Anda di halaman 1dari 15

MAKANAN BAGI IBU HAMIL

1. Definisi Ibu Hamil

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di


dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam
kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir


dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (awal kehamilan) dan
kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal
sebagai gravida 0 (Wikipedia, 2011).

Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester, yaitu:

Trimester I berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk
tinggi.Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-
27Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran.

1. Trimester I

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok,
minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan
pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidakmenstruasi sekitar 2-3 minggu
setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan
oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat
menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi
terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan
selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan

2. Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan
darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi
air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).

3. Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan
amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami
obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan,
dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).

AKG  Wanita
Z a t    G i z i Tambahan Gizi  Ibu Hamil
Tidak Hamil
19-29 30-49 Trimester Trimester Trimester
Zat Gizi Tahun Tahun 1 2 3
Energi (kkal) 1.900 1.800 + 180 + 300 + 300
Protein (g) 50 50 + 17 + 17 + 17
Vitamin A (RE) 500 500 + 300 + 300 + 300
Vitamin D (g) 5 5 +0 +0 +0
Vitamin E (mg) 15 15 +0 +0 +0
Vitamin K (g) 55 55 +0 +0 +0
Thiamin (mg) 1,0 1,0 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3
Niacin (mg) 14 14 +4 +4 +4
Asam Folat (mg) 400 400 + 200 + 200 + 200
Piridoksin (mg) 1,3 1,3 + 0,4 + 0,4 + 0,4
Vitamin B12 (mg) 2,4 2,4 + 0,2 + 0,2 + 0,2
Vitamin C (mg) 75 75 + 10 + 10 + 10
Kalsium (mg) 800 800 + 150 + 150 + 150
Fosfor (mg) 600 600 +0 +0 +0
Magnesium (mg) 240 270 + 30 + 30 + 30
Besi (mg) 26 26 + 13 + 13 + 13
Yodium (mg) 150 150 + 50 + 50 + 50
Seng (mg) 9,3 9,3 + 1,7 + 4,2 +10,2
Selenium (mg) 30 30 +5 +5 +5
Mangan (mg) 1,8 1,8 + 0,2 + 0,2 + 0,2
Fluor (mg) 2,7 2,7 + 0,2 + 0,2 + 0,2
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi
dan zat gizi ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak seimbang. Kebutuhan gizi ibu hamil ada 2 jenis
yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Berikut ini macam-macam zat gizi makro dan
zat gizi mikro yaitu :
1. Zat Gizi Makro
 Energi
Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitasnya ibu dan peningkatan
BMR. Untuk ibu hamil ditambahkan 300 kalori/hari dari kebutuhan waktu tidak
hamil. Energi yang diberikan tinggi berfungsi untuk menyediakan energi yang
cukup agar protein tidak dipecah menjadi energi. Tambahan kalori bisa
didapat dari nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang, dan sebagainya.
 Protein
Protein diberikan tinggi untuk menunjang pembentukan sel-sel baru
bagi ibu dan bayi. Penambahan protein sebesar 10 g/gr BB/hari. Protein yang
dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis tinggi, misalnya : daging,
susu, telur, keju, produk susu, dan ikan. Tambahan protein diperlukan untuk
pertumbuhan janin, yaitu untuk membentuk otot, kulit, rambut, dan kuku.
 Lemak
Akumulasi lemak pada jaringan ibu terutama diperlukan sebagai cadangan
energi ibu. Lemak dapat juga berfungsi lain, sebagai pembawa vitamin
yang larut dalam lemak, serta funsi-fungsi lainnya. Khusus mengenai konsumsi
lemak, harus dipilih lemak yang banyak mengandung asam esensial yang sangat
diperlukan oleh tubuh selama kehamilan.

