Kehidupan
Pokok Bahasan Pertemuan I
Pengertian Gizi Daur Hidup
Ruang Lingkup Gizi Daur Hidup
Pengantar Gizi Daur Hidup
Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus
kehidupan berkaitan dengan tumbuh kembang.
Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti
bertambahnya jumlah dan ukuran sel
sedangkan perkembangan berarti peningkatan
fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam bentuk
yang kompleks.
Tumbuh kembang dimulai dengan pembentukan
embrio dan diferensiasi sel-sel pada saat
pembentukan janin pada saat ibu hamil,
kemudian melahirkan bayi hingga menjadi
manusia dewasa
Ruang Lingkup Gizi Daur
Hidup
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG), TABEL KOMPOSISI
PANGAN INDONESIA (TKPI) & DAFTAR BAHAN
MAKANAN PENUKAR ( DBMP)
Kalori Kalsium
Protein Vitamin C
Asam folat Vitamin A
Vitamin B12 Vitamin D
Zat besi Vitamin B6
zat seng Vitamin E
Kebutuhan Kalori
Kebutuhan energi selama hamil atau 280 hari
adalah 80.000 kalori, jadi setiap harinya
kurang lebih 300 kalori yang dibutuhkan pada
masa kehamilan.
Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein meningkat 68%. Yaitu
sebanyak 925 g, jadi penambahan setiap
harinya sebanyak 12g/hari
Kebutuhan asam folat
Asam folat pada masa kehamilan dibutuhkan 400
mikrogram /hari atau setara dengan 2 gelas susu.
Kebutuhan Kalsium
Kebutuhan kalsium pada kehamilan adalah
1000 mg /hari.
Vitamin C
Pada kehamilan di sarankan mengkonsumsi
85 mg vit. C/hari
Penentuan Status Gizi Ibu Hamil
Kenaikan Berat Badan Ideal Bagi Ibu Hamil
Indeks massa tubuh (IMT) adalah Berat badan dibagi Tinggi badan
dalanm meter (BB Kg : TB M²)
Artinya ,,
1. Jika IMT Rendah, maka kenaikan berat badan
Trimester Pertama : 2,3 kg
Trimester Kedua : 0,5 kg
Trimester Ketiga : 0,5 kg
2. Jika IMT Normal, maka kenaikan berat badan
Trimester Pertama : 1,6 kg
Trimester Kedua : 0,4 kg
Trimester ketiga : 0,4 kg
3. IMT Tinggi Maka Kenaikan Berat Badan
Trimester Pertama : 0,9 kg
Trimester Kedua : 0,3 kg
Trimester Ketiga : 0,3 kg
Protein
Perlu tambahan 20 g diatas kebutuhan normal.
Jumlah ini 16 % dari tambahan 500 kal.
Cairan
Minum 2-3 liter perhari, dalam bentuk air putih,
ayam
ikan
hati
tahu
telur
tempe
daging
kacang –
kacangan
1. Bahan makanan
sumber protein
2. Bahan makanan
sumber kalori
beras bihun
roti kentang
mie
3. Bahan makanan sumber vitamin
dan mineral
●
bayam, daun singkong,
Sayuran berwarna hijau daun katuk, lamtoro
gung tanpa kulit
Bayam
Kacang merah
Daun pepeya
Kacang hijau
Kangkung
Kacang tanah
Daun Singkong Daun pepaya Keju
5. Bahan
makanan
Daun katuk mengandung Ikan Teri
zat
kapur/kalsium
Makanan
Protein
Suplemen
Aktifitas
Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan
Kekurangangizi
gizipada
padaibu
ibumenyusui
menyusui
menimbulkan
menimbulkangangguan
gangguankesehatan
kesehatanpada
padaibu
ibu
dan
danbayinya.
bayinya.Gangguan
Gangguanpadapadabayi
bayimeliputi
meliputi
proses
prosestumbuh
tumbuhkembang,
kembang,mudah
mudahsakit,
sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat –
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat – zatzat
esensial
esensialmenimbulkan
menimbulkangangguan
gangguanpada
padamata
mata
atau
ataupunpuntulang.
tulang.
