Anda di halaman 1dari 255

Pengantar Gizi Daur

Kehidupan
Pokok Bahasan Pertemuan I
Pengertian Gizi Daur Hidup
Ruang Lingkup Gizi Daur Hidup
Pengantar Gizi Daur Hidup
 Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus
kehidupan berkaitan dengan tumbuh kembang.
Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti
bertambahnya jumlah dan ukuran sel
sedangkan perkembangan berarti peningkatan
fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam bentuk
yang kompleks.
 Tumbuh kembang dimulai dengan pembentukan
embrio dan diferensiasi sel-sel pada saat
 pembentukan janin pada saat ibu hamil,
kemudian melahirkan bayi hingga menjadi
manusia dewasa
Ruang Lingkup Gizi Daur
Hidup
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG), TABEL KOMPOSISI
PANGAN INDONESIA (TKPI) & DAFTAR BAHAN
MAKANAN PENUKAR ( DBMP)

Pokok Bahasan : ( Pertemuan 2 )


 Pengertian , Kegunaan & Cara Menggunakan
AKG
 Pengertian & Cara Menggunakan TKPI

 Pengertian & Cara Menggunakan DBMP


PENGERTIAN , KEGUNAAN & CARA
MENGGUNAKAN AKG

 AKG ditulis dalam bentuk tabel. Pada kolom


pertama, tertulis kelompok umur dan jenis
kelamin mulai dari bayi hingga usia lanjut serta
tambahan energi dan zat gizi untuk ibu hamil
dan ibu menyusui. Pada kolom berikutnya
tertulis BB (kg) dan TB (cm) yang merupakan
rata-rata BB dan TB pada kelompok umur
tersebut. Pada kolom keempat dan seterusnya
berisi kecukupan energi dan zat gizi sehari
untuk kelompok umur dan jenis kelamin
tertentu. Zat gizi yang dicantumkan terdiri dari
zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein,
lemak, serat dan air, serta vitamin dan mineral.
PENGERTIAN , KEGUNAAN & CARA
MENGGUNAKAN AKG
Manfaat AKG adalah
 sebagai acuan dalam menilai kecukupan gizi;

 sebagai acuan dalam menyusun makanan


sehari-hari termasuk perencanaan makanan
diinstitusi
 sebagai acuan perhitungan dalam
perencanaan penyediaan pangan tingkat
regional maupun nasional
 sebagai acuan pendidikan gizi serta sebagai
acuan label pangan yang mencantumkan
informasi nilai gizi.
Cara Menggunakan AKG : Liat Tabel AKG
PENGERTIAN & CARA MENGGUNAKAN TKPI
 Pengertian TKPI : Data base yang
menggabungkan semua data komposisi zat
gizi makanan Indonesia menjadi satu buku
disebut TKPI.
 Nama Lain : Daftar komposisi bahan
makanan (DKBM) atau TKPI.
Manfaat TKPI adalah
 untuk mengkaji asupan gizi klien, klien dan
konsumen serta merencanakan dan evaluasi
 pemenuhan kecukupan makanan dan diet
PENGERTIAN & CARA MENGGUNAKAN TKPI
PENGERTIAN & CARA MENGGUNAKAN DBMP

 DBMP adalah suatu daftar yang berisi daftar nama bahan


makanan, berat dalam ukuran rumah tangga (URT), berat
dalam gram serta kandungan energi, protein, karbohidrat dan
lemak dari makanan tersebut. Dalam daftar tersebut ada
berberapa bahan makanan yang nilai gizinya sama untuk
berat yang berbeda.
 Bahan makanan dalam DBMP dapat ditukar dengan bahan
makanan yang dengan nilai gizi yang sama. Sehingga kita
dapat menukar bahan makanan dengan bahan makanan
dengan nilai gizi yang sama dalam satu satuan penukar.
 DBMP dibagi dalam delapan golongan bahan makanan
berdasarkan kemiripan kandungan energi dan zat gizinya.
Golongan bahan makanan pada DBMP adalah Golongan I
sumber karbohidrat, golongan II sumber protein hewani,
golongan III sumber protein nabati, golongan IV sayuran,
golongan V buah dan gula, golongan VI susu, golongan VII
minyak, golongan VIII makanan tanpa Kalori.
PENGERTIAN & CARA MENGGUNAKAN
DBMP
 DBMP terdiri dari delapan golongan. Bahan makanan
dengan nilai gizi yang sama hanya dapat ditukar dengan
bahan makanan pada golongan yang sama. Bahan makanan
tidak dapat ditukar dengan bahan makanan pada golongan
lain karena kandungan gizinya berbeda. Sebagai contoh jika
Anda makan nasi 3/4 gelas kemudian ingin makan roti maka
Anda dapat menkonsumsi 70 g atau 3 iris roti sebagai
pengganti nasi.
 DBMP dapat menghitung kandungan energi dan zat gizi dari
makanan sehari kita dengan cepat jika dibandingkan
dengan TKPI. Namun kekurangannya DBMP tidak dapat
menghitung kandungan vitamin dan mineral. Bagaimana
cara menggunakan DBMP? Sebagai contoh Tn G makan pagi
: nasi 1 piring sedang, telor ceplok 1 buah, lalap timun 1/2
piring kecil. Berdasarkan DBMP dibawah kita dapat
menghitung, kandungan energi makan pagi adalah 300 kkal
dan 11 g protein.
PENGERTIAN & CARA MENGGUNAKAN DBMP
Gizi pada Ibu Hamil

Pokok Bahasan Pertemuan 3 :


 Fisiologi Masa Kehamilan
Kebutuhan Zat Gizi Selama Hamil
Penentuan Status Gizi pada Ibu Hamil
Peran Zat Gizi Selama Hamil
Menu yang Sehat Untuk Ibu Hamil
Identifikasi Masalah Gizi Ibu Hamil
Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Gizi Pada Ibu
Hamil
Alternatif Pemecahan Masalah
Fisiologi Masa Kehamilan
Kehamilan menyebabkan meningkatnya
metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi meningkat selama kehamilan.
Hal ini di perlukan untuk :
1) Pertumbuhan dan perkembangan janin
2) Pertambahan besarnya organ kandungan
3) Perubahan komposisi dan metabolisme tubuh
ibu
4) Menyuplai makanan janin melalui plasenta
Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil

 Kalori  Kalsium
 Protein  Vitamin C
 Asam folat  Vitamin A
 Vitamin B12  Vitamin D
 Zat besi  Vitamin B6
 zat seng  Vitamin E
Kebutuhan Kalori
Kebutuhan energi selama hamil atau 280 hari
adalah 80.000 kalori, jadi setiap harinya
kurang lebih 300 kalori yang dibutuhkan pada
masa kehamilan.
Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein meningkat 68%. Yaitu
sebanyak 925 g, jadi penambahan setiap
harinya sebanyak 12g/hari
Kebutuhan asam folat
Asam folat pada masa kehamilan dibutuhkan 400
mikrogram /hari atau setara dengan 2 gelas susu.

 Kebutuhan Kalsium
Kebutuhan kalsium pada kehamilan adalah
1000 mg /hari.

 Vitamin C
Pada kehamilan di sarankan mengkonsumsi
85 mg vit. C/hari
Penentuan Status Gizi Ibu Hamil
Kenaikan Berat Badan Ideal Bagi Ibu Hamil

Berat Badan Anda Sebelum Hamil Kenaikan Berat Badan Yang


Dianjurkan
Berat badan kurang ( IMT < 18,5 ) 13 – 18 kg
Berat badan normal ( IMT 18,5 – 24,9 ) 11 – 16 kg
Berat badan berlebih ( IMT 25 – 29,9 ) 7 - 11 kg
Obesitas ( IMT > 30 ) 5 - 9 kg

Indeks massa tubuh (IMT) adalah Berat badan dibagi Tinggi badan
dalanm meter (BB Kg : TB M²)
Artinya ,,
1. Jika IMT Rendah, maka kenaikan berat badan
Trimester Pertama : 2,3 kg
Trimester Kedua : 0,5 kg
Trimester Ketiga : 0,5 kg
2. Jika IMT Normal, maka kenaikan berat badan
Trimester Pertama : 1,6 kg
Trimester Kedua : 0,4 kg
Trimester ketiga : 0,4 kg
3. IMT Tinggi Maka Kenaikan Berat Badan
Trimester Pertama : 0,9 kg
Trimester Kedua : 0,3 kg
Trimester Ketiga : 0,3 kg

4. IMT Obesitas Maka Kenaikan Berat


Badan Selama Kehamilan adalah
5,5 – 10 kg
Rumus Berat Badan Ideal Ibu Hamil

• BBIH adalah berat badan ibu hamil yang di cari


• BBI adalah berat badan ideal sebelum hamil.

BBI = ( TB – 110 ) jika TB


diatas 160 cm
Rumus :
( TB – 105 ) jika TB
dibawah 160 cm
Contoh :

Seorang ibu dengan Tinggi Badan : 162 cm


Berat Badan : 53 kg
Usia Kehamilan : 30 Minggu
BBI sebelum hamil= 162 – 110 = 52 kg
BBI hamil = 52 + ( 30 x 0.35 )
= 52 + 10,5kg
= 62,5 kg
GIZI IBU HAMIL

Kehamilan yang normal akan berlangsung


 selama 38-40 minggu.
 atau berakhir setelah 266 hari,
 atau 38 minggu pasca ovulasi atau 40 minggu dari
akhir haid pertama
 atau 9,5 bulan dalam hitungan kalender.