 Karbohidrat
Akumulasi karbohidrat tidak banyak terjadi, kecuali sedikit dalam bentuk
jaringan hidrat arang struktural yang ada pada otak, tulang rawan, dan
jaringan ikat. Adanya hidrat arang diperlukan guna mencegah terjadinya
ketosis.
2. Zat Gizi Mikro
 Kalsium, Fosfor, dan Vitamin D
Kalsium adalah salah satu zat gizi yang sangat penting untuk ibu hamil, di
samping fosfor dan vitamin D. Ketiga zat gizi ini dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi pada janin. Apabila konsumsi ketiga zat gizi ini tidak
mencukupi untuk ibu hamil melalui fetus, melalui plasenta akan mengambil
ketiga zat gizi tersebut dari ibu secara maksimal untuk pembentukan tulang dan
gigi.
 Fe (zat besi)
Kebutuhan Fe untuk ibu hamil meningkat untuk pertumbuhan janin.
Zat besi akan disimpan oleh janin dihati selama bulan pertama sampai bulan
keenam kehidupannya untuk ibu hamil pada trimester ketiga harus meningkatkan
zat besi untuk kepentingan kadar HB dalam darah untuk transfer pada plasenta,
janin, dan persiapan kelahiran.
Kebutuhan Fe selama kelahiran enam minggu /1.000 kal.
 Yodium
Yodium merupakan salah satu mineral untuk pembentukan hormon tiroksin
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, serta untuk mengatasi
kekurangan yodium selama kehamilan yang hilang melalui urine. Untuk ibu hamil
kebutuhan yodium adalah 125 mikrogram/hari. Apabila kekurangan yodium, janin
besar kemungkinan menjadi kretin.
 Zink
Zink berperan pada pembentukan retinol biding protein sehingga vitamin A
tidak dapat ditransfer ke fetus.
 Magnesium (mg)
Magnesium berperan sebagai pembentuk tulang.
 Mangan (Mn)
Bekerjasama dengan Fe.
 Asam Folat
Asam folat dibutuhkan selama kehamilan untuk pemecahan sel dan sintesis
DNA. Selain itu, asam folat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya anemia
megaloblastis pada ibu hamil.kebutuhan asam folat 400-800 mikrogram/hari.
 Vitamin E
Diibutuhkan untuk pertumbuhan bayi ibu dan janinnya saja, karena vitamin E
terdapat pada asam lemak esensial yaitu : asam lemak linoleate.
 Vitamin A
Dibutuhkan untuk peralatan atau organ reproduksi ibu dan
perkembangan janin atau fetus.
 Vitamin K
Diberikan untuk menghindari terjadinya kelainan darah pada janin.
 Vitamin C
Dibutuhkan 60 mg/hari untuk ibu hamil, vitamin C dibutuhkanuntuk
pembentukan substansi ekstraseluler jaringan pada janin.
 Vitamin B
Dibutuhkan untuk ibu hamil cukup tinggi karena berperan sebagai koenzim
agar zat gizi kalori protein dapat diganti sebagai energi.
3. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa
menyebabkan seperti :
1. Anemia gizi besi
Pada ibu hamil dianjurkan agar mengonsumsi tambahan zat besi atau makan
yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain.
2. KEP (Kekurangan Energi Protein)
Kegagalan kenaikan BB ibu pada trimester I dan II akan
meningkatkan resiko BBLR (resiko kematian tinggi). Hal ini disebabkan KEP yang
mengakibatkan ukuran plasenta kecil (kurangnya suplay zat makanan ke janin).
Kerusakan struktur SSP (pertumbuhan otak/hiperplasia). Berkurangnya
pertumbuhan otak (Intelektual anak) pada kegagalan trimester III – 2th setelah
kehamilan . Kurang energi yang lebih menonjol dari KEP akan menimbulkan KEK
(Kekurangan Energi Kronis).
3. Defisiensi yodium
Pada trimester I akan mengakibatkan kretin. Dapat menimbulkan abortus,
janin lahir mati/ lahir lemah, kehamilan serotinus (masa hamil lebih lama).
4. Defisiensi seng (Zn)
Hambatan pada pertumbuhan janin, kehamilan serotinus dan
mengalami kelainan yaitu memiliki berat badan yang kurang saat lahir.
5. Defisiensi vitamin A
Peningkatan prevalensi prematuritas, retardasi janin, penyakit seperti
rabun senja, xerosis kornea akan dideritanya.
6. Defisiensi thiamin
Defisiensi berat akan menimbulkan penyakit beri-beri.
7. Defisiensi kalsium
Kelainan pada struktur tulang, nyeri pada tulang saat kehamilan, pengeroposan
tulang (osteoporosis) dan hipertensi kehamilan.
8. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu
relatif lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan
penurunan berat badan. Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian
karbohidart kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya
diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
9. Pre eklampasia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjasi pada
kehamilan, yang biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai
oleh adanya hipertensi, proteinuria, dan edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul
ialah adanya pertambahan berat badan (karena edema), mudah timbul kemerah-
merahan, mual, muntah, pusing, pandangan kabur, nyeri lambung, oligouria, gelisah
dan kesadaran menurun.