Cara
Memperb
anyak ASI
Motivasi
ibu untuk
menyusui
Menyusui
Senam
sesering
hamil mungkin
Perawatan Menyusui
Payudara yang benar
Penggunaa
n bra (BH)
yang tepat
Pendidikan Gizi Bagi ibu menyusui
1. Buat setiap gigitan berarti.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
3. Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
4. Menjadi ahli efesiensi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek.
6. Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan
menimbulkan masalah.
7. Makanlah makanan yang alami.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan
keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
KEADAAN FISIOLOGI IBU MENYUSUI
KEBUTUHAN ZAT GIZI SELAMA
MENYUSUI
MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
PERAN ZAT GIZI SELAMA MENYUSUI
MENU YANG SEHAT UNTUK IBU
MENYUSUI
Gizi bayi
Pokok Bahasan : (Pertemuan 5)
Pengertian Bayi
Masalah Gizi pada Bayi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Pada Bayi
Prinsip Pemberian Makan pada Bayi
Peran Zat Gizi Pada Bayi
Menu yang Sehat Untuk Bayi
Pengertian Bayi
Alergi
Gizi Lebih (Obesitas)
Karies Gigi
Diare
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Pada Bayi
Energi
Kebutuhan energy pada tahun pertama adalah 100-110
Kkal/kgBB/hr. Rincian : 50% untuk metabolism basal,
5-10% untuk SDA, 12% untuk, pertumbuhan 25%
untuk aktifitas dan 10% terbuang melalui
feses.Ppemenuhan energy sehari diperoleh dari 50-
60% Karbo hidrat, 25-35% lemak dan 10-15% dari
protein.
Protein
Kebutuhan Protein Bayi 6 bulan pertama tetap dari ASI
3. Kebutuhan lemak pada bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak tetapi
dalam proporsi yaitu 15-20% dari total energi pada usia 6 bulan pertama dan
selanjutnya meningkat maksimal 30-35% dari total energi sehari.
4. Karbohidrat Setelah bayi berusia 6 bulan, bayi membutuhkan karbohidrat
tambahan yang diberikan berupa MP-ASI seperti sereal, produk tepung-
tepungan dan buah-buahan. Jenis karbohidrat yang tidak dapat diserap oleh
tubuh akan difermentasikan di usus bagian bawah, kondisi ini sering
menyebabkan bayi mengalami diare, sakit perut dan muntah,. Karbohidrat
sehari untuk bayi dianjurkan sekitar 40-60% total energi sehari.
5. Mikronutrien Zat gizi mikro yang dibutuhkan bayi hampir semua terpenuhi
dari ASI jika konsumsi ASInya cukup
Prinsip Pemberian Makan pada Bayi
Berahap Sesuai Usia
ASI
MP ASI
Formula
Peran Zat Gizi Pada Bayi
Masa bayi sangat rentan terhadap penularan penyakit
karena sistim imunitasnya belum sempurna. Faktor
yang menyebabkan masalah gizi bayi pada bayi antara
lain kurangnya pemahaman orang tua terhadap gizi
dan kesehatan, asupan makan serta informasi yang
keliru. Masalah gizi yang sering timbul antara lain :
alergi, karies gigi, obesitas, diare dan GAKY.
Menu yang Sehat Untuk Bayi
Gizi pada Balita
KEP
Obesitas
Kurang Vitamin A
Gangguan Akibat kekurangan Iodium
Anemia Zat Besi
Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Balita
Lingkungan
Keluarga
Media
Teman Sebaya
Kondisi Kesehatan
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita
Jadwal Makan
Kondisi Lingkungan
Pola Makan
Menu yang Sehat Untuk Balita
Nutrition Related to Growth and development
in Children
Energy:
. age, sex, BW, height, activity level
Carbohydrate: 50–60%
Protein: 10–15%
early childhood: 1.1 g/kgBW
late childhood: 0.95 g/kgBW
Fat: 25–35%
Nutrient Requirements
3 4 5
Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di
bawahnya
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Berat badan di bawah garis merah (BGM)
a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma-
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI badan yang PENDEK
roleh perawatan BURUK atau TIDAK *) Tidak perlu dirujuk
ke Puskesmas
Preventing chronic disease
Dietary fat & CVD
Calcium & bone health & obesity
Fiber
Physical activity
Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan
Gizi pada Anak Usia Sekolah
• Pokok Bahasan : (Pertemuan 7) :
• Pengertian Anak Usia Sekolah
• Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah
• Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan
Anak Usia Sekolah
• Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Anak Usia
Sekolah
• Prinsip Pemberian Makan Anak Usia Sekolah
• Menu yang sehat Untuk Anak Usia Sekolah
Pengertian
• Anak sekolah menurut World Health
Organization (WHO) yaitu golongan yang
berusia 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia
lazimnya anak berusia antara 7-12 tahun.