A.PERUBAHAN FISIK SELAMA KEAMILAN


Sistem Endokrin : plasenta sebagai organ
endokrin akan menghasilkan hormon yang sangat
penting untuk menyinambungkan kehamilan.
GIZI IBU HAMIL

Hormon yang dihasilkan organ endokrin:


hCG (human chorionic gonadotropin), berfungsi
mempertahankan korpus luteum.
hPL (human placental lactogen), berfungsi
mempengaruhi metabolisme zat gizi.
hCT (human chorionic thyrotropin), berfungsi
dalam percepatan kegiatan kelenjar tyroid ibu
hamil
GIZI IBU HAMIL

Peningkatan produksi estrogen berpengaruh pada:


Pembesaran uterus,
payudara dan organ genital,
retensi cairan,
perubahan deposisi lemak,
pembekuan dalam darah,
relaksasi persendian,
penurunan produksi HCL dan pepsin dalam
lambung dan berpengaruh pada fungsi tyroid.
GIZI IBU HAMIL

Progesteron bepengaruh pada:


Memacu pertumbuhan endometrium,
penumpukan lemak,
pningkatan retensi natrium dan pelemasan jaringan
otot polos.
Laju metabolisme basal meningkat
Kelenjar tyroid dan paratyroid membesar
Pertambahan berat badan

Menurut FJ Zeman dan Denise MN (1988) yang


dikutip dari “aplication of clinical nutrition”

Nilai BMI Barat Badan


Rendah (< 19.8) 12.5 – 18.0
Normal (19.8 – 26,0) 11.5 – 16.0
Tinggi (26.1 – 29.0) 7.0 – 11.5
Obes (> 29.0) 6.0
Selama trimester I, kisaran pertambahan berat
sebaiknya 1 – 2 kg (350 – 400 g/mgg)
Trimester II dan III, sekitar 0,34 – 0,50 kg tiap
minggu
Pertambahan yang berlebihan setelah minggu ke-20
menyiratkan terjadinya retensi air dan juga
berkaitan dengan janin besar dan risiko penyulit
disproporsi kepala-panggul (DKP)
Pertambahan berat kurang dari 1 kg selama
trimester II, apalagi trimester III, jelas tidak cukup
dan memperbesar risiko BBLR, IUGR, serta
kematian perinatal
Pertambahan berat kumulatif bagi wanita tinggi <
150 cm, ditata sampai sekitar 8,8 – 13,6 kg
Hamil kembar sekitar 15,4 – 20,4 kg
Kebutuhan gizi selama hamil

Tujuan penataan gizi pada wanita hamil


1. Mencukupi zat gizi untuk memenuhi kebutuhan
ibu, janin, serta placenta
2. Makanan tinggi kalori pembentukan jaringan
tubuh bukan lemak
3. Penambahan barat baku selama hamil
4. Mempertahankan status gizi optimal
5. Mengurangi reaksi yang tidak diinginkan seperti
mual dan muntah
6. Membantu pengobatan penyulit selama hamil,
seperti diabetes
7. Mendorong ibu hamil untuk melakukan kebiasaan
makan yang baik untuk dapat diajarkan kepada
anaknya
Menu Yang Sehat Untuk Ibu Hamil
Identifikasi Masalah Gizi Ibu Hamil
Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Gizi
Pada Ibu Hamil
Alternatif Pemecahan Masalah
Aplikasi Menu Sehat Untuk Ibu Hamil
GIZI PADA IBU MENYUSUI
Pokok Bahasan : ( Pertemuan 4 )
 Keadaan Fisiologi Ibu Menyusui
 Kebutuhan Zat Gizi Selama Menyusui
 Masalah Gizi pada Ibu Menyusui dan Faktor
yang Mempengaruhinya
 Peran Zat Gizi Selama Menyusui
 Menu Yang Sehat Untuk Ibu Menyusui
Gizi ibu Menyusui

Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat


selain obat yang mengandung protein,
lemak, mineral, air dan karbohidrat yang
dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya
Kebutuhan gizi ibu menyusui
Zat gizi 0-6 bulan 7-12 bulan
Energi (kkal) +700 +500
Protein (g) +16 +12
Vitamin (RE) +350 +300
Tiamin (mg) +0,3 +0,3
Riboflovin (mg) +0,4 +0,3
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin B-12 (ug) +0,3 +0,3
Asam Folat (ug) +50 +40
Vitamin C (mg) +25 +10
Kalsium (mg) +400 +400
Fosfor (mg) +300 +200
Magnesium (mg) +40 +30
Besi (mg) +2 +2
Seng (mg) +10 +10
Iodium (ug) +50 +50
Selenium (ug) +25 +20
Kebutuhan Zat Gizi ibu Menyusui

 Protein
Perlu tambahan 20 g diatas kebutuhan normal.
Jumlah ini 16 % dari tambahan 500 kal.
 Cairan
Minum 2-3 liter perhari, dalam bentuk air putih,

susu atau jus buah.


Vitamin dan mineral
vitamin dan mineral lebih tinggi dari pada masa hamil
Nutrient ASI yaitu; protein, laktosa dan lemak.
Kadar protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % berupa whey yang lebih mudah dicerna dari
pada kasein (protein utama susu sapi).
Lemak dalam ASI merupakan campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A dan
karotinoid.
Dalam ASI terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat dalam susu sapi.
Sistin digunakan untuk pertumbuhan somatik dan taurin untuk pertumbuhan otak.
ASI mengandung zat immunitas, seperti sel T dan immunoglobulin (yang merupakan
pertahan tubuh spesifik), sel fagosit, komplemen C2 dan C4, lisosom, laktoperoksidase,
laktoferin, transferin, yang merupakan pertahan tubuh non spesifik.
Dengan mengikat besi, laktoferin berperan menghambat pertumbuhan bacteri
staphylococcus dan E. Coli serta menghambat pertumbuhan jamur candida.
Lactobacillus bifidus dalam ASI berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan
asam asetat. Menyebabkan saluaran pencernaan menjadi asam sehingga menghambat
pertumbuhan microorganisme, seperti E. Coli, shigella dan jamur.
1. Tinggi kalori dan protein
2. Cukup vitamin dan mineral
Syarat gizi 3. Mudah dicerna dan tidak
seimbang merangsang
untuk ibu 4. Tinggi cairan : 800 – 1000
menyusui ml/hr
5. Tinggi konsumsi cairan dan
buah segar
6. Susunan menu bervariasi
dan seimbang
Bahan makanan ibu menyusui

ayam
ikan
hati
tahu

telur

tempe

daging
kacang –
kacangan
1. Bahan makanan
sumber protein
2. Bahan makanan
sumber kalori

beras bihun

roti kentang
mie
3. Bahan makanan sumber vitamin
dan mineral

bayam, daun singkong,
Sayuran berwarna hijau daun katuk, lamtoro
gung tanpa kulit

Buah – buahan yg daginggnya pepaya, pisang, jeruk,


berwarna merah / kuning


jambu air, mangga.
4. Bahan Makanan Sumber Zat Besi

Bayam

Kacang merah
Daun pepeya

Kacang hijau
Kangkung

Kacang tanah
Daun Singkong Daun pepaya Keju

5. Bahan
makanan
Daun katuk mengandung Ikan Teri
zat
kapur/kalsium

Bayam Singkong Susu


Bahan Makanan yang Dibatasi

1. Bahan makanan yang berbau ( petai, bawang,


jengkol )
2. Bahan makanan yang merangsang diare (cabe,
merica, jahe )
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak
4. Jauhi rokok dan alkohol
5. Kurangi kafein ( kopi, teh, coklat )
6. Konsumsi obat – obatan yang tidak di anjurkan
dokter
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Makanan

Protein

Suplemen

Aktifitas
Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan
Kekurangangizi
gizipada
padaibu
ibumenyusui
menyusui
menimbulkan
menimbulkangangguan
gangguankesehatan
kesehatanpada
padaibu
ibu
dan
danbayinya.
bayinya.Gangguan
Gangguanpadapadabayi
bayimeliputi
meliputi
proses
prosestumbuh
tumbuhkembang,
kembang,mudah
mudahsakit,
sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat –
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat – zatzat
esensial
esensialmenimbulkan
menimbulkangangguan
gangguanpada
padamata
mata
atau
ataupunpuntulang.
tulang.
Cara
Memperb
anyak ASI
Motivasi
ibu untuk
menyusui

Menyusui
Senam
sesering
hamil mungkin

Perawatan Menyusui
Payudara yang benar
Penggunaa
n bra (BH)
yang tepat
Pendidikan Gizi Bagi ibu menyusui
1. Buat setiap gigitan berarti.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
3. Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
4. Menjadi ahli efesiensi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek.
6. Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan
menimbulkan masalah.
7. Makanlah makanan yang alami.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan
keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
KEADAAN FISIOLOGI IBU MENYUSUI
KEBUTUHAN ZAT GIZI SELAMA
MENYUSUI
MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
PERAN ZAT GIZI SELAMA MENYUSUI
MENU YANG SEHAT UNTUK IBU
MENYUSUI
Gizi bayi
Pokok Bahasan : (Pertemuan 5)
Pengertian Bayi
Masalah Gizi pada Bayi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Pada Bayi
Prinsip Pemberian Makan pada Bayi
Peran Zat Gizi Pada Bayi
Menu yang Sehat Untuk Bayi
Pengertian Bayi

Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0-1 tahun dan


makhluk hidup yang baru saja dilahirkan dari rahim
ibu.
Perkembanga Bayi :
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Kognitif
3. Perkembangan Psikososial
Masalah Gizi pada Bayi

Alergi
Gizi Lebih (Obesitas)
Karies Gigi
Diare
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Pada Bayi
Energi
Kebutuhan energy pada tahun pertama adalah 100-110
Kkal/kgBB/hr. Rincian : 50% untuk metabolism basal,
5-10% untuk SDA, 12% untuk, pertumbuhan 25%
untuk aktifitas dan 10% terbuang melalui
feses.Ppemenuhan energy sehari diperoleh dari 50-
60% Karbo hidrat, 25-35% lemak dan 10-15% dari
protein.
Protein
Kebutuhan Protein Bayi 6 bulan pertama tetap dari ASI
3. Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak tetapi
dalam proporsi yaitu 15-20% dari total energi pada usia 6 bulan pertama dan
selanjutnya meningkat maksimal 30-35% dari total energi sehari.
4. Karbohidrat Setelah bayi berusia 6 bulan, bayi membutuhkan karbohidrat
tambahan yang diberikan berupa MP-ASI seperti sereal, produk tepung-
tepungan dan buah-buahan. Jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap oleh
tubuh akan difermentasikan di usus bagian bawah, kondisi ini sering
menyebabkan bayi mengalami diare, sakit perut dan muntah,. Karbohidrat
sehari untuk bayi dianjurkan sekitar 40-60% total energi sehari.
5. Mikronutrien Zat gizi mikro yang dibutuhkan bayi hampir semua terpenuhi
dari ASI jika konsumsi ASInya cukup
Prinsip Pemberian Makan pada Bayi
Berahap Sesuai Usia
ASI
MP ASI
Formula
Peran Zat Gizi Pada Bayi
Masa bayi sangat rentan terhadap penularan penyakit
karena sistim imunitasnya belum sempurna. Faktor
yang menyebabkan masalah gizi bayi pada bayi antara
lain kurangnya pemahaman orang tua terhadap gizi
dan kesehatan, asupan makan serta informasi yang
keliru. Masalah gizi yang sering timbul antara lain :
alergi, karies gigi, obesitas, diare dan GAKY.
Menu yang Sehat Untuk Bayi
Gizi pada Balita