4. Diet Untuk Ibu Hamil


1. Diet Ibu Hamil Sehat
 Diet waktu hamil bisa dilakukan dengan menjaga pola makan yang seimbang
dan sehat. Asupan nutrisi serta gizi harus cukup untuk kebutuhan janin serta ibu
hamil. Hal yang tidak boleh diabaikan ketika diet waktu hamil adalah jangan
lupa untuk selalu sarapan karena apabila melewatkan sarapan maka pola makan
anda pada saat makan siang tidak akan teratur. Mengatur pola makan serta
asupan makanan bisa juga dilakukan dengan membuat daftar susunan diet
makan serta daftar gizi yang seimbang untuk diet anda, hal ini tentunya
bertujuan supaya konsumsi makanan atau asupan kalori harian bisa terjaga dan
teratur.
 Memilih makanan yang mengandung serat serta menghindari makanan yang
manis serta berlemak merupakan salah satu cara yang bisa anda lakukan untuk
melakukan diet yang baik dan sehat ketika masa kehamilan. Makanan berserat
akan membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi penumpukan lemak
di dalam tubuh. Membiasakan mengolah makanan sendiri dengan cara tidak
digoreng tapi dikukus atau di panggang supaya tidak banyak lemak yang akan
masuk kedalam tubuh. Makanan yang digoreng tentunya akan banyak
mengandung lemak dan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dalam
tubuh.
 Minum air putih minimal 8 gelas perhari sangat baik untuk program diet yang
sedang anda jalani, hal ini akan mengontrol rasa ingin makan yang berlebih.
Selain itu, menjadikan buah-buahan sebagai pengganti cemilan sangat bagus
sekali untuk program diet yang baik dan sehat yang sedang anda jalani.
 Dalam arti yang sebenarnya diet itu mengatur atau memanajemen pola makan
bukan mengurangi porsi makan. Konsep diet yang bisa diterapkan untuk ibu
hamil itu adalah melakukan pembatasan terhadap asupan kalori yang kurang
akan nutrisi supaya tidak berlebihan dan harus mencukupi semua unsur-unsur
nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Mencukupi kebutuhan protein harian
sekitar 50% akan membantu program diet anda dalam mengurangi intensitas
ngemil makanan yang banyak lemak atau kalori.
 Menjaga tubuh agar tetap bugar dan berat badan tetap ideal selama kehamilan
bisa anda lakukan dengan olahraga ringan dan yoga. Aktivitas ini akan
membantu diet anda selama masa kehamilan sehingga berat badan anda tidak
naik drastis.
2. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu
relatif lama. Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan
penurunan berat badan. Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian
karbohidart kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Sebaiknya
diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk :
mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis berangsur
memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total
b.Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
c.Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
d.Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari makanan mudah cerna, tidak merangsang
saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam porsi kecil. Bila makan pagi dan
siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan
malam
e.Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau
rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan
bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet
diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
- Roti panggang, biskuit, crackers
- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan
yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan
(pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.
3. DIET PRE EKLAMPSIA