ANAK SEKOLAH
CIRI:
- USIA 6-12 TH
- POLA TUMBUH KEMBANG
RELATIF KONSTAN
- KEMAMPUAN MENTAL
BERTAMBAH
- ANAK PUTRI PERTUMBUHANYA
LBH CEPAT PD AKHIR TK PRA
REMAJA
- KURANG TGT PD ORTU
- KOORDINASI GERAKAN
BERTAMBAH
MASALAH GIZI PADA ANAK SEKOLAH
• KEP
• GANGGUAN PERTUMBUHAN
• OBESITAS
• ANEMIA
• KESEHATAN GIGI
PERILAKU MAKAN
• Infeksi kronis
• Keganasan
• Hipoksemia: Penyakit jantung bawaan
Riwayat pemberian makanan:
Penyebab
• Pada Anak Balita Kebanyakan makan manis : Ph
Plag
• Pada anak sekolah : kebiasaan mengunyah
permen karet : PH Salivary
• Managemen:
- Mengurangi kebiasaan makan makan manis
- Membiasakan perilaku sikat gigi
Alergi Makanan
• Usia
• Aktivitas Fisik
• Sikap Terhadap Makanan
• Tidak Suka Makanan yang Bergizi
Kebutuhan Energi & Zat Gizi Anak Usia Sekolah
• AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan
berat badan untuk masing-masing kelompok
umur,Jenis kelamin, dan aktivitas fisik.
Berdasarkan AKG 2013 kecukupan energi untuk
anak sekolah antara 1850 – 2100 kkal
• Energi Penggunaan energi dalam tubuh adalah
sebesar 50% untuk metabolisme basal, 5 – 10 %
untuk SDA, 12% untuk pertumbuhan, 25 %
untuk aktivitas fisik dan 10% terbuang melalui
feses. Anjuran pemenuhan energi sehari
diperoleh dari 50 -60% karbohidrat, 15 – 35%
lemak dan 10 – 15% protein.
• Protein , Kualitas protein yang diberikan harus berkualitas baik seperti
protein hewani. Jumlah yang diberikan sesuai kebutuhan mengandung
semua unsur asam amino essensial, mudah dicerna dan diserap tubuh.
• Lipid. Asam lemak merupakan bagian terbesar dari lipid sehingga harus
disediakan dalam diet karena tidak disintesis oleh tubuh sendiri. Asupan
lemak pada anak sekolah dianjurkan berasal dari sumber lemak essensial
seperti kacang-kacangan, minyak nabati, beras merah.
• Karbohidrat, Beberapa sumber gula sebagai komponen karbohidrat
harus dibatasi tidak lebih dari 10%, antara lain gula murni, kue, permen
cokelat, dll.
• Mikronutrien, Digunakan untuk Pertumbuhan sel epitel, metabolisme
karbohidrat dan keseimbangan cairan tubuh, proses oksidasi dalam sel,
penyerapan kalsium dan fosfor oleh vit D, mencegah perdarahan dan
pembelahan sel (vitamin E), pembentukan protrombin dalam proses
pembekuan darah (vitamin K).
• Cairan , Pada anak sekolah 60%-70% berat tubuh adalah air, air juga
merupakan kebutuhan & bagian dari kehidupan manusia sehingga
asupan air pun sebaiknya seimbang dengan jumlah yang dikeluarkan.