 Pokok Bahasan (Pertemuan 6 ) :


 Pengertian Balita
 Masalah Gizi Balita
 Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Balita
 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita
 Prinsip Pemberian Makan Balita
 Menu yang sehat Untuk Balita
Pengertian Balita

 Anak balita adalah anak yang telah menginjak


usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima
tahun.
 Masa ini juga dapat dikelompokkan dalam 2
kelompok besar yaitu anak usia 1−3 tahun
(batita) dan anak prasekolah (3−5 tahun)
Masalah Gizi pada Balita

 KEP
 Obesitas
 Kurang Vitamin A
 Gangguan Akibat kekurangan Iodium
 Anemia Zat Besi
Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Balita

 Lingkungan
 Keluarga
 Media
 Teman Sebaya
 Kondisi Kesehatan
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita

1. Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar


1.000 samapi 1.400 kalori per hari.
2. Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per
hari.
3. Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per
hari.
4. Vitamin C dan D. Dan Zat gizi mikronutrien
lainnya
Prinsip Pemberian Makan Balita

 Jadwal Makan
 Kondisi Lingkungan
 Pola Makan
Menu yang Sehat Untuk Balita
Nutrition Related to Growth and development
in Children

-Pre shool children


-School aged children

• Steady & Slow Growth


• Sex differences in body
composisition
• Catch up Growth
• Assesing growth
BMI-for-age
BMI-for-age
 BMI-for-age charts allow physicians to:
follow BMI changes over time
identify the percentile into which
children fall
BMI-for-age Weight Status
<5th percentile Underweight
5th to <85th Normal
percentile
85th to <95th At risk for overweight
percentile
>95th percentile Overweight
Nutrient requirement

Energy:
. age, sex, BW, height, activity level
Carbohydrate: 50–60%
Protein: 10–15%
early childhood: 1.1 g/kgBW
late childhood: 0.95 g/kgBW
Fat: 25–35%
Nutrient Requirements

 Vitamin & minerals


- Rapid growth period: Hb & total iron mass ↑
→ iron req.↑ → risk of anemia ↑
- bone growth & mineralization ↑ → Ca req. ↑
- Vitamin D req. ↑
- growth >> → Zn req. ↑
Kebiasaan Makan
 Meniru Kebiasaan Makan Orang Tua
 Menolak Jenis “Makanan Baru”
 Makanan Panas tidak Disuka
 Frekuensi Makan Lebih Banyak
 Lelah Bermain  Menurunkan Nafsu Makan
 Dominan tidak Menyukai
Aroma Makan
Penilaian Status Gizi
 W/A
 H/A
Cut Off Anthropometri Stunting, Underweight dan Wasting.
 W/H Growth Reference Data, NCHS, WHO, cit Neumann 2004
 LLA TB/U BB/U BB/TB
 LK   (z score/SD) (z score/SD) (z score/SD)
Normal > -1 > -1 > -1
< -1 sampai
Ringan -2 < -1 sampai -2 < -1 sampai -2
<-2 sampai
Sedang -3 <-2 sampai -3 <-2 sampai -3
Berat <-3 <-3 <-3
SYARAT

 MEMENUHI KEBUT ENERGI DAN SEMUA ZAT GIZI


 MENGURANGI MAKANAN YG MANIS2 KRN DPT
MENEKAN NAFSU MAKAN
 MENU SESUAIKAN KESUKAAN ANAK
 PENAMPILAN & PENYAJIAN MENARIK
 HINDARI MAK SELINGAN YG TERLALU BANYAK
DIANTARA WAKTU MAKAN
PERTUMBUHAN TERGANGGU
Berat Badan TIDAK NAIK ( T )

3 4 5
Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di
bawahnya
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Berat badan di bawah garis merah (BGM)

a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma-
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI badan yang PENDEK
roleh perawatan BURUK atau TIDAK *) Tidak perlu dirujuk
ke Puskesmas
Preventing chronic disease
 Dietary fat & CVD
 Calcium & bone health & obesity
 Fiber
 Physical activity
Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan
Gizi pada Anak Usia Sekolah
• Pokok Bahasan : (Pertemuan 7) :
• Pengertian Anak Usia Sekolah
• Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah
• Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Anak Usia Sekolah
• Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Anak Usia
Sekolah
• Prinsip Pemberian Makan Anak Usia Sekolah
• Menu yang sehat Untuk Anak Usia Sekolah
Pengertian
• Anak sekolah menurut World Health
Organization (WHO) yaitu golongan yang
berusia 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia
lazimnya anak berusia antara 7-12 tahun.
ANAK SEKOLAH
CIRI:
- USIA 6-12 TH
- POLA TUMBUH KEMBANG
RELATIF KONSTAN
- KEMAMPUAN MENTAL
BERTAMBAH
- ANAK PUTRI PERTUMBUHANYA
LBH CEPAT PD AKHIR TK PRA
REMAJA
- KURANG TGT PD ORTU
- KOORDINASI GERAKAN
BERTAMBAH
MASALAH GIZI PADA ANAK SEKOLAH

• KEP
• GANGGUAN PERTUMBUHAN
• OBESITAS
• ANEMIA
• KESEHATAN GIGI
PERILAKU MAKAN

• MAKAN PAGI SDKT, KRG LENGKAP, TDK


SARAPAN
• MAKAN SIANG KURANG MENCUKUPI
• PEMILIHAN MAKANAN TERSERAH ANAK
TANPA PETUNJUK ORG DWS
• JAJAN A.L: SOFT DRINK, JUNK FOOD DLL
PERENCANAAN MENU
TUJUAN:
- MENINGKATKAN BB ANAK
- MEMPERTAHANKAN SG
- MENYEDIAKAN ZAT GIZI UTK MENJAMIN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
- MENINGKATKAN DAYA TAHAN TBH AGAR
ANAK TDK MUDAH KENA INFEKSI
Nutritional Concern in Children
1. FTT
2. Obesity
3. Iron deficiency
4. Dental caries – ECC
5. Alergi
6. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
7. ASD (Autism Spectrum disorders)
Failure To Thrive

•Inadequate caloric intake


(Primary Malnutrition)
•Inadequate absorption
(Secondary or Conditional Malnutrition)
•Increased metabolism
Inadequate caloric intake
Primary Malnutrition
• Pembuatan susu formula yang tidak sesuai
• Kebiasaan makan yang salah
• nafsu makan menurun: organik, anorganik
• Kemiskinan
• Neglect/ abuse
• Gangguan interaksi orang tua- orang tua- anak
• Gangguan makan mekanik (bibir sumbing, CP,
hipotiroid)
• Gangguan sal. Cerna: GER, obstruksi
Inadequate absorption
(Secondary or Conditional Malnutrition)

• Celiac disease, cystic fibrosis


• Alergi susu sapi
• Short-gut syndrome
• Diare kronis & persisten
• Atresia bilier, penyakit hati
• Parasit
Increased metabolism

• Infeksi kronis
• Keganasan
• Hipoksemia: Penyakit jantung bawaan
Riwayat pemberian makanan:

– Kapan, di mana, oleh siapa?  pengawasan


yang tidak adekuat
– Cara makan, Apakah bayi makan sendiri,
posisi?  teknik pemberian makan yang
tidak sesuai dengan tahapan
perkembangannya
– Pemberian makanan kecil  menggangu
makan utama
Management

1. Nutritional asessment and intervention


2. Improved parent-child interaction
3. Developmental stimulation
4. Treatment/management of medical conditions
5. Support and intervention for social and family
problems
6. Mental health referrals where indicated
7. Regular follow-up care
Perilaku makan
• orang tua mendukung, bukan memaksa
• Waktu yang teratur, tidak tergesa-gesa
• Makan bersama
• Mulai jumlah yang sedikit  dinaikan
• Pertimbangkan yang disukai anak  bervariasi:
memenuhi semua kebutuhan
• Snack dibatasi diantara meal (makan utama)
Obesitas Anak
• Obesitas Anak
CDC (IMT > P95) / z score > 3 SD
- Faktor Predisposi CVD
- Asupan Energi>> Kebutuhan → obesity
- Managemen:
 Modifikasi Diet
- Melibatkan Keluarga
- Memberikan Informasi Nutrisi
- Aktifitas Fisik
- Komponen Perilaku
Defisiensi Besi
• Defisiensi Besi paling banyak pada:
Anak usia 1-3 tahun (toddlers)
Anak usia sekolah: infeksi
• Management
Asupan Zat Besi
Vit C
Suplementasi Mikronutrient
Dental Caries

Penyebab
• Pada Anak Balita Kebanyakan makan manis : Ph
Plag
• Pada anak sekolah : kebiasaan mengunyah
permen karet : PH Salivary
• Managemen:
- Mengurangi kebiasaan makan makan manis
- Membiasakan perilaku sikat gigi
Alergi Makanan

• Bisa dari Riwayat Keluarga


• Gejala :
jelas: respiratory/gastrointestinal symptomps
samar: lelah, lesu, perubahan perilaku
Management: Deteksi alergi dengan tes alergi
ADHD & ASD
ADHD
Hyperactivity precipitated by:
- sugar, artificial coloring & flavorings
- Alteration in FA metabolism → low concentration of DHA
& AA
Management: pharmacotherapy & balanced diet
ASD
Impairment in: social interaction, verbal & non verbal
communication, restricted/repetitive behaviors
Management:
- pharmacotherapy
- nutrition: gluten-free, casein-free diets
Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan Anak Usia Sekolah