Pre eklampasia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjasi pada
kehamilan, yang biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai
oleh adanya hipertensi, proteinuria, dan edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul
ialah adanya pertambahan berat badan (karena edema), mudah timbul kemerah-
merahan, mual, muntah, pusing, pandangan kabur, nyeri lambung, oligouria, gelisah
dan kesadaran menurun. Ciri khas dari diet ini adalah memperhatikan asupan garam
dan protein.

Tujuan dari pemberian diet pre eklampsia ialah :

 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal


 Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal
 Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air/cairan
 Mencapai keseimbangan nitrogen
 Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
 Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru
pada saat kehamilan atau setelah melahirkan

Syarat diet pada pre eklampsia, ialah :

1. Energi dan zat gizi yang diberikan harus cukup. Dalam keadaan berat, makanan
diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima
makanan. Penambahan energi tidak melebihi 300 kkal dari makanan atau diet sebelum
hamil.

2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air.
Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.

3. Protein tinggi (1 ½ - 2 gr/kg berat badan)

4. Pemberian lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tak jenuh tunggal dan
lemak tak jenuh ganda.

5. Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.

6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.

7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien

8. Cairan diberikan 2500ml/hari. Pada keadaan oligouria cairan dibatasi dan


disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan
pernapasan.

Ada 3 macam pemberian diet untuk pre eklampsia, yaitu :

1. Diet Pre eklampsia I


Diet ini diberikan pada pasien dengan preeklampsia berat (PEB). Makanan
diberikan dalam bentuk cair yang terdiri dari sari buah dan susu. Jumlah cairan
yang diberikan paling sedikit 1500ml sehari per oral, dan kekurangannya
diberikan secara parenteral. Karena makanan ini kurang mengandung zat gizi dan
energi, maka hanya diberikan 1-2 hari saja.
2. Diet Pre eklampsia II
Diet ini diberikan kepada pasien pre eklampsia yang penyakitnya tidak terlalu
berat atau sebagai makanan peralihan dari diet pre eklampsia I. Makanan
diberikan dalam bentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah
Garam I. Dalam diet ini makanan yang diberikan cukup mengandung energi dan
zat gizi lainnya.
3. Diet Pre eklampsia III
Diet pre eklampsia III diberikan kepada pasien dengan pre eklampsia ringan
(PER) atau sebagai peralihan dari diet pre eklampsia II. Pada diet ini makanan
mengandung tinggi protein dan rendah garam. Makanan diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa. Pada diet, jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan
berat badan yang boleh lebih dari 1 kg/bulan. Pada diet ini makanan yang
diberikan mengandung cukup semua zat gizi dan energi.

4. Diet Anemia.

Menurut WHO, anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar


hemoglobin kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan dan kurang dari 10 g/dl
selama masa post partum. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak
yang membahayakan bagi ibu dan janin. Pada ibu hal ini dapat meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan postpartum. Bila terjadi sejak awal kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya persalinan prematur. Etiologi anemia dalam kehamilan sama
seperti yang terjadi pada wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada
wanita usia reproduktif dapat menjadi faktor penyulit dalam kehamilan. Penyebabnya
antara lain :

1) Makanan yang kurang bergizi.

2) Gangguan pencernaan dan malabsorpsi,

3) Kurangnya zat besi dalam makanan.

4) Kebutuhan zat besi yang meningkat.

Sedangkan faktor predisposisi terbesar terjadinya anemia adalah status gizi yang
buruk dengan defisiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di negara-
negara berkembang termasuk di Indonesia. Secara umum klasifikasi anemia dalam
kehamilan dibagi menjadi :

1. Anemia Defisiensi Besi sebanyak 62,3%

2. Anemia Megalobalstik sebanyak 29%

Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat (pteroylglutamic acid) dan
defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.