Prinsip Pemberian Makanan Anak Sekolah
• Makanan Memenuhi Kebutuhan
• Beragam
• Jadwal
• Aktifitas Fisik
• Kebersihan
Menu yang sehat Untuk Anak Usia Sekolah
Gizi Remaja
Pokok Bahasan : ( Pertemuan 9)
Pengertian Remaja
Masalah Gizi Remaja
Faktor yang Mempengaruhi Gizi
Remaja
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Remaja
Prinsip Pemberian Makanan pada
Remaja
Menu yang Sehat Untuk Remaja
Kebutuhan Zat Gizi
Remaja
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Remaja
Aktifitas Fisik
Pengaruh Emosional
Berdaskan perkembangan fisiologis bukan usia
kronologis
Kebutuhan Protein Remaja untuk: pertumbuhan
(Positif Nitrogen Balance )
Kurangnya aktifitas Fisik Remaja
Food Habbits
- SUBSTANCE USE
PREGNANCY
VEGETARIANT
EATING DISORDER
OBESITY
HIPERLIPIDEMIA
SPORTS NUTRITION
Growth and
Development
Growth Development
PerubahanFisiologis Perubahan
Pertumbuhan fisik Psikologis,cognitif,envi
Pertumbuhan psikis ronment
Remaja
Awal:Body&Body image
Tengah:Peer group
Akhir: Mandiri
Period of adolescent
1. Early adolescent ( 10-13 years)
◦ SMR 1-2
◦ Beginning rapid growth
◦ Preoccupied with body image
◦ Cognitive & moral : concrete logical,
conventional morality
◦ Family: ambivalence increase
independence, trust and respect adult
◦ Peers : same sex groups
try anything to make them look better in
body image, want immediately results
2. middle adolescent ( 14-16 years)
◦ SMR 3-4
◦ Height growth peak, body shape
and composition change, acne, odor
◦ Cognitive & moral : abstract , self
centered, questions moral
◦ Family: continue struggle for
acceptance of greater autonomy
◦ Most influenced by peer group
rejection of family dietary patterns
Faktor yang Mempengaruhi Gizi
Remaja
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Remaja
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori
di perlukan untuk melakukan aktivitas
fisik sehari-hari. Secara umum remaja
laki-laki memerlukan energi lebih banyak
dari pada perempuan
Karbohidrat ,50 – 60% total kalori.
Lemak, 20-25 % Kebutuhan Energi
Protein, protein remaja 14 - 16% dari
kalori
Serat, Serat dapat memberi rasa
kenyang pada waktu lama.
Mineral, Vitamin
Cairan
Prinsip Pemberian Makanan pada
Remaja
Menu yang Sehat Untuk Remaja
Gizi Dewasa
Pokok Bahasan ( Pertemuan 10) :
Pengertian Usia Dewasa
Dewasa
Prinsip Pemberian Makanan pada
Gizi Kurang
Anemia
Gizi Lebih
Menopause
Faktor yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Usia
Dewasa
Makanan
Makanan Kesehatan
Kesehatan
●
Pengukuran
antro
antro BB,TB,IMT
pome
pome
●
Lila,TBLK,LK,Lin
tri gkar
tri Pingang/Pinggul
●
Kemampuan
Bio
Bio
fungsi jaringan
tes adaptasi
fisik
fisik gelap, radiologi,
sitologi
●
Pemeriksaan
Spesimen yg diuji scr
Bioki
Bioki laboratoris
Darah, urin, tinja dsb
miaw
●
miaw ●
Untuk melihat kadar
Kategori IMT
(kg/m2)
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
50 6,0 8,0
40 5,0 6,5 Bordeline
30 4,0 5,0
20 2,5 3,0 Sangat kurang
ARTI PENTING GIZI KERJA
Produktivitas kerja dipengaruhi o/ banyak
faktor, diantaranya yang mempunyai peranan
sangat penting dan menentukan adalah
kecukupan gizi.
Kecukupan giziprestasi kerja tenaga kerja
Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang
maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi
oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja
yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif,
dan teliti sehingga dapat mencegah
kecelakaan yang mungkin terjadi dalam
bekerja.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEADAAN GIZI TENAGA KERJA
Jenis Kegiatan
(ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja
Ukuran
Usia & Jenis Aktivitas
tubuh
(TB&BB)
Kelamin sehari-hari
Kondisi
Fisiologis
Lingkung
tertentu an Kerja
NUTRITIONAL PROBLEM
- Gizi kurang16,7 % WUS KEK (LILA < 23,5 cm)
1. - Gizi lebih18-25 % wanita usia produktif di
wilayah Kota Jakarta, Semarang, Makassar,
Surabaya
- Anemia
- Def.Iodium, vitamin A
- Konsumsi mak kurang&tidak seimbang
- Penget gizi kurang
- Upah tinggikonsumsi mak blm tentu baik
- Penyelenggaraan mak di perusahaan blm ada
- Higiene sanitasi kurang
- Pemberian uang makan blm tentu mncapai
tujuan
NUTRITIONAL REQUIREMENT
Nutrient requiremen that applied for worker aims to
increase health degree, Efficiency and Work
productivity.