• Usia
• Aktivitas Fisik
• Sikap Terhadap Makanan
• Tidak Suka Makanan yang Bergizi
Kebutuhan Energi & Zat Gizi Anak Usia Sekolah
• AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan
berat badan untuk masing-masing kelompok
umur,Jenis kelamin, dan aktivitas fisik.
Berdasarkan AKG 2013 kecukupan energi untuk
anak sekolah antara 1850 – 2100 kkal
• Energi Penggunaan energi dalam tubuh adalah
sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 – 10 %
untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 %
untuk aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui
feses. Anjuran pemenuhan energi sehari
diperoleh dari 50 -60% karbohidrat, 15 – 35%
lemak dan 10 – 15% protein.
• Protein , Kualitas protein yang diberikan harus berkualitas baik seperti
protein hewani. Jumlah yang diberikan sesuai kebutuhan mengandung
semua unsur asam amino essensial, mudah dicerna dan diserap tubuh.
• Lipid. Asam lemak merupakan bagian terbesar dari lipid sehingga harus
disediakan dalam diet karena tidak disintesis oleh tubuh sendiri. Asupan
lemak pada anak sekolah dianjurkan berasal dari sumber lemak essensial
seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras merah.
• Karbohidrat, Beberapa sumber gula sebagai komponen karbohidrat
harus dibatasi tidak lebih dari 10%, antara lain gula murni, kue, permen
cokelat, dll.
• Mikronutrien, Digunakan untuk Pertumbuhan sel epitel, metabolisme
karbohidrat dan keseimbangan cairan tubuh, proses oksidasi dalam sel,
penyerapan kalsium dan fosfor oleh vit D, mencegah perdarahan dan
pembelahan sel (vitamin E), pembentukan protrombin dalam proses
pembekuan darah (vitamin K).
• Cairan , Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga
merupakan kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga
asupan air pun sebaiknya seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan.
Prinsip Pemberian Makanan Anak Sekolah
• Makanan Memenuhi Kebutuhan
• Beragam
• Jadwal
• Aktifitas Fisik
• Kebersihan
Menu yang sehat Untuk Anak Usia Sekolah
Gizi Remaja
Pokok Bahasan : ( Pertemuan 9)
Pengertian Remaja
Masalah Gizi Remaja
Faktor yang Mempengaruhi Gizi
Remaja
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Remaja
Prinsip Pemberian Makanan pada
Remaja
Menu yang Sehat Untuk Remaja
Kebutuhan Zat Gizi
Remaja
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Remaja
 Aktifitas Fisik
 Pengaruh Emosional
 Berdaskan perkembangan fisiologis bukan usia
kronologis
 Kebutuhan Protein Remaja untuk: pertumbuhan
(Positif Nitrogen Balance )
 Kurangnya aktifitas Fisik Remaja
 Food Habbits

- Makan tidak teratur&seringnya konsumsi snack


- Fast Food dan Media
Kebutuhan Zat Gizi
Vitamin dan Mineral
 Kebutuhan meningkat sejalan dengan
peningkatan kebutuhan energi : tiamin,
riboflavin, dan niacin
 Percepatan sintesis jaringan : peningkatan
kebutuhan asupan vit B6,B12,dan asam folat
(sintesis DNA, RNA)
 Menjaga agar sel dan jaringan baru tidak
cepat rusak: asupan vitamin A,C,E,vitD
 Peningkatan Kebutuhan Fe
 Zinc: Growth and sexual Maturation
Serum zinc pd Masa Pubertas menurun,
tetapi penyimpanan meningkat kembali saat
growth spurth

Kebutuhan Zat Gizi Remaja
Energy

→ individual, tergantung: jenis kelamin, umur,


ukuran tubuh, aktivitas fisik & pubertal development
EERboys = 88.5 – 61.9(U) + PA x [26.7(BB) + 903(TB)] + 25
kkal
EERgirls = 135.3 – 30.8(U) + PA x [10.0(BB) + 934(TB)] + 25
kkal
 Karbohidrat: 50 – 60%
 Lemak: <25%, SAFA <10%
 Protein

- Growth spurt → positive nitrogen balance


- Kebutuhan: 10 – 30%
- Positive nitrogen balance tercapai apabila protein terdapat
15% dari total kalori
Special Condition in Addolescence-Nutrition

- SUBSTANCE USE
 PREGNANCY
 VEGETARIANT
 EATING DISORDER
 OBESITY
 HIPERLIPIDEMIA
 SPORTS NUTRITION
Growth and
Development
Growth Development

 PerubahanFisiologis  Perubahan
 Pertumbuhan fisik Psikologis,cognitif,envi
 Pertumbuhan psikis ronment
 Remaja

Awal:Body&Body image
Tengah:Peer group
Akhir: Mandiri
Period of adolescent
1. Early adolescent ( 10-13 years)
◦ SMR 1-2
◦ Beginning rapid growth
◦ Preoccupied with body image
◦ Cognitive & moral : concrete  logical,
conventional morality
◦ Family: ambivalence  increase
independence, trust and respect adult
◦ Peers : same sex groups
try anything to make them look better in
body image, want immediately results
2. middle adolescent ( 14-16 years)
◦ SMR 3-4
◦ Height growth peak, body shape
and composition change, acne, odor
◦ Cognitive & moral : abstract , self
centered, questions moral
◦ Family: continue struggle for
acceptance of greater autonomy
◦ Most influenced by peer group
rejection of family dietary patterns
Faktor yang Mempengaruhi Gizi
Remaja
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Remaja
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori
di perlukan untuk melakukan aktivitas
fisik sehari-hari. Secara umum remaja
laki-laki memerlukan energi lebih banyak
dari pada perempuan
Karbohidrat ,50 – 60% total kalori.
Lemak, 20-25 % Kebutuhan Energi
Protein, protein remaja 14 - 16% dari
kalori
Serat, Serat dapat memberi rasa
kenyang pada waktu lama.
Mineral, Vitamin
Cairan
Prinsip Pemberian Makanan pada
Remaja
Menu yang Sehat Untuk Remaja
Gizi Dewasa
Pokok Bahasan ( Pertemuan 10) :
 Pengertian Usia Dewasa

 Masalah Gizi pada Usia Dewasa

 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Usia

Dewasa
 Prinsip Pemberian Makanan pada

Kelompok Usia Dewasa


 Menu yang Sehat Untuk Usia Dewasa
Pengertian Usia Dewasa

 Usia dewasa (19—55 tahun) merupakan


rentang usia terpanjang dalam alur
kehidupan manusia. Usia ini dikenal sebagai
usia produktif, yang ditandai dengan
pencapaian tingkat pendidikan, kesuksesan
dalam berkarier, kemapanan hidup, dan lain-
lain. Usia dewasa dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu usia 19 – 29 tahun yang
disebut dewasa muda, 30 – 49 tahun dan >
50 tahun yang sering dikenal dengan masa
setengah tua.
Masalah Gizi pada Usia Dewasa

 Gizi Kurang
 Anemia
 Gizi Lebih
 Menopause
Faktor yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Usia
Dewasa

 Perubahan Fisiologis dan Psikologis Usia


Dewasa
 Komposisi Tubuh
 Pematangan Fisiologis
 Pematangan Psikososial
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Usia
Dewasa

 Energi, Kebutuhan energi sebenarnya berkurang


mengikuti penurunan metabolisme basal mulai
usia 25 tahun. Penurunan BMR (basal
metabolism rate) sekitar 2—3% per 10 tahun.
Tinggi rendahnya kebutuhan itu bergantung
pada beberapa hal, di antaranya jenis kelamin,
aktivitas fisik, kondisi, dan berat badan.
 Karbohidrat, 60 – 80 %
 Lemak, SFA, MUFA, PUFA, TFA,
 Protein, Protein terdiri dari atas asam amino
esensial
 Vitamin dan Mineral, dan Air
Prinsip Pemberian Makanan pada Kelompok Usia
Dewasa

 Prinsip Gizi Seimbang


 Pola Hidup Bersih dan Sehat
 Aktivitas Fisik
 Pemantauan Berat Badan
Menu yang Sehat Untuk Usia Dewasa
Gizi Pada Tenaga Kerja
 Pokok Bahasan : Pertemuan 11
 Pengertian Tenaga Kerja
 Masalah yang Mempengaruhi Tenaga
Kerja
 Pengaturan Gizi Tenaga Kerja
 Penilaian Status Gizi Tenaga Kerja
 Menu yang Sehat Untuk Tenaga Kerja
GIZI KERJA
PROSES HUBUNGAN MAKANAN DENGAN
KESEHATAN

INPUT PROSES OUTPUT


OUTCOME
Dicerna,
Dicerna,
Pertumbuhan sel,
Pemeliharaan sel,
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Makanan Fisik
Diserap,
Diserap, Memperlancar fungsi Fisik &
& mental/
mental/
Dikonsumsi Kecerdasan,
Metabolisme
Metabolisme Anatomis & faali tubuh Kecerdasan,
Produktivitas
Produktivitas
Menghasilkan energi

Makanan
Makanan Kesehatan
Kesehatan

Pengukuran
antro
antro BB,TB,IMT
pome
pome

Lila,TBLK,LK,Lin
tri gkar
tri Pingang/Pinggul

Kemampuan
Bio
Bio
fungsi jaringan
tes adaptasi
fisik
fisik gelap, radiologi,
sitologi

Pemeriksaan
Spesimen yg diuji scr
Bioki
Bioki laboratoris
Darah, urin, tinja dsb
miaw

miaw ●
Untuk melihat kadar

Penentuan ii albumin, Hb,


Kolesterol,asam urat

, dsb

Status Gizi Klli


Klli
Pekerja nis
nis
Survey
Survey
Konsumsi
Konsumsi
Makanan
Makanan

-Melihat sign&symptom/riwayat penyakit


- Mis:kulit,mata,rambut dsb

Penentuan status gizi scr tidak langsung


-Untuk mengetahui kecukupan zat gizi
-kebiasaan makan
-jml dan jenis maka yg dikonsumsi
NILAI AMBANG BATAS IMT UNTUK ORANG
INDONESIA

Kategori IMT
(kg/m2)
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0

Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan BB tingkat berat > 27


(obesitas)
134
TEBAL LIPAT KULIT TRICEPS DEWASA

Persen dari Laki2 (mm) Wanita (mm) Cadangan


nilai standar kalori
100 12,5 16,5
90 11,0 15,0
80 10,0 13,0 Cukup
70 9,0 11,5
60 7,5 10,0

50 6,0 8,0
40 5,0 6,5 Bordeline
30 4,0 5,0
20 2,5 3,0 Sangat kurang
ARTI PENTING GIZI KERJA
 Produktivitas kerja dipengaruhi o/ banyak
faktor, diantaranya yang mempunyai peranan
sangat penting dan menentukan adalah
kecukupan gizi.
 Kecukupan giziprestasi kerja tenaga kerja
 Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang
maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi
oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja
yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif,
dan teliti sehingga dapat mencegah
kecelakaan yang mungkin terjadi dalam
bekerja.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEADAAN GIZI TENAGA KERJA