3.Anemia Hipoplastik dan Aplastik sebanyak 8%


Anemia disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel
darah baru.

4.Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%

Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
daripada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil dengan anemia paling banyak
disebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe) serta asam folat dan vitamin B12.
Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah
memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat,
dan vitamin B12

5. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.


 Makanan yang dianjurkan.
A. Trimester I
1. Pisang Pisang baik dikonsumsi untuk ibu hamil timester pertama karena
dapat mengurangi mual (ngidam) yang biasanya dialami ibu hamil muda
tiga bulan pertama. Pisang adalah sumber vitamin B6 yang tinggi
(membantu mengatasi morning sickness), selain itu pisang juga
mengandung serat, vitamin C, asam folat dan potasium.
2. Bayam Sayuran hijau yang satu ini baik untuk ibu hamil muda karena
banyak mengandung asam folat. Asam Folat yang memadai diperlukan pada
awal kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf (cacat lahir pada otak
dan sumsum tulang belakang). Selain itu Bayam juga mengandung serat,
mangan, besi, vitamin A, C dan K.
3. Kacang-kacangan Sebagian besar dari kita tahu bahwa kacang-kacangan
merupakan sumber protein dan serat, oleh karena itu kacang selama
kehamilan akan membantu mengatasi sembelit. Hampir 40 persen wanita
hamil akan menjadi sembelit selama kehamilan. Penyebab sembelit tersebut
meliputi tekanan rahim yang semakin besar, hormon progesteron yang
memperlambat gerak pencernaan, dan suplemen zat besi. Kacang juga
mengandung sumber yang kaya akan asam folat dan zat besi.
B. Trimester II
1. Telur Telur menjadi makanan yang bergizi untuk ibu hamil karena Kuning
telur mengandung kolin, nutrisi penting yang memainkan peran penting
dalam perkembangan otak bayi (janin) di samping meningkatkan otak Anda
sendiri. Ibu hamil harus mendapatkan sekitar 450 mg choline setiap hari.
Dan jika Anda vegetarian atau tidak suka telur, sumber-sumber lain yang
mengandung choline termasuk daging sapi, susu dan kacang kedelai.
2. Alpukat Ibu hamil trimester dua dianjurkan mengonsumsi alpukat, karena
Alpukat adalah sumber serat, vitamin K, asam folat, vitamin C, kalium dan
vitamin B6. Diperkaya juga dengan lemak tak jenuh yang sehat, yang
merupakan lemak “baik” yang dapat membantu melindungi terhadap
penyakit jantung. Alpukat telah diketahui dapat membantu mengurangi
morning sickness dan membantu pertumbuhan otak bayi dan pertumbuhan
jaringan.

