lama).
4. Defisiensi seng (Zn)
Hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus dan
mengalami kelainan yaitu memiliki berat badan yang kurang saat lahir.
5. Defisiensi vitamin A
Peningkatan prevalensi prematuritas, retardasi janin, penyakit seperti
rabun senja, xerosis kornea akan dideritanya.
6. Defisiensi thiamin
Defisiensi berat akan menimbulkan penyakit beri-beri.
7. Defisiensi kalsium
Kelainan pada struktur tulang, nyeri pada tulang saat kehamilan, pengeroposan
tulang (osteoporosis) dan hipertensi kehamilan.
8. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu
relatif lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan
penurunan berat badan. Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian
karbohidart kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya
diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
9. Pre eklampasia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjasi pada
kehamilan, yang biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai
oleh adanya hipertensi, proteinuria, dan edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul
ialah adanya pertambahan berat badan (karena edema), mudah timbul kemerah-
merahan, mual, muntah, pusing, pandangan kabur, nyeri lambung, oligouria, gelisah
dan kesadaran menurun.
1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau
rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan
bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet
diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
- Roti panggang, biskuit, crackers
- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan
yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.
3. DIET PRE EKLAMPSIA
Pre eklampasia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjasi pada
kehamilan, yang biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai
oleh adanya hipertensi, proteinuria, dan edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul
ialah adanya pertambahan berat badan (karena edema), mudah timbul kemerah-
merahan, mual, muntah, pusing, pandangan kabur, nyeri lambung, oligouria, gelisah
dan kesadaran menurun. Ciri khas dari diet ini adalah memperhatikan asupan garam
dan protein.
1. Energi dan zat gizi yang diberikan harus cukup. Dalam keadaan berat, makanan
diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima
makanan. Penambahan energi tidak melebihi 300 kkal dari makanan atau diet sebelum
hamil.
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air.
Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
4. Pemberian lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tak jenuh tunggal dan
lemak tak jenuh ganda.
4. Diet Anemia.
Sedangkan faktor predisposisi terbesar terjadinya anemia adalah status gizi yang
buruk dengan defisiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di negara-
negara berkembang termasuk di Indonesia. Secara umum klasifikasi anemia dalam
kehamilan dibagi menjadi :
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat (pteroylglutamic acid) dan
defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.
Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
daripada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil dengan anemia paling banyak
disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe) serta asam folat dan vitamin B12.
Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah
memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat,
dan vitamin B12
C. Trimester III
1. Pepaya Buah tropis yang satu ini penuh dengan vitamin C, asam folat, serat,
dan potasium. Pepaya juga merupakan cara alami untuk mengatasi sembelit,
yang sering dialami selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Namun, wanita hamil hanya boleh makan pepaya matang, karena pepaya
yang masih mentah kebanyakan mengandung pepsin dalam pada getahnya
(resin dari pohon pepaya), yang dapat menyebabkan kontraksi.
2. Kacang Ketidaknyamanan saat hamil menjadi lebih berat selama trimester
ketiga, penting untuk makan sering. Kacang-kacangan adalah sumber
protein dan lemak yang sehat untuk jantung. Kacang-kacangan seperti
almond, walnut, pistachio dan kacang mete semua memiliki lemak sehat,
protein dan serat.
3. Lemak Ikan Lemak pada ikan laut kaya akan asam lemak omega 3 yang
dapat membantu membantu jantung dan menguatkan kesehatan otak.
Makan sampai 12 ons ikan per minggu dianggap aman untuk ibu hamil
selama kehamilan.
Makanan yang tidak dianjurkan
1. Tape
Pantangan makanan ibu hamil yang pertama adalah Tape. Tape merupakan
hasil fermentasi dari singkong. Pembuatan tape menggunakan ragi. Semua
makanan dan minuman yang mengandung fermentasi tidak bagus bagi ibu hamil
dikarenakan mengandung bahaya alkohol saat hamil tinggi. Kita sama sama
mengetahui bahwa alkohol sangat berbahaya untuk ibu hamil.
2. Semua Makanan Setengah Matang
Masakan yang biasa dimasak setengah matang adalah telur, daging, susu dan juga
seafood. Makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena
mengandung bakteri salmonella. Jika sampai ditelan, ibu hamil akan terkena
infeksi bakteri yang akan membahayakan janinnya.
3. Daging Berlemak
Daging berlemak tidak boleh dikonsumsi bagi ibu hamil karena bisa menimbulkan
kolesterol dan gangguan kesehatan lainnya. Jika sampai ini terjadi, pada saat
persalinan ibu hamil akan mengalami komplikasi.
4. Sayur Nangka Muda
Makanan ini tidak boleh dikonsumsi dikarenakan mengandung banyak getah. Jika
tidak bersih dalam mencucinya dan memasaknya tidak benar, janin dan ibu hamil
akan mengalami gatal-gatal. Tidak hanya itu saja plasenta bayi juga menjadi
lengket. Namun manfaat buah nangka untuk ibu hamil juga baik namun jangan
berlebihan
5. Makanan Mengandung Kafein
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi makanan yang di dalamnya mengandung
kafein. Makanan itu dicampur dengan bahan cokelat dan kopi. Jika mengkonsumsi
makanan ini, detak jantung bayi akan meningkat. Jika begitu, resiko terbesarnya
adalah bayi mengalami gangguan fungsi jantung.
6. Durian
Dalam dunia medis, memang durian tidak dianjurkan untuk dimakan bagi ibu
hamil. Durian banyak mengandung alkohol. Jika terlalu banyak alkohol yang
masuk ke dalam tubuh ibu hamil, akibatnya perut menjadi panas. Akibatnya janin
akan mengalami keguguran.
7. Nangka
Nangka merupakan buah yang memiliki bau harum dan berwarna menggoda.
Namun siapa sangka jika dibalik kelezatan dan keharumannya nanas mengandung
alkohol yang tinggi. Sama halnya dengan durian, jika dikonsumsi berlebihan.
Jumlah alkohol yang masuk ke dalam perut bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami keguguran.
8. Nanas
Rasa asam dari nanas mungkin membuat ibu hamil muda ingin merasakan cita
rasa dari buah satu ini. Namun medis mengatakan bahwa makan nanas saat
hamil tidak diperbolehkan, apalagi nanas muda. Berikut ini penyebab nanas tidak
boleh dikonsumsi :
- Nanas mengandung zat bernama bromelain. Zat ini membuat leher rahim
menjadi lunak sehingga tidak bisa menampung janin yang semakin lama
tumbuh semakin besar. Akibatnya ibu hamil akan mengalami keguguran
karena leher rahim lunak.
- Nanas mengandung alkohol yang menyebabkan rasa panas di perut.
- Nanas memiliki rasa gatal, jika ibu hamil mengkonsumsinya membuat perut
ibu hamil terasa gatal-gatal.
9. Pepaya Muda
Pepaya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena melancarkan pencernaan. Yang
tidak boleh dikonsumsi adalah pepaya yang mentah dan juga pepaya setengah
matang. Ibu hamil tidak boleh makan sayur pepaya. Penyebabnya adalah :
- Getah pada pepaya muda membuat ibu hamil akan mengalami kontraksi
sehingga bayi akan lahir prematur.
- Getah pepaya membuat rasa gatal pada ibu hamil dan juga janin.
- Getah pepaya membuat plasenta menjadi lengket seperti sayur nangka.