Jenis Kegiatan
(ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja

Faktor tenaga kerja


ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui, kebiasaan makan
yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan
infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa
perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk
over nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi

Faktor Lingkungan kerja


sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi, fisiologi
(ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan di tempat
kerja yaitu tekanan panas, bahan – bahan kimia, parasit dan
mikroorganisme, faktor psikologis dan kesejahteraan
FAKTOR – FAKTOR PENENTU
KEBUTUHAN GIZI

Ukuran
Usia & Jenis Aktivitas
tubuh
(TB&BB)
Kelamin sehari-hari

Kondisi
Fisiologis
Lingkung
tertentu an Kerja
NUTRITIONAL PROBLEM
 - Gizi kurang16,7 % WUS KEK (LILA < 23,5 cm)
1. - Gizi lebih18-25 % wanita usia produktif di
wilayah Kota Jakarta, Semarang, Makassar,
Surabaya
 - Anemia
 - Def.Iodium, vitamin A
 - Konsumsi mak kurang&tidak seimbang
 - Penget gizi kurang
 - Upah tinggikonsumsi mak blm tentu baik
 - Penyelenggaraan mak di perusahaan blm ada
 - Higiene sanitasi kurang
 - Pemberian uang makan blm tentu mncapai
tujuan
NUTRITIONAL REQUIREMENT
 Nutrient requiremen that applied for worker aims to
increase health degree, Efficiency and Work
productivity.
 Work nutrient fulfillment benefit to defend and

Increasing immunity with fulfil nutrient need and


Calorie towards worker demand
 Important!! :

1. Need of calori and nutrient for worker

2. Ingredient need of base menu

3. Menu arrangement appropriate with work


environment
FACTORS THAT INFLUENCE NUTRIENT REQUIREMENT OF
WORKER

 Body size and body composition


 Age
 Sex
 Type of work
 Special condition in the body
 Environment conditioncuaca panas,
dingin dan dataran tinggi
POLA MAKAN YANG BAIK

1. Kebutuhan energi berdasarkan AKG


msg2/Keb energi individu yang
memperhatikan BMR,Aktivitas fisik,SDA.
2. ENERGI DARI :
KARBOHIDRAT 50-65 %
PROTEIN 10-20 %
LEMAK 20-30 %
(Hardinsyah dan Tambunan, 2004)

3. CUKUP AIR, VITAMIN, MINERAL


CARA MENAKSIR KEBUTUHAN ENERGI
Diperoleh dari : AMB+Aktvts+10% (AMB+Aktvts)
Menghitung AMB
Energi yang dikeluarkan untuk aktivitas Fisik
yg dilakukan selama 24 jamJenis aktivitas
Fisik x lamanya x BB
SDA (Dpt diabaikan) 10 % dr (AMB+Aktvtas)

Melihat AKG (Angka Kecukupan Gizi


yang dianjurkan/ Recommended
Dietary Allowances)

Metode FAO/WHO TE = REE x Faktor


menurut aktivitas dan jenis kelamin
FAKTOR MENURUT JENIS KELAMIN DAN AKTIVITAS

Jenis Aktivitas
Kelamin

SR R M B SB R:Ringan
SR :sangat
ringan

Laki-laki 1.3 1.6 1.7 2.1 2.4 B:Berat


SB: Sangat
berat

Perempuan 1.3 1.5 1.6 1.9 2.2 M:Moderat


PENGGUNAAN ENERGI UNTUK
BERBAGAI PEKERJAAN

JENIS KELAMIN KELOMPOK ENERGI YANG ENERGI YANG


PEKERJA DIGUNAKAN DIGUNAKAN
(KKAL/MENIT) (KKAL/JAM)
LAKI-LAKI STAF 1,87 112,2
RINGAN 2,31 138,6
SEDANG 3,30 198,0
BERAT 4,60 276,0
PEREMPUAN STAF 1,36 81,6
RINGAN 1,50 90,0
SEDANG 1,70 102,0
BERAT 2,90 174,0

SUMBER : KANTOR MENEG KLH DG PUSLITBANG GIZI


DALAM MUHILAL, DKK (1998)
Teknis penentuan kecukupan gizi pekerja :

1. Pencatatan identitas responden.


2. Aktivitas sehari selama 7 hari.
3. Konsumsi pangan sehari selama 7 hari.
4. Berat Badan dan Tinggi badan
5. Data penyakit dalam 2 minggu terakhir.
6. Lingkungan kerja (termasuk beban kerja).
NUTRIENT

 NilaiGizi makanan untuk


karyawan
a. Makanan kecil : 150-250 kal

b. Makanan lengkap : 600-1000 kal


 KHdigunakan sbg sumbangan

energi yg diperoleh dr simpanan


glikogen = 55-70%
 P 10-15%

ditekankan pada prot hewani


krn bioavailibilitinya . Mak kecil
= 15-20 gr P (25% AKG), Mak.
Lengkap = 25-30 gr P (50%
AKG)
 Lemakasupan lemak yg berlebihan dpt
menurunkan efisiensi kerja = 20-30%
 Vit C 45 mg-60 mgmeningkatkan daya
tahan tubuh dan absorpsi besi
 Vit B12 3 mikrogram, Folat 400 mikrogram
 Mineral Fe, Na. K, I dsb
 Frekuensi makan 3 x mak lengkap, 2-3 x
selingan, 3 x minuman. Tiap kali makan
30-35% total sehari, 800-1300 kal tgt
beban kerja
 Sarapan pagi&snackmeningkatkan
produktivitas kerja
 5 x makan lebih baik drpd 3x makan
PEMBAGIAN WAKTU MAKAN
Pengaruh Makan
Shift Makanan Lengkap Snack Minuman
Siang 1 x Siang 1x 1 x minuman
manis
Sore 1 x Malam 1x Susu (20.00)

Malam 1x Pagi 1x susu


(02.00)
Makanan ½
lengkap
hangat.
Contoh : mie
rebus, bakso

 Pagi : Jam 07.00-


07.45
 Siang : Jam 11.30-
12.30

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN KERJA

 Faktor dlam lingkungan kerja


menunjukkan pengaruh terhadap
keadaan gizi tenaga kerja.
 Beban kerja yg berlebihan dan
lingkungan yang panas dpt
menyebabkan penurunan berat
badan
 Motivasi psikologis yang kuat, dapat
meningkatkan nafsu
makangemuk
IMPORTANT!!

 Tekanan panas/Suhu
panaskebutuhan air dan garam
sbg pengganti cairan krn
penguapan. Cairan 1,9-2,8 l, kadar
garam tdk boleh tll tinggi, sekitar
0,2%
 Bahan Kimiadpt mengganggu
proses metabolisme&mengurangi
selera makan.
 Faktor psikologisselera makan
WATER BALANCE = INTAKE – OUTPUT

153
KEBUTUHAN CAIRAN
 Asupan cairan
 Minuman 1400ml, dari makanan 700ml, oksidasi
makanan 200ml (total 2300ml).
 Pengeluaran cairan
 Bak 1400ml, bab 100ml, persipirasi kulit 100ml,
kehilangan yang tidak kelihatan, kulit & saluran
nafas 700ml (total 2300ml).
 Kehilangan cairan tubuh 4-5% 
kapasitas kerja 20-30%
 Kehilangan cairan tubuh 10% gangguan
sirkulasi
AKIBAT DEHYDRASI (KURANG CAIRAN) (1)

% Body Effects
weight lost
 
0
1 Rasa haus

2 Haus makin berat, nafsu makan hilang,

3  volume darah, ketidak seimbangan fisik

4  Usaha untuk dapat bekerja fisik, mual

5 Sulit untuk konsentrasi


AKIBAT DEHYDRASI (KURANG CAIRAN) (2)

% Body Effects
weight lost

6 Sulit mengatur temperatur yang berlebih


7  

8 Pusing, makin lemah, nafas sulit saat bergerak


9

10 Kram otot, delirium, sulit tidur

11 Gangguan fungsi ginjal, vu\olume darah kurang


untuk sirkulasi normal
ALTERNATIF SOLUSI

 Kantin perusahaanmeningkatkan pengetahuan dan


pemenuhan keb.Gizi naker, mengurangi absensi
 Pemberian makan/snack + keuntungan
 Penyuluhan ttg kesehatan dan gizi scr teratur
 Konsultasi gizi dan kesehatan untuk naker.
 Memperbaiki kuantitas dan kualitas pangan yang
dikonsumsi agar cukup energi, protein, zat besi,
vitamin A, I, dan zat gizi lainnya.
 Program suplementasi besi (tablet tambah
darah),sendiri maupun bersama-sama dengan zat
gizi lainnya (vit. A, I) pada pekerja.
Faktor2 Determinan Produktivitas
• Modal menyelesaikan pekerjaan:
. Etos kerja (berhub. pendidikan, pelatihan,
budaya)
Kemampuan fisik (berhub. konsumsi)
• Jenis pekerjaan:
Beban kerja fisik dan mental
Jenis dan kondisi peralatan
Teknologi pendukung
• Lingkungan kerja:
Panas vs dingin
Gelap vs terang
Bising vs tenang, dll
8.Jenis Kegiatan & Kebthan Kalori per Jam
Jenis Kal/jm Jenis Kegiatan Kal/jm Jenis Kegiatan Kal/jm
Kegiatan /kgbb /kgbb /kgbb
Tidur 0,98 Menjahit-msin 1,93 Latihan aktif 4,14
Bngn tidran 1,10 Mengtik cepat 2,00 Jln agak cpat 4,28
Duduk isth 1,43 Menyetrika 2,06 Jln trn tangga 5,20
Mmbc kers 1,50 Cuci piring 2,06 Pek tkng batu 5,71
Brdri tenng 1,50 Nyapu lantai 2,41 Latihan berat 6,43
Menjht-tgn 1,59 Menjilid buku 2,43 Menggji kayu 6,86
Brdri-prhtn 1,63 Latihan enteng 2,43 Berenang 7,14
Menyulam 1,66 Membuat spatu 2,57 Lari 8 km/jam 8,14
Pakai-buka 1,69 Pekerj kayu, 3,43 Latihan sangat 8,57
pakaian logam,ngecat berat
Menyanyi 1,74 Jalan pelahan 2,86 Jln naik tangg 15,80
8
Jika makanan yang dikonsumsi oleh karyawan/
masyarakat tidak memenuhi syarat kesehatan,
maka makanan tersebut justru akan dapat
menurunkan produktivitas kerja, karena:

1.Karyawan dapat menderita penyakit


bawaan makanan (PBM),
2.Karyawan dapat menderita keracunan
makanan  PBM
3.Karyawan dapat menderita keclkaan kerja

9
UU Ketenagakerjaan RI
(UU No.13 Tahun 2003)
Tidak secara spesifik mengatur tentang
pentingnya gizi pagi para pekerja.
Gizi kerja hanya dikaitkan dengan pekerja
perempuan pada kondisi tertentu:
Pasal 76 (3):
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh
perempuan antara pukul 23.00 sampai
dengan pukul
07.00 wajib :
a. memberikan makanan dan minuman
Penyediaan Makanan bagi Pekerja di tempat Kerja
Peraturan:
• di jepang tahun 1953 ada undang-undang, bahwa
untuk di atas 150 porsi harus ada ahli diet dan juru
masak terlatih
• di Indonesia ada surat Edaran Dirjen Binawas
Depnaker th 1979 yang menganjurkan agar
perusahaan menyediakan makanan yang memenuhi
syarat-syarat gizi dan kesehatan agar pekerja dapat
berproduksi maksimal.
• syarat-syarat penyelenggaraan di Indonesia
belum diatur secara rinci.
banyak perush yang memberikan dalam bentuk
uang makan
PEMBINAAN KANTIN/ KATERING DI LINGKUNGAN
PERUSAHAAN

 Pedoman kecukupan gizi bagi pekerja.


 Pengelolaan makanan institusi
(kantin/katering).
 Perencanaan menu, taksiran kebut, anggaran
belanja.
 Pemilihan, penyimpanan, pengolahan.
 Sanitasi penyelenggaraan makanan banyak.
 Higiene pengelola makanan.
 Keamanan pangan (pencegahan keracunan,
dsb).

 Waktu 3 bulan sekali


Gizi Lansia

Pokok Bahasan : (Pertemuan 12)


Pengertian Usia Lansia
Masalah Gizi pada Lansia
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Lansia
Prinsip Pemberian Makanan pada Kelompok Usia
Lansia
Menu yang Sehat Untuk Lansia
Pengertian lansia

Lansia adalah usia yang rentan pada Batas umur menurut Depkes RI th
kesehatan fisik dan mental, 2009 (56-65 tahun)
Status gizi
lansia

Fungsi
Metabolisme
Kebutuhan
Mobilitas khusus
pengecap/penciu
menurun
kalori
basal
man menurun
menurun
Kebutuhan gizi pada lansia

Kalori 15-20%

Protein 12-14%

Lemak 30% ˃40% dari


Air 6-8 gelas perhari
konsumsi energi

Karbohidrat 4 kal
Menu harian untuk lansia

Tidak berlebihan

Jenis makanan bervariasi

Membantasi konsumsi gula

Menghindari konsumsi garam terlalu banyak

Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat


Makanan yang harus dihindari pada lansia

Masakan dengan Mengurangi Mengurangi


bumbu yang tidak
merangsang seperti pemakaian santan,daging
pedas,asam garam yang berlemak

Mengurangi Membuat
Mengurangi
makanan yang masakan yang
konsumsi gula digoreng lunak

Memperba
nyak serat
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan gizi pada
lansia

Berkurangnya Berkurangnya indra


pengecap akibat
kemampuan mencerna
menurunnya terhadp cita
makanan akibat kerusakan rasa manis,asam,asin,dan
gigi atau ompong pahit

Rasa lapar
menurun

Penyerapan
makanan di usus
menurun
Faktor-FaktorYang
MempengaruhiKebutuhanGiziPadaLansia:

•Berkurang nyakemampuan mencerna makanan akibat


kerusakan gigi atau ompong.
•Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan
penurunan terhadap citarasa manis, asin, asam, danpahit.
•Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
•Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
•Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi.
•Penyerapan makanan diusus menurun
JELASKAN PERUBAHAN FISIOLOGIS AKIBAT
PENUAAN PADA SALURAN PENCERNAAN?
•rongga mulut, biasanya gigi sudah banyak yang
tanggal.
•Esofagus(sfingter) mengeras keadaan ini
memperlambat pengosongan esofagus.
•Lapisan lambung menipis, sekresi Hcl dan pepsin
berkurang sehingga penyerapan vitB12 dan zat besi
menurun.
•Berat usus berkurang
 MASALAH GIZI PADA LANSIA:
 Gizi berlebih: Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi
dinegara-negara barat dan kota-kotabesar. Kebiasaan
makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat
badan berlebih, apalaGi pada lansia penggunaan kalori
berkurang karena berkurangnya aktivitasfisik. Kebiasaan
makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu
pencetus berbagai penyakit, misalnya: penyakit jantung,
kencingmanis, dandarahtinggi.
 Kekurangan vitamin dan mineral. Bila konsumsi buah dan
sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu
makan berkurang, penglihatan menurun, kulitkering,
penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
APAKAH PENYEBAB GIZI KURANG PADA
MASALAH GIZI LANSIA?
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah
social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit.
Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari
normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan
protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya
tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan
mudah terkena infeksi.
Contoh menu pada lansia

Menu pagi


- roti

-telor(1 butir)

-susu 1 gelas

-bubur 1 mangkok
Menu siang


- nasi 1 piring

- sayur bayam 1 mangkok

- pepes tahu 1 bungkus

- pepaya 1 buah/potong

- nasi, sup, telor
Menu malam


- pepaya/pisang 1 buah atau potong

- nasi sayur bayam

- tempe kukus

- pepes ikan
Jenis olahraga yang dianjurkan pada lansia

Bersepeda

Latihan pernafasan Jalan pagi/jalan kaki

Berkebun Senam

Latihan keseimbangan Berenang


Perubahan yang
terjadi pada
lansia

Perubahan
anatomi dan Alat indera
fisiologi

Saluran Metabolis
cerna me
Gizi pada Vegetarian

Pokok Bahasan : (Pertemuan 13)


 Pengertian dan Klasifikasi Vegetarian
 Pengaturan Diet Vegetarian
 Menu yang Sehat untuk Vegetarian
Pengertian dan Klasifikasi Vegetarian
Pengaturan Diet Vegetarian

1. Lacto vegetarian berarti seseorang yang makan makanan dari


tumbuh-tumbuhan, ditambah susu dan produk olahnya seperti keju.
2. Ovo vegetarian adalah individu yang mengkonsumsi makanan dari
tumbuh-tumbuhan ditambah telur.
3. lacto-ovo-vegetarian adalah seseorang yang makan makanan dari
tumbuhtumbuhan termasuk susu, hasil olahnya dan telur.
4. Strict vegetarian atau vegan adalah individu yang dalam dietnya
setiap hari atau makanannya tidak mengkonsumsi makanan hewani
sama sekali termasuk telur, susu dan hasil olahnya.
Fruitarian adalah diet yang terdiri dari makanan termasuk buah-
buahan dengan keyakinan pemilihan makanan yang tidak
membunuh tumbuh-tumbuhan. Sedangkan macrobiotic adalah
pendekatan diet dengan 10 langkah yang menekankan pada nasi dan
gandum utuh (whole grains).
Pesan Diet Vegetarian
1. Mengetahui tipe atau jenis vegetarian diet mana yang ingin diikuti. Perhatikan
kelebihan dan kekurangannya. Pelajari cara mengatasi resiko kekurangan zat gizi
yang mungkin terjadi.
2. Diet vegetarian ini banyak manfaatnya bagi kesehatan, namun ada beberapa
resiko kekurangan gizi yang perlu diantisipasi. Oleh karena itu hindari praktek diet
vegetarian yang terlalu ekstrim. Konsultasikan dengan ahli gizi.
3. Jika ingin menerapkan diet vegetarian ini perhatikan tahapan siklus kehidupan.
Sebagai contoh pada ibu hamil diet akan berpengaruh terhadap janin dan bayi
yang dilahirkan. Anak-anak masih dalam masa pertumbuhan sehingga penerapan
diet vegetarian memerlukan banyak pertimbangan.
4. Jika menerapkan diet vegetarian. Makanan makanan yg bervariasi dari setiap
kelompok makanan. Sebagai contoh, untuk protein nabati makanlah aneka macam
kacang-kacangan, demikian juga untuk sayuran dan buah-buahan.
5. Setelah mempelajari bahwa penerapan diet vegetarian dapat bermanfaat, namun
juga beresiko kekurangan zat gizi jika tidak diatur dengan baik. Maka individu yang
menerapkan diet vegetarian perlu memperhatikan intake vitamin D, vitamin B-12,
kalsium dan asam lemak EFA.
Menu yang Sehat untuk Vegetarian

 Energi, Karbohidrat,l Protein, Lemak,


 Zat Besi
 Vitamin B12
 Kalsium
 Vitamin D
 Zink
GIZI PADA ATLET
Pokok Bahasan : (Pertemuan 14)
 Metabolisme Energi Kaitannya Dengan

Klasifikasi Olahraga
 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Atlet

 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Atlet

 Penentuan Status Gizi Atlet

 Prinsip Pemberian Makan Atlet Sebelum

Pertandingan, Saat Pertandingan Dan Pasca


Pertandingan
S is t e m M e t a b o l i s m e
E ne rg i & Z a t G i z i p a d a
A B e r ba g a i Ke l o m p o k
C a b a ng O l a h r a g a

Kebutuhan Energi
& zat Gizi Bagi
B Atlet

Pengaturan Gizi
C Selama Periodisasi
Latihan
Materi
Suplemen Makanan
D
pada Atlet

The Power of PowerPoint | thepopp.com


Apa yang penting ?

Memilih Makanan yang sehat

Cukup Energi

Hidrasi

Memahami supplements
3 faktor yang mempengaruhi performa atlet

LATIHAN GENETIK GIZI

WHAT U DO + WHAT U HAVE + WHAT U EAT =

PERFORMA TERBAIK
Pentingnya Gizi Untuk Peningkatan Performa
Atlet
Gizi yang penting untuk :
 Mempertahankan dan membangun otot : growth spurt

 Menjaga Kesehatan Tulang

 Memaksimalkan transport dan penggunaan oksigen

 Memperbaiki sel2 sel yang ada dan membentuk jaringan baru


 Menjaga keseimbangan cairan dan elekrolit

 Menyediakan energi

 Gizi juga mempengaruhi kesehatan penampilan perilaku mood

mampu berlatih lebih lama dan lebih keras, menunda


kelelahan, membantu adaptasi dan pemulihan, memperbaiki
komposisi tubuh dan kekuatan, meningkatkan konsentrasi,
mengurangi resiko cedera, meningkatkan sistem imun,
mengurangi resiko heat cramp dan nyeri perut
Pengelompokan Olahraga
Berdasarkan sistem metabolik
◦ Olahraga Aerobik
◦ Olahraga Anaerobik
Berdasarkan jenis aktivitas fisik
◦ Olahraga Anaerobik (Olahraga
Power)
◦ Olahraga Aerobik ( Olahraga
Endurance)
◦ Olahraga Aerobik-Anaerobik
(Olahraga permainan)
Olahraga Anaerobik
Mengutamakan kekuatan otot dengan tenaga
tinggi dalam waktu singkat.
Metabolisme anaerob menghasilkan asam laktat
yang dapat menimbulkan nyeri pada otot
sehingga tidak bisa dilakukan dalam waktu lama
Contoh olahraga Anaerob :
◦ Sprint, angkat besi, bina raga, lempar cakram, tolak
peluru
Olahraga Aerobik
Olahraga yang mengutamakan
daya tahan dan dilakukan secara
terus menerus
Metabolisme aerob menghasilkan
energi dengan produk samping
CO2 dan air
Contoh olahraga aerobik :
◦ Renang jarak menegah dan jauh,
dayung, lari jarak jauh, balap sepeda
jarak menegah dan jauh
Kebutuhan Energi Atlet
 Energi dihasilkan dari zat gizi
makro yaitu karbohidrat, protein
dan lemak
 Secara umum menu makanan
atlet harus mengandung :
Kebutuhan Energi Berdasarkan
Jenis Olahraga
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi ditentukan oleh 3 komponen yaitu :
◦ Basal Metabolic Rate (BMR)
BMR adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk
aktivitas vital tubuh
BMR setiap orang dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti :
Umur
Massa Tubuh
Komposisi tubuh
Jenis Kelamin
Lingkungan

Aktivitas
Fisik
Pengeluaran Energi
Basal Metabolic Rate
Aktivitas Fisik
Pengeluaran energi untuk
aktivitas fisik ditentukan oleh
jenis, intensitas, dan lama
aktivitas fisik
Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi ditentukan
oleh jenis olahraga, intensitas
dan lamanya olahraga.
Kebutuhan Energi
(Kalori/Menit)
Pengelompokan Zat Gizi

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh


Zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak)

Zat gizi mikro (vitamin dan mineral

Pola Makan : Pengaturan penetapan jadwal,


takaran/porsi dan berapa kali/frekuensi yang ideal
KEBUTUHAN ENERGI

Kebutuhan energi tergantung umur, jenis kelamin, TB, BB,


Aktifitas (cabang olah raga), keadaan atlet (Training
center,istirahat)

latihan latihan latihan Latihan Berat


Ringan Sedang Berat Sekali
Pria 42 46 54 62
Wanita 30 40 47 55
ENERGI YANG DIGUNAKAN

Kategori Pria Wanita


pekerjaan (kcal/menit) (kcal/ menit)
Ringan 2.0 – 4.9 1.5 – 3.4
Sedang 5.0 – 7.4 3.5 – 5.4
Berat 7.5 – 9.9 5.5 – 7.4
Sangat berat 10.0 – 12.4 7.5 – 9.4
Berat sekali ≥12.5 ≥ 9.5
KARBOHIDRAT

 HA sederhana  mudah dicerna & diserap


tubuh
 Atlet yang aktif OR  HA sederhana tidak
dianjurkan dalam jumlah banyak  gula
darah turun dengan cepat  tubuh akan
kelelahan (Rebound Fenomena)
 HA kompleks  dicerna dan diserap lebih
lama  dalam tubuh bertahan lama
 Simpanan dalam bentuk glikogen di hati (±
70 g) dan di otot ( ± 200 g)
 1.0 - 1.5 grams of CHO/kg body BB di
konsumsi 30 menit setelah pertandingan.
Dan 30-60 g selama pertandingan/latihan
Sumber Karbohidrat

.
LEMAK

Metabolisme lemak 
dibutuhkan oksigen
banyak dan
membutuhkan waktu
lama
Lemak sebagai sumber
energi  cabang olah
raga dengan intensitas
sedang dan waktu lama
(Maraton).
Lemak

 Kebutuhan lemak 20-25% SAFA : 7 % kalori total PUFA, MUFA < 10 %


 Trigliserida:
Perhatikan Pemilihan Asam Lemak
 Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan ganda dalam struktur
molekulnya, minyak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:
(1) Minyak dengan asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
Asam lemak jenuh antara lain terdapat pada air susu ibu dan minyak
kelapa.
(2) Minyak dengan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) /
majemuk (PUFA).
MUFA: m zaitun &m kanola, alpukat
PUFA: m jagung & m kedelai, biji bijian, ikan berlemak
(3) minyak dengan asam lemak trans (trans fatty acid)
Asam lemak trans banyak terdapat pada lemak hewan, margarin,
mentega, minyak terhidrogenasi, dan terbentuk dari proses
penggorengan. karsinigenik
PROTEIN
Protein tidak cukup 
Pemecahan protein otot
Kelebihan protein 
digunakan sebagai
sumber energi
Kebutuhan protein
bervariasi sesuai aktifitas
Terutama pada cabor
anaerobik
VITAMIN DAN MINERAL

anti
oksidan
(vitamin C
dan E) Calsium
Vitamin B 
Magnesiu
m
Phosphate
Iron
Zinc
Chromium
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG
 1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
 3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi
 4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
 5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
 6.Biasakan Sarapan
 7.Minum Air Putih Yng Cukup dan Aman
 8.Biasakan membaca label pada kemasan makanan
 9.Biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air
mengalir
 10.Melakukan Aktifitas Fisik./ Olahraga secara teratur
dan mempertahankan berat badan ideal
Jalur Metabolisme Energi saat berolahraga
 hidrolisis phosphocreatine (PCr)
olahraga dengan waktu cepat dan intensitas tinggi seperti lari
cepat 100 m , renang 25 m dan angkat besi
 glikolisis anaerobik glukosa (glikolisis)
intensitas rendah dgn O2 :CO2+H2O
Glukosa piruvat energi cepat besar tanpa O2: Laktat

 pembakaran simpanan karbohidrat, lemak &


protein (metabolisme aerobik) o lahraga yang
bersifat ketahanan (endurance),
Jalur Metabolisme Energi saat berolahraga
Metabolic adaptations during exercise
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cattran sebelum,
sesaat dan sesudah latihan :
 durasi
 Intensitas
 Faktor lingkungan

1-2 % :haus kuat, hilang cita rasa, perasaan


tak nyaman
3-5% :mulut kering, produksi urin
menurun,
sulit konsentrasi, gemetar, ngantuk,
emosi tak stabil
6-8% :suhu tubuh meningkat, pusing,
sesak nafas, otot lemah, bibir biru
9-11% : kejang, halusinasi, lidah bengkak,
menurunnya volume dan tekanan arah

Remember! Drink regardless of whether


you are thirsty or not!
Way Right During After
Before Before
Drink 2-3 Drink 1 cup Drink 1 cup Drink at
cups of fluid of fluid 10 to of fluid least 2 cups
2 to 3 hours 30 minutes every 15 for every
before before minutes pound of
playing playing lost weight

Every 15 For every


minutes pound of
lost weight
Penanda Sederhana Tubuh mengalami Dehidrasi

Konsentrasi Urin Berat Badan

Penanda: Pengukuran status hidrasi yang


1. Penurunan volume urin biasa digunakan dalam
2. Peningkatan osmolalitas urin laboratorium dan latihan.
3. Warna urin menjadi gelap Perubahan akut terkait hidrasi ini
4. Peningkatan berat jenis urin terlihat dengan adanya perbedaan
berat badan sebelum dan sesudah
latihan.

Diketahui berat badan Atlet


Marathon sebelum latihan pada
pagi hari adalah 70 kg. Setelah
pulang latihan selama 2,5 jam,
mengalami perubahan berat badan
1. Kehilangan BB 5% = dehidrasi ringan
menjadi 67 kg. Berapakah
2. Kehilangan BB 5-10% = dehidrasi sedang
persentase kehilangan berat
3. Kehilangan BB >10% = dehidrasi berat
badannya?
ANJURAN ASUPAN CAIRAN
SAAT LATIHAN

Cukupi asupan cairan 8 -10 gelas sehari


*susu, jus buah, minuman isotonik

Anjuran Asupan Cairan Latihan


(American College of Sport Medicine)

Sebelum latihan fisik


Empat jam sebelum : 2,5-3 gelas
Bila dua jam belum berkemih (berkemih pekat): 1-1,5 gelas
Sepuluh hingga limabelas menit: 1
Saat latihan fisik
Latihan < 1 jam: konsumsi air putih
Latihan > 1 jam : konsumsi sport drink
Volume :0,5-1 gelas setiap 15 – 20 menit
Setelah latihan fisik
Minum 3-3,5 gelas air putih/sport drink setiap penurunan berat badan
0,5 kg
Periksa Urin Sendiri: Cara Mengenali
Dehidrasi

Urin pagi hari ditampung


dalam tabung

nterpretasi:
uhidrasi (warna 1-2); Dehidrasi minimal (warna 3-4); Dehidrasi signifikan (5-6); Dehidrasi berat (>6
Status Gizi: Aspek Dietary (Asupan)
(Asupan cairan harian dan latihan)
USE OF ENERGY SOURCES WITH
INCREASING INTENSITY
Where is the Water Located?
From Where is it Lost?
~ 2.75 L Blood
Loss (%)
Between
~ 12 L Cells For ~ 4% dehydration
50

40
~ 35 L Cells
Cells Between
10
Cells Blood

Costill & Fink, 1976.


Heat Stroke
Heat
Exhaustion
Exercise or a Hot or Humid Environment?
Normal OUTPUT Heat

8L
Sweat 200 mL
Feces

Skin & 700 mL


2.5 L 11.5 L
Lungs
3L

Urine 1500 mL

500 mL
1
2
Monitoring Hydration
3
Status
4
Urine color test
5
for dehydration
6
Lemonade—The good
Apple juice—The bad 7

Tea—The ugly 8
9
Indices of Hydration
% Body
Urine
Weight
Color
Change
Well
-1 to +1% 1 or 2
Hydrated
Minimal
-1 to -3% 3 or 4
Dehydration
Significant
-3 to -5% 5 or 6
Dehydration
Serious
> -5% >6
Dehydration
Effects of Dehydration

100% 100%
100%
P e rfo rm a n c e L e v e l

90% 79%
80%
70%
60% 52% Optimal Hydration
50%
40% 2-4% Body Weight
30% Loss
20%
10%
0%
Strength Training Aerobic Capacity
Type of Activity

Exercise  pengeluaran cairan pada cuaca hangat 3300 – 6600 ml


sehari
Rekomendasi konsumsi cairan 1600 ml dalam 2 jam latihan
Hidrasi Cairan lebih cepat diserap jika mengandung Nacl
Pengaturan gizi selama
periodisasi latihan
Periodisasi latihan terdiri dari 3
tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Kompetisi
3. Tahap Transisi
Pengaturan gizi dalam tahap
persiapan
Kebutuhan karbohidrat berkisar
3-7 gr/kgbb/hari. Penentuan
kebutuhan karbohidrat
tergantung jenis dan intensitas
olahraga.
Kebutuhan protein berkisar 1,2-
2,5 gr/kgBB/hari
Kebutuhan lemak berkisar 0,8-
1.3 gr/KgBB/hari
Tahap Kompetisi
Kebutuhan Karbohidrat berkisar
5-12 gr/KgBB/hari
Kebutuhan protein berkisar 1,4-2
gr/KgBB/hari
Kebutuhan lemak berkisar 1-1,5
gr/KgBB/hari
Penentuan kebutuhan
disesuaikan dengan fase tahap
pertandingan yaitu fase pra
kompetisi dan kompetisi
Fase Pra Kompetisi
Sebelum bertanding (30-60
menit), mengonsumsi cairan
dingin sebanyak 150-250 ml
Kebutuhan zat gizi makro lebih
besar daripada tahap persiapan
Fase Kompetisi
Kebutuhan gizi pada fase
kompetisi utama yaitu
menurunkan jumlah protein,
meningkatkan karbohidrat serta
meningkatkan kebutuhan cairan
dan elektrolit.
Pengaturan gizi pada fase ini
dibagi menjadi 3 sub fase :
1. Sebelum pertandingan
2. Selama pertandingan
MAKANAN SEBELUM BERTANDING

Tujuan :
Mencegah Lapar dan kelemahan
Menjamin Status Hidrasi
Alat Cerna tak
terbebani/menenangkan lambung
 Atlet Siap Tanding
Sebelum Pertandingan
Konsumsi makanan lengkap 3-4
jam sebelum bertanding
2-3 jam sebelum bertanding,
konsumsi makanan kecil (Roti)
1-2 jam sebelum bertanding,
konsumsi makanan cair (jus
buah)
30-60 menit sebelum bertanding,
konsumsi minuman
MAKANAN SAAT BERTANDING
Tujuan : memelihara kecukupan gizi dan mempertahankan
status hidrasi
Syarat Makanan/ minuman :
1. Mudah dicerna
2. Minum cukup pada OR endurance
(setiap 10-15 Mnt, beri minum
150-250 ml )
3. Jenis minuman Hipotonik, 10-13*C
4. Beri minum sebelum haus
5. Pada cuaca panas kebutuhan air 3 X
lebih banyak
Jenis Makanan/ minuman
 Air putih, teh, juice buah yang banyak kalium dan
natrium ( Buah-buahan segar )
Selama Pertandingan
Bertujuan untuk
mempertahankan status hidrasi
serta cadangan glikogen atlet
Jumlah air yang diminum harus
sesuai dengan air yang keluar
melalui keringat
Air yang diminum berkisar 100-
150 ml setiap 30-45 menit
Makanan Setelah Bertanding
Tujuan :
Memulihkan cadangan energi, status
Hidrasi dan Keseimbangan Elektrolit.
Syarat :
Tinggi Kh, cukup Protein, rendah lemak,
banyak
cairan.
Hal Penting :
 Minum 500 CC setiap Penurunan BB
500 Gr.
 Juice buah tomat, blimbing ( kalium,
natrium )
 Karbohidrat Kompleks cair
Cara Penyajian
Segera setelah betanding minum 1-2
gelas
½ jam setelah bertanding 1 gelas
juice buah
1 jam setelah bertanding 1 gelas juice
buah,
makanan ringan ( 300 kalori )
2 jam setelah bertanding : makan
lengkap
porsi kecil, banyak kuah.
4 jam setelah bertanding : makan
lengkap
Sesudah pertandingan
Segera setelah bertanding
diberikan 1-2 gelas air dingin
30 menit setelah bertanding
diberikan jus buah 1 gelas
1 jam setelah bertanding
diberikan jus buah 1 gelas dan
makanan cair
2 jam setelah bertanding
diberikan makanan lengkap
dengan porsi kecil
Tahap Transisi/Pemulihan
Kebutuhan energi pada tahap ini
cenderung menurun
Karbohidrat berkisar 3-4
gr/kgBB/hari
Protein berkisar 1,5-2,3
gr/kgBB/hari
Lemak berkisar 1-2 gr/kgBB/hari
Cairan dan elektrolit diperlukan
untuk rehidrasi
DIET OLAHRAGAWAN
TRAINING DIET : KH sedang – tinggi ;rendah
indek glikemik ; tinggi serat ; rendah lemak
PRE-EVENT MEAL : KH tinggi ; tinggi IG, rendah
lemak ; banyak cairan ; rendah serat
COMPETITION DIET : tinggi KH ; rendah-sedang
serat ; rendah lemak
DURING EVENT MEAL: tinggi indek glikemik
dan cairan
POST-EVENT MEAL (jika bertanding lagi) : sama
dengan pre event meal
Penyediaan Menu
Minimal 2 jam sebelum bertanding
Jenis karbohidrat ( kompleks, cair)
Hindarkan
Hipertonik
Protein, Lemak
Makanan/minuman merangsang,bergas
Alkohol
Cafein
Rokok
Ergogenik
 Suplemen makanan yang bersifat ergogenik adalah makanan yang
dapat meningkatkan kapasitas fisik untuk memberikan keunggulan
yang kompetitif atlet.
 Contoh suplemen makanan ergogenik : Vitamin, asam amino, bubuk
protein, kafein, karnitin , gamma-oryzanol (ester ferulate yang
ditemukan dari minyak beras merah), dan ginseng, bee follen ( serbuk
sari bunga yang bercampur dengan madu), inosine, karbohidrat
(maltosa, sukrosa, glukosa polimer, fruktosa), creatine monohydrate,
Medium Chain Triglyseride (MCT), Omega3, bikarbonat, gliserol,
ginseng, kafein dan lain-lain.
 mega dose asam amino, bubuk protetin dan karnitin dapat
menyebabkan efek samping mual hingga kerusakan ginjal menurut
“The British Dietetic Association “(BDA). Sedangkan minuman atlet
(sports drinks) yang mengandung natrium dan kalium yang berlebihan
akan mengganggu kontraksi otot yaitu akan terjadi kejang otot
(“cramp”) otot. Selain itu konsumsi natrium yang berlebihan
mempunyai risiko tinggi terjadinya hipertensi pada atlet.
Berat Badan dan Komposisi tubuh
Menambah Berat Badan
 Tingkatkan otot kurangi lemak

Menurunkan Berat Badan


 Kurangi lemak jaga massa otot
 Hindari praktek penurunan
BB yang berbahaya
Kriteria IMT Asia Pasifik
Asia IMT =
BB (kg)……
Gizi kurang < 18.5 TB(m)xTB(m)

Gizi baik 18.5 – 22.9 70 kg………..


1,6(m)x1,6(m)
Kelebihan 23.0 - 24.9 = 70/2.56
BB
=27,3 (kegemukan)
Kegemukan 25.0 – 29.9
Obesitas
Sangat  30 Laki2 : lingkar pinggang
>102 cm
gemuk Perempuan lingkar
pinggang >88cm
Terapi Gizi Bagi Obesitas : Penurunan BB
Jumlah Asupan Energi (diet Rendah kalori
(1)800-1200 kalori (2) > 1200kalori
Komposisi Zat Gizi Makro (KH,P,L)
Jenis Makanan
Porsi Makanan
Jadwal Makan (3x makan utama 2xSnack)
Kombinasi antara Pengaturan Makan dan
Aktifitas Fisik
Kombinasi AntaraPengaturan Makan dan
Obat
Penurunan BB yang di anjurkan

Berat Badan Saran Asupan Zat Pengurangan


(kg) Gizi (kcal/d) Kalori/Hari
67.5-89.5 1000 500
90.0-112.0 1200 750
112.5-134.5 1500 1000
135.0-157.0 1800 1250
>157.5 2000 >1500

Klein et al. Gastroenterology. 2002 Sep;123(3):882-932.


PENGATURAN MAKAN
 RENDAH KALORI SEIMBANG ZAT GIZI KURANGI KALORI 500
KCAL/ HARI
 BB ↓ 0.5 KG / MINGGU
 Makan 5-6x sehari, Porsi kecil, cemilan
 Harus sarapan
 Pengolahan makanan Lebih baik d kukus atau sup daripda di goreng
 Banyak minum, cairan tingkatkan rasa kenyang
 Banyak serat makanan  lama mengunyah, rendah kalori, cepat
kenyang
 Snack sebaiknya buahbukan roti, keripik kentang atau kue manis
berkalori tinggi,
 Waktu/ lamanya makan minimal 20 menit
 Makan perlahan2, kunyah dengan baik
Beberapa Tips

 Buat rencana menu & daftar


belanja.beli mak. Rendah kalori trt saat
lapar
 Jangan lewatkan waktu makan. Makan
& kunyah perlahan2. Bersihkan meja
dari makanan.
 Minta tolong keluarga & teman
 Sisakan mak dalam piring, pilih piring
yang relatif kecil
 Simpan mak. Hanya di dapur
 Cicipi mak. Hanya sekali saja
 Biarkan org lain bersihkan piringnya
Isu – Isu Terkait Gizi Dalam Daur
Kehidupan
Pokok Bahasan : ( Pertemuan 15)
Triple Burden Gizi
Jurnal Gizi

Anda mungkin juga menyukai