C. Trimester III
1. Pepaya Buah tropis yang satu ini penuh dengan vitamin C, asam folat, serat,
dan potasium. Pepaya juga merupakan cara alami untuk mengatasi sembelit,
yang sering dialami selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Namun, wanita hamil hanya boleh makan pepaya matang, karena pepaya
yang masih mentah kebanyakan mengandung pepsin dalam pada getahnya
(resin dari pohon pepaya), yang dapat menyebabkan kontraksi.
2. Kacang Ketidaknyamanan saat hamil menjadi lebih berat selama trimester
ketiga, penting untuk makan sering. Kacang-kacangan adalah sumber
protein dan lemak yang sehat untuk jantung. Kacang-kacangan seperti
almond, walnut, pistachio dan kacang mete semua memiliki lemak sehat,
protein dan serat.
3. Lemak Ikan Lemak pada ikan laut kaya akan asam lemak omega 3 yang
dapat membantu membantu jantung dan menguatkan kesehatan otak.
Makan sampai 12 ons ikan per minggu dianggap aman untuk ibu hamil
selama kehamilan.
 Makanan yang tidak dianjurkan
1. Tape
Pantangan makanan ibu hamil yang pertama adalah Tape. Tape merupakan
hasil fermentasi dari singkong. Pembuatan tape menggunakan ragi. Semua
makanan dan minuman yang mengandung fermentasi tidak bagus bagi ibu hamil
dikarenakan mengandung bahaya alkohol saat hamil tinggi. Kita sama sama
mengetahui bahwa alkohol sangat berbahaya untuk ibu hamil.
2. Semua Makanan Setengah Matang
Masakan yang biasa dimasak setengah matang adalah telur, daging, susu dan juga
seafood. Makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena
mengandung bakteri salmonella. Jika sampai ditelan, ibu hamil akan terkena
infeksi bakteri yang akan membahayakan janinnya.
3. Daging Berlemak
Daging berlemak tidak boleh dikonsumsi bagi ibu hamil karena bisa menimbulkan
kolesterol dan gangguan kesehatan lainnya. Jika sampai ini terjadi, pada saat
persalinan ibu hamil akan mengalami komplikasi.
4. Sayur Nangka Muda
Makanan ini tidak boleh dikonsumsi dikarenakan mengandung banyak getah. Jika
tidak bersih dalam mencucinya dan memasaknya tidak benar, janin dan ibu hamil
akan mengalami gatal-gatal. Tidak hanya itu saja plasenta bayi juga menjadi
lengket. Namun manfaat buah nangka untuk ibu hamil juga baik namun jangan
berlebihan
5. Makanan Mengandung Kafein
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi makanan yang di dalamnya mengandung
kafein. Makanan itu dicampur dengan bahan cokelat dan kopi. Jika mengkonsumsi
makanan ini, detak jantung bayi akan meningkat. Jika begitu, resiko terbesarnya
adalah bayi mengalami gangguan fungsi jantung.
6. Durian
Dalam dunia medis, memang durian tidak dianjurkan untuk dimakan bagi ibu
hamil. Durian banyak mengandung alkohol. Jika terlalu banyak alkohol yang
masuk ke dalam tubuh ibu hamil, akibatnya perut menjadi panas. Akibatnya janin
akan mengalami keguguran.
7. Nangka
Nangka merupakan buah yang memiliki bau harum dan berwarna menggoda.
Namun siapa sangka jika dibalik kelezatan dan keharumannya nanas mengandung
alkohol yang tinggi. Sama halnya dengan durian, jika dikonsumsi berlebihan.
Jumlah alkohol yang masuk ke dalam perut bisa menyebabkan ibu hamil
mengalami keguguran.
8. Nanas
Rasa asam dari nanas mungkin membuat ibu hamil muda ingin merasakan cita
rasa dari buah satu ini. Namun medis mengatakan bahwa makan nanas saat
hamil tidak diperbolehkan, apalagi nanas muda. Berikut ini penyebab nanas tidak
boleh dikonsumsi :
- Nanas mengandung zat bernama bromelain. Zat ini membuat leher rahim
menjadi lunak sehingga tidak bisa menampung janin yang semakin lama
tumbuh semakin besar. Akibatnya ibu hamil akan mengalami keguguran
karena leher rahim lunak.
- Nanas mengandung alkohol yang menyebabkan rasa panas di perut.
- Nanas memiliki rasa gatal, jika ibu hamil mengkonsumsinya membuat perut
ibu hamil terasa gatal-gatal.
9. Pepaya Muda
Pepaya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena melancarkan pencernaan. Yang
tidak boleh dikonsumsi adalah pepaya yang mentah dan juga pepaya setengah
matang. Ibu hamil tidak boleh makan sayur pepaya. Penyebabnya adalah :
- Getah pada pepaya muda membuat ibu hamil akan mengalami kontraksi
sehingga bayi akan lahir prematur.
- Getah pepaya membuat rasa gatal pada ibu hamil dan juga janin.
- Getah pepaya membuat plasenta menjadi lengket seperti sayur nangka.

Anda mungkin juga menyukai