Work nutrient fulfillment benefit to defend and
Jenis Aktivitas
Kelamin
SR R M B SB R:Ringan
SR :sangat
ringan
Tekanan panas/Suhu
panaskebutuhan air dan garam
sbg pengganti cairan krn
penguapan. Cairan 1,9-2,8 l, kadar
garam tdk boleh tll tinggi, sekitar
0,2%
Bahan Kimiadpt mengganggu
proses metabolisme&mengurangi
selera makan.
Faktor psikologisselera makan
WATER BALANCE = INTAKE – OUTPUT
153
KEBUTUHAN CAIRAN
Asupan cairan
Minuman 1400ml, dari makanan 700ml, oksidasi
makanan 200ml (total 2300ml).
Pengeluaran cairan
Bak 1400ml, bab 100ml, persipirasi kulit 100ml,
kehilangan yang tidak kelihatan, kulit & saluran
nafas 700ml (total 2300ml).
Kehilangan cairan tubuh 4-5%
kapasitas kerja 20-30%
Kehilangan cairan tubuh 10% gangguan
sirkulasi
AKIBAT DEHYDRASI (KURANG CAIRAN) (1)
% Body Effects
weight lost
0
1 Rasa haus
% Body Effects
weight lost
9
UU Ketenagakerjaan RI
(UU No.13 Tahun 2003)
Tidak secara spesifik mengatur tentang
pentingnya gizi pagi para pekerja.
Gizi kerja hanya dikaitkan dengan pekerja
perempuan pada kondisi tertentu:
Pasal 76 (3):
Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh
perempuan antara pukul 23.00 sampai
dengan pukul
07.00 wajib :
a. memberikan makanan dan minuman
Penyediaan Makanan bagi Pekerja di tempat Kerja
Peraturan:
• di jepang tahun 1953 ada undang-undang, bahwa
untuk di atas 150 porsi harus ada ahli diet dan juru
masak terlatih
• di Indonesia ada surat Edaran Dirjen Binawas
Depnaker th 1979 yang menganjurkan agar
perusahaan menyediakan makanan yang memenuhi
syarat-syarat gizi dan kesehatan agar pekerja dapat
berproduksi maksimal.
• syarat-syarat penyelenggaraan di Indonesia
belum diatur secara rinci.
banyak perush yang memberikan dalam bentuk
uang makan
PEMBINAAN KANTIN/ KATERING DI LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Lansia adalah usia yang rentan pada Batas umur menurut Depkes RI th
kesehatan fisik dan mental, 2009 (56-65 tahun)
Status gizi
lansia
Fungsi
Metabolisme
Kebutuhan
Mobilitas khusus
pengecap/penciu
menurun
kalori
basal
man menurun
menurun
Kebutuhan gizi pada lansia
Kalori 15-20%
Protein 12-14%
Karbohidrat 4 kal
Menu harian untuk lansia
Tidak berlebihan
Mengurangi Membuat
Mengurangi
makanan yang masakan yang
konsumsi gula digoreng lunak
Memperba
nyak serat
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan gizi pada
lansia
Rasa lapar
menurun
Penyerapan
makanan di usus
menurun
Faktor-FaktorYang
MempengaruhiKebutuhanGiziPadaLansia:
Menu pagi
●
- roti
●
-telor(1 butir)
●
-susu 1 gelas
●
-bubur 1 mangkok
Menu siang
●
- nasi 1 piring
●
- sayur bayam 1 mangkok
●
- pepes tahu 1 bungkus
●
- pepaya 1 buah/potong
●
- nasi, sup, telor
Menu malam
●
- pepaya/pisang 1 buah atau potong
●
- nasi sayur bayam
●
- tempe kukus
●
- pepes ikan
Jenis olahraga yang dianjurkan pada lansia
Bersepeda
Berkebun Senam
Perubahan
anatomi dan Alat indera
fisiologi
Saluran Metabolis
cerna me
Gizi pada Vegetarian
Klasifikasi Olahraga
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Atlet
Kebutuhan Energi
& zat Gizi Bagi
B Atlet
Pengaturan Gizi
C Selama Periodisasi
Latihan
Materi
Suplemen Makanan
D
pada Atlet
Cukup Energi
Hidrasi
Memahami supplements
3 faktor yang mempengaruhi performa atlet
PERFORMA TERBAIK
Pentingnya Gizi Untuk Peningkatan Performa
Atlet
Gizi yang penting untuk :
Mempertahankan dan membangun otot : growth spurt
Menyediakan energi
Aktivitas
Fisik
Pengeluaran Energi
Basal Metabolic Rate
Aktivitas Fisik
Pengeluaran energi untuk
aktivitas fisik ditentukan oleh
jenis, intensitas, dan lama
aktivitas fisik
Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi ditentukan
oleh jenis olahraga, intensitas
dan lamanya olahraga.
Kebutuhan Energi
(Kalori/Menit)
Pengelompokan Zat Gizi
.
LEMAK
Metabolisme lemak
dibutuhkan oksigen
banyak dan
membutuhkan waktu
lama
Lemak sebagai sumber
energi cabang olah
raga dengan intensitas
sedang dan waktu lama
(Maraton).
Lemak
anti
oksidan
(vitamin C
dan E) Calsium
Vitamin B
Magnesiu
m
Phosphate
Iron
Zinc
Chromium
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6.Biasakan Sarapan
7.Minum Air Putih Yng Cukup dan Aman
8.Biasakan membaca label pada kemasan makanan
9.Biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air
mengalir
10.Melakukan Aktifitas Fisik./ Olahraga secara teratur
dan mempertahankan berat badan ideal
Jalur Metabolisme Energi saat berolahraga
hidrolisis phosphocreatine (PCr)
olahraga dengan waktu cepat dan intensitas tinggi seperti lari
cepat 100 m , renang 25 m dan angkat besi
glikolisis anaerobik glukosa (glikolisis)
intensitas rendah dgn O2 :CO2+H2O
Glukosa piruvat energi cepat besar tanpa O2: Laktat
nterpretasi:
uhidrasi (warna 1-2); Dehidrasi minimal (warna 3-4); Dehidrasi signifikan (5-6); Dehidrasi berat (>6
Status Gizi: Aspek Dietary (Asupan)
(Asupan cairan harian dan latihan)
USE OF ENERGY SOURCES WITH
INCREASING INTENSITY
Where is the Water Located?
From Where is it Lost?
~ 2.75 L Blood
Loss (%)
Between
~ 12 L Cells For ~ 4% dehydration
50
40
~ 35 L Cells
Cells Between
10
Cells Blood
8L
Sweat 200 mL
Feces
Urine 1500 mL
500 mL
1
2
Monitoring Hydration
3
Status
4
Urine color test
5
for dehydration
6
Lemonade—The good
Apple juice—The bad 7
Tea—The ugly 8
9
Indices of Hydration
% Body
Urine
Weight
Color
Change
Well
-1 to +1% 1 or 2
Hydrated
Minimal
-1 to -3% 3 or 4
Dehydration
Significant
-3 to -5% 5 or 6
Dehydration
Serious
> -5% >6
Dehydration
Effects of Dehydration
100% 100%
100%
P e rfo rm a n c e L e v e l
90% 79%
80%
70%
60% 52% Optimal Hydration
50%
40% 2-4% Body Weight
30% Loss
20%
10%
0%
Strength Training Aerobic Capacity
Type of Activity
Tujuan :
Mencegah Lapar dan kelemahan
Menjamin Status Hidrasi
Alat Cerna tak
terbebani/menenangkan lambung
Atlet Siap Tanding
Sebelum Pertandingan
Konsumsi makanan lengkap 3-4
jam sebelum bertanding
2-3 jam sebelum bertanding,
konsumsi makanan kecil (Roti)
1-2 jam sebelum bertanding,
konsumsi makanan cair (jus
buah)
30-60 menit sebelum bertanding,
konsumsi minuman
MAKANAN SAAT BERTANDING
Tujuan : memelihara kecukupan gizi dan mempertahankan
status hidrasi
Syarat Makanan/ minuman :
1. Mudah dicerna
2. Minum cukup pada OR endurance
(setiap 10-15 Mnt, beri minum
150-250 ml )
3. Jenis minuman Hipotonik, 10-13*C
4. Beri minum sebelum haus
5. Pada cuaca panas kebutuhan air 3 X
lebih banyak
Jenis Makanan/ minuman
Air putih, teh, juice buah yang banyak kalium dan
natrium ( Buah-buahan segar )
Selama Pertandingan
Bertujuan untuk
mempertahankan status hidrasi
serta cadangan glikogen atlet
Jumlah air yang diminum harus
sesuai dengan air yang keluar
melalui keringat
Air yang diminum berkisar 100-
150 ml setiap 30-45 menit
Makanan Setelah Bertanding
Tujuan :
Memulihkan cadangan energi, status
Hidrasi dan Keseimbangan Elektrolit.
Syarat :
Tinggi Kh, cukup Protein, rendah lemak,
banyak
cairan.
Hal Penting :
Minum 500 CC setiap Penurunan BB
500 Gr.
Juice buah tomat, blimbing ( kalium,
natrium )
Karbohidrat Kompleks cair
Cara Penyajian
Segera setelah betanding minum 1-2
gelas
½ jam setelah bertanding 1 gelas
juice buah
1 jam setelah bertanding 1 gelas juice
buah,
makanan ringan ( 300 kalori )
2 jam setelah bertanding : makan
lengkap
porsi kecil, banyak kuah.
4 jam setelah bertanding : makan
lengkap
Sesudah pertandingan
Segera setelah bertanding
diberikan 1-2 gelas air dingin
30 menit setelah bertanding
diberikan jus buah 1 gelas
1 jam setelah bertanding
diberikan jus buah 1 gelas dan
makanan cair
2 jam setelah bertanding
diberikan makanan lengkap
dengan porsi kecil
Tahap Transisi/Pemulihan
Kebutuhan energi pada tahap ini
cenderung menurun
Karbohidrat berkisar 3-4
gr/kgBB/hari
Protein berkisar 1,5-2,3
gr/kgBB/hari
Lemak berkisar 1-2 gr/kgBB/hari
Cairan dan elektrolit diperlukan
untuk rehidrasi
DIET OLAHRAGAWAN
TRAINING DIET : KH sedang – tinggi ;rendah
indek glikemik ; tinggi serat ; rendah lemak
PRE-EVENT MEAL : KH tinggi ; tinggi IG, rendah
lemak ; banyak cairan ; rendah serat
COMPETITION DIET : tinggi KH ; rendah-sedang
serat ; rendah lemak
DURING EVENT MEAL: tinggi indek glikemik
dan cairan
POST-EVENT MEAL (jika bertanding lagi) : sama
dengan pre event meal
Penyediaan Menu
Minimal 2 jam sebelum bertanding
Jenis karbohidrat ( kompleks, cair)
Hindarkan
Hipertonik
Protein, Lemak
Makanan/minuman merangsang,bergas
Alkohol
Cafein
Rokok
Ergogenik
Suplemen makanan yang bersifat ergogenik adalah makanan yang
dapat meningkatkan kapasitas fisik untuk memberikan keunggulan
yang kompetitif atlet.
Contoh suplemen makanan ergogenik : Vitamin, asam amino, bubuk
protein, kafein, karnitin , gamma-oryzanol (ester ferulate yang
ditemukan dari minyak beras merah), dan ginseng, bee follen ( serbuk
sari bunga yang bercampur dengan madu), inosine, karbohidrat
(maltosa, sukrosa, glukosa polimer, fruktosa), creatine monohydrate,
Medium Chain Triglyseride (MCT), Omega3, bikarbonat, gliserol,
ginseng, kafein dan lain-lain.
mega dose asam amino, bubuk protetin dan karnitin dapat
menyebabkan efek samping mual hingga kerusakan ginjal menurut
“The British Dietetic Association “(BDA). Sedangkan minuman atlet
(sports drinks) yang mengandung natrium dan kalium yang berlebihan
akan mengganggu kontraksi otot yaitu akan terjadi kejang otot
(“cramp”) otot. Selain itu konsumsi natrium yang berlebihan
mempunyai risiko tinggi terjadinya hipertensi pada atlet.
Berat Badan dan Komposisi tubuh
Menambah Berat Badan
Tingkatkan otot kurangi